Kelas / Semester: 1C / II
NPM: F0H022090
1. Personal Hygiene
2. Kebutuhan Seksual
1. PERSONAL HYGIENE
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan berupa: identitas klien, identitas penanggung jawab. Identitas pasien
meliputi: nama, tempat/ tangal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, alamat. Identitas
penanggung jawab meliputi: nama, alamat, hubungan keluarga. Keluhan utama klien, Riwayat
Penyakit Saat Ini, Riwayat Kesehatan Dahulu, Riwayat Kesehatan Keluarga, Pemeriksaan Fisik
meliputi: Rambut, Kepala, Mata, Hidung, Mulut, Gigi, Telinga, Kulit, Kuku tangan dan kaki,
Genitalia, dan Higiene personal secara umum.
a. Analisis Data
1. Menolak melakukan
perawatan diri.
2. Diagnosa Keperawatan
6. Minat
melakukan
perawatan diri
( meningkat)
7.
Mempertahankan
kebersihan diri
( meningkat)
8.
Mempertahankan
kebersihan mulut
( meningkat)
3. Intervensi Keperawatan
Tindakan
• Observasi
1. Agar klien tidak Salah
1. Identifikasi kebiasaan dalam melakukan perawatan
aktivitas perawatan diri diri sesuai usianya.
sesuai usia.
2. Agar klien tidak
2. Monitor tingkat ketergantungan dengan
kemandirian. orang lain.
• Terapeutik
4. Lingkungan Yang
1. Sediakan lingkungan Yang
terapeutik bisa membuat
terapeutik (mis. Suasana
merasa nyaman.
hangat, rileks, privasi).
5. Menyiapkan keperluan
2. Siapkan keperluan pribadi
pribadi agar bisa melakukan
(mis. parfum, sikat gigi, dan
sabun mandi) perawatan diri secara efektif.
4. Implementasi Keperawatan
1. Mengidentifikasi
kebiasaan aktivitas
perawatan diri sesuai
usia.
2. Memonitor tingkat
kemandirian.
3. Mengidentifikasi
kebutuhan alat bantu
kebersihan diri,
berpakaian, berhias,
dan makan.
4. Menyediakan
lingkungan yang
terapeutik (mis.
Suasana hangat,
rileks, privasi).
5. Menyiapkan
keperluan pribadi
(mis. parfum, sikat
gigi, dan sabun
mandi)
6. Mendampingi
dalam melakukan
perawatan diri
sampai mandiri.
7. Memfasilitasi
kemandirian, bantu
jika tidak mampu
melakukan
perawatan diri.
8. Menjadwalkan
rutinitas perawatan
diri.
9. Menganjurkan
melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan.
5. Evaluasi Keperawatan
A: Masalah
Defisit
Perawatan Diri
sudah Teratasi.
P: Hentikan
Intervensi.
2. KEBUTUHAN SEKSUAL
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan berupa: identitas klien, identitas penanggung jawab. Identitas pasien
meliputi: nama, tempat/ tangal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, alamat. Identitas
penanggung jawab meliputi: nama, alamat, hubungan keluarga. Keluhan utama klien, Riwayat
Penyakit Saat Ini, Riwayat Kesehatan Dahulu, Riwayat Kesehatan Keluarga, Pemeriksaan Fisik,
dan Pemeriksaan Laboratorium.
a. Analisis Data
2. Diagnosa Keperawatan
5. Verbalisasi
hubungan
harmonis
( meningkat)
6. Verbalisasi
hubungan
seksual sehat
( meningkat).
3. Intervensi Keperawatan
Tindakan
•Observasi
•Terapeutik
•Edukasi
8. Anjurkan anak/remaja
tidak melakukan aktivitas
seksual di luar nikah
9. Anjurkan keterampilan
komunikasi asertif untuk
menolak tekanan sebaya dan
sosial dalam aktivitas seksual.
4. Implementasi Keperawatan
2. Menyediakan
materi dan media
pendidikan kesehatan
3. Menjadwalkan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
4. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
5. Memfasilitasi
kesadaran keluarga
terhadap anak dan
remaja serta
pengaruh media
6. Menjelaskan
anatomi dan fisiologi
sistem reproduksi
laki-laki dan
perempuan
7. Menjelaskan
perkembangan
sesualitas sepanjang
siklus kehidupan
8. Menjelaskan
perkembangan emosi
masa anak dan
remaja
9. Menjelaskan
pengaruh tekanan
kelompok dan sosial
terhadap aktivitas
seksual
10. Menjelaskan
konsekuensi negatif
mengasuh anak pada
usia dini (mis.
kemiskinan,
kehilangan karir dan
pendidikan)
11. Menjelaskan
risiko tertular
penyakit menular
seksual dan AIDS
akibat seks bebas
12. Menganjurkan
orang tua menjadi
edukator seksualitas
bagi anak-anaknya
13. Menganjurkan
anak/remaja tidak
melakukan aktivitas
seksual di luar nikah
14. Menganjurkan
keterampilan
komunikasi asertif
untuk menolak
tekanan sebaya dan
sosial dalam aktivitas
seksual.
