Lampiran Pedoman Pengorganisasian Rsud Kilisuci
Lampiran Pedoman Pengorganisasian Rsud Kilisuci
PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KILISUCI
KOTA KEDIRI
2021
LAMPIRAN: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI
NOMOR : 445 / / 419.108.12 / 2021
TANGGAL : 30 Juni 2021
BAB I
PENDAHULUAN
a. Topografi
Keadaan topografi Kota Kediri berada pada ketinggian 67 meter diatas
permukaan laut dengan tingkat kemiringan rata-rata 0 sampai dengan 40 %
dimana untuk seluruh wilayah Kecamatan Pesantren dan Kecamatan Kota
lerengnya antara 0 – 2 %, sedang untuk Kecamatan Mojoroto kemiringan
tanahnya mulai dari datar sampai lebih dari 40 %. Lereng yang lebih dari 40 %
3
tersebut terdapat di Kelurahan Pojok dan Kelurahan Sukorame yang
merupakan lokasi Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang dimana areal
ini merupakan tanah kawasan kehutanan yang telah direboisasi untuk tujuan
penutup tanah dan fungsi hidrologis.
b. Pemerintahan
Sesuai dengan Perda ( Peraturan Daerah ) No. 11 Tahun 2002 Tentang
perubahan Status Desa menjadi Kelurahan, tanggal 25 Juni 2005 maka di Kota
Kediri tidak lagi dijumpai status desa, akan tetapi berubah menjadi kelurahan
sebanyak 46 Kelurahan yang terbagi atas 3 Kecamatan sebagai berikut:
1. Kecamatan Mojoroto : 14 Kelurahan
2. Kecamatan Kota : 17 Kelurahan
3. Kecamatan Pesantren : 15 Kelurahan
c. Perhubungan
Panjang jalan di Kota Kediri yang tercatat di Dinas Pekerjaan Umum
Kota Kediri sepanjang 173.741 km. dengan bagian yang beraspal ± 171.144 km
dan yang masih berupa jalan tanah sepanjang 2.597 km.
d. Kondisi Kependudukan
Penduduk Kota Kediri sesuai Proyeksi pada tahun 2020 ± 289.109 jiwa
yang terbagi di tiga kecamatan tersebut diatas.
4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN TATA NILAI RUMAH SAKIT
1. Visi
Visi RSUD Kilisuci adalah Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
prima dan berteknologi inovatif di Kota Kediri;
- Pelayanan prima adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para
pelanggan sehingga merasa puas.
- Berteknologi dengan menggunakan peralatan yang tepat dan berdaya guna
tinggi.
- Inovatif yaitu dengan cara berpikir yang baru.
2. Misi
Misi RSUD Kilisuci adalah:
a. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan berbasis tehnologi informasi
untuk masyarakat Kota Kediri dan sekitarnya;
b. Membangun management pelayanan kesehatan dengan baik dan benar
(Good Government) yang transparan, akuntabel, terbuka dan sesuai
peraturan yang berlaku;
c. Mengembangkan SDM yang professional dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan SDM.
3. Tujuan
Untuk mencapai visi dan misi , RSUD Kilisuci mempunyai tujuan:
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berbasis
tehnologi informasi;
b. Menyelenggarakan administrasi managemen rumah sakit yang baik dan
benar;
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang efisien, efektif dan humanis yang
mengedepankan kepedulian dan kepuasan pasien;
d. Meningkatkan profesionalisme dan tanggung jawab SDM;
e. Mewujudkan tenaga kesehatan yang responsive, disiplin, dan ikhlas dalam
memberikan pelayanan kesehatan;
f. Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan sesuai dengan kinerja yang
telah dilakukan.
5
4. Strategi
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka RSUD Kilisuci memiliki strategi sebagai
berikut :
a. Melakukan sinkronisasi antara kebijakan nasional dan daerah;
b. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang smart (spesifik, measure,
achievable, relevan, time bound goals);
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis tehnologi informasi;
d. Merencanakan untuk menyusun master plan design rumah sakit dalam jangka
menengah dan mengajukan pembangunannya dalam jangka Panjang;
e. Meningkatkan kwalitas tenaga medis dan paramedis melalui pendidikan dan
pelatihan secara inhouse training atau pengiriman keluar;
f. Menyelenggarakan managemen pelayanan kesehatan yang good government
pada semua bidang penyelenggaraan administrasi di rumah sakit.
