Anda di halaman 1dari 17

Makalah

Fungsi Pengawasan dan Pengendalian dalam Manajemen

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Materi; Pengantar Manajemen

Dosen Pembina: Ibu Hikmah Jamil, M. Ak

Oleh:

Helwatin Imaniyah

FAKULTAS FEBI

PRODI EKONOMI SYARI’AH

INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH(INSTIKA)

GULUK-GULUK SUMENEP 2022/2023

1
BAB I

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi kini telah membuktikan bahwa kejadian
hari ini, hari ini juga orang telah dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi disegala penjuru dunia melelui pesawat televisi,
misalnya dahsyatnya Perang Teluk dengan unjuk kekuatan senjata rudal
Amerika dengan sekutunya yang membumi hanguskan Irak maupun
rudalrudal Irak yang menyerang kawasan Israel.
Di sektor bisnis, globalisasi ditandai dengan apa yang kita kenal dengan
perdagangan bebas yang diantisipasi dan diformulasi, misalnya dengan
keberadaan WTO, AFTA dan APEC.
Di sisi lain, kita semua pernah dikejutkan oleh pemberitaan bahwa
Indonesia menyandang status sebagai negara yang tingkat korupsinya
tinggi, yang berlanjut dengan porak porandanya kehidupan ekonomi
disusul aktivitas reformasi sebagai ungkapan dan upaya memberantas
perilaku jahat dalam bentuk nepotisme, kolusi dan korupsi. Tingkat
korupsi yang menjulang tinggi ini, jelas terkait dan tidak dapat dilepaskan
dengan fungsi pengawasan terhadap korporasi yang tidak terdeteksi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar fungsi pengawasan
2. Bagaimana fungsi pengawasan dalam praktik
3. Cara mempertahanka sistem pengawasan
4. Bagaimana konsep dasar menajemin koperasi
5. Bagaimana prodiktivitas dalam organisasi perusahaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Fungsi Pengawasan


1. Pengertian Pengawasan
Schermerhorn mendefinisikan pengawasan sebagai proses
dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang
dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut. 1Berdasarkan pengertian ini
Schemerhorn menekankan agar manager menetapkan standar atau
ukuran kinerja dalam suatu setiap bidang yang ada perusahaan,
agar semua dapat berjalan dengan semestinya dan meneger berhak
mengambil tindakan apa bila terjadi penyimpangan didalam suatu
ketetapak yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Winardi bahwa pengawasan adalah semua aktivitas yang
dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa
hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.2
Pengendalian menurut Mockler dapat simpulkan bahwa
pengawasan dan pengendalian dalam perusahaan bisa diartikan
sama. Dalam terminologi bahasa inggris, hal ini sering dinamakan
dengan Controlling, Evaluating, Appraising, dan Correctin begitu
juga sebuah organisasi harus dikendalikan agar perangkat harus
berada pada tempatnya, untuk memastikan bahwa tujuan strategi
dapat tercapai. Akan tetapi pengendalian organisasi lebih rumit
dari pada mengemudikan sebuah mobil dijalanan.3
Dari pengertian pengawasan dan pengendalian diatas.
Pengawasan dan pengendalian merupakan hal yang saling

1
katarizon.blogspot.com/2013/09/pengawasan-dan-pengendalian-organisasi.html
2
Wahyu Soekotjo. 1992. Otonomi Pembinaan Koperasi: Tinjauan dari Konsep dan Mazhab
Koperasi, Disertai Bentuk-bentuk Peranan Pemerintah Dalam Pembinaan Koperasi. Infokop No
10, februari 2023 hal 124-125
3
Dwiyanto, & Agus dkk. (2002). Pengantar Ilmu administrasi dan Manajemen. Jakarta: PT.
Gunung AgungK. dyah.maharani82@gmail.com

