Anda di halaman 1dari 4

MERESENSI NOVEL

“7 PRAJURIT BAPAK”

NAMA : MANNA PAROS SIDABUTAR


KELAS : XI IPA 3

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : 7 Prajurit Bapak


Penulis : Wulan Nuramalia
Penerbit : Mediakita
Genre : Fiksi, Romance
Tahun Terbit : 2022
Cetakan Ke : Pertama
Tebal buku : 444 halaman
Ukuran Buku : 13 x 19 cm
ISBN : 978-979-794-643-2
Harga : Rp 99.500,00

SINOPSIS
Novel 7 prajurit bapak menceritakan 7 anak laki-laki yang
merupakan anak dari seorang pensiunan tentara bernama Pak Cahyo. Dava Bahari,
merupakan si sulung yang sekarang bekerja menjadi seorang pelaut. Bapak, dulu sempat
menentang keinginan Dava untuk menjadi seorang pelaut, karena bapak ingin Dava menjadi
tentara, namun berkat mama yang dapat meyakinkan Bapak “Bahwa setiap anak memiliki
mimpinya masing-masing”. Akhirya Dava diberi izin untuk melanjutkan mimpinya.
Anak kedua, Rendi Firmansyah. Pupus sudah harapan bapak menjadikan Rendi sebagai
seorang tentara, karena Rendi memiliki tubuh yang mungil dan sejak kecil Rendi gampang
sakit. Dulu sewaktu kuliah, Rendi mengambil jurusan Ekonomi sekarang pun dia bekerja
menjadi seorang pegawai Bank.
Anak ketiga, Raga Iswana. Laki-laki yang memiliki perawakan tegap, tinggi, dan tampan ini
selalu berlatih fisik dari pagi hingga senja tiba. Bapak sangat percaya jika Raga dapat lolos
seleksi menjadi calon tentara, namun dipertengahan jalan Raga membelotkan niatnya dan
malah mendaftarkan diri seorang Polisi. Tentu, bapak marah dengan Raga, saat tau Raga
lulus menjadi polisi bukan tentara, namun lama kelamaan bapak dapat menerimanya.
Setelah anak pertama, kedua, dan ketiga yang tak dapat memenuhi keinginan bapak menjadi
seorang tentara. Sekarang yang menjadi tumpuan bapak adalah anak keempatnya bernama
Arma Yoga. Namun, Yoga tak masuk dalam kriteria manjadi seorang abdi negara. Dulu
sewaktu akan mendaftar menjadi tentara, Yoga yang tidak ingin mendaftar, dengan sengaja
menempelkan kaiknya pada kenalpot motor tetangga dan sampai sekarang bekas luka itu
akan terkenang dan memiliki cerita. Yoga sangat suka menulis, mimpinya adalah menjadi
seorang penulis yang dapat dikenang oleh para pembacanya. Makanya, dia sekarang kuliah
di jurusan sastra.
Untuk kesekian kalinya, harapan bapak dipatahkan karena anak keempatnya Iqbal, yang tak
ingin menjadi abdi negara. Iqbal merupakan sosok yang lemah lembut dari keenam saudara
lainnya. Iqbal bercita-cita menjadi seorang dokter, namun Iqbal tidak lolos saat SNMPTN dan
sekarang kuliah di jurusan Keperawatan. Yang terakhir ada si bungsu Rai dan Putra. Mereka
berdua, masih duduk di bangku SMA dan menjadi harapan Bapak berikutnya, untuk
menjadikan keduanya sebagai seorang tentara. Dibanding Rai, Putra yang lebih manja dan
sering menangis karena dijahili oleh keenam Abangnya.
Setiapa pagi bunyi peluit akan terdengar hingga memekakan telinga, bapak akan mengajak
ketujuh prajuritnya untuk berlari mengelilingi komplek dan pulangnya Mama sudah
menyiapakan minuman dan makanan ringan untuk melepas dahaga. Bapak merupakan
sosok yang dijadikan panutan oleh ketujuh anaknya, bapak sangat berwibawa walapun
usianya kini sudah tak muda. Bapak, selalu tenang dalam mengatasi segala permasalah yang
ada.
Jika ditanya perempuan mana yang paling Yoga cinta tentu yang pertama dia akan menjawab
mama dan yang kedua adalah Mei Liana. Gadis yang akrab dipanggil Lia itu merupakan
pujaan hati Arma Yoga. Jika ditanya apa yang Yoga sukai dari Lia, tentu akan banyak
jawabannya. Lia berbeda, Lia penyemangatnya, dan Yoga candu akan Lia. Hanya Lia, yang
dengan tulus mendukung mimpi Yoga, memang kelurganya mendukung secara material
tetapi tak dengan moral. Yoga butuh dukungan itu, namun dia malah mendapatkannya dari
Lia.
Tentu, Yoga banyak mendapat cibiran. Katanya mau jadi apa kamu, mimpi kok jadi penulis.
Tidak sesuai dengan image keluarga, kebanyakan halu kamu Yoga. Yoga tau, bapak tidak
pernah memaksakan anak-anaknya untuk menjadi tentara, namun jika dilihat bapak kecewa,
karena dari kelima anaknya tidak satupun yang dapat mengikuti jejak bapak menjadi tentara.
Menjadi abdi negara, seperti sudah tradisi turun temurun dari keluarga. Sampai-sampai saat
acara keluarga sering kali bapak, mama atau abang banyak mendapat cibiran.
Hingga bapak pergi tidak satupun yang dapat memenuhi keinginan bapak menjadikan
anaknya sebagai abdi negra. Ya, bapak pergi. Meninggalkan ketujuh prajuritnya yang kini
sedang manangis memintanya untuk kembali, kini pilar mereka sudah pergi, tertimbun oleh
gelapnya bumi. Mereka saling bahu membahu untuk menguatkan diri, karena sekarang ada
mama yang harus mereka jaga. Bang Dava dan Mas Rendi kini menggantikan sosok bapak
sebagai tulang punggung keluarga.
Begitu bapak pergi banyak masalah datang bertubi-tubi, dari masalah keuangan yang
merosot, hingga yang paling mengejutkan yaitu dalang dari orang yang membunuh bapak,
yaitu orang tua dari gadis yang Yoga cintai. mama dan abang tentu melarang Yoga utuk
menemui Lia lagi, meraka tidak merestui hubungan Yoga dengan Lia, sungguh ini sangat
menyesakkan bagi Yoga. Yoga bingung harus memilih keluarga atau cinta. Sekarang, bapak
sudah tidak ada, kemana Yoga harus meminta pendapat, dengan mantap Yoga memutuskan
tetap akan mempertahankan Lia dan tetap menjadi garda terdepan untuk kelurganya.
Hingga suatu hari kekacauan itu semakin menjadi, Yoga hendak pergi menolong Lia yang
sedang dipukuli oleh ayah Lia. Namun, naas nasib baik tak berpihak kepada Yoga, kedua adik
bungsunya mengikuti Yoga dan kini Putra menjadi korban kebringasan ayah Lia. Yoga sudah
siap di hajar oleh Bang Dava, Mas Rendi, dan Bang Raga ini memang salahnya yang tak dapat
menjaga si bungsu dengan baik. Sejak saat itu Yoga tak pernah bertemu lagi dengan Lia.
Sore itu Yoga mengantar Putra untuk mencari jajan di alun-alun. Putra sudah dinyatakan
sembuh dan bisa berjalan lagi. Namun, tidak disangka, Yoga bertemu dengan Lia di sana.
Yoga banyak berpikir mengenai ini, dulu bapak pernah berkata “Pilih satu, jangan serakah
mau keduanya. Karena, kamu tak dapat menggenggam dau hal sekaligus.” Yoga memilih
menyudahi hubungannya dengan Lia, keluarganya lebih penting, terutama mama yang harus
Yoga jamin kebahagiaannya.
Yoga, mulai membiasakan hidup tanpa bergantung pada sosok Lia. Sekarang Yoga akan fokus
pada keluarga dan mimpinya menjadi seorang penulis. Yoga akan membuktikan bahwa
mimpinya bukan hal yang memalukan atau salah. Yoga sangat berterima kasih kepada Gisel,
perempuan yang belum Yoga kenal lama ini, dapat membantu Yoga merevisi tulisan dalam
cerita Yoga. Kala itu, Yoga mengikuti Lomba menulis Novel terbaik dan siapa sangka Yoga
keluar menjadi pemenang terbaiknya dengan novel berjudul “7 Prajurit Bapak”. Sunggh Yoga
sangat senang dapat membuktikan bahwa mimpinya bukan halu semata, dia sekarang
menjadi seorang penulis.
Malam itu, Yoga akan menemui Gisel untuk berterima kasih karena telah membantu dia
selama ini. Namun, takdir berkata lain, Yoga tertabrak oleh mobil yang melaju sangat
kencang, Raga dan Iqbal melihat itu dengan jelas, Raga tidak dapat berkata apapun lagi
sedangkan Iqbal bergetar hebat, Yoga tergeletak bersimbah darah dan dikerubungi oleh
warga. Dalam semalam semua berubah, kacau sudah. Mama, Iqbal, Rai, dan Putra menangis.
Dava, Rendi, dan Raga termenung di depan Ruang operasi. Sudah beberapa hari ini, Yoga
belum sadarkan diri. Bak disambar petir di siang bolong dokter menyatakan Yoga mati otak
atau sudah meninggal, Yoga masih bisa bernafas karena perelatan medis yang masih melekat
pada tubuhnya.
Penengah di keluarga ini pun ikut pergi menyusul bapak, sungguh hancur sudah hati mereka.
Banyak kata belasungkawa dan tabah yang mereka dapati, namun itu tidak dapat membuat
Yoga kembali. Bahkan mimpi yang selama ini Yoga dambakan belum sempat dia lihat, buku
itu belum sempat Yoga peluk. Tidak dapat dipungkiri kehilangan Bapak saja masih
membekas dan luka itu belum sepenuhnya sembuh, tetapi kini Yoga lebih memilih pergi.
Kehidupan akan terus berjalan, yang pergi tidak akan kembali dan yang ditinggal pergi akan
akan merasakan luka yang akan terus membekas di hati. Kini Bang Dava sudah memiliki anak
bersama Mbak Wulan dan dua bungsu juga sudah dewasa Rai menjadi seorang pilot dan
Putra menjadi tentara.
KELEBIHAN
Menurut saya, kelebihan dari novel ini cukup banyak. Pertama, yaitu pada bagian covernya
yang cukup elegan yang disertai foto seorang ayah dengan ketujuh putra kebanggaannya,
dan juga bahan kertas novelnya menggunakan book paper yang lebih ringan bila
dibandingkan dengan kertas HVS. Kedua, penggambaran tiap karakter yang tepat sehingga
terasa nyata dan hidup, terlebih pemeran anak sulung bernama Dava yang merupakan
seorang pelaut, ternyata tokoh tersebut merupakan karakter sang kekasih dari pencipta
novel ini. Dan juga tokoh yang bernama Wulan merupakan karakter dari penciptanya sendiri,
menakjubkan. Ketiga, pesan yang disampaikan bisa menjadi pedoman untuk kehiduan para
pembaca, sungguh mengesankan. Bahkan alur dan ending novel ini benar-benar membuat
para pembaca menitikkan air mata karena alurnya yang sangat menyentuh hati dan
membuat pembaca ikut merasakannya.

KEKURANGAN
Setiap kelebihan untuk novel yang dibaca tentu saja memiliki kekurangan. Kekurangan pada
novel 7 Prajurit Bapak. Yaitu terdapat beberapa kalimat yang menggunakan bahasa daerah
(Jawa) yang mungkin ada beberapa pembaca tidak dapat memahaminya.

Anda mungkin juga menyukai