Anda di halaman 1dari 6

p-ISSN 2302-6960

e-ISSN 2716-165X

POLITIK ANGGARAN: KEPENTINGAN DAN RELASI EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF


KABUPATEN BANDUNG BARAT DALAM PENYUSUNAN APBD 2023
1)
Mudiyati Rahmatunnisa, 2)Sultan Naufal Fairiza

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran


1,2
1)
mudiyati@unpad.ac.id, 2)sultan22010@mail.unpad.ac.id

Abstrak
Perencanaan pembangunan daerah merupakan bentuk nyata dari adanya desentralisasi fiskal.
Dalam tahapan perencanaan pembangunan, daerah melakukan penyusunan anggaran atau
rencana keuangan setiap tahunnya. Proses penyusunan anggaran didahului dengan penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang disiapkan Tim Anggaran (eksekutif) untuk
diserahkan kepada Badan Anggaran (legislatif) yang menjadi pedoman dalam penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Pembahasan
KUA-PPAS dibahas bersama pihak eksekutif dan legislatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis masing-masing kepentingan yang dibawa pemerintah daerah selaku eksekutif dan
DPRD selaku legislatif serta menggambarkan bentuk relasi yang terjadi antara kedua lembaga ini
dalam proses penyusunan anggaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan
dokumen yang tersedia. Temuan hasil penelitian ini adalah berlangsungnya bargaining politik
antara pihak eksekutif dan legislatif dalam mengakomodir masing-masing sumber daya untuk
dimasukkan dalam anggaran. Proses anggaran berlangsung lancar selama kepentingan
diakomodir dan adanya komunikasi yang baik.

Kata Kunci: Desentralisasi Fiskal, Eksekutif dan Legislatif, RKPD, KUA-PPAS

Abstract
Regional development planning is a real form of fiscal decentralization. In the development
planning stage, the regions prepare budgets or financial plans every year. The budget preparation
process is preceded by the preparation of the Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) which is
prepared by the Budget Team (executive) to be submitted to the Budget Agency (legislative) which
serves as a guideline in the preparation of the Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (KUA-PPAS). The KUA-PPAS discussion is discussed with the executive
and legislative parties. The purpose of this study is to analyze the respective interests of the
regional government as the executive and the DPRD as the legislature and to describe the form of
the relationship that occurs between these two institutions in the budget preparation process. This
study uses a qualitative descriptive research method with data collection techniques obtained from
interviews, observations, and available documents. The findings of this study are the ongoing
political bargaining between the executive and legislative parties in accommodating each resource
to be included in the budget. The budget process runs smoothly as long as interests are
accommodated and there is good communication.

Keyword: Fiscal Decentralization, Executive and legislative, RKPD, KUA-PPAS

A. PENDAHULUAN 1945 Pasal 18 menyebutkan tentang Negara


Indonesia merupakan negara hukum Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
konstitusional yang menempatkan konstitusi daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi
sebagai hukum tertinggi. Salah satu ciri itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-
negara konstitusi adalah adanya pembagian tiap provinsi, kabupaten dan kota mempunyai
atau pemisahan kekuasaan. Undang-undang pemerintahan daerah yang diatur dengan
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun undang-undang. Mandat dalam undang-