5. Motto
Motto RSUD Kilisuci adalah “SEHAT DAN BAHAGIA”
6. Tata Nilai
Tata nilai budaya kerja RSUD Kilisuci adalah
Sehat :
- Se-nyum : kebahagiaan dan rasa senang
- S-apa : beramah tamah
- Se penuh hat-i : bersungguh-sungguh
Bahagia :
- Praktis : mudah dan efisien
- Disiplin : taat dan patuh pada nilai-nilai yang berlaku
- Professional : layanan yang sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya
7. Falsafah
Falsafah RSUD Kilisuci :
“Ikhlas dalam bekerja dengan integritas yang tinggi”
8. Janji Layanan
Janji layanan RSUD Kilisuci kepada masyarakat adalah
“Memberikan pelayanan prima dengan mengutamakan keselamatan dan
kepuasan pasien.”
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
7
Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Penyehatan Lingkungan
Instalasi Gizi
Instalasi Kedokteran Kehakiman
Instalasi Loundy dan CSSD
Gambaran mengenai organisasi RSUD Kilisuci Kota Kediri selengkapnya dapat
dilihat pada Bagan Organisasi sebagai berikut: (dapat dilihat pada halaman
berikut).
8
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI
9
BAB V
URAIAN JABATAN
10
2. Mengelola administrasi umum dan rumah tangga
3. Mengelola administrasi kepegawaian di lingkungan RSUD
Kilisuci
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan RSUD Kilisuci
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
sesuai tugas dan fungsinya
12
dengan kepegawaian
7. Menyusun perencanaan peglwai untuk mengikuti diklat,
tugas bela,jar dan lainnya yang berhubungan dengan
peningkatan mutu dan keterampilan serta pengembangan
karier pegawai
8. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian Umum sesuai dengan bidang tugasnya
Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum
13
7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian Umum sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum
BAB VI
16
INSTALASI
- CSSD
17
CSSD merupakan pusat pelayanan sterilisasi rumah sakit. Setiap alat dan
bahan yang diperlukan untuk perawatan maupun tindakan pada pasien disterilkan di
unit ini. RSUD Kilisuci menggunakan suatu alat untuk mencukupi kebutuhan
pelayanan sterilisasi setiap kebutuhan pelayanan sterilisasi setiap harinya , dan
control kualitas dilakukan dengan pemeriksaan mikrobiologi secara berkala untuk
menjamin mutu hasil sterilisasi.
- PENYEHATAN LINGKUNGAN
Instalasi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Penyahatan Lingkungan juga
bertugas melakukan pengelolaan aspek lingkungan fisik, kimia dan biologis rumah
sakit sehingga tercipta kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi standart
sanitasi, baku mutu lingkungan serta mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
18
b. Melakukan identifikasi penyebab kematian pada kasus tertentu seperti
kecelakaan atau kasus kriminal.
7. INSTALASI GIZI
Instalasi gizi adalah unit mengelola kegiatan pelayanan gizi di RSUD Kilisuci
sebagai wadah untuk melakukan pelayanan makanan , pelayanan terapi diet,
penyuluhan dan konsultasi gizi. Pada instalasi gizi dilaksanakan pelayanan gizi
secara efektif dengan kualitas yang optimal dalam upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif untuk meningkatkan kesehatan pasien.
8. INSTALASI FARMASI
Pelayanan farmasi merupakan bagian tidak terpisah dari sistem pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang utuh dan berorientasi pada pasien melalui penyediaan
perbekalan farmasi yang bermutu, lengkap serta terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
19
9. Sertifikasi dan kalibrasi
20
BAB VII
SATUAN PENGENDALI INTERNAL, KOMITE DAN
KELOMPOK FUNGSIONAL
B. KOMITE
1. Komite rumah sakit merupakan lembaga khusus yang dibentuk dengan
keputusan Direktur untuk tujuan dan tugas tertentu.
2. Rumah Sakit memiliki komite medik, komite keperawatan dan komite
kesehatan lainnya.
3. Setiap Komite dipimpin oleh seorang ketua yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur.
4. Setiap Komite mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun standar
pelayanan profesi, memantau pelaksanaan standar profesi, melaksanakan
pembinaan etika profesi dan memberikan saran pertimbangan dalam
pengembangan pelayanan profesi.
5. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Komite dapat dibantu oleh subkomite
dan/atau panitia kelompok kerja tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan
Direktur.
a. Komite Medik
Komite Medik merupakan organisasi non struktural di RSUD Kilisuci yang dibentuk
dengan Keputusan Direktur. Komite Medik berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur, meliputi hal-hal yang berkaitan dengan:
1) mutu pelayanan medis;
21
2) pembinaan etik kedokteran; dan
3) pengembangan profesi medis.
Komite Medik mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf medis yang
bekerja di RSUD Kilisuci dengan cara:
1) melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan
pelayanan medis di rumah sakit;
2) memelihara mutu profesi staf medis; dan
3) menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.
