Anda di halaman 1dari 15

Peran Anggota dan Kader

PMII Di Era disrupsi

Oleh:

M Radi Tasming Saputra

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas Rahmat dan Hidayah- karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan
dengan baik yang berjudul “Peran Anggota & Kader PMII Di Era Disrupsi ”.
Tujuan penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi
syarat untuk mengikuti PELATIHAN KADER nasional yang di
selengarakan bidang kaderisasi pengurus besar pmii . karya tulis ilmiah ini
ini disusun berdasarkan referensi-referensi dari berbagai sumber.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas
dari dukungan berbagai pihak.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh


dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
Sahabat(i) PMII dan pembaca pada umumnya.

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

alam masyarakat kerap kali atau bahkan memang sudah lazim terjadi yang
namanya perubahan, apakah itu suatu perubahan yang kecil maupun besar dan
perubahan itu tidak dapat dibendung kecuali dengan cara menyesuaikan diri
dengan perubahan yang terjadi. Tak terkecuali dengan perubahan ke arah yang
lebih modern yang kita sebut dengan era disrupsi. Dikutip dari divedigital.id era
disrupsi sendiri adalah sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-
besaran yang secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan
landscape yang ada ke cara-cara baru. Akibatnya pemain yang masih
menggunakan cara dan sistem lama akan kalah bersaing.
Dalam menyikapi era disrupsi ini masyarakat utamanya mahasiswa tidak akan
tinggal diam dan pastinya untuk memenangkan persaingan maka dibutuhkan
berbagai cara. Persaingan yang dimaksud dalam hal ini adalah persaingan
dalam pasar tenaga kerja yang mana setelah lulus kemampuan yang mereka
kuasai akan menjadi nilai jual dalam memperoleh pekerjaan kelak. Lalu
bagaimanakah peran mahasiswa dalam mengahadapi era disrupsi tersebut?
Dalam menghadapi era disrupsi mahasiswa harus adaptif terhadap
perkembangan teknologi dan harus bisa melakukan sebuah inovasi guna
menghadapi persaingan. Hal ini karena di masa sekarang persaingan kerja
semakin kompetitif apalagi sejak Indonesia masuk dalam kawasan perdagangan
bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta bonus demografi yang
membuat persaingan di pasar tenaga kerja pasti akan sangat ketat.

Mahasiswa harus memiliki kemampuan yang di atas standar agar turut bisa
bersaing dan tentu saja kemampuan atau softskill yang dimiliki harus banyak dan
lebih berkualitas. Yang tidak kalah penting adalah skill pembentukan karakter
seperti disiplin, meiliki etos kerja, dan sebagainya yang merupakan softskill dasar
yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa. Karena kedepannya juga seperti yang
kita tahu bahwa era disrupsi merupakan eranya teknologi yang mana teknologi
seperti robot AI (artificial intelligent) akan mengambil alih pekerjaan umat
manusia. Kalangan pengusaha tentu saja lebih memilih pekerja yang diatas
3
standard dan juga mau dibayar murah, maka robot bisa saja menjadi solusinya.
Jadi lapangan kerja akan semakain sedikit sehingga masyarakat khususnya
mahasiswa harus benar-benar bisa berinovasi dalam segala hal guna menjawab
tantangan tersebut. Kedepannya persaingan bukan lagi hanya antar manusia
dengan manusia dalam mencari kerja, tetapi juga antar manusia dan robot AI
tersebut.

Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas lebih luas di
pembahasan tentang “Peran Anggota dan Kader PMII Di Era disrupsi”.

4
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat kami simpulkan beberapa rumusan


masalah yang akan dipaparkan dalam bab pembahasan. Adapun
rumusan masalah yang kami angkat, yaitu:

1. Bagaiamana cara anggota dam kader pmii dalam menghadapi era


disrupsi ?

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mahasiswa menurut sudut pandang PMII

Mahasiswa adalah sebuah title yang disandang oleh seorang


akademisi kampus yang mempunyai jiwa idealisme, mempunyai dasar
pemikiran yang kritis, teoritis serta sitematis sehingga tampil sebagai
individu yang profesioanal dan siap diaplikasikan di masyarakat.
Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi
seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat
menggeser makna kebenaran tersebut.

Dalam AD PMII BAB III Pasal 3 PMII mempunyai sifat keagamaan,


kemahasiswaan, kebangsaan, kemasyarakatan, independen dan
profesional. Jadi Mahasiswa PMII harus mempunyai sifat religius,
nasionalis, populis, mandiri dan tampil sebagi kader yang profesional.
Agar bermanfaat sepanjang jaman dan sesuai perdaban dan
dimanapun berada.

B. Hak-Hak Mahasiswa

Hak adalah sebuah kekayaan yang melekat pada individu yang boleh
diminta oleh individu tersebut. Hak-hak mahasiswa sudah melekat sejak
mereka resmi terdaftar menjadai mahasiswa disebuah perguruan tinggi,
hak-hak tersebut merupakan suatu yang ditawarkan oleh perguruan
tinggi sehinga mahasiswa menjadi tertarik memilih perguruan tinggi
tersebut, antara lain:

 Menggunakan fasilitas yang di sediakan kampus


 Memperoleh pembinaan dan pelajaran.
 Mendapatkan bekal yang mumpuni untuk digunakan di masyarakat.
 Mendapat pengakuan legalitas dari kampus untuk digunakan di
masyrakat.
 Dll.

C. Peran dan posisi mahasiswa

1. IDENTITAS MAHASISWA
Mahasiswa merupakan orang-orang yang menempuh
pendidikan di sebuah perguruan tinggi apakah itu perguruan tinggi
negeri ataupun perguruan tinggi swasta.
Mahasiswa tentunya sangat jauh berbeda dengan siswa,
seperti pada waktu SMA siswa memiliki sifat manja, kekanak-
kanakan, serba di atur, sedangkan mahasiswa itu bersifat kritis,
mandiri, pembaharu, cerdas, dan lain- lain. Mahasiswa merupakan
satatus lanjutan dari siswa. Dengan dilengkapi dengan kata
“maha” di depan kata “siswa” ini menandakan bahwa seseorang
yang memiliki status sebagai mahasiswa tersebut memiliki suatu
hal yang melebihi siswa baik itu dalam potensi yang dimilikinya,
6
posisi di kehidupan bermasyarakat, maupun peranannya dalam
masyarakat. Sehingga pengertian identitas mahasiswa adalah
ciri khas yang dimiliki seseorang berstatus mahasiswa dengan
ciri khasnya yang memiliki kapasitas lebih dari sekedar siswa.
Identitas mahasiswa terdiri atas :

a. Potensi

Secara garis besar mahasiswa memiliki potensi seperti Hard


Skill, Soft
Skil, Idealisme.

1. Hard Skill

Hard skill merupakan suatu kemampuan yang di


dapatkan seorang mahasiswa selama di dalam bangku
perkuliahan berupa keahlian pada suatu bidang yang di
tekuninya dan di dapatkan dengan cara menerima materi dari
dosen, melakukan paraktikum di laboratorium, dan mengikuti
kuliah praktikum.

2. Soft Skill

Soft skill merupakan kemampuan dalam memimpin,


berkomunikasi, manajerial, dan public speaking. Sebuah
kemampuan yang didapatkan dengan cara tidak instan
melainkan melalui berbagai proses yang harus dilalui. Soft
skill tidak diperoleh dalam bangku perkuliahan, melainkan
didapatkan dalam suatu organisasi. Soft skill ini merupakan
hal yang sangat penting karena berkaitan dengan modal
mahasiswa saat menghadapi dunia kerja yang tentunya tidak
bisa hanya mengandalkan Hard Skill.

3. Idealisme

Idealisme merupakan suatu paham yang ia pegang


sehingga dapat menganalisis suatu permasalahan
berdasarkan kebenaran ilmiah.

b. Posisi

Posisi mahasiswa dalam masyarakat yaitu sebagai


masyarakat sipil. Di dalam lapisan masyarakat sipil, mahasiswa
termasuk ke dalam akademik, yaitu orang-orang yang terlibat dalam
pendidikan tinggi.

7
c. Peran

Peran mahasiswa yaitu

1. Peran Moral

Peran moral adalah bahwa mahasiswa memiliki hak untuk


menentukan sendiri kehidupannya. Disinilah dituntut rasa
tanggung jawab kepada diri sendiri atas konsekuensi dari
apa yang telah menjadi pilihannya.