5. Evaluasi Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan berupa: identitas klien, identitas penanggung jawab. Identitas pasien
meliputi: nama, tempat/ tangal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, alamat. Identitas
penanggung jawab meliputi: nama, alamat, hubungan keluarga. Keluhan utama klien, Riwayat
Penyakit Saat Ini, Riwayat Kesehatan Dahulu, Riwayat Kesehatan Keluarga, dan Pemeriksaan
Penunjang.
a. Analisis Data
Ds:
1. Merasa ingin sendirian
2. Diagnosa Keperawatan
5. Perilaku
menarik diri
( menurun)
6. Verbalisasi
perasaan
berbeda dengan
orang lain
( menurun)
7. Afek murung/
sedih ( menurun)
8. Perilaku
bermusuhan
(menurun)
9. Perilaku sesuai
dengan harapan
orang lain
( membaik)
10. Perilaku
bertujuan
( membaik)
12. Tugas
perkembangan
sesuai usia
( membaik)
3. Intervensi Keperawatan
Tindakan
•Observasi
1. Identifikasi kemampuan 1. Agar klien mampu untuk
melakukan interaksi dengan berinteraksi terhadap orang
orang lain lain
•Terapeutik
3. Supaya interkasi terhadap
1. Motivasi meningkatkan orang lain lebih meningkat
keterlibatan dalam suatu
hubungan
4. Agar klien tidak berdiam
2. Motivasi kesabaran dalam
diri saja, namun bisa
mengembangkan suatu
melakukan aktivitas dengan
hubungan
orang lain
3. Motivasi berpartisipasi
5. Supaya tidak murung
dalam aktivitas baru dan
sendirian
kegiatan kelompok
4. Motivasi berinteraksi di
luar lingkungan (mis. jalan-
jalan, ke toko buku)
6. Diskusikan perencanaan
kegiatan di masa depan
Berikan umpan balik positif
dalam perawatan diri
•Edukasi
1. Anjurkan berinterakasi
dengan orang lain secara
bertahap
3. Anjurkan berbagi
pengalaman dengan orang
lain
4. Anjurkan meningkatkan
kejujuran diri dan
menghormati hak orang lain
6. Anjurkan membuat
perencanaan kelompok kecil
untuk kegiatan khusus
8. Latih mengekspresikan
marah dengan tepat
4. Implementasi Keperawatan
2. Mengidentifikasi
hambatan melakukan
interaksi dengan
orang lain
3. Memotivasi
meningkatkan
keterlibatan dalam
suatu hubungan
4. Memotivasi
kesabaran dalam
mengembangkan
suatu hubungan
5. Memotivasi
berpartisipasi dalam
aktivitas baru dan
kegiatan kelompok
6. Memotivasi
berinteraksi di luar
lingkungan (mis.
jalan-jalan, ke toko
buku)
7. Mendiskusikan
kekuatan dan
keterbatasan dalam
berkomunikasi
dengan orang lain
8. Mendiskusikan
perencanaan
kegiatan di masa
depan Berikan umpan
balik positif dalam
perawatan diri
9. Memberikan
umpan balik positif
pada setiap
peningkatan
kemampuan
10. Menganjurkan
berinterakasi dengan
orang lain secara
bertahap
11. Menganjurkan
ikut serta kegiatan
sosial dan
kemasyarakatan
12. Menganjurkan
berbagi pengalaman
dengan orang lain
13. Menganjurkan
meningkatkan
kejujuran diri dan
menghormati hak
orang lain
14. Menganjurkan
penggunaan alat
bantu (mis. kacamata
dan alat bantu
dengar)
15. Menganjurkan
membuat
perencanaan
kelompok kecil untuk
kegiatan khusus
17. Melatih
mengekspresikan
marah dengan tepat
5. Evaluasi Keperawatan
A: Isolasi Sosial
sudah teratasi
P: Hentikan
Intervensi.