Analisis
Pengunaan
Laporan
Keuangan
Analisis Aktivitas Investasi
6
MK Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
Abstract Kompetensi
Setelah mempelajari pertemuan ini,
Aktivitas investasi merupakan Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis
aktivitas yang dihadapkan pada berbagai aktivitas investasi
macam resiko dan ketidak pastian yang
seringkali sulit diprediksikan oleh para
investor. Sebelum seorang investor
memutuskan akan menginvestasikan dananya
di pasar modal, ada kegiatan penting
yang perlu untuk dilakukan, yaitu penilaian
dengan cermat terhadap emiten. Investor
mempunyai tujuan utama dalam
menanamkan dananya kedalam perusahaan
yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat
kembalian investasi (return) baik berupa
pendapatan dividen (dividend yield) maupun
pendapatan dari selisih harga jual saham
terhadap harga belinya (capital gain).
Aktiva (assets) merupakan sumber daya yang dikuasai oleh suatu perusahaan dengan
tujuan menghasilkan laba. Aktiva dapat digolongkan ke dalam dua kelompok yakni lancar
dan tidak lancar. Aktiva lancar (current assets) merupakan sumber daya atau klaim atas
sumber daya yang dapat langsung diubah menjadi kas sepanjang siklus operasi perusahaan.
Aktiva jangka panjang, juga disebut aktiva tetap atau aktiva tidak lancar merupakan sumber
daya atau klaim atas sumber daya yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada
perusahaan selama periode melebihi periode kini.Aktiva keuangan ( financial Assets)
terutama terdiri atas efek (surat berharga atau sekuritas) dan investasi . Aktiva
operasi(operatig assets) terdiri atas sebagian besar aktiva perusahaan.Aktiva ini dinilai pada
biayanya dan merupakan aktiva operasi produktif yang diharapkan memberikan imbal hasil
diatas laba normal.Selanjutnya adalah implikasi akutansi aktiva untuk analisis kredit dan
keuntungan berikut penilaian ekuitas.
B. Persediaan
1. Akuntansi dan Penilaian Persediaan
Persediaan merupakan barang yang dijual dalam aktivitas operasi normal perusahaan.
Pentingnya metode akumulasi biaya dalam penilaian persediaan disebabakan oleh
dampaknya pada laba bersih dan penilaian asset. Metode persediaan digunakan untukm
mengalokasikan biaya barag tersedia untuk dijual pada harga pokok penjualan atau
persediaan akhir.
Persamaan persediaan dapat digunakan untuk memahami arus persediaan. Untuk perusahaan
dagang:
persediaan awal + pembelian bersih – harga pokok penjualan = persediaan akhir.
Persamaan ini menekankan arus biaya dalam perusahaan. Arus ini secara alternative dapat
dinyatakan pada grafik sebelah kiri.
Biaya persediaan awalnya dicatat pada neraca. Saat persediaan terjual, biaya ini dipindahkan
dari nerca dan mengalir pada laporan laba rugi sebagai harga pokok penjualan. Biaya tidak
dapat berada pada dua tempat yang sama pada waktu bersamaan, melainkan dapat dicatat
pada neraca sebagai beban masa depan, atau diakui saat ini pada lapiran laba rugi
profitabilitas untuk dikaitkan dengan pendapatan penjualan.
Konsep penting akuntansi persediaan adalah arus biaya. Jika seluruh persediaan diperoleh
pada periede terjualnya, maka HPP akan sama dengan biaya pembelian barang. Namun jika
persediaan tersedia pada akhir periade akuntansi, penting untuk menentukan persediaan mana
yang telah terjual dan biaya mana yang tersdia pada neraca.
Biaya Persediaan Perusahaan Manufaktur dan Dampak Peningkatan Produksi
Biaya persediaan manufaktur terdiri atas tiga komponen:
1. Bahan baku atau bahan mentah (biaya dari bahan dasar yang digunakan untuk membuat
produk)