PRAJA | Volume 11 | Nomor 1 | Edisi Februari 2023


p-ISSN 2302-6960
e-ISSN 2716-165X

undang ini ialah adanya pendelegasian Perencanaan pembangunan daerah


wewenang dari pusat ke bagian-bagiannya merupakan bentuk nyata dari adanya
atau yang kita kenal dengan istilah desentralisasi fiskal. Dalam tahapan
desentralisasi. Tugas pemerintah pusat yang perencanaan pembangunan, daerah
sangat besar dan luas membutuhkan melakukan penyusunan anggaran atau
pembagian tugas sehingga meringankan rencana keuangan setiap tahunnya yang
tugas pemerintah pusat. Selain itu kekuasaan dipakai untuk pembangunan. Bentuk
yang terpusat atau sentripetal cenderung akhirnya adalah Anggaran Pendapatan dan
akan selalu membesar atau membentuk tirani Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan
serta sifatnya negatif sebagaimana yang melalui Peraturan Daerah. Penyusunan
disebutkan Lord Acton bahwa power tend to APBD ini melibatkan eksekutif sebagai
corrupt, and absolute power corrupt penyusun rancangan dokumen anggaran dan
absolutely. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai
lembaga legislatif yang mewakili masyarakat
Alasan rasional mengapa kekuasaan dan memiliki fungsi anggaran dalam
itu perlu dilegitimasikan ke daerah adalah menyusun dan menetapkan APBD nantinya.
karena kepentingan tiap daerah yang Politik anggaran akan terjadi dalam setiap
berbeda, dengan desentralisasi sistem proses penyusunan anggaran daerah,
perencanaan dapat dilakukan sesuai dengan terutama proses tawar menawar antara
kepentingan masyarakat setempat. Banyak eksekutif dan legislatif yang merupakan zona
sebetulnya potensi keuntungan dari sistem politik yang kentara dalam proses anggaran.
desentralisasi dan beragam bentuk
argumentasi teoritik yang mendukung Kabupaten Bandung Barat sebagai
meskipun tidak serta merta. Meskipun belum daerah pemekaran baru perlu mendapat
maksimal dan sempurna, desentralisasi perhatian dalam melaksanakan proses
adalah konsep yang patut dipertahankan anggarannya. Sebagai daerah pemekaran
karena pemerintahan yang sentralistik pada yang baru, Kabupaten Bandung Barat telah
masa lalu terbukti menciptakan kesenjangan memiliki struktur pemerintahan yang lengkap
dalam demokrasi dan pembangunan. yang terdiri dari badan eksekutif dan legislatif.
Desentralisasi memberikan konsekuensi Pemerintah daerah dan DPRD memiliki
bahwa daerah-daerah mempunyai hak untuk peranan yang sangat penting dalam
mengatur dan menjalankan pemerintahannya pelaksanaan otonomi daerah. Pemerintah
sendiri, atau disebut sebagai otonomi daerah daerah Kabupaten Bandung Barat
yang menjadi esensi dari desentralisasi. Agar mempunyai tugas menyusun Rencana Kerja
dapat menjalankan otonomi yang baik maka Pemerintah Daerah yang menjadi acuan
daerah harus mampu berinisiatif sendiri rencana kerja dan menjadi pedoman bagi
dalam menyusun kebijakan daerah dan penyusunan dokumen Kebijakan Umum
menyusun perencanaan. Implementasi APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran
otonomi daerah membuat daerah memiliki Sementara (KUA dan PPAS). Pada Bulan
kekuasaan dalam menentukan arah Juli tahun 2022 Pemerintah Daerah
kebijakan pembangunan. Salah satu aspek Kabupaten Bandung Barat telah
yang terpenting dalam kebijakan menyerahkan dokumen RKPD sebagai
pembangunan di daerah adalah perencanaan, rancangan KUA dan PPAS kepada DPRD.
dimana pemerintah daerah berkewajiban Untuk selanjutnya KUA dan PPAS ini akan
menyusun perencanaan pembangunan dibahas antara kepala daerah dan DPRD
daerah sebagai satu kesatuan sistem hingga terbentuknya Peraturan Daerah
perencanaan pembangunan nasional. APBD Kabupaten Bandung Barat. Dalam
Pemerintah daerah harus menyusun dan penyusunan anggaran ini, banyak dinamika
menetapkan Rencana Pembangunan Jangka politik yang terjadi antara pihak eksekutif dan
Panjang Daerah untuk pembangunan 20 legislatif. Hal ini terjadi karena dalam
tahun, Rencana Pembangunan Jangka prosesnya penyusunan anggaran ini
Menengah Daerah untuk pembangunan 5 melibatkan kepentingan antar pihak.
tahun, dan Rencana Kerja Pemerintah Mulainya proses pembahasan KUA dan
Daerah untuk pembangunan tahunan. PPAS ini merupakan awalan berlangsungnya
siklus politik terutama antara Pemda dan

