Anda di halaman 1dari 4

Nama : Febi Febyola

Npm : 2110013311004
Matkul: Antropologi

DINAMIKA KEBUDAYAAN DAN PROSESNYA

Manusia dan kebudayaan merupakaan dua unsur yang tidak bisa dipisahkan sebab
kebudayaan muncul karena dipelajari oleh manusia. Sifat dinamis misalnya, tidak bisa dipungkiri
bahwa manusia dalam menjalani kehidupannya selalu mengalami perubahan. Hal demikian juga
terjadi dalam kebudayaan.
Kebudayaan juga bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan terus-menerus.
Perubahan kebudayaan terjadi seiring perubahan yang dialami oleh manusia. Perubahan-
perubahan dalam kebudayaan inilah yang disebut sebagai dinamika kebudayaan.
Dinamika kebudayaan akan terus terjadi seiring dengan berkembangnya zaman dan
berubahnya kebutuhan manusia. Proses dinamika kebudayaan berbeda-beda, ada yang
berlangsung secara cepat, ada pula yang berlangsung secara lambat.
Dalam Ilmu Antropologi, dinamika kebudayaan berlangsung dalam beberapa proses,
yaitu akulturasi, asimilasi, dan inovasi.
a. Akulturasi.

Dilansir dari buku Kamus Sosiologi Antropologi (2001) karya M. Dahlan Yakub,
akulturasi adalah proses dinamika kebudayaan pada suatu masyarakat karena adanya
pengaruh kebudayaan asing.

Dalam proses akulturasi, datangnya pengaruh kebudayaan asing tidak serta merta
menghilangkan kebudayaan lama. Justru kedua kebudayaan tersebut bercampur padu
sehingga menghasilkan suatu kebudayaan yang baru tanpa harus kehilangan identitas
kebudayaan masing-masing.

Contoh akulturasi adalah pakaian tarian yang digunakan oleh orang Betawi. Pakaian
tersebut mendapat pengaruh dari kebudayaan Cina, seperti warna merah dan penutup
mukanya. Meskipun mendapat pengaruh dari kebudayaan Cina, orang-orang Betawi
masih tetap mempertahankan beberapa bentuk pakaian asli dan masih menggunakan
musik Betawi.

b. Asimilasi.

Dalam buku Antropologi Budaya (2002) karya I Gede A. B. Wiranata, asimilasi


merupakan proses dinamika kebudayaan yang terjadi karena adanya perpaduan atau
peleburan dari dua atau lebih kebudayaan sehingga memunculkan kebudayaan baru tanpa
adanya unsur paksaan.

Kalau dalam akulturasi masih ada karakteristik budaya yang lama, maka dalam asimilasi
ini kedua budaya benar-benar melebur sehingga menjadi sebuah kebudayaan yang baru.

Contoh asimilasi adalah percampuran antara musik melayu dengan musik india yang
kemudian menghasilkan genre musik baru, yaitu musik dangdut.

c. Inovasi.

Inovasi merupakan proses dinamika kebudayaan yang tidak dipengaruhi oleh kebudayaan
asing, melainkan dipengaruhi oleh pembaruan yang dilakukan oleh manusia.

Pembaruan yang dilakukan oleh manusia lebih mengarah pada pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pembaruan ini menciptakan teknologi baru yang berdampak
langsung pada perubahan kebudayaan masyarakat.

