Anda di halaman 1dari 4

Pedoman Standar Penulisan Berita di

beritajatim.com
Penulisan berita minimal 300 kata
Minimal penulisan berita, diupayakan minimal 300 kata atau kurang lebih 6-10 paragraf di mana
setiap paragraf, rata-rata 3-4 kalimat.
Jika dalam update berita/running berita terbaru yang minim data dalam konfirmasi/klarifikasi, bisa
diantisipasi dengan menambahkan informasi/data dari berita sebelumnya yang telah ada (tayang).

Judul
Judul yang benar, selain lebih menarik, juga membantu calon pembaca menemukan berita tersebut
ketika mencari informasi di Google. Dalam penulisan judul, perhatikan peraturan-peraturan berikut:

1. Jangan menggunakan huruf kapital (huruf besar) semua, tapi gunakan kapital sesuai penggunaan
dalam judul, seperti contoh ini:
SALAH: KOTA SURABAYA RAYAKAN HARI ULANG TAHUN KE-1000
BENAR: Kota Surabaya Rayakan Hari Ulang Tahun ke-1000
Catatan: Perhatikan bahwa huruf depan setiap kata dalam judul menggunakan kapital, kecuali kata-
kata sambung seperti: di, ke, dengan, dan

2. Berikan judul yang lebih rinci tentang peristiwa dan tempat kejadian, seperti contoh:
SALAH: Seorang Bocah Jatuh ke Sumur
BENAR: Orang Tua Lengah, Bocah 3 Tahun Jatuh ke Sumur
SALAH: Sebuah Truk Tangki Terguling
BENAR: Rem Blong, Truk Tangki Pertamina Terguling di Galuga

3. Kalau menyampaikan opini narasumber, cantumkan narasumber dalam judul, seperti contoh:
SALAH: Walikota Surabaya Sesat Konstitusi
BENAR: Aktivis Mahasiswa: “Walikota Surabaya Sesat Konstitusi”
SALAH: Kinerja Pemkab Surabaya Jauh di Bawah Harapan
BENAR: Anggap Infrastruktur Masih Berantakan, FMBB Beri Rapor Merah Kinerja Pemkab Surabaya

Struktur Artikel
Setiap media online atau cetak memiliki ciri khas sendiri dalam membuka setiap artikel berita. Di
beritajatim.com, standar untuk pembuka artikel berita adalah nama kota dan media beritajatim.com
(tebal dalam kurung) serta tanda hubung, kemudian baru awal kalimat berita.
Contohnya: Surabaya (beritajatim.com) -

Kalimat Pembuka
Kalimat pembuka untuk setiap artikel merupakan rangkuman secara keseluruhan tentang rincian
peristiwa yang diberitakan. Format penulisan mirip seperti kalimat pembuka yang dibacakan oleh
pewarta berita di televisi. Kalimat pembuka menambahkan sedikit rincian lebih terhadap judul.

Contoh judul: Sadiq Khan Menjadi Walikota Muslim Pertama Kota London, Inggris
London (beritajatim.com) - Politisi Partai Buruh, Sadiq Khan telah memenangi pemilihan walikota di
ibukota Inggris, London, dan dilantik menjadi walikota pada Sabtu (07/05/2020). Anak dari seorang
sopir truk, Sadiq Khan menjadi walikota pertama bagi kota besar di dunia Barat yang beragama
Islam, dan berhasil mengatasi berbagai kontroversi yang dihembuskan tentang umat Islam di dunia
Barat masa kini.

Foto Berita
Setiap berita beritajatim.com harus disertai foto. Apabila tidak ada foto, maka boleh menggunakan
ilustrasi, dengan mencantumkan nama sumber foto tersebut. Foto juga harus disertai dengan
keterangan mengenai apa dan siapa yang terlihat di foto itu, serta tanggal pengambilan foto.

Kaidah Pengetikan
Penggunaan Huruf Kapital
Huruf kapital, atau huruf besar, hanya digunakan untuk huruf pertama kalimat, nama orang, nama
tempat atau institusi, judul atau tema dari sebuah acara dan singkatan (seperti RT, RW, SMK, SMA
dan sebagainya).
Huruf kapital tidak digunakan untuk mengawali angka-angka.
Penggunaan Spasi
Dalam mengetik berita, perhatikan standar dalam penggunaan spasi.
Gunakan spasi setelah tanda baca, seperti koma, titik, tanda kurung, tanda kutip (kecuali tanda kutip
pembuka) dan titik dua.

Penggunaan Tanda Kutip


Tanda kutip harus selalu digunakan apabila mengutip pembicaraan atau Press Release. Gunakan
tanda kutip pembuka dan penutup, dan tanda koma atau titik harus selalu berada sebelum tanda kutip
penutup, seperti ini:
“Kami akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Presiden juga mengatakan bahwa pihaknya akan “terus mengupayakan pelepasan sandera lainnya.”
Penggunaan Titik dan Koma

Salah penggunaan titik dan koma bisa berakibat fatal ketika apa yang dipahami oleh pembaca
berbeda dengan apa yang dimaksud oleh wartawan. Maka gunakan titik dan koma sesuai
penggunaan benarnya.

Perhatikan penggunaan titik di akhir kalimat, dan kalimat jangan terlalu panjang (lebih dari 3 baris).

Kaidah Bahasa Indonesia dalam Artikel Pemberitaan


Penggunaan kata “di”
Kata “di” masih seringkali salah penggunaannya. Harus diingat bahwa “di” dan kata benda atau
tempat selalu dipisah, dan “di” dengan kata kerja selalu disambung,
contohnya:
Kata benda/tempat: di Surabaya, di tempat, di rumahnya, di atas, di depan, di dalam.
Kata kerja: diingat, dijatuhkan, dibuka, ditutup, dirinci, dilantik.

Pencantuman Gelar dan Pangkat


Dalam pemberitaan standar, biasanya gelar pendidikan tidak dicantumkan, sedangkan pangkat polisi
atau militer dicantumkan. Baik dicantumkan atau tidak, gelar atau pangkat tersebut hanya perlu
dicantumkan pada penulisan pertama saja, dan tidak diulang lagi,
contohnya:
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menaikkan pangkat 20 perwira tinggi kepolisian di Mabes Polri,
Selasa (12/04/2020). Pada acara pelantikan tersebut, Kapolri menegaskan…

Kepala BNPT Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan pihaknya masih mengupayakan penangkapan
gembong teroris Santoso. Tito juga menjelaskan bahwa saat ini kelompok Santoso sudah terisolasi.
Contoh lainnya: Presiden Joko Widodo (tidak perlu mencantumkan Ir. H. Joko Widodo), anggota DPR
Ruhut Sitompul (tidak perlu mencantumkan gelar SH) dan sebagainya.
Ada kalanya gelar pendidikan dicantum, seperti dalam profil atau periklanan, untuk mengangkat nama
seorang figur.

Penulisan angka
Tidak seperti dalam dokumen legal, penulisan angka cukup dengan karakter angkanya saja, jangan
ditulis dalam huruf latin.
Contohnya:
SALAH: Polisi menangkap sembilan tersangka penyalahguna narkoba.
BENAR: Polisi menangkap 9 tersangka penyalahguna narkoba.
Dalam media online, penulisan angka dengan karakter angkanya dan bukan dengan huruf latin
dianjurkan juga karena dianggap lebih efektif untuk meningkatkan popularitas sebuah artikel.

Penulisan waktu dan tanggal peristiwa


Dalam melaporkan peristiwa, biasanya cukup mencantumkan hari dan tanggalnya saja, tidak perlu
mencantumkan waktu. Kecuali apabila pencantuman waktu itu penting sebagai detail peristiwa. Untuk
penulisan tanggal, cukup mencantumkan tanggal dan bulannya, tanpa mencantumkan tahunnya.

Misalnya, kejadian kecelakaan atau perampokan perlu dicantumkan waktu kejadiannya. Sedangkan
liputan sebuah acara tidak perlu mencantumkan waktunya. Bila dirasa perlu, cukup mencantumkan
pagi/siang/malam, misalnya: Sabtu siang (07/05/2020)

.
Mengutip Perkataan Narasumber
Dalam menyampaikan kutipan perkataan narasumber, anda dapat menggunakan kata-kata berikut ini
untuk mengakhiri kutipan: terangnya, pungkasnya, tutupnya, tegasnya, bebernya, jelasnya, lanjutnya,
tambahnya, paparnya, katanya, ujarnya, tuturnya, ucapnya.

Perkataan narasumber, selain dari ungkapan lisan, bisa juga dari status sosial media seperti
Facebook dan Twitter. Khusus Twitter, akhiri kutipan dengan cuitnya. Sertakan pula status sosmed
tersebut dalam berita menggunakan fitur “embed” atau “sematkan” di Twitter dan Facebook.

Mengutip Press Release


Seringkali kita menerima pers rilis yang bisa dikutip untuk pemberitaan. Press release tidak boleh
dimuat secara mentah. Tujuan dari press release adalah untuk mengutip pernyataan sikap dari
individu, institusi atau organisasi tertentu.

Dalam mengutip press release, gunakan teknik yang sama seperti mengutip pembicaraan
narasumber. Namun jangan gunakan kata-kata “ujarnya” dan “ucapnya”, karena kata tersebut hanya
digunakan untuk ungkapan secara lisan.
contoh: ujarnya dalam pers rilis yang diterima beritajatim.com, Sabtu (06/01/2023).

Mengutip Media Lain


Di beritajatim.com, ada kalanya kita mendapatkan bahan berita yang mengutip media lain untuk
mendapatkan detail tambahan atau kutipan.
Gunakan kata-kata “Seperti yang dilansir oleh Antaranews…”, atau “Dilaporkan oleh Kompas.com…”,
atau “Menurut pemberitaan media Reuters…” di awal atau di akhir informasi tersebut.

Kode inisial penulis


Akhir berita, wajib disertai kode inisial penulis dengan tiga huruf dalam kurung (huruf kecil),
misal: (kun)
SALAH: (Kun)
BENAR: (kun)\

Anda mungkin juga menyukai