Komite Medik terbagi dalam 3 (tiga) Subkomite, yaitu :
1) Subkomite kredensial staf medis;
2) Subkomite mutu profesi medis; dan
3) Subkomite etika dan disiplin profesi medik.
b. Komite Keperawatan
Komite Keperawatan merupakan organisasi non struktural yang dibentuk oleh
Direktur yang keanggotaannya terdiri dari tenaga keperawatan dan tenaga
kebidanan. Komite Keperawatan bukan merupakan wadah perwakilan dari staf
keperawatan. Komite Keperawatan bertanggungjawab langsung kepada Direktur
RSUD Kilisuci Kota Kediri.
Komite Keperawatan mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan dengan cara :
1) melakukan kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan
melakukan pelayanan keperawatandan kebidanan di rumah sakit;
2) memelihara mutu profesi tenaga keperawatan; dan
3) menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.
Komite Keperawatan terbagi dalam 3 (tiga) Subkomite, yaitu :
1) subkomite kredensial;
2) subkomite mutu profesi; dan
3) subkomite etik dan disiplin profesi.
22
2) penyelenggaraan tukar pendapat, kebijakan dan pelaksanaan pelayanan;
3) pemberian motivasi dalam pemecahan masalah profesi masing-masing
melalui pembelajaran;
4) penggalian inovasi dan ide-ide yang membangun dan pembaharuan ke arah
perbaikan profesionalisme;
5) penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran kepada profesi sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki; dan
6) penyelenggaraan advokasi dalam menerima hak-haknya.
Komite Tenaga Kesehatan Lain terbagi dalam 3 (tiga) Subkomite, yaitu :
1) subkomite kredensial;
2) subkomite mutu profesi; dan
3) subkomite etik dan disiplin profesi.
C. STAF FUNGSIONAL
Staf fungsional terdiri dari:
1) Staf Medis Fungsional (SMF);
Staf Medis Fungsional merupakan kelompok profesi medik terdiri dari :
dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang
melaksanakan tugas profesi meliputi diagnosis, pengobatan, pencegahan
akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan
kesehatan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan di
instalasi dalam jabatan fungsional. Staf Medis Fungsional terdiri dari:
a. SMF PNS;
b. SMF Non PNS;
c. Staf Medik Tamu; dan
d. Peserta PPDS.
2) Staf Keperawatan Fungsional;
Staf keperawatan Fungsional merupakan kelompok profesi keperawatan dan
kebidanan yang melaksanakan tugas profesinya dalam memberikan asuhan
keperawatan di instalasi dalam jabatan fungsional. Asuhan keperawatan
hanya boleh dilakukan oleh staf keperawatan yang telah diberi kewenangan
klinis melalui proses kredensial kepada staf keperawatan berdasarkan
kategori jenjang klinis keperawatan. Jenjang klinis tersebut terdiri dari:
a. jenjang perawat klinik IA, IB;
b. jenjang perawat klinik II;
c. jenjang perawat klinik III;
d. jenjang perawat klinik IV; dan
23
e. jenjang perawat klinik V
Asuhan kebidanan hanya boleh dilakukan oleh staf kebidanan yang telah
diberi kewenangan klinis melalui proses kredensial kepada staf kebidanan
berdasarkan kategori jenjang klinis kebidanan. Jenjang klinis tersebut terdiri
dari:
a. Bidan Ahli Pertama;
b. Bidan Ahli Muda;
c. Bidan Ahli Madya; dan
d. Bidan Ahli Utama.
3) Staf Fungsional lainnya.
Staf Fungsional lainnya merupakan kelompok-kelompok profesi yang
terdiri dari:
a. Tenaga apoteker :
1) Apoteker pertama;
2) Apoteker muda;
3) Apoteker madya;
4) Apoteker utama.
b. Tenaga teknis kefarmasian :
1) Asisten apoteker pelaksana pemula;
2) Asisten apoteker pelaksana;
3) Asisten apoteker pelaksana lanjutan;
4) Asisten apoteker penyelia.
c. Tenaga radiografer :
1) Radiografer terampil :
a) Radiografer pelaksana;
b) Radiografer pelaksana lanjutan;
c) Radiografer penyelia.
2) Radiografer ahli :
a) Radiografer pertama;
b) Radiografer muda;
c) Radiografer madya.
d. Tenaga analis kesehatan :
1) Pranata laboratorium kesehatan terampil :
a) Pranata laboratorium kesehatan pelaksana pemula;
b) Pranata laboratorium kesehatan pelaksana;
24
c) Pranata laboratorium kesehatan pelaksana lanjutan;
d) Pranata laboratorium kesehatan penyelia.
