BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
mulai dari yang paling sederhana seperti lapisan epitel dari kulit, sampai lapisan
yang lebih dalam seperti jaringan subkutis, lemak dan otot bahkan tulang beserta
struktur lainnya seperti tendon, pembuluh darah dan syaraf, sebagai akibat dari
B. Epidemiologi
dengan luka adalah 3.50 per 1000 populasi penduduk. Mayoritas luka pada
berdasarkan etiologi penyakit, di-peroleh data untuk luka bedah ada 110.30 juta
kasus, luka trauma 1.60 juta kasus, luka lecet ada 20.40 juta kasus, luka bakar 10
juta kasus, ulkus dekubitus 8.50 juta kasus, ulkus vena 12.50 juta kasus, ulkus
diabetik 13.50 juta kasus, amputasi 0.20 juta pertahun, karsinoma 0.60 juta
pertahun, melanoma 0.10 juta, komplikasi kanker kulit ada sebanyak 0.10 juta
kasus.3
1
C. Klasifikasi Luka
a) Luka akut, yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan proses
penyembuhan.
b) Luka kronis, yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses
bengkak.
atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
tubuh. Biasanya pada bagian awal masuk luka diameternya kecil, tetapi
disebabkan oleh api, atau penyebab lain seperti oleh air panas, radiasi,
kulit.
proses peradangan (inflamasi) dan infeksi, dan kulit disekitar luka tampak
dari empat jam dengan tanda infeksi di kulit sekitar luka, terlihat pus dan
Setiap proses penyembuhan luka akan melalui 3 tahapan yang dinamis, saling
terkait dan berkesinambungan, serta tergantung pada tipe/jenis dan derajat luka.
terdiri dari:
Fase hemostasis dan inflamasi adalah adanya respons vaskuler dan seluler
yang terjadi akibat perlukaan pada jaringan lunak. Tujuannya adalah menghentikan
Pada awal fase ini, kerusakan pembuluh darah akan menyebabkan keluarnya
platelet yang berfungsi hemostasis. Platelet akan menutupi vaskuler yang terbuka
yang akan menutup pembuluh darah. Periode ini hanya berlangsung 5-10 menit,
dan setelah itu akan terjadi vasodilatasi kapiler karena stimulasi saraf sensoris (local
( local
pembuluh darah dan masuk ke daerah luka. Secara klinis terjadi edema jaringan dan
dan
melakukan fagositosis benda asing dan bakteri di daerah luka selama 3 hari dan
kemudian akan digantikan oleh sel makrofag yang berperan lebih besar jika
c. Memproduksi
Memproduksi growth
growth factor yang
yang berperan pada reepitelisasi
Dengan berhasil dicapainya luka yang bersih, tidak terdapat infeksi serta
pada kulit, edema, dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari
ha ri ke-3 atau hari ke-
4.9
Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasias, karena yang menonjol adalah
proses proliferasi fibroblast. Fase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai
kira-kira akhir minggu ketiga. Fibroblast berasal dari sel mesenkim yang belum
yang merupakan bahan dasar kolagen serat yang akan mempertautkan tepi luka.10
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan
menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblast sangat
besar pada proses perbaikan, yaitu bertanggung jawab pada persiapan
rekonstruksi jaringan.10
Pada jaringan lunak yang normal (tanpa perlukaan), pemaparan sel fibroblas
terjadi luka, fibroblast akan aktif bergerak darijaringan sekitar luka ke dalam daerah
Fungsi kolagen yang lebih spesifik adalah membentuk cikal bakal jaringan
baru (connective
(connective tissue matrix)
matrix) dan dengan dikeluarkannnya subtrat oleh fibroblast,
fi broblast,
memberikan tanda bahwa makrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblast
sebagai satu kesatuan unit dapat memasuki kawasan luka. Sejumlah sel dan
pembuluh darah baru yang tertanam didalam jaringan baru tersebut disebut sebagai
11
fibroplasias adalah:
a. Proliferasi
b. Migrasi
luka, mempunyai arti penting pada tahap proleferasi proses penyembuhan luka.
ulkus yang kronis. Jaringan vaskuler yang melakukan invasi kedalam luka
merupakan suatu respons untuk memberikan oksigen dan nutrisi yang cukup di
daerah luka, karena biasanya pada daerah luka terdapat keadaan hipoksik dan
turunnya tekanan oksigen. Pada fase ini fibroplasia dan angiogenesis merupakan
proses terintegrasi dan dipengaruhi oleh substansi yang dikeluarkan oleh platelet
factors).10,11
dan makrofag ( growth factors).
epidermal. Keratinisasi akan dimulai dari pinggir luka dan akhirnya membentuk
barrier yang menutupi permukaan luka. Dengan sintesa kolagen oleh fibroblast,
minimal.12,13
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai
kemerahan dari jaringan mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi, dan serat
dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-10 setelah perlukaan.
Sintesa kolagen yang telah dimulai sejak fase proliferasi akan dilanjutkan pada fase
fase proliferasi akan berubah menjadi kolagen yang lebih matang, yaitu lebih kuat,
kolagen yang diproduksi dengan yang dipecahkan. Kolagen yang berlebihan akan
terjadi penebalan jaringan parut atau hypertrophic scar , sebaliknya produksi yang
Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan
kulit mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan aktivitas yang normal.
Meskipun proses penyembuhan luka sama bagi setiap penderita, namun outcome
atau hasil yang dicapai sangat tergantung dari kondisi biologic masing-masing
10
E. Penutupan Luka
Tujuan utama dari penutupan luka yaitu untuk mengembalikan integritas kulit
sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi, scar dan penurunan fungsi. Proses
penutupan pada luka terbagi menjadi 3 kategori, tergantung pada tipe jaringan yang
yang
segera diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan. Luka dibuat secara
aseptik dengan kerusakan jaringan minimum, dan dilakukan penutupan dengan baik
seperti dengan penjahitan. Ketika luka sembuh melalui instensi pertama, jaringan
granulasi tidak tampak dan pembentukan jaringan parut minimal. Parutan yang
Penyembuhan luka kulit tanpa pertolongan dari luar akan berjalan secara
alami. Luka akan terisi jaringan granulasi dan kemudian ditutup jaringan epitel.
intentionem.. Cara ini biasanya memakan waktu cukup lama dan meninggalkan
intentionem
terkontaminasi berat atau tidak berbatas tegas. Luka yang tidak berbatas tegas
sering meninggalkan jaringan yang tidak dapat hidup yang pada pemeriksaan
pertama sukar dikenal. Keadaan ini diperkirakan akan menyebabkan infeksi bila
11
luka langsung dijahit. Luka yang demikian akan dibersihkan dan dieksisi
Cara ini disebut penyembuhan primer tertunda. Selain itu, jika luka baik yang
belum dijahit, atau jahitan terlepas dan kemudian dijahit kembali, dua permukaan
12
1. Usia
Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. Orang
tua lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat
2. Nutrisi
seperti Fe, Zn. Pasien kurang nutrisi memerlukan waktu untuk memperbaiki
status nutrisi mereka setelah pembedahan jika mungkin. pasien yang gemuk
meningkatkan resiko infeksi luka dan penyembuhan lama karena suplai darah
3. Infeksi
infeksi.8
sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikit
karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk
sembuh. Aliran darah dapat terganggu pada orang dewasa dan pada orang yang
Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia atau gangguan
13
pernapasan kronik
kronik pada perokok. Kurangnya volume darah akan mengakibatkan
penyembuhan luka.8
5. Hematoma
bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat
bekuan yang
yang besarhal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh,
tubuh,
serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk
7. Iskemia
pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi
akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor
8. Diabetes
darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan
14
9. Obat
Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti
cedera
1. Infeksi
Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama
pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul dalam
purulen, peningkatan
peningkatan drainase, nyeri, kemerahan dan bengk
bengkak
ak di sekeliling luka,
peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih. Fase-fase infeksi
pada luka:14
1. Infiltrat: terjadi infiltrasi sel darah putih pada tempat yang dimasuki oleh
2. Abses: pengumpulan nanah dalam ruangan yang sebelunnya tidak ada,
15
3. Gangren yaitu kematian sebagian atau/ seluruh organ. Selain karena
infeksi juga bisa disebabkan oleh kelainan pembuluh darah, trauma. 14
2. Perdarahan
pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing
(seperti drain). Hipovolemia mungkin tidak cepat ada tanda. Sehingga balutan
(dan luka di bawah balutan) jika mungkin harus sering dilihat selama 48 jam
pertama setelah pembedahan dan tiap 8 jam setelah itu. Jika perdarahan
14
Pemberian cairan dan intervensi pembedahan mungkin diperlukan.
3. Fistula
luka karena luka menimbulkan air terus, biasanya disebabkan oleh benang jahit
4. Hematoma
5. Seroma
dijahit kulit atasnya saja. Bisa sebagai perangsang terjadinya infeksi. Biasanya
16
Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total. Eviscerasi adalah
kegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang
kollagen meluas di daerah luka. Ketika dehiscence dan eviscerasi terjadi luka
harus segera ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres dengan normal
saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah luka.
7. Keloid dan jaringan parut hipertrofik.14
penyembuhan luka. Serat kolagen disini teranyam teratur. Keloid yang tumbuh
berupa parut luka yang menonjol, nodular, dan kemerahan, yang menimbulkan
rasa gatal dan kadang – kadang nyeri. Parut hipertrofik akan menyusut pada fase
akhir penyembuhan luka setelah sekitar satu tahun, sedangkan keloid tidak. 14
bawah, leher, wajah, telinga, dan dahi. Keloid agak jarang dilihat di bagian
sentral wajah pada mata, cuping hidung, atau mulut. Pengobatan keloid pada
17
intrakeloid, bebat tekan, radiasi ringan dan salep madekasol (2 kali sehari selama
sel ama
H. Perawatan Luka
Dalam manajemen perawatan luka ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu
antiseptik seperti:
1. Alkohol, sifatnya bakterisida kuat dan cepat (efektif dalam 2 menit).
i. Yodium, merupakan antiseptik yang sangat kuat, berspektrum luas dan
dicuci karena larut dalam air dan stabil karena tidak menguap.
borok.
18
dengan sifat bakterisid dan fungisid, tidak berwarna, mudah larut dalam air,
tidak merangsang kulit dam mukosa, dan baunya tidak menusuk hidung.
5. Oksidansia
kerak (korts).
7. Asam borat, sebagai bakteriostatik lemah (konsentrasi 3%). Derivat fenol:
turunan aridin dan berupa serbuk berwarna kuning dam konsentrasi 0,1%.
terinfeksi.
19
pemilihan cairan pencuci dan teknik pencucian luka. Penggunaan cairan pencuci
antiseptik yang telah dijelaskan diatas ada cairan pencuci luka lain yang saat ini
sering digunakan yaitu Normal Saline. 15
Normal saline atau disebut juga NaCl 0,9%. Cairan ini merupakan cairan
yang bersifat fisiologis, non toksik dan tidak mahal. NaCl dalam setiap liternya
mempunyai komposisi natrium klorida 9,0 g dengan osmolaritas 308 mOsm/l setara
2. Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati.
4. Bila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian anastesi
20
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari
8 jam boleh dijahit primer, sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan atau tidak
berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per sekundam atau per tertiam.15
beberapa peralatan lain. Urutan teknik juga harus dimengerti oleh operator serta
asistennya.15
buah.
Lain-lain :
Kasa steril
Handscoon
Steril
21
Sinonim :
: horizontal mattress suture, interrupted mattress. Jahitan
22
jahitan ini.
subkutannya.
Sinonim: simple
Sinonim: simple running suture, simple continous, continous over and
over. Jahitan ini sangat sederhana, sama dengan kita menjelujur baju.
penggunaannya pada
pada jaringan ikat yang longgar.
23
biasa.
Sinonim: r unning
unning horizontal suture.
suture. Jahitan kontinyu yang diselingi
24
penguapan, infeksi, mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses
Prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka
atau meminimalkan reaksi jahitan dan tanda jahitan, tetapi juga harus tetap dikulit
dengan waktu tertentu untuk mencegah dehiscence luka dan penyebaran bekas luka.
25
Di wajah dan telinga, jahitan dapat dilepas dalam 5-7 hari, jahitan dikelopak mata
dapat dilepas dalam 3-5 hari. Jahitan leher dilepas dalam 7 hari dan jahitan kulit
kepala dalam 7-10 hari. Jahitan pada batang dan ekstremitas harus dibiarkan selama
10-14 hari.16-19
Jahitan yang terputus, digenggam dengan forsep halus pada simpul dan luka di sisi
berlawanan dengan simpul pada titik masuk jahitan ke dalam kulit. Selanjutnya,
jahitan ditarik dengan lembut dengan menarik ke arah tepi luka. Jahitan yang
berjalan dilepas dengan memotong setiap loop lainnya dan menggenggam loop
dihilangkan dengan memotong simpul di satu ujung dan menarik jahitan secara