2. Peran Sosial

peran sosial adalah bahwa setiap perilaku dan tindakan yang dilakukan
mahasiswa tentunya memberikan pengaruh terhadap lingkungan
sekitarnya. Maka selain pada diri sendiri, mahasiswa juga dituntut untuk
mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada lingkungan
masyarakat sekitar.

3. Peran Intelektual

Peran Intelektual adalah bahwa mahasiswa sebagai


kaum terdidik dituntut untuk dapat mengaplikasikan ilmunya ke
dalam kehidupan masyarakat secara nyata.

Mahasiswa juaga disebut sebagai Iron Stock, Agent Of


Change, Social Control, dan Moral Force

a. Mahasiswa Sebagai “Iron Stock”

Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu


mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia
tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak
mulia yang nantinya dapat menggantikan
generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu
merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk
masa depan. Sesuai dengan tujuan PMII yaitu
Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa
kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan
bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta
komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan
Indonesi.

b. Mahasiswa Sebagai “Agent of


Change”

Pemuda adalah tulang punggung Negara,


perkembangan dan pertumbuhan negara tergantung
pada pemudanya dan kerusakannyapun tergantung pada
pemudanya. Karena pemuda adalah penerus perjuangan
kemerdekaan dan kesejahteraan
8 masyarakat, maka dari
itulah pemuda harus melakukan perubahan–perubahan
untuk lebih baik dengan mengunakan daya pikir dan
keilmuannya, tanpa usaha tujuan tidak akan tercapai
seperti yang tersurat dalam Al-Qur’an;

”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu


mengikutinya
bergiliran,dimukadandibelakangnya,merekamenjaganyaat
.
as perintah Allah Sesungguhnya Allah tidak merobah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-
kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

c. Mahasiswa Sebagai “ Agent Of Sosial Control”

Hari ini permasalahan yang di hadapai Indonesia


adalah ketidak sesuaian antara keinginan masyarakat
(publik) dan keinginan para Stake holder. Ketimpangan
kepentingan ini adalah sebuah masalah yang harus
di selesaikan. Jangan sampai disaat pejabat kaya raya
masyarakat sengsara.

Titik permasalahannya adalah kebijakan yang


diterapkan oleh pemerintah atau lebih umum dikenal
dengan kebijakan Publik. Menurut Lester dan stewart
kebijakan Publik merupakan kebijakan yang dibuat oleh
institusi otoritatif yang ditunjukan dan berdampak
kepada publik serta ditunjukan untuk mengatasi
persoalan-persoalan publik.

Disinilah peran mahasiswa dibutuhkan, siapa lagi


yang mampu menjembatani kepentingan dan cita-cita
kemerdekaan Republik Indonesia untuk kesejahteraan
masyarakat Republik Indonesia selain kaum intelektual?

Mahasiswa harus tampil diantara Stake holder dan


Masyarakat. Kelompok intelektual kampus dan non
kampus, adalah aktor yang terlibat dalam proses
kebijakan, baik dalam agenda setting dan evaluasi,
serta membentuk opini publik dengan relatif dan
objektif. Jika masyarakat menginginkan sesuatu
harus mahasiswa yang menjelaskan pada pemerintah
dan ketika pemerintah membuat kebijakan
mahasiswalah yang harus menjelaskan kepada
masyarakat, sudah tepatkah kebijakan tersebut, apa
alasan kebijakan tersebut dan bagaimana hasilnya.
Dan ketika kebijakan itu merugikan masyrakat
mahasiswalah yang harus menjelaskan dan
memberikan solusi pada pemerintah.

9
d. Mahasiswa Sebagai “ Moral Force”

Moral force atau kekuatan moral adalah fungsi


yang utama dalam peran mahasiswa dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Lalu mengapa
harus moral force? Mahasiswa dalam kehidupannya
dituntut untuk dapat memberikan contoh dan teladan
yang baik bagi masyarakat. Hal ini menjadi
beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari
masyarakat sebagai kaum terpelajar yang memiliki
keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih
tinggi. Kini, peran mahasiswa yang satu ini telah banyak
ditinggalkan, banyak kegiatan mahasiswa yang
berorientasi pada kehidupan hedonisme. Amanat dan
tanggung jawab yang telah dipegang oleh mahasiswa
sebagai kaum terpelajar telah ditinggalkan begitu saja.
Jika ini terjadi, kegiatan mahasiswa bukan lagi
berorientasi pada rakyat, hal ini pasti akan
menyebabkan generasi pengganti hilang. Maka dari itu,
peran moral force sangat dibutuhkan bagi mahasiswa
Indonesia yang secara garis besar memiliki goal
menjadikan negara dan bangsa ini lebih baik.

Proses belajar diantara sekat ruang kuliah saja


dirasa tidak cukup mampu untuk menggali besarnya
potensi mahasiswa. Perlu pengembangan potensi diri
diluar ranah akademis yang disebut dengan soft skill.
Keberadaan organisasi kampus menjadi sangat
penting dalam pengembangan diri.

2. Disrupsi
a. Pengertian Disrupsi
Disrupsi adalah kondisi dimana terjadinya inovasi yang
menyebabkan perubahan secara besar-besaran atau mendasar
ke dalam sistem yang baru. Dalam bidang bisnis, hal ini tentunya
merupakan tantangan yang cukup berat dimana perusahaan
harus melakukan inovasi secara terus-menerus agar dapat tetap
relevan dengan perubahan zaman.
Perusahaan incumbent pun bahkan dapat terdampak pada
perubahan ini. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan-
perusahaan besar kehilangan pangsa pasarnya akibat dari
kemajuan teknologi. Biasanya mereka belum siap dan juga
belum beradaptasi.

10
Oleh karena itu sangat diperlukan strategi yang tepat terkait
dengan langkah-langkah perusahaan dalam menghadapi
persaingan di era seperti saat ini.
Salah satu hal yang paling berharga dan penting adalah
peningkatan sumber daya manusia.
b. Penyebab Disrupsi
Di dunia bisnis, berubahnya tatanan lama ke arah yang baru
membawa dampak yang cukup serius. Hilangnya pemain-
pemain lama digantikan oleh pemain baru dengan inovasi yang
terus menerus dilakukan.
Sebenarnya, perusahaan-perusahaan lama telah melakukan
berbagai inovasi demi mempertahankan pangsa pasarnya.
Namun, mereka hanya berfokus pada model bisnis yang sedang
dijalani. Perusahaan lama tidak mengarah pada perubahan
fundamental seperti model bisnis.
Sementara itu, banyak perusahaan-perusahaan baru yang
berkembang menawarkan model bisnis baru dimana belum
pernah ditawarkan oleh perusahaan besar lain sebelumnya.
Oleh sebab itu, mereka memiliki pangsa pasarnya tersendiri
sebelum akhirnya perusahaan lama akan mengalami
kebangkrutan jika tidak ada perubahan yang berarti.

Hal kedua yang menjadi penyebab terjadinya era disrupsi


adalah pemain bisnis baru yang memiliki pondasi bisnis yang
kuat. Hal ini menjadi salah satu celah dimana perusahaan baru
tidak mengira bahwa pasar akan diubah oleh pendatang-
pendatang baru.
Mereka akan secara alamiah mengembangkan inovasi dan
peningkatan sumber daya manusia sehingga dapat menggeser
peran perusahaan-perusahaan besar. Hal seperti inilah yang
saat ini sering terjadi di dunia bisnis.
c. Tantangan Angotta & Kader PMII Di Era Disrupsi
Era Disrupsi atau yang lebih dikenal dengan era gangguan,
ancaman, dan perubahan. Semuanya menjadi hal serius untuk
diperhatikan dalam dunia perusahaan, terutama dalam
organisasi PMII yang tidak lepas dari proses pencarian generasi.
"Era Disrupsi mampu mengubah seluruh aspek kehidupan
manusia, mulai dari inovasi mekanisme atau cara kerja, karena
era ini tidak bisa dilepaskan oleh perkembangan teknologi yang
membuat kita mudah dan cepat"
11
Dalam hal ini anggota dan kader pmii di harab senantiasa
sealalu meng upgrade diri dari sisi kualitas dan soft skiil karna
jika tidak maka kita yang akan tergantikan oleh orang orang
bahkan sitem yang lebih meng upgrade dirinya.
Era disrupsi menuntut generasi milenial untuk bisa memberikan
berbagai solusi dari berbagai permasalahan yang ada. Apabila
generasi milenial tidak mampu menghadirkan solusi maka akan
tergerus dan semakin terpuruk serta tidak akan mampu
mempertahankan eksitensinya. Sebaliknya, jika generasi
milenial mampu memberikan solusi dari berbagai permasalah
yang ada maka eksitensinya akan membawa perubahan besar.
Generasi milenial harus produktif, kreatif, inovatif, serta berjiwa
wirausaha, hal ini dapat diupayakan melalui pendidikan yang
mengikuti perkembangan zaman.

d. Cara Mengatasi Disrupsi


Tentunya Anda tidak ingin menjadi orang yang gagal di era
disrupsi seperti saat ini. Diperlukan beberapa langkah dan cara
untuk tetap bertahan dalam persaingan yang sangat ketat dalam
dunia bisnis saat ini.
Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan dalam
menghadapi era disrupsi dalam bisnis.
 

Tingkatkan Kualitas SDM


Sumber daya manusia merupakan salah satu modal terpenting
dalam suatu perusahaan. SDM yang memiliki kualitas dan
integritas terbaik akan membawa perubahan-perubahan positif
pada perusahaan.
Selain itu, SDM yang berkualitas akan lebih mudah dalam
menguasai teknologi-teknologi baru agar dapat lebih unggul
dibandingkan dengan kompetitor. Anda dapat melakukan
pelatihan dalam perusahaan Anda untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang Anda miliki.
 

Melakukan Transformasi Digital


Perusahaan-perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi
digital adalah perusahaan yang mampu bertahan di era disrupsi
saat ini. Mereka menggunakan berbagai teknologi untuk
menunjang bisnisnya agar tetap relevan terhadap perubahan
zaman.
12
Penggunaan teknologi digital juga berguna untuk mempermudah
pekerjaan dan menghemat biaya pengeluaran lainnya. Selain itu,
Anda juga harus memahami strategi-strategi bisnis digital dengan
memaksimalkan sumber daya dan tekonologi yang ada.
Salah satu contoh aspek yang perlu dilakukan digitalisasi adalah
pengelolaan karyawan. Untuk itu, perusahaan dapat mulai
menggunakan perangkat lunak supaya manajemen karyawan
dapat berlangsung lebih optimal.

Berinovasi
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, inovasi adalah salah
satu bagian terpenting dalam menciptakan kemajuan teknologi. Oleh
karena itu, penting sekali bagi Anda untuk tetap menciptakan inovasi
baru yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan begitu, Anda dapat merebut atau mempertahankan pangsa
pasar yang ada. Namun, inovasi juga harus disertai dengan riset yang
mendalam agar biaya yang dikeluarkan untuk sebuah inovasi produk
tertentu tidak sia-sia.
 
Dengan memahami lebih jauh mengenai disrupsi Anda tentunya telah
memiliki bekal untuk tetap terus bersaing di era seperti saat ini. Anda
juga dapat melakukan beberapa cara yang telah disebutkan di atas
agar tidak kalah persaingan dalam dunia bisnis.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di bab sebelumnya, maka kami dapat menarik
kesimpulan bahwa :

sangat dibutuhkan, dikarenakan mahasiswa merupakan kaum


intelektual muda yang memiliki pemikiran kritis terhadap segala
masalah-masalah politik yang sedang terjadi di Indonesia saat ini. Dari
era disrupsi sekaramg ini dimana softskill dan kualitas diri untuk
pembaruahan yang menjadi no 1 dalam segala aspek .dan harapanya
mahassiwa yitu anggota dan kader pmii bisa senantiasa mengupgrade
diri untuk kebutahan pembaruhan dalam sistem sosial,perubahan zaman
dam kebijakan sosial.
.

B. Saran
1. Mahasiswa sebaiknya harus lebih aktif dalam mengambil
sebuah keputusan serta berperan untuk membantu masyarakat
lainnya yang kurang memahami tentang era digital
2. anggota dan kader pmii di harap senantiasa selalu mengupgrade diri
demi terwujudnya cita cita dan tujuan pmii untuk masa depan dan
masa kini.

lebih kritis dalam mengambil sebuah keputusan serta mahasiswa


banyak memiliki pemikiran, dan ide-ide yang kreatif.

14
3. Diharapkan bukan hanya mahasiswa yang berperan aktif dalam politik
melainkan masyarakat pun juga harus berperan aktif dalam politik dan strategis
nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai