Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Farmasetika Dasar

Pembuatan Minyak Gosok

Disusun Oleh:

Nama : Muhammad Firza Nur Fauzi


NIM : 2211102415089
Tgl. Praktikum : 02 November 2022
Kelas Praktikum :B
Kelompok :3
Dosen Pengampu : Apt. Muh. Irham Bakhtiar, M. Clin. Pharm

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan yang berjudul, “Pembuatan
minyak gosok ” dapat saya selesaikan dengan baik. saya berharap
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
saya, Apt. Muh. Irham Bakhtiar, M. Clin. Pharm yang telah memberi tugas
laporan ini Harapan saya, laporan ini dapat membantu saya kedepan nya jadi
lebih baik lagi karna masih banyak kekurangan dari laporan yang saya kerjakan
sekarang dan Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang
Maha Sempurna, karena itu saya memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan laporan saya selanjutnya.

Demikian laporan ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada laporan ini, saya
mohon maaf. Saya meminta kritik dan saran seluas-luasnya dari bapak agar bisa
membuat laporan yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Samarinda, 07 November 2022

Muhmmad Firza Nur Fauzi


A. Tujuan

1. Mengetahui cara pembuatan Minyak urut


2. Mampu mempraktekan cara pemuata minyak gosok
3. Bisa melakukan perhitungan dengan benar dan tidak salah

B. Resep

C. Resep Standar
-
D. Resep

1. administrasi:

a. Tidak ada usia, berat badan atau jenis kelamin pasien


b. Tidak ada nomor telepon atau inisial dokter

2. Farmasetik

Stabilitas:
Metil salisilat dan mentol:
Simpan pada 20°C hingga 25°C (68°F hingga 77°F). Hindari menyimpan di
bawah sinar matahari langsung; melindungi dari kelembaban. Jangan
menggunakan sisa dari kantong terbuka selama 14 hari. (kamus)

3. Klinis

a.Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap mentol, metil salisilat, aspirin, obat antiinflamasi
nonsteroid, salisilat lain atau komponen sediaan apa pun.

b. Interaksi:
interaksi antara metil salisilat dan mentol adalah C (pemantauan terapi),
kesimpulan interaksi adalah bahwa salisilat (topikal) dapat meningkatkan efek
antikoagulan warfarin (efek warfarin sebagai pengencer darah, mencegah
pembekuan darah). Tingkat Keparahan Rata-Rata Keandalan Cukup.

4. Terjemahan Latin : ( buku meracik obat )


R/ : Recipe = ambilah Adde : Sampai
m.f : misce fac : Campur dan buatlah
s.u.e : Signa usus externus : tandailah untuk pemakaian luar
E. Penggolongan Obat
Nama Golongan Logo
Metil Salisilat Obat bebas

Menthol Obat bebas

Ol Cajuputih Obat bebas

Ol Cocos Obat bebas

Tabel.01 Penggolongan Obat

F. Uraian Bahan
A. Metil Salisilat ( FI l Hal 1153)
Sinonim = Methyl Salicylate.
Khasiat = meredakan rasa sakit ringan dan nyeri pada otot .
Pemerian = Cairan, tidak berwarna, kekuningan
atau kemerahan, berbau khas dan rasa
seperti gandapura. Mendidih anatar 219⁰
dan 224⁰ disertai peruraian .
Kelarutan = Sukar larutan dalam air, larut dalam
etanol,dan dalam asam asetat glasial

B. Menthol (FI 1 Hal 1109 )


Sinonim = Menthol.
Khasiat = efek dingin lalu hangat untuk melemaskan otot-
otot .
Pemerian = Hablur haksagonal atau serbuk hablur, tidak
berwarna, biasanya berbentuk jarum, atau massa yang
melebur; bau enak seperti minyak permen
Kelarutan = Sukar larut dalam air; sangat mudah larut
dalam etanol,dalam kloroform jarum,
dalam eter, dan dalam heksam; mudah larut
dalam asam asetat glasial, dan dalam
minyak atsiri
C. Ol. Cajuputi ( FI III hal.453)
Sinonim = Minyak kayu putih.
Khasiat = mengatasi gangguan pernapasan.
Pemerian = tidak berwarna, kuning, atau hijau, bau
khas aromatic, rasa pahit.
Kelarutan = larut dalam 2 bagian etanol ( 80%) P,
jika disimpan lama kelarutan
berkurang, mudah larut dalam
etanol(90%) P.

D. Ol. Cocos ad (FI III Hal 456)


Sinonim = Minyak kelapa.
Pemerian = Putih/hamper putih, praktis tidak
berbau, lilin, ketika dipanaskan sampai
50⁰C dan meleleh akan memberikan
penghilangan warna larutan kuning yang
sukar melarut
Kelarutan = mudah larut dalam karbon tetraklorida,
kloroform,eter,toluene,xylene;sukar larut
dalam etanol hangat, praktispraktis tidak
larut a
G. Penimbangan Bahan

Gambar penimbangan Menthol

Menthol = 1,4 gram

Pengabungan bahan

Gamabar penuangan metil salisilat Gambar penuangan Ol. Cajuputi

Metill Salisilat + Ol.cajuputi = 8 ml + 3 ml = 11ml

Gambar penuangan Ol. Cocos

Ol. Cocos = 30 : ml
Pengocokan bahan

Gambar pengabungan semua bahan

30 ml - (11 ml + 1,4 ) = 17,6 ml

H. Cara Kerja

1. Sediakan bahan sesuai resep yang mau di buat minyak urut

2. kemudian mentol ditimbang sesuai dengan takaran nya

3. Setelah selesai di timbang letakkan di kertas perkamen untuk di


masukkan ke dalam botol

4. Setelah masukkan mentol ke dalam botol dan masukkan juga metil


salisilat

5. Tidak lupa juga memasukkan Ol.cajuputi kedalam botol

6. Pencampuran terakhir memasukan Ol. Cocos ad kedalam botol yang


sudah di kalibrasi

7. Kemudian kocok semua bahan yang sudah di dalam botol hingga


tercampur rata

8. Selesai dan tempelkan etiket ke dalam botol


I. Etiket

Keterangan:

a. Nama apotek
b. Alamat apotek
c. Nomor Sip
d. Nama apoteker
e. Tanggal pemberian
f. Nama pasien
g. Pemakaina
h. Jenis obat

Bagian – bagian etiket


1.Nama pasien : Ny July
2.Indikasi : Mengatasi pegal pegal
3.Aturan Pakai : Dioleskan tipis – tipis pada padan yang terasa pegal-pegal
4.Efek samping :-
5.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup dan jauhkan dari jangkauan anak anak.
J. Lampiran

Gambar 1 : Anak Timbangan gram

Gambar 2. Timbangan gram

Gambar 3. Bahan :
a. Menthol
b. Caju puti
c. Cocos
d. Salasilat

Gambar 4. Proses Penimbangan mentol


gambar 5 alat timbangan milligram

Gamabar 6 penuangan metil salisilat

Gamabr 7 penuangan Ol. Cajuputi

Gambar 8 penuangan Ol. Cocos

Gambar 9 pencampuran semua bahan


Daftar Pustaka

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi VI, jilid 1 dan 2 Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta. 1109,1153.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta,
453,456.

Anda mungkin juga menyukai