Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah :SMK SWADHIPA 2 NATAR


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Kritik Karya Seni Rupa
Alokasi Waktu : 6x45 Menit (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


3.6 Menerapkan apresiasi seni budaya Nusantara
4.6 Merumuskan perkembangan seni budaya Nusantara

C. Indikator:
3.6.1. Mengidentifikasi jenis kritik karya seni rupa;
3.6.2. Mengidentifikasi tujuan kritik karya seni rupa;
4.6.1. Mengidentifikasi manfaat kritik karya seni rupa;
4.6.2. Mengidentifikasi prosedur dan tata cara kritik karya seni rupa

D. Tujuan Pembelajaran
Melaui proses melihat, mengamati, menanyakan dan berdiskusi siswa dapat:
1. MENGIDENTIFIKASI JENIS KRITIK KARYA SENI RUPA;
2. MENGIDENTIFIKASI TUJUAN KRITIK KARYA SENI RUPA
3. MENGIDENTIFIKASI MANFAAT KRITIK KARYA SENI RUPA;
4. MENGIDENTIFIKASI PROSEDUR DAN TATA CARA KRITIK KARYA SENI RUPA

E. Materi Pembelajaran

A. Pengertian Kritik Seni


Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan
dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini
dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas
dari sebuah karya. Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari
kebutuhan untuk memahami kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan
dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni tersebut.
Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni,
kegiatan kritik kemudian berkembang memenuhi berbagai fungsi sosial lainnya. Kritik karya
seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni,
tetapi dipergunakan juga sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama
sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat
mempengaruhi penilaian ekonomis (price) dari karya seni tersebut.

B. Jenis Kritik Seni


Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut,
maka dijumpai beberapa jenis karya seni seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu
kritik populer (popular criticism), kritik jurnalis (journalistic criticism), kritik keilmuan
(scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical criticism). Pemahaman terhadap
keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam
melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat : bahasa), cara
(metoda), sudut pandang, sasaran, dan materi yang tidak sama. Keempat kritik tersebut
Memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya.

1. Kritik Populer,

Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum.
Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih
kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya
dipergunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang
awam.

2. Kritik Jurnalis,
Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya
disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Kritk
ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik
jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah
karya seni, tertama karena sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil
tanggapannya

3. Kritik Keilmuan,
Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan
pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai /menanggapi sebuah
karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji
kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-
kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan
seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum,
galeri dan balai lelang.

4. Kritik Kependidikan,
Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau
meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya
digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya
seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di
sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni
Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak
atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik,
kritik ekspresivistik dan instrumentalistik :

1. Kritik Formalistik
Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni
sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur
pembentukannya. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada
kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan
sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan
kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.

2. Kritik Ekspresivistik
Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan
menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui
sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan
antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.

3. Kritik Instrumentalistik
Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi
berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau
psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah
karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan
berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak
saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema
dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi
pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan.

F. Metode Pembelajaran
 Model Pembelajaran : Discovery Learning Stimulation (Pemberian Rangsangan),
Problem Statement
(Pernyataan/Identifikasi Masalah), Data Collection
(Pengumpulan Data), Verification (Pembuktian),
Generalization (menarik simpulan atau generalisasi)
 Metode : Diskusi Kelompok, Tanya Jawab, Penugasan

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Slide power point, Gambar
2. Alat : Laptop, LCD, White Board, Kertas
3. Bahan dan sumber belajar: Buku Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas X,
Ratna Hapsari, M.Adil. Erlangga, PT. Gelora
Aksara Pratama, Jakarta.2013
Dan buku seni budaya yang relevan, internet

H. Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegitan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan 1. Guru masuk ke kelas dan terlebih dahulu 20 Menit


mengucapkan salam, Guru dapat menggunakan
kalimat “kata selamat pagi”
2. Pastikan peserta didik merespon dengan menjawab
kembali “selamat pagi buk,”
3. Guru mengisi agenda mengajar dan mengabsen
siswa
4. Guru memberi pemahaman kepada siswa tentang
Kritik Karya Seni Rupa
5. Guru memotivasiakan pentingnya menguasai materi
ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam
memahami makna berkarya Kritik Karya Seni Rupa
6. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran.
Kegiatan Inti Model Discovory Learning 95 Menit
Stimulation ( Pemberian Rangsangan)
 Peserta Didik mengamati gambar Kritik Karya Seni
Rupa , peserta didik diminta untuk memberikan
tanggapan (Lierasi Media)
 Peserta didik membaca dan di bombing untuk
mencari informasi dari buku tentang materi Kritik
Karya Seni Rupa(Literasi Buku)

Problem Statement ( Identifikasi Masalah)


 Guru menyampaikan topik tentang Kritik Karya
Seni Rupa
 Siswa dibagi kelompok ,masing-masing kelompok
beranggotakan (6-7 orang)
Data Collection (Pengumpulan Data)
 Masing- Masing Kelompok diminta untuk mencari
informasi materi dengan membaca buku
siswa/memcari di internet menggunakan data dapat
berupa gambar/video untuk memahami tentang
Kritik Karya Seni Rupa
 Setiap peserta didik mencatat hasil diskusi
kelompoknya
 Peserta didik membuat laporan hasil diskusi
kelompoknya

Karakter: Kerjsama, tanggung


jawab,kreatif,komunikatif(PPK)
Verifaction ( Verifikasi )
 Setelah mendapat data, peserta didik mulai
berdiskusi dengan kelompok
 Masing-masing kelompok melaporkan
/mempersentasikan hasil diskusinya dan kelompok
lain menanggapi
 Kelompok lain menyimak dan memberikan
pendapatnya
Penutupan Generalization (Menarik Kesimpulan) 20 menit
 Setiap kelompok yang mempersentasikan akan
memberikan kesimpulan dari setiap permasalahan
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan
dalam bentuk lisan pada kelompok diskusi yang
telah selesai melaporkan hasil diskusi
 Guru merangkum setiap kesimpulan dan menguatkan
kembali kesimpulan dari setiapkelompok
 Siswa dan guru mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan mengucap syukur kehadirat Allah
SWT. (PPK)
Petemuan 2
Kegitan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan 1.Guru masuk ke kelas dan terlebih dahulu 20


mengucapkan salam Guru dapat menggunakan Menit
kalimat “kata selamat pagi”

2.Pastikan peserta didik merespon dengan


menjawab kembali “selamat pagi buk,”
4.Guru mengisi agenda mengajar dan mengabsen
siswa
5.Guru memberi pemahaman kepada siswa tentang
Kritik Karya Seni Rupa
6.Guru memotivasi akan pentingnya menguasai
materi ini dengan baik, untuk membantu siswa
dalam memahami makna berkarya Kritik Karya
Seni Rupa
7.Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran.

Kegiatan Model Discovory Learning 95Menit


Inti Stimulation ( Pemberian Rangsangan)
 Peserta Didik mengamati gambar Kritik Karya
Seni Rupa , peserta didik diminta untuk
memberikan tanggapan (Lierasi Media)
 Peserta didik membaca dan di bombing untuk
mencari informasi dari buku tentang materi
Kritik Karya Seni Rupa(Literasi Buku)

Problem Statement ( Identifikasi Masalah)


 Guru menyampaikan topik tentang Kritik Karya
Seni Rupa
 Siswa dibagi kelompok ,masing-masing
kelompok beranggotakan 6-7 orang)
Data Collection (Pengumpulan Data)
 Masing- Masing Kelompok diminta untuk
mencari informasi materi dengan membaca buku
siswa/memcari di internet menggunakan data
dapat berupa gambar/video untuk memahami
tentang Kritik Karya Seni Rupa
 Setiap peserta didik mencatat hasil diskusi
kelompoknya
 Peserta didik membuat laporan hasil diskusi
kelompoknya
Karakter: Kerjsama, tanggung
jawab,kreatif,komunikatif(PPK)
Verifaction ( Verifikasi )
 Setelah mendapat data, peserta didik mulai
berdiskusi dengan kelompok
 Masing-masing kelompok melaporkan
/mempersentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lain menanggapi
 Kelompok lain menyimak dan memberikan
pendapatnya
Penutupan Generalization (Menarik Kesimpulan) 20
 Setiap kelompok yang mempersentasikan akan menit
memberikan kesimpulan dari setiap
permasalahan
 Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentu klisan pada kelompok
diskusi yang telah selesai melaporkan hasil
diskusi
 Guru merangkum setiap kesimpulan dan
menguatkan kembali kesimpulan dari setiap
kelompok
 Siswa dan guru mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan mengucap syukur kehadirat
Allah SWT. (PPK)

Mengetahui, ........., ………..............


Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran
SMK SWADHIPA 2 NATAR Seni Budaya

Purwadi, ST Al Fisqy Kayyasah A, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai