http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elektro
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran trainer kit sistem pengendali
elektromagnetik di SMK Cokroaminoto Pandak dan mengetahuitingkat kelayakannya sebagai media pembelajaran
ditinjau dari aspek media, aspek materi dan respon siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
model ADDIE yang dikemukakan oleh Lee & Owens. Hasil penelitian ini adalah: (1) trainer kit yang
dikembangkan terdiri dari 3 bagian utama yaitu Frame Sliding, Modul Komponen, dan Kotak Penyimpanan, (2)
tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan penilaian ahli media diperoleh rerata skor
total 115,5 dengan skor maksimal 124 (sangat layak);berdasarkan penilaian ahli materi diperoleh rerata skor total
80 dengan skor maksimal 100 (layak); berdasarkan respon siswa diperoleh rerata skor total 101,53 dengan skor
maksimal 112 (sangat layak).
Abstract
This study aimed to develop trainer kit learning mediaof electromagnetic control system at SMK
Cokroaminoto Pandak and to find out the feasibility level of the trainer kit as learning media according to media
aspect, material aspect and students' response. This research used ADDIE model proposed by Lee & Owens. The
results of this research were: (1) the developed trainer kit consisted of 3 main parts namely Frame Sliding,
Component Module, and Storage Box, (2)based on media experts assessment, feasibility level of learning media
obtained total score 115.5 out of 124 (very feasible); based on material experts assessment, it obtained total score
80 out of 100 (feasible); and based on students' responses obtained total score of 101.53 with a maximum score of
112 (very feasible).
Menurut Hamalik (Azhar Arsyad, 2015: materi yang dibahas, (3) tersedia sarana dan
19) pemakaian media pembelajaran dalam proses prasarana penunjang, (4) karakteristik siswa.
belajar mengajar dapat membangkitkan Berdasarkan uraian para ahli diatas, dapat
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan disimpulkan bahwa pengertian media
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan pembelajaran adalah perantara yang secara
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terencana digunakan untuk menyalurkan pesan
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran sehingga tujuan
pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat belajar dapat dicapai dengan lebih efektif dan
membantu keefektifan proses pembelajaran dan efisien.
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat Menurut Petruzella (2001: 143) alat
itu. pengendali adalah komponen yang mengatur
Media pembelajaran dapat daya yang diberikan pada beban listrik. Semua
dikelompokkanmenjadi empat kelompok, yaitu komponen yang digunakan pada rangkaian
(1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil pengendali motor dapat dibuat dalam tingkatan
teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi baik sebagai alat pengendali-primer maupun alat
yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil pengendali penunjuk.
gabungan teknologi cetak dan komputer. (Azhar Menurut Radita Arindya (2013: 1) mesin
Arsyad, 2015: 31) listrik memerlukan pengontrolan untuk memulai
Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2014: memutar motor (mengasut), mengatur kecepatan
84) dasar pertimbangan pemilihan media motor dan menghentikan putaran motor
memiliki beberapa faktor yang perlu (mengerem). Mesin listrik terdiri dari tiga bagian
dipertimbangkan, misalnya tujuan instruksional terpisah yang terdiri dari: (1) mesin itu sendiri,
yang ingin dicapai, karakteristik siswa atau yang dirancang untuk melakukan pekerjaan
sasaran, jenis rangsangan belajar yang tertentu dan sesuai dengan yang dikehendaki, (2)
diinginkan (audio, visual, gerak dan seterusnya), motor listrik, yang dipilih sesuai dengan
keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat, kapasitas mesin, (3) sistem kontrol atau
dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani. pengendalinya. Ketika diaplikasikan pada motor,
Faktor-faktor tersebut pada akhirnya harus maka kontrol listrik melakukan beberapa fungsi
diterjemahkan dalam keputusan pemilihan. seperti pengasutan (starting), pengaturan
Media pembelajaran selalu terdiri atas kecepatan, sistem proteksi, putar balik (reverse)
dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau dan pengereman (stoping).
perangat keras (hardware) dan unsur pesan yang Pada sistem pengendali elektromagnetik,
dibawanya (message/software). Dengan proses controlmotor listrik memanfaatkan
demikian, media pembelajaran memerlukan prinsip gaya magnet yang berasal dari listrik.
peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang Gaya magnet dimunculkan dan dihilangkan
terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan dengan pengaturan arus listrik untuk dijadikan
atau informasi belajar yang dibawakan oleh salah satu bagian kendali motor listrik.
media tersebut. (Rudi Susilana & Cepi Riyana, Medan magnet terbentuk dari gerak
2008:6) elektron, mengingat arus listrik yang melalui
Menurut Fedorov (2007: 10) Certainly, penghantar merupakan aliran elektron, maka
media educational goals can vary depending on disekeliling kawat listrik tersebut akan
the specific theme and objectives of a lesson, age ditimbulkan suatu medan magnet. Arus listrik
of the student, theoritical basic, etc. Tujuan (i)yang dialirkan melalui penghantar yang
media pembelajaran dapat berbeda karena dibelitkan pada inti besi yang berbentuk cincin
tergantung pada tema yang spesifik dan tujuan toroidal, akan menghasilkan medan magnet yang
pembelajaran, umur dari siswa, dasar teori dan sebanding dengan jumlah lilitan (n) dikalikan
lain-lain. dengan besaran arus listrik (i). (Zuhal &
Menurut Martinis Yamin (2007: 186) Zhanggischan, 2004: 622)
penggunaan dan pemilihan media harus Sistem pengendali elektromagnetik
mempertimbangkan: (1) tujuan/ indikator yang menggunakan komponen-komponen yang
hendak dicapai, (2) kesesuaian media dengan memanfaatkan gaya magnet dengan listrik
sebagai sumbernya. Terdapat beberapa
Tabel 1. Kriteria Penilaian Kelayakan empat unit Push Button, (4) satu unit Jogging
Interval Skor Kategori Switch, (5) satu unit Emergency Switch, (6) satu
Mi+1,5 SDi <X ≤ Mi+3 SDi Sangat Layak unit Selector Switch Auto Manual, (7) satu unit
Mi+ 0,5 SDi < X ≤ Mi+1,5 SDi Layak Selector Switch Voltmeter, (8) dua unit Time
Mi–0,50 SDi < X ≤ Mi+0,5 SDi Cukup Layak Delay Relay, (9) satu unit Voltmeter analog, (10)
Mi–1,5 SDi < X ≤ Mi-0,5 SDi Kurang Layak tiga unit Current Transformer, (11) tiga unit
Keterangan: Amperemeter analog, (12) satu unit saklar 3
Mi = Rata-rata ideal Phasa dan 1 Phasa. Komponen yang digunakan
SDi = Simpangan baku ideal memiliki spesifikasi yang telah disesuaikan
Mi = 1 x(jumlah skor maks ideal+jumlah dengan standar PUIL 2000.
2
skor min ideal) Kotak penyimpanan digunakan sebagai
SDi =1 x(jumlah skor maks ideal–jumlah skor tempat menyimpan seluruh modul komponen,
6 sehingga komponen terhindar dari debu dan air
min ideal)
serta mempermudah saat Trainer Kit akan
dibawa atau dipindahkan.Kotak penyimpanan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN terbuat dari bahan kayu dengan ukuran P = 90
Pengembangan Media Pembelajaran Trainer cm, L = 24 cm, T = 27 cm. Kotak penyimpanan
Kit Sistem Pengendali Elektromagnetik dibuat sesuai rancangan desain untuk
Trainer kit sistem pengendali mempermudah penyimpanan modul komponen.
elektromagnetik yang dikembangkan terdiri dari Kotak penyimpanan diharapkan dapat menjaga
tiga bagian utama yaitu: (1) frame sliding trainer kondisi seluruh komponen tetap baik dan
kit, (2) modul komponen, (3) kotak terhindar dari kerusakan.
penyimpanan. Trainer kit dilengkapi jobsheet Trainer Kit yang dikembangkan sebagai
untuk mempermudah proses pemelajaran. media pembelajaran ini berfungsi sebagai alat
Frame Sliding Trainer Kitberfungsi simulasi praktik yang tetap mengutamakan aspek
untuk menopang seluruh modul komponen. kognitif dan psikomotorik siswa. Praktik
Frame Sliding didesain agar mudah digunakan instalasi pada box panel diharapkan dapat
dikelas maupun dibengkel, sehingga salah satu disimulasikan dengan trainer kit sehingga
syaratnya yaitu memiliki konstruksi yang mudah mempermudah siswa memahami rangkaian dan
dipindahkan. Frame Sliding dibuat sesuai desain prinsip kerja komponen.
dengan bahan alumunium dengan tinggi 100 Cm
dan panjang 90 Cm. Desain dibuat agar modul Kelayakan Media Pembelajaran Trainer Kit
komponen dapat dilepas atau digeser sesuai Sistem Pengendali Elektromagnetik Ditinjau
kebutuhan, sehingga mempermudah ketika dari Aspek Media
digunakan. Bahan alumunium dipilih karena Berdasarkan hasil uji kelayakan oleh dua
kuat, ringan dan tahan karat. ahli media pada aspek desain diperoleh rerata
Modul komponen merupakan komponen skor 37,5 dengan skor maksimal 40 sehingga
kendali elektromagnetik yang terpasang pada termasuk dalam kategori “sangat layak”, pada
papan akrilik dengan ketebalan 0,5 cm. Setiap aspek teknis diperoleh rerata skor 51,5 dengan
modul dilengkapi gambar simbol komponen skor maksimal 56 sehingga termasuk dalam
kendali elektromagnetik dan binding post kategori “sangat layak” dan pada aspek
(female socket). Penggunaan plug dan binding kemanfaatan diperoleh rerata skor 26,5 dengan
post akan menjadikan proses merangkai dapat skor maksimal 28 sehingga termasuk dalam
dilakukan berulang-ulang dengan mudah, serta kategori “sangat layak”. Ketiga aspek tersebut
apabila terjadi kesalahan merangkai memiliki rerata skor total 115,5 dengan skor
(error)pengguna mudah melakukan perbaikan maksimal 124 sehingga mengacu pada Tabel 3
rangkaian. skor total termasuk dalamkategori “sangat layak”
Modul komponen terdiri dari 19 blok sebagai media pembelajaran. Hasil skor
komponen. Komponen yang digunakan meliputi: penilaian kelayakan oleh ahli media dapat dilihat
(1) satu unit Miniatur Circuit Breaker 1 Phasa pada Tabel 2 berikut.
dan 3 Phasa, (2) satu unit Thermal Overload
Relay, (3) tiga unit Magnetic Contactor, (4)
Saran
Tabel 3. Skor Penilaian Kelayakan Ahli Media
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan
Aspek Skor Skor Skor Rerata yang didapatkan, maka perlu diadakan penelitian
No
Penilaian Ahli 1 Ahli 1 Max Σ Skor lebih lanjut mengenai uji efektivitas penggunaan
1. KualitasMateri 50 53 64 51,5 media pembelajaran trainer kit system
2. Kemanfaatan 28 29 36 28,5 pengendali elektromagnetik dan pengaruhnya
terhadap hasil belajar siswa.
ΣSkor Total 78 82 100 80
Kategori Layak
DAFTAR PUSTAKA
Kelayakan Media Pembelajaran Trainer Kit Arif Marwanto. (2008).Kesesuaian Pola
Sistem Pengendali ElektromagnetikDitinjau Mengajar Guru SMK di DIY dengan
dari Respon Siswa Tuntutan Pembelajaran dalam Penerapan
Berdasarkan data angket respon siswa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada aspek kualitas materi diperoleh rerata skor (KTSP). Jurnal PTK (Volume 17, Nomor
36,67 dengan skor maksimal 40 sehingga 1) Hlm. 23-38.
termasuk kategori “sangat layak”, pada aspek
desain diperoleh rerata skor 14,53 dengan skor Arif S. Sadiman, dkk. (2014). Media
maksimal 16 sehingga termasuk kategori “sangat Pendidikan; Pengertian, Pengembangan
layak”, pada aspek teknis diperoleh rerata skor dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT.
35,73 dengan skor maksimal 40 sehingga RajaGrafindo Persada.
termsuk kategori “sangat layak” dan pada aspek Azhar Arsyad. (2015). Media Pembelajaran;
kemanfaatan diperoleh rerata skor 14,6 dengan Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan
skor maksimal 16 sehingga termasuk kategori dan penilaian. ed.rev. Jakarta: PT Raja
“sangat layak”. Keempat aspek tersebut memiliki Grafindo Persada.
Prodi Pendidikan Teknik Elektro, Vol.7, No.4, Agusutus 2017 : 265-272
272