3
berterkaitan yang satu dengan yang lain. Bahkan pengertian
keduanya jika dalam bahasa inggris sama, yaitu controling.
Sebagai pembuktiannya mari kita lihat pengertian menurut Robert
J. Mokler pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik
untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan,
mendesain sistem umpan balik informasi, membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah
terdapat penyimpangan dan mengukur signifikasi penyimpangan
tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang
dipergunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan efektif
guna mencapai sasaran perusahaan.4
2. Fungsi pengawasan
Menurut Rusdiana dan Ghazin (2014:211) pengawasan
mempunyai berbagai fungsi pokok,diantaranya sebagai berikut: 5
a) Mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan,
maksudnya adalah pengawasan dapat mencegah
kemungkinan terjadinya berbagai penyimpangan kesalahan,
serta penyelewengan.
b) Memperbaiki berbagai penyimpangan dan kesalahan yang
terjadi, maksudnya dengan adanya pengawasan dapat
dilakukan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan atau
kesalahan yang terjadi, agar tidak berlarut-larut dan pada
akhirnya dapat mengakibatkan kerugian organisasi.
c) Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap tugas dan
kewajiban.
d) Mendinamisasikan organisasi, yaitu dengan pengawasan
diharapkan dengan sedini mungkin terjadinya
penyimpanagn dapat dicegah.6
4
Ibid hal 65
5
Ibid wahyu soekotjo hal 127-129
6
Teori Arifin Abdul Rachman(2001:23),https/bolongspot//vol 1

4
Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memastikan
supaya, rencana yang telah ditetapkan bisa berjalan dengan
lancar dan sesuai dengan proses yang telah diatur
Secara lebih detailnya, fungsi pengawasan adalah
sebagai berikut:
a. Sebagai sarana manajemen untuk memberikan
penilaian apakah pengendalian yang telah dilakukan
oleh manajemen sudah mencukupi serta telah
dikerjakan dengan efektif.
b. Untuk memberikan penilian apakah organisasi telah
bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan
seperti yang telah dilaporkan oleh pelaksana tugas
organisasi.
c. Untuk memberikan penilaian apakah setiap bagian
dari manajemen telah mengerjakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
d. dilakukan secara efektif dan efisien.
e. Untuk memastikan apakah tujuan organisasi telah
tercapai atau tidak
3. Tujuan Pengawasan
Pada dasarnya tujuan pengawasan secara tidak langsung
dapat dicermati dari batasan pengertian pengawasan tersebut, yakni
suatu upaya melakukan perbaikan-perbaikan terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
guna mencapai tujuan yang diinginkan. Namun secara rinci tentang
tujuan dari kegiatan pengawasan dalam sebuah manajemen adalah
agar:
(1) Pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan, prosedur dan
perintah yang telah ditetapkan.
(2) Hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

5
(3) Sarana yang ada dapat didayagunakan secara efektif dan
efisien.
(4) Diketahui kelemahan dan kesulitan organisasi untuk dicari
jalan perbaikannya.
Berdasarkan maksud tujuan dari dilaksanakannya
pengawasan tersebut diharapkan dapat mencapai target tentang
adanya kepastian terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan,
meminimalisir pemborosan bahan, tenaga, biaya dan pikiran
sehingga dapat diketahui perkembangan dari tiap-tiap taraf dan
langkah-langkah kegiatan serta dapat diketahui pula ada atau
tidaknya perubahan dan perlu atau tidaknya perbaikan,
penyesuaian rencana, bimbingan, pengarahan dan system yang
diterapkan. Begitupun, pengawasan dalam manajemen pendidikan
mempunyai tujuan yang amat beragam,
secara umum dalam dipaparkan beberapa hal berikut:
(a) menjamin ketepatan pelaksanaan sesuai rencana, kebijaksanaan
dan perintah (aturan yang berlaku);
(b) menertibkan koordinasi kegiatan. Kalau pelaksana pengawasan
banyak, jangan ada objek pengawasan dilakukan berulang-ulang,
sebaliknya ada objek yang tak pernah tersentuh pengawasan;
(c) mencegah pemborosan dan penyimpangan, Karena pengawasan
mempunyai prinsip untuk melindungi masyarakat, maka
pemborosan dana yang ditanggung masyarakat harus dicegah oleh
penyimpangan yang dilakukan pihak kedua
(d) menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan
jasa yang dihasilkan.Tujuan akhir suatu pekerjaan yang
professional adalah terciptanya kepuasan masyarakat;
(e) membina kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan
organisasi.Jika barang atau jasa yang dihasilkan memenuhi kualitas
yang diharapkan masyarakat, maka masyarakat tidak saja percaya
pada pemberi jasa, tapi juga pada institusi 11Fattah, Nanang,

6
Landasan Manajemen Pendidikan. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1996), hal. 102 12 Hendyat Soetopo, Manajemen Pendidikan...,
hal. 76 Pengawasan dalam Manajemen Pendidikan – Tadjudin 199
yang memberikan perlindungan pada masyarakat dan akhirnya
percaya pula pada kepemimpinan organisasi;
(f) mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak;
(g) memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan
mengusahakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan
yang sama atau timbulnya kesalahan baru;
(h) mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam
rencana awal (planning) terarah kepada sasarannya dan sesuai
dengan yang direncanakan; (i) mengetahui pelaksanaan kerja
sesuai dengan program (fase/tingkat pelaksanaan); dan (j)
mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah
ditetapkan dalam perencanaan
B. Fungsi Pengawasan dalam Praktik
1. Fungsi pengawasan dalam praktek
Adapun fungsi pengawasan dalam praktek adalah:
a. Pengawasan berorientasi kepada tujuan organisasi.
b. Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan
kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.
c. Pengawasan harus berorientasi kepada kebenaran menurut
peraturanperaturan yang berlaku, berorientasi terhadap
kebenaran atas prosedurn yang telah ditetapkan dan
berorientasi terhadap tujuan (manfaat) dalam pelaksanaa
pekerja.
d. Pengawasan harus menjamin daya dan hasil guna pekerja
e. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif, teliti
dan tepat.
f. Pengawasan harus bersifat terus menerus.

7
g. Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik
terhadap perbaikan dan penyempurnaan dan kebijaksanaan
waktu yang akan datang.
Fungsi lain dari Pengawasan dalam Praktek yaitu:
a) Pengawasan Berdasarkan Proses Kegiatan Proses
kegiatan erat kaitannya dengan waktu, maka dalam
proses kegiatan memiliki tiga jenis fungsi pengawasan
yang biasa dilakukan manajemen organisasi. Ketiga
macam tersebut adalah pengawasan awal (feedforward
controling), pengawasan proses (concurrent controling),
dan pengawasan akhir(feedback controling).
b) Pengawasan Internal dan External Fungsi pengawasan
selain dibagi bedasarkan waktu, bisa juga dibagi
berdasarkan subjek yang melakukan pengawasan,
pengawasan jenis ini dibagi menjadi dua, yaitu:
 Pengawan Internal, Pengawasan Internal adalah
pengawasan terhadap beban-beban yang
dilakukan secara mandiri oleh setiap
karyawannya.
 Pengawasan External, Pengawasn External
adalah pengawasan yang dilakukan terhadap
seseorang atau bagian oleh orang lain atau oleh
bagian diluar bagian yang diawasi (biasanya
bagian yang lebih tinggi).

c). Pengawasan Berdasarkan Fungsi Operasional dalam


Manajemen Pengawasan dari segi fungsi operasional
adalah melakukan pengawasan berdasarkan bagian-
bagian yang ada dalam suatu organisasi maupun
perusahaan. Pengawasan jenis ini memiliki banyak
pembagian, yaitu:

8
 Pengawasan di Bagian SDM
 Pengawasan di Bagian Informasi
 Pengawasan di Bagian Keuangan
 Pengawasan di Bagian Pemasaran
 Pengawasan di Bagian Operasional atau Produksi
C. Cara Mempertahankan Sistem Pengawasan
Yaitu dengan cara melakukan nilai personal etika yang
terdiridari. Nilai (Values) sendiri pada dasarnya merupakan
pandangan ideal yang mempengaruhi cara pandang, cara berfikir
dan perilaku dari seseorang, Nilai Personal atau Personal Values
pada dasarnya merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyakinan
yang dipegang oleh seseorangsehubungan dengan segala kegiatan
yang dilakukannya dan Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan
nilai instrumental. Nilai terminal pada dasarnya merupakan
pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui
perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih
sesuatu. Nilai instrumental adalah pandangan dan cara berfikir
seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan diterima oleh
semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus diperhatikan dan
dijalankan.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh Hendyat Soetopo
bahwa dalam menjalankan tugasnya pengawas handaklah
berpedoman etik jabatan bahwa pengawas adalah; manusia
Pancasila, pendidik, memiliki pengetahuan dan wawasan yang
mutakhir, membantu melaksanakan program pendidikan,
memahami dan menguasai masalah-masalah kependidikan, mampu
memecahkan masalah demi kesuksesan organisasinya, mampu
bekerjasama dan bergaul dengan berbagai pihak, menguasai teknik
riset operasional.
D. Konsep Dasar Manajemen Koperasi
1) Pengertian Manajemen Koperasi

9
manajemen kopererasi menurut Peter Davis (1999)
memformulasikan bahwa manajemen koperasi
diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung jawab
untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya.
Mereka ini mengerahkan segala kemampuan
kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk
mengembangkan koperasi berdasarkan hasil latihan
profesional perkoperasian. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa manajemen koperasi adalah kegiatan profesional
yang dilakukan koperasi untuk membantu seluruh
keanggotaan koperasi di dalam mencapai tujuannya.
2) Manajemen koperasi Menurut beberapara tokoh sebagai berikut:
1. Menurut Peter Davis memformulasikan bahwa manajemen
koperasi diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung
jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya.
2. Menurut Subekti dan Tjitrosudibyo. “Corporatie atau korporasi
adalah suatu perseroan yang merupakan badan hukum”.
3. Menurut Pramadya Puspa.“ Korporasi atau badan hukum
adalah suatu perseroan yang merupakan badan hukum;
korporasi atau perseroan disini yang dimaksud adalah suatu
perkumpulan atau organisasi yang oleh hukum diperlakukan
seperti seorang manusia (persona) ialah sebagai pengemban
(atau pemilik) hak dan kewajiban memiliki hak menggugat
ataupun digugat di muka pengadilan. Contoh badan hukum itu
adalah PT. (Perseroan Terbatas), N.V. (Namloze
Vennootschap) dan yayasan (Sticting); bahkan negarapun juga
merupakan badan hukum “.
4. Menurut Abdurachman “Corporation” (Korporasi; Perseroan)
adalah suatu kesatuan menurut hukum atau sesuatu badan
susila yang diciptakan menurut undang-undang sesuatu negara

10
untuk menjalankan suatu usaha atau aktivitas atau kegiatan
lainnya yang sah7.
perlu dijelaskan bahwa manajemen koperasi tidak
didasarkan pada pemaksaan wewenang, melainkan melalui
keterlibatan dan partisipasi. Para manajer profesional koperasi
menggunakan metoda yang sama seperti manajemen pada
umumnya. Hanya saja nilai-nilai dan tujuan yang harus
diperjuangkan metode itulah yang membuat manajemen
koperasi unik dan berbeda dari manajemen lainnya.
3) Konsep manajemin koperasi
Dengan menyatukan manajemen koperasi sebagai bagian
dari koperasi dan sebagai representasi prinsip-prinsip
penting operasi itu sendiri, kita dapat mengembangkan
manajemen dan demokrasi di dalam koperasi sebagaiman
dinyatakan peter Davis,sebagaimana
berikut:”pengembangan prinsip-prinsip manajemen
koperasi, akan membuat perusahaan koperasi harus dikelola
secara professional dan kooperatif sedemikian rupa
sehingga keterlibatan anggota dan demokrasi, akan tetap
menjadi kunci keberhasilan dalam praktek koperasi.
4) Implementasi fungsi menajemin koperasi
 Perangkat organisasi koperasi ada (3) bagian :
1. Rapat Anggota Tugas dan wewenang Rapat Anggota:
a) Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban
Pengurus dan Pengawas untuk tahun buku yang
bersangkutan.
b) Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan
RAPB tahun buku berikutnya.

7
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/management

11
c) Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau
Pembubaran Koperasi.
d) Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.
e) Menetapkan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
2. Pengurus Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang
yang terdiri dari :
a) Unsur Ketua
b) Unsur Sekretaris
c) Unsur Bendahara Tugas, fungsi, wewenang dan
tanggungjawab Pengurus: Secara Kolektif Pengurus
bertugas : Memimpin organisasi dan kegiatan usaha,
Membina dan membimbing anggota, Memelihara
kekayaan koperasi, Menyelenggarakan rapat anggota,
Mengajukan rencana RK dan RAPB, Mengajukan
laporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatan,
Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib,
Memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus dan
buku daftar pengawas. Pengurus berfungsi sebagai:
Perencana, Personifikasi Badan Hukum Koperasi,
Kesatua Pengurus bertanggungjawab kepada Rapat
Anggota mengenai pelaksanaan tugas
kepengurusannya setiap tahun buku yang disakikan
dalam Laporan Pertanggungjawaban tahunan. Secara
Perorangan, tugas pengurus adalah:
 Ketua :Bertugas mengkoordinasikan kegiatan
seluruh anggota pengurus dan menangani tugas
pengurus yang berhalangan, memimpin rapat
dan mewakili koperasi didalam dan diluar
pengadilan, Berfungsi sebagai pengurus, selaku
pimpinan,Berwenang melakukan segala
kegiatan sesuai dengan keputusan Rapat

12
Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus
dalam mengambil keputusan tentang hal-hal
yang prinsip, serta menandatangani surat-surat
bersama Sekretaris, serta surat-surat berharga
bersama Bendahara, Bertanggungjawab pada
Rapat Anggota
 Sekretaris : Bertugas melakukan pembinaan dan
pengembangan dibidang kesekretariatan,
keanggotaan dan pendidikan. Berfungsi sebagai
Pengurus selaku Sekretaris, Berwenang
menentukan kebijaksanaan dan melakukan
segala perbuatan yang berhubungan dengan
bidangnya sesuai keputusan rapat pengurus,
serta menandatangani surat bersama unsur
Ketua.
 Bendahara :Bertugas mengelolan keuangan
(menerima, menyimpan dan melakukan
pembayaran), membina administrasi keuangan
dan pembukuan. Berfungsi sebagai Pengurus,
selaku Bendhara. Berwenang menentukan
kebijakan dan melakukan segala perbuatan
yang berhubungan dengan bidangnya, serta
menandatangani surat-surat berharga bersama
unsur Ketua. Bertanggungjawab kepada rapat
pengurus lengkap melalui ketua.
 Pengawas Jumlah Pengawas sekurang-
kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD
Koperasi. Unsur Pengawas terdiri dari :Ketua
merangkap anggota, Sekretaris merangkap
anggota dan Anggota Tugas, fungsi, wewenang
dan tanggungjawab pengawas : Secara Kolektif

13
yang bertugas melakukan Pengawasan dan
Pemeriksaan sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali atas tata kehidupan Koperasi yang
meliputi Organisasi, Manajemen, Usaha,
Keuangan, Pembukuan dan kebijaksanaan
Pengurus. Pengawas berfungsi sebagai
Pengawas dan Pemeriksa. Berwenang
melakukan pemeriksaan tentang catatan dan
atau harta kekayaan koperasi.
Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
E. Produktivitas Dalam Organisasi Perusahaan
Menurut t Hasibuan organisasi adalah organisasi adalah suatu
perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang
yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Pengertian lain dari
Hani Handoko, struktur organisasi dapat diartikan sebagai proses
penyusunan anggota dalam bentuk struktur untuk mencapai tujuan
organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya baik intern maupun ekstern.8
Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan
dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi maupun orang-orang yang
menunjukkan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi. Kerangka kerja organisasi tersebut disebut sebagai
desain organisasi organizational design dan bentuk spesifik dari kerangka
kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi. 9
CV. Kreasi Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang
industri furniture. Perusahaan ini berada di daerah Gunung Sindur Bogor.
8
Nurhayati, T., & Darwansyah, A. (2013). Peran struktur organisasi dan sistem remunerasi dalam
meningkatkan kinerja. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 14(1), 1-16.
9
Hadian, D. (2015). Pengaruh Kepemimpinan, Struktur Organisasi dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Dinas serta Implikasinya pada Pelayanan Publik. Kontigensi: Jurnal Ilmiah
Manajemen, 3(1), 26-43.

14
Furniture yang dihasilkan kemudian dipasarkan ke perusahaan dalam
negeri. Berbekal mesin manual dan beberapa tenaga kerja, CV. Kreasi
Mandiri pada awalnya hanya mampu memenuhi sedikit permintaan
konsumen. Tetapi semakin lama semakin meningkat dan mulai memiliki
mesin-mesin yang lebih canggih sehingga kinerja semakin lebih produktif
untuk mencapai kapasitas dan kualitas pasar. CV. Kreasi Mandiri berhasil
70 memperluas area pasar nya dan memenuhi kebutuhan konsumen yang
semakin besar. Hingga saat ini CV. Kreasi Mandiri memiliki sekitar 15
orang tenaga kerja 10.
Prinsip pengawasan dalam sebuah organisasi terhadap suatu
pekerjaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebenarnya adalah
dalam rangka untuk melakukan perbaikan-perbaikan demi tercapainya
suatu tujuan. Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan pengawasan
dalam suatu organisasi adalah bagaimana mengubah pola pikir yang
bersifat otokratif dan korektif menjadi konstruktif dan kreatif.13Suatu
sikap yang menciptakan situasi dan relasi dimana para pekerja merasa
aman dan merasa diterima sebagai subyek yang dapat berkembang sendiri.
Pengawasan merupakan suatu aktifi11

BAB lll

KESIMPULAN
10
Jurnal Peradaban Masyarakat, Vol. 2, No. 2, Mei 2022 ISSN 2809-9680
11
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar..., hal. 20

15
1. Schermerhorn mendefinisikan pengawasan sebagai proses dalam
menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat
mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang
telah ditetapkan
2. fungsi pengawasan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memastikan supaya, rencana yang telah ditetapkan bisa berjalan dengan
lancar dan sesuai dengan proses yang telah diatur
3. Yaitu dengan cara melakukan nilai personal etika yang terdiridari. Nilai
(Values) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang
mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan perilaku dari seseorang,
Nilai Personal atau Personal Values pada dasarnya merupakan cara
pandang, cara pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh
seseorangsehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya
4. pengembangan prinsip-prinsip manajemen koperasi, akan membuat
perusahaan koperasi harus dikelola secara professional dan kooperatif
sedemikian rupa sehingga keterlibatan anggota dan demokrasi, akan tetap
menjadi kunci keberhasilan dalam praktek koperasi
5. Prinsip pengawasan dalam sebuah organisasi terhadap suatu pekerjaan
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebenarnya adalah dalam rangka
untuk melakukan perbaikan-perbaikan demi tercapainya suatu tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto, & Agus dkk. (2002). Pengantar Ilmu administrasi dan Manajemen.
Jakarta: PT. Gunung Agung. dyah.maharani82@gmail.com

16
G. Terry. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, edisi revisi, cetakan
1, Jakarta: Bumi Aksara.
Hadian, D. (2015). Pengaruh Kepemimpinan, Struktur Organisasi dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Dinas serta Implikasinya pada Pelayanan
Publik. Kontigensi: Jurnal Ilmiah Manajemen, 3(1),
Jurnal Peradaban Masyarakat, Vol. 2, No. 2, Mei 2022 ISSN 2809-9680
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/management
katarizon.blogspot.com/2013/09/pengawasan-dan-pengendalian-organisasi.html
Koperasi, Disertai Bentuk-bentuk Peranan Pemerintah Dalam Pembinaan
Koperasi. Infokop No 10, februari 2023
Nurhayati, T., & Darwansyah, A. (2013). Peran struktur organisasi dan sistem
remunerasi dalam meningkatkan kinerja. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 14(1),
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar manajemen, jakarta,2019.
Teori Arifin Abdul Rachman(2001:23) https/bolongspot//vol 1
Wahyu Soekotjo. 1992. Otonomi Pembinaan Koperasi: Tinjauan dari Konsep dan
Mazhab

17

Anda mungkin juga menyukai