PRAJA | Volume 11 | Nomor 1 | Edisi Februari 2023


p-ISSN 2302-6960
e-ISSN 2716-165X

DPRD. Relasi antara kedua lembaga ini C. HASIL DAN PEMBAHASAN


dapat dilihat dari mulainya proses Pengelolaan keuangan daerah
penganggaran yang berlangsung di merupakan salah satu isu yang ada dalam
Kabupaten Bandung Barat. otonomi daerah. Otonomi daerah telah
memberikan kewenangan bagi pemerintah
daerah untuk menetapkan dan menyusun
B. METODE PENELITIAN anggarannya sendiri. Penganggaran
Rancangan penelitian ini akan seringkali diasumsikan sebagai proses yang
menggambarkan bagaimana proses menyangkut pilihan rasional, ekonomis, dan
anggaran yang berlangsung di Kabupaten bebas politik, namun dalam praktiknya
Bandung Barat yang difokuskan pada penganggaran sangat terkait dengan politik
tahapan penyusunan RKPD sampai yaitu menyangkut bargaining antara berbagai
pembahasan RAPBD dan mengkaji relasi kekuatan yang mempunyai wewenang untuk
dan kepentingan antara pihak eksekutif dan menentukan mana yang penting mana yang
legislatif yang terlibat dalam proses tidak, sehingga penganggaran merupakan
penyusunan anggaran Kabupaten Bandung aktivitas politik dalam penetapannya (Hastuti,
Barat. Metode penelitian yang digunakan 2018).
dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif. Metode kualitatif adalah Anggaran Pendapatan Belanja
metode penelitian yang berlandaskan pada Daerah merupakan salah satu produk dari
filsafat postpositivisme, yang digunakan otonomi daerah yang memberikan
untuk meneliti pada kondisi alamiah dimana kewenangan kepada pemerintah daerah
peneliti sebagai instrumen kunci dan hasilnya menyusun keuangannya sendiri dalam satu
lebih menekankan pada makna (Sugiyono, tahun anggaran. APBD mensyaratkan daerah
2013). Sedangkan metode kualitatif deskriptif agar sedemikian rupa menyusun kebijakan
merupakan prosedur penelitian yang anggaran untuk kemakmuran masyarakatnya.
menghasilkan data deskriptif dalam bentuk Mekanisme penyusunan APBD telah diatur
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 yang terdiri
dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, dari tahap pengajuan, pembahasan, hingga
2002). Lokasi penelitian ini berada di penetapan, dan lebih lanjut penyusunan
Kabupaten Bandung Barat dengan fokus APBD setiap tahunnya diatur dalam
objeknya adalah Bappelitbangda Kabupaten Peraturan Menteri Dalam Negeri.
Bandung Barat. Penyusunan APBD 2023 berpedoman pada
Permendagri Nomor 84 Tahun 2022 Tentang
Adapun sumber data dalam penelitian Pedoman Penyusunan APBD Tahun
ini menggunakan sumber data primer dan Anggaran 2023 dan tentunya proses
sekunder. Teknik pengumpulan data penyusunan anggaran daerah ini bukanlah
dilakukan dengan beberapa cara, pertama proses yang sederhana dan singkat,
observasi dengan melakukan pengamatan melainkan suatu proses yang kompleks dan
terhadap Bappelitbangda dalam proses panjang. Secara sederhana, siklus atau
penyusunan anggaran. Kedua wawancara proses penyusunan anggaran dapat
untuk menggali informasi secara lebih digolongkan menjadi tahap perencanaan dan
mendalam. Narasumber yang diwawancara penganggaran.
dalam penelitian ini adalah Ketua DPRD
Kabupaten Bandung Barat dan Kabid PPE
Bappelitbangda Kabupaten Bandung Barat.
Ketiga dengan dokumentasi, yaitu dengan
menelaah peraturan, dokumen, dan arsip
yang mendukung penelitian ini. Analisis data
dilakukan dengan tahapana seperti
menyiapkan data yang telah dikumpulkan,
mengedit, lalu menganalisis dan
menafsirkannya.
Gambar: Proses Anggaran
Sumber: RKPD KBB Tahun 2023