2) Pranata laboratorium kesehatan ahli :
a) Pranata laboratorium kesehatan pertama;
b) Pranata laboratorium kesehatan muda;
c) Pranata laboratorium kesehatan madya.
e. Tenaga Fisioterapis :
1) Fisioterapis tingkat terampil :
a) Fisioterapis pelaksana:
b) Fisioterapis pelaksana lanjutan :
c) Fisioterapis penyelia.
2) Fisioterapis tingkat ahli :
a) Fisioterapis pertama;
b) Fisioterapis muda;
c) Fisioterapis madya.
f. Tenaga Sanitasi Lingkungan :
1) Teknisi sanitarian utama;
2) Teknisi sanitarian madya;
3) Teknisi sanitarian pratama;
4) Asisten teknisi sanitarian.
g. Tenaga Gizi :
1) Nutrisionis terampil :
a) Nutrisionis pelaksana;
b) Nutrisionis lanjutan;
c) Nutrisionis penyelia.
2) Nutrisionis ahli :
a) Nutrisionis pertama;
b) Nutrisionis muda;
c) Nutrisionis madya.
h. Tenaga elektromedis :
1) Teknisi elektromedis terampil :
a) Teknisi elektromedis terampil;
b) Teknisi elektromedis mahir;
25
c) Teknisi elektromedis penyelia.
2) Teknisi elektromedis ahli :
a) Teknisi elektromedis ahli pertama;
b) Teknisi elektromedis ahli muda;
c) Teknisi elektromedis ahli madya.
i. Tenaga Perekam Medis :
1) Perekam medis pelaksana.
2) Perekam medis pelaksana lanjutan.
3) Perekam medis penyelia;
j. Tenaga Epidemiolog :
1) Epidemiolog kesehatan terampil :
a) Epidemiolog kesehatan pelaksana pemula;
b) Epidemiolog kesehatan pelaksana;
c) Epidemiolog kesehatan pelaksana lanjutan;
d) Epidemiolog kesehatan penyelia.
2) Epidemiolog kesehatan ahli :
a) Epidemiolog kesehatan pertama;
b) Epidemiolog kesehatan muda;
c) Epidemiolog kesehatan madya.
k. Tenaga Promosi Kesehatan :
1) Penyuluh kesehatan masyarakat terampil :
a) Penyuluh kesehatan masyarakat terampil;
b) Penyuluh kesehatan masyarakat mahir;
c) Penyuluh kesehatan masyarakat penyelia.
2) Penyuluh kesehatan masyarakat ahli :
a) Penyuluh kesehatan masyarakat pertama;
b) Penyuluh kesehatan masyarakat muda;
c) Penyuluh kesehatan masyarakat madya.
l. Tenaga Teknisi Gigi :
1) Tehnisi gigi pelaksana;
2) Tehnisi gigi pelaksana lanjutan;
3) Tehnisi gigi penyelia.
m. Tenaga ortotik Prostetik :
26
1) Ortotis prostetik pelaksana;
2) Ortotis prostetik pelaksana lanjutan;
3) Ortotis prostetik penyelia.
n. Tenaga Psikologis Klinik :
1) Psikolog klinis pertama;
2) Psikolog klinis muda;
3) Psikolog klinis madya.
Dalam melakukan tugasnya staf tenaga kesehatan lain diberikan
kewenangan klinis dengan pertimbangan profesi dan jenjang masing-
masing individu. Dalam rangka mendapatkan kewenangan klinis, staf
tenaga kesehatan lain mengajukan secara tertulis kepada komite tenaga
kesehatan lain dengan melampirkan syarat-syarat yang telah ditentukan.
27
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
28
a. Melaksanakan tugas sesuai uraian tugas yang telah ditetapkan dan bertanggung
jawab kepada atasan langsung dengan menyampaikan laporan secara tertulis
hasil pelaksanaan tugas secara cepat dan tepat;
b. Memimpin dan membudayakan bawahan masing-masing dalam rangka
pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan organisasi.
11. Menyusun laporan dan dievaluasi sebagai bahan laporan tiap jenjang jabatan dan
sebagai bahan untuk menyusun kebijakan lebih lanjut.
BAB IX
POLA KETENAGAAN
Struktural 14 -
Dokter Spesialis - 7
Dokter Umum 4 3
Perawat 28 32
Gizi 3 2
Radiografer 1 1
RM 2 4
Sanitarian 2 1
Bidan 13 -
Apoteker 3 -
TTK 10 -
dokter gigi 1 -
Perawat Gigi 1 -
29
Penyuluh Kesehatan 2 -
Analis Lab 4 -
ATEM 1 -
Non Medis 8 -
Jumlah 97 50
BAB X
PENUTUP
30
31