Misalnya, masyarakat desa sudah bertahun-tahun membajak sawah menggunakan sapi


atau kerbau. Karena ada pembaruan yang dilakukan oleh manusia, maka munculah alat
traktor. Kemunculan alat traktor membuat kebudayaan bercocok tanam masyarakat desa
menjadi berubah. Semula menggunakan sapi terasa lambat, maka ketika menggunakan
traktor masyarakat desa bisa membajak sawah dengan lebih cepat dan efisien.
RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN KAJIAN ANTROPOLOGI SOSIAL

Antropologi merupakan studi yang mempelajari ciri khas dan kesamaan dari suatu
masyarakat dan kebudayaan melalui penelitian tentang bahasa dan agama di dunia, hak asasi
manusia, upacara, pola pikir, kemasyarakatan, etika, budaya, dan banyak hal lainnya.
Contoh Antropologi Sosial
Antropologi sosial memiliki beberapa contoh diantaranya;
a. Pola perilaku manusia
Tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat tentu saja berbeda-beda. Setiap
pola perilaku manusia itu merupakan suatu hal yang bisa dipelajari dan termasuk salah satu
contoh antropologi sosial. Dimana masing-masing individu yang melakukan proses sosial dan
interaksi sosial dengan orang lain akan memiliki pola tingkah laku yang berbeda-beda dan hal
tersebut dapat dianalisis maupun diteliti.
b. Pemahaman kebudayaan manusia
Makna kebudayaan atau suatu arti tradisi yang hidup dalam lingkungan masyarakat juga
menjadi salah satu contoh antropologi sosial. Dimana dengan berbagai adat istiadat atau
kebudayaan itulah bisa dipelajari banyak hal mengenai kehidupan sosial yang ada di lingkungan
masyarakat, hubungan antara individu satu dengan lainnya, dan lain sebagainya.
c. Bertambah atau Berkurangnya penduduk
Penduduk dalam kehidupan masyarakat juga menjadi salah satu contoh antropologi sosial
yang bisa dipelajari. Adanya penduduk ini membuat setiap orang bisa melakukan proses
interaksi sosial antara yang satu dengan lainnya. sehingga hal tersebut juga bisa berdampak pada
berbagai perubahan pola pemikiran dari masing-masing orang.

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa antropologi sosial


dianggap sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan hidup masyarakat pada suatu
etnis tertentu. Dimana dalam antropologi ini akan dibahas mengenai berbagai kepribadian
manusia mulai dari tardisi, adat istadat, dan nilai-nilai lainnya dalam kehidupan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa antropologi sosial adalah suatu ilmu yang mempelajari
berbagai hal tentang kondisi atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan manusia.

Antropologi memiliki kedudukan yang sama dengan cabang ilmu lainnya, misalnua ilmu
sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, dan lain sebagainya. Meski begitu, antrpologi masuk ke
dalam kategori ilmu humaniora karena mempelajari tentang manusia. Adapun ruang lingkup
antropologi terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Objek antropologi
Objek antropologi dibedakan menjadi dua, yaitu antropologi fisik dan antropologi
budaya. Antropologi fisik merupakan ilmu yang mempelajari manusia sebagai organisme
biologis.
Di mana, jenis antropologi fisik ini digunakan untuk melacak perkembangan manusia
menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya, serta berbagai jenis spesies. Sementara
itu, antropologi budaya adalah ilmu yang mempelajari manusia yang perhatiannya terfokus pada
kebudayaan manusia atau cara hidup manusia dalam masyarakat.
2. Hubungan hukum dan kebudayaan
Hukum sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Hal tersebut dikarenakan hukum salah
satu produk kebudayaan atau ciptaan manusia. Hukum diciptakan dengan karakteristik yang
berbeda-beda, tergantung daerah masing-masing, karena disesuaikan dengan kebudayaan
setempat. Dengan demikian, kebudayaan membentuk hukum.
3. Budaya dan kebudayaan
Suatu cara hidup yang terbentuk dari banyak unsur merupakan definisi dari budaya.
Budaya terbentuk dari unsur-unsur, seperti agama, politik, adat istiadat, bahasa, seni, dan lain-
lain.
Kebudayaan berasal dari kata “budaya”. Tidak heran, istilah budaya memiliki keterkaitan
dengan makna. Kebudayaan adalah hasil dari budaya, yaitu kegiatan dan penciptaan batin (akal
budi) manusia, sama seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.

Anda mungkin juga menyukai