Contoh BP ABDUL-SYUKUR-SD
Contoh BP ABDUL-SYUKUR-SD
DIAJUKAN
SEBAGAI NASKHA SIMPOSIUM PTK SD 2015
Oleh
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rancangan Inovasi ........................................................................ 2
C.Tujuan ......................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR PUSTAKA 12
LAMPIRAN-LAPIRAN 13
Riwayat Hidup
\
iii
ABSTRAK
Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan salah satu teknik pembelajaran operasi
hitung di SD dengan menggunakan perkalian “Halang Lurus” . Tulisan ini bertolak dari
pemikiran bahwa masalah mendasar dalam pembelajaran matematika adalah rendahnya
motivasi belajar matematika siswa sehingga cara yang terbaik adalah mendobrak motivasi
siswa melalui strategi yang bermakna, menarik dan menyenangkan.
Penggunaan permainan “Halang Lurus” selain dapat mempermahir siswa dalam
operasi hitung juga dapat memberikan berbagai keterampilan dan sikap sebagai dampak
pengiring (naturant effect) seperti jujur, bekerja sama, teliti, kritis, dan mempunyai jiwa
dan semangat kompetitif yang tinggi. Dengan demikian, anak akan melakukan
pembelajaran dengan keasyikan bernalar tanpa harus dipaksakan untuk mengerjakan soal-
soal yang berdampak pada timbulnya pandangan bahwa matematika sulit sebagaimana
yang terjadsari selama ini.
Setelah dilakukan uji coba pada di Kelas II SD Negeri No.129 Batulappa Sinjai,
maka dapat dinyatakan penggunaan permainan “Halang Lurus” ini efektif dalam
mempermahir oprasi hitung perkalian karena setelah diterapkan, ternyata hasil
pembelajaran meningkat yang dibuktikan dengan uji efektivitas yangmencerminkan
kecepatan dan kecepatan mengerjakan soal perkalian. Berdasarkan hal itu, maka
disarankan agar teknik ini dijadikan alternatif dalam pembelajaran operasi hitung di SD.
----ooOoo----
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan
misalnya dalam pengembangan ilmu ekonomi, biologi, kimia dan fisika, dan sebaganya.
Oleh karena itu, wajar jika matematika merupakan mata pelajaran wajib yang harus
dikuasai oleh siswa sedini mungkin sejak di sekolah dasar himgga sekolah menengah. Hal
ini tentu terkait dengan aspek terapannya maupun aspek penalarannya. Ditinjau dari aspek
yang diajarkan dapat diterapkan pada bidang apa saja, utamanya yang berkaitan dengan
matematika sebagai bekal melanjutkan ke SLTP, serta membuat sikap logis, kritis, cermat
dan disiplin. Menurut Depdiknas (2006) secara umum tujuan pembelajaran matematika
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah, (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
gagasan dan pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
1
memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
Masalahnya, pelajaran matematika masih terkesan sulit bagi sebagian siswa. Bahkan
jika siswa diberi alternatif untuk tidak belajar matematika, kemungkinan besar banyak
siswa yang menghindari matematika dan memilih alternatif lain. Hal ini menunjukkan
bahwa penumbuhan minat dan kecintaan matematika bagi siswa masih sangat kurang.
Motivasi belajar matematika siswa masih lemah sehingga banyak yang menganggap
matematika sulit.
Menyikapi masalah itu, guru harus menempuh proses kreatif untuk meyakinkan
siswa bahwa matematika sangat menyenangkan dan tidak sulit. Salah satu caranya adalah
matematika yang dapat mendobrak motivasi siswa dan memberikan pengalaman belajar
B. Fokus Pembahasan
terlatih melakukan operasi perkalian. Permainan ini tentu saja menarik dan
semester 2 pada kompetensi dasar (KD): 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang
memahami perkalian.
2
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan keefektifan penggunaan perkalian
“Halang Lurus” untuk mempermahir operasi hitung perkalian siswa kelas II SD Negeri
No. 129 Batulappa Sinjai. Dengan memahami hal tersebut, diharapkan dapat bermanfaat
terutama sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi kepada rekan guru mengenai teknik alternatif untuk
meingkatkan mutu pembelajaran matematika di SD.
2. Agar dapat memotivasi rakan guru di SD untuk mengubah wacana pembelajaran
konvensional ke arah yang lebih kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Sebagai bahan perbandingan guna menciptakan media pembelajaran matematika yang
kreatif dan inovatif lainnya
4. Membuka peluang bagi siswa untuk aktif, kreatif, dan berpikir kritis dan cepat dan
mengembangkan sikap kompetitif dalam belajar sehingga menyenangi matematika.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori yang melandasi pembelajaran ini adalah teori sambil bermain. Hal ini Tentu
ini dapat mendongkrat motivasi siswa dalam belajar. Davidson V F (1998)
mengemukakan bahwa cara terbaik dalam menanamkan kecintaan matematika pada siswa
adalah melalui permainan matematika. Sejalan dengan itu permainan tidak hanya
membuat anak senang tetapi juga memberi pengalaman dengan berbagai prinsip belajar.