PRAJA | Volume 11 | Nomor 1 | Edisi Februari 2023


p-ISSN 2302-6960
e-ISSN 2716-165X

Dalam prosesnya, RKPD (Rencana dilakukannya komunikasi politik antara


Kerja Pemerintah Daerah) menjadi pedoman anggota legislative dengan konstituennya
dalam penyusunan KUA dan PPAS pada masa reses, yaitu kegiatan diluar masa
(Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas sidang bagi anggota dewan untuk berdialog
Plafon Anggaran Sementara) yang telah dengan kontituen di daerah pemilihan. Hasil
disesuaikan dengan dokumen-dokumen yang reses dari anggota dewan ini dilakukan
terkait. Selanjutnya KUA dan PPAS masuk sinkronisasi terhadap KUA PPAS yang
dalam proses penganggaran yang dibahas disusun, dan dalam proses ini sering terjadi
bersama legislatif daerah. Proses kompromi kepentingan. Aktor legislatif akan
penyusunan anggaran tidak terlepas dari berupaya menegosiasikan agar
aspek politik karena pihak-pihak yang terlibat kepentingannya diakomodir, dan begitupun
dalam penyusunan anggaran memiliki pihak eksekutif yang berupaya
kecenderungan untuk memaksimalkan memaksimalkan program-programnya
utilitasnya melalui pengalokasian sumber dengan pengalokasian anggaran.
daya dalam anggaran yang ditetapkan
(Magner dan Jhonson dalam Pratiwi, 2010). Pembahasan bersama antara
Hal ini tidak terlepas dari beragamnya bentuk eksekutif dan legislatif bertujuan untuk
kepentingan-kepentingan dalam proses menghasilkan kebijakan arah penggunaan
penyusunan anggaran yang muncul dari anggaran yang berkualitas. Hubungan antara
beragam pihak. Secara umum di dalam kedua lembaga ini menimbulkan relasi kuasa
prosesnya, kepentingan ini dapat dibagi untuk mempertahankan ataupun merubah
menjadi kepentingan eksekutif dan penggunaan anggaran dan relasi kuasa
kepentingan legislatif karena kedua lembaga antara aktor-aktor dalam lembaga eksekutif
ini yang sangat kentara terlibat dalam dan legislatif. Badan Anggaran DPRD
penyusunan anggaran. bersama Tim Anggaran Pemerintah
Kabupaten Bandung Barat telah melalui dan
Kepentingan eksekutif terdiri dari melakukan serangkaian rapat dalam rangka
kepentingan masyarakat dan kepentingan finalisasi pembahasan RAPBD hingga
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah persiapan pembahasan tahap akhir. Adapun
(SKPD). Usulan-usulan masyarakat dan anggota Badan Anggaran DPRD adalah para
berbagai SKPD didapati melalui mekanisme Ketua Komisi I-IV, pendelegasian dewan oleh
Musyawarah Perencanaan Pembangunan partai, dan para pimpinan dewan, sedangkan
Daerah. Beragam usulan program dan Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten
anggaran dari setiap masyarakat dan SKPD Bandung Barat terdiri dari Badan
masuk melalui proses Musrenbang, mulai Perencanaan Pembangunan Penelitian
dari desa hingga tingkat kebupaten. Pengembangan Daerah dan Badan
Sedangkan kepentingan legislatif terdiri dari Keuangan dan Aset Daerah.
kepentingan formal dan informal
Ketua DPRD Kabupaten Bandung
sebagaimana yang disebutkan Wicaksono
Barat, Rismanto menjelaskan relasi antara
dan Febrina (2016), bahwa kepentingan
legislatif dan eksekutif (Bappelitbangda)
formal berupa hasil komitmen dari rapat
dalam proses penyusunan anggaran adalah
internal panitia anggaran dan kepentingan
sebagai mitra legislatif yang berkomunikasi
informal berupa kepentingan partai
intens dengan Badan Anggaran DPRD yang
pengusung dan konstituennya. Legislatif
selalu standby untuk update perubahan
membawa kepentingan yang didapat melalui
anggaran yang akan terjadi. Lembaga
proses jaring aspirasi masyarakat pada
legislatif dapat menggunakan pengaruh
waktu reses serta kepentingan yang berasal
politiknya dengan mendistribusikan anggaran
dari misi partai, titipan pemilih, dan mitra
dengan cara memotong atau menambah
kerjanya.
suatu rancangan anggaran kegiatan yang
Kewajiban anggota legislatif untuk bisa saja dapat menguntungkan suatu pihak
bertemu dengan konstituen dan daerah atau merugikan pihak lain. Dalam relasi yang
pemilihannya merupakan tanggung jawab terjalin, ada kemungkinan lembaga legislatif
moral dan politis. Salah satu bentuk dapat meloloskan suatu anggaran tertentu
pertanggungjawaban tersebut adalah dengan negoisasi yang dilakukan oleh aktor-
aktor di dalamnya. Badan anggaran DPRD

PRAJA | Volume 11 | Nomor 1 | Edisi Februari 2023


p-ISSN 2302-6960
e-ISSN 2716-165X

memiliki kewenangan dalam merubah menyusun anggarannya yang diperuntukkan


anggaran yang diajukan oleh pemerintah untuk menunjang pembangunan. Proses
daerah, sehingga plafon anggaran dapat penyusunan anggaran menghasilkan proses
berkurang atau dapat bertambah. Pada politik antara lembaga legislatif dan eksekutif.
dasarnya kepentingan legislatif cenderung Kedua lembaga ini membawa kepentingan-
lebih rumit dan kompleks karena ada pokok- kepentingannya untuk diakomodir dalam
pokok pikiran dewan yang perlu ditinjau anggaran, sehingga diwarnai lobi-lobi politik
dalam pembahasan anggaran, dimana pokok atau bargaining. Pihak legislatif akan
pikiran ini memiliki anggaran tersendiri. berupaya pokok pikiran dan kepentingan
yang dibawa masuk dalam rencana anggaran,
Kepentingan yang datang dari sedangkan eksekutif akan memastikan
legislatif dikomunikasikan dengan intens anggaran masing-masing SKPD dan mitra-
dengan tim anggaran dari pemerintah daerah. mitranya cukup.
Tentunya pokok pikiran dewan dan hasil
reses ini tidak serta-merta masuk karena Pertimbangan dalam penyusunan
memperhatikan kekuatan anggaran dan juga anggaran tidak hanya pertimbangan
memperhatikan anggaran prioritas ekonomis namun juga politis. Penyusunan
pemerintah daerah yang direncanakan. Tarik RKPD melibatkan seluruh stakeholder dari
menarik kepentingan dan lobi politik antar eksekutif dan juga legislatif. RKPD yang
personal dan antar badan terjadi dalam disusun oleh pemerintah daerah ini akan
penyusunan KUA PPAS. Namun dalam dijadikan pedoman untuk penyusunan KUA
pelaksanaanya, pembahasan anggaran di PPAS dan dibahas bersama legislatif hingga
Kabupaten Bandung Barat antara legislatif ditetapkannya RAPBD dan Perda APBD.
dan eksekutif dapat dikatakan kondusif Karena esensialnya hubungan kedua
karena sudah ada penyelarasan dan lembaga ini, sudah seharusnya relasi terjalin
penyamaan persepsi sehingga yang diajukan dengan baik karena jika tidak didukung faktor
adalah komitmen bersama. Sebagaimana seperti komunikasi yang baik, akan terjadi
yang disampaikan Kabid Perencanaan, kondisi deadlock sehingga penyusunan
Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan anggaran tidak maksimal dan berakibat pada
Daerah Bappelitbangda Kabupaten Bandung perencanaan pembangunan.
Barat, Bapak Kemal Adiyaksa bahwa
memang banyak dinamika yang dilalui dalam
proses anggaran, namun secara keseluruhan
lancar selama kepentingan legislatif E. REFERENSI
diakomodir, jika ada perbedaan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84
legislatif bisa diselesaikan dengan baik Tahun 2022 Tentang Pedoman
karena mereka sudah landai duluan karena Penyusunan APBD Tahun Anggaran
adanya koordinasi internal badan anggaran 2023.
yang mereka lakukan. Dalam hal ini,
komunikasi yang baik menjadi faktor Pratiwi, Ratih Nur. (2010). Politisasi
pendukung dalam kelancaran penyusunan Anggaran Sektor Publik. Interaktif Jurnal
anggaran. Pola komunikasi yang baik pada Ilmu- ilmu Sosial, Universitas Brawijaya, Vol
tahap perumusan maupun tahap 1 No 2.
pembahasan dan penerapan akan melahrkan Hastuti, P (2018). Desentralisasi Fiskal dan
kebijakan yang tepat sasaran, dan Stabilitas Politik Dalam Kerangka
Komunikasi yang intens adaah faktor Pelaksanaan Otonomi Daerah di
pendukung dalam proses anggaran Indonesia.
(Megawati, 2018).
Moelong, Lexy J. (2002). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
D. KESIMPULAN Remaja Rosdakarya
Otonomi daerah telah memberikan
kuasa kepada daerah untuk melaksanakan Rismanto, (22 November 2022). Relasi
pemerintahannya sendiri termasuk dalam hal Eksekutif dan Legislatif Dalam
fiskal. Daerah diberikan kewenangan dalam

PRAJA | Volume 11 | Nomor 1 | Edisi Februari 2023


p-ISSN 2302-6960
e-ISSN 2716-165X

Penyusunan Anggaran. (Sultan


Naufal Fairiza, Pewawancara).

Kemal Adiyaksa, (26 Desember 2022).


Proses Anggaran dan Relasi Eksekutif
dan Legislatif. (Sultan Naufal Fairiza,
Pewawancara).

Pemkab Bandung Barat. (2022). Rencana


Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Bandung Barat Tahun 2023.
Pemerintah Kabupaten Bandung
Barat, Bandung Barat.

Megawati. (2018). Analisis Hubungan


Eksekutif dan Legislatif Dalam
Pembuatan Perda APBD di Provinsi
Sulawesi Barat. Government: Jurnal
Ilmu Pemerintahan, Universitas
Hasanuddin, Vol 11 No 2.

Wicaksono, Baskoro dan Rury Febrina.


(2018). Konsolidasi Kepentingan
Eksekutif dan Legislatif Dalam
Penganggaran Daerah di Kabupaten
Situbondo. Jurnal Transformative,
Universitas Brawijaya. Vol 2, Hal 128-139.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor


17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor


23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.

Sugiyono. (2103). Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Penerbit Alfabeta.

PRAJA | Volume 11 | Nomor 1 | Edisi Februari 2023

Anda mungkin juga menyukai