Dengan kartu-kartu ini siswa memungkinkan dapat menemukan fakta-fakta operasi hitung
sesuai kemampuan sendiri karena dirancang secara terbuka. Ini sangat relevan dengan
konsep belajar matematika John L. Mark (1995) bahwa belajar matematika merupakan
upaya melihat berbagai fakta dalam konteks yang lebih luas. Sementara itu perkalian
“Halang Lurus” menganut prinsip pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning),
juga anak akan diajak untuk berpikir kritis dan cepat. Dengan demikian, pola permaianan
ini sangat bermanfat untuk mendongkrak motivasi belajar matematika siswa yang selama
ini sangat memprihatinkan. Tentu saja ini berdampak pula pada upaya pemecahan
berbagai masalah matematika secara kooperatif dan kolaboratif dengan semangat
kompetitif yang selama ini sangat jarang ditumbuhkan. Selama ini matematika
dikembangkan bebas nilai pada aspek afektif karena berpusat pada upaya penyelesaian
soal-soal. Kelly S (1987) menyatakan permainan dalam pembelajar dapat
difungsigandakan sehingga selain anak mahir dalam operasi hitung juga dapat memiliki
berbagai keterampilan dan sikap sebagai dampak pengiring (naturant effect) seperti jujur,
bekerja sama, teliti, kritis, dan mempunyai jiwa dan semangat kompetitif yang tinggi.
Dengan demikian, anak akan melakukan pembelajaran dengan keasyikan bernalar tanpa
harus dipaksakan untuk mengerjakan soal-soal yang berdampak pada timbulnya pandangan
bahwa matematika sulit sebagaimana yang terjadi selama ini.
4
BAB II
A. Ide Dasar
Ide dasar inovasi perkalian “Halang Lurus” ini diadaptasi dari permainan anak-
anak di sekolah yaitu “Lempu-lempu’”. Permainan ini menggunakan gambar segi empat
dengan jari-jari yang memiliki 9 titik dan biji-bijian atau dua tanda berbeda. Dengan biji-
bijian peserta bergantian meletakkan biji-bijian yang berusaha dengan posisi lurus atas tiga
biji, tetapi dihalangi oleh lawan sekaligus lawan juga berusaha untuk lurus sehingga
membutuhkan strategi, sebagaimana gambar berikut.
5
B. Alat dan bahan
ALAT Gunting/Pisau (Cutter) Alat tulis ; spidol, pensil- Mistar- (lebih baik jika
dapat menggunakan komputer)
BAHAN Papan Tripleks atau Karton manila ukuran + 20x 30cm- Biji-bijian,
kancing/coin/biji halma, dsb. (dua jenis sebagai biji peserta beda warna,
dua biji sebagai alat operasi tidak perlu beda warna)
C. Proses Pembuatan
1. Buatlah 36 empat persegi (6x6) sekitar 1-2 cm2 setiap persegi!
2. Setiap empat persegi diisi hasil perkalian sebanyak 36 dari hasil perkalian angka
1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9.
3. Contoh:
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 12 14
15 16 18 20 21 24
25 27 28 30 32 35
36 40 42 45 48 49
50 54 63 64 72 81
4. Pada bagian bawah atau atas dapat juga dibuat pada kertas terpisah, dibuat 9
empat persegi lalu ditulis angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Contoh:
6
Jadilah Perkalian “Halang Lurus”, ini sebagaimana gambar berikut:
DAERAH PERMAINAN
7
D. Cara Penggunaan/Permaian
1. Jumlah pemain 2 orang (berlawanan)
2. Pemain melakukan kesepakatan untuk memulai/melangkah pertama dengan cara
diundi atau cara lainnya yang disepakati
3. Pemain pertama, mencari posisi awal dengan mengambil dua biji/coin/
kancing/anak halma yang sudah disediakan dan menempatkan pada angka dalam
kotak angka daerah perkalian (bisa dobel) lalu kedua angka tersebut dikalikan.
Hasil perkalian merupakan posisi untuk pemain pertama. Misalnya, misalanya: 3
dan 4 (artinya 3x4=12) maka posisi dalam daerah permainan adalah 12 maka biji
pemain pertama ditempatkan pada posisi 12 (warna biji harus beda dengan pemain
kedua). (lihat gambar di bawah)
4. Pemain kedua memindahkan salah satu biji dalam daerah perkalian untuk mencari
posisi (Ingat srategi halangi lawan untuk tidak lurus dan cari jalan lurus), dari posisi
(3-5) misalnya, 5, dipindahka ke posisi 2 maka menjadi posisi 5-2: (artinya
5x2=10) maka posisi pemain kedua pada daerah permainan adalah 10, dan
seterusnya pemain pertama misalnya memindahkan posisi 2 menjadi 4 maka
terjadilah posisi 5-4 (5x4=20) maka hasil sementara berikut;
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 12 14
15 16 18 20 21 24
Awas 25 27 28 30 32 35
hasil
perkalian
36 40 42 45 48 49
28
50 54 63 64 72 81
8
Dalam posisi diatas, maka pemain kedua harus menghalangi dengan mencari nilai
perkalian yang menutup kotak 28. Jika tidak bisa /tidak ada hasilperkalian 28, maka
pemain tersebut mengubah posisi yang kemungkinan tidak bisa mendapatkan angka 28
sehingga lawan tidak bisa lurus. Demikian seterusnya sampai ada pemain yang membuat
garis lurus mendatar atau menurun maupun diagonal sebanyak tiga angka.
2 x =
3 x =
4 x =
5 x =
dst x =
Penilaian dalam pembelajaran ini dilakukan terhdap dua hal, yaitu penilaian proses
dan penilaian hasil belajar, sebagaimana uraian berikut.
1. Penilaian proses belajar
Penilaian proses belajar dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan melakukan pengamatan terhadap beberapa aspek, yaitu:
Sikap antusias.
Partisipasi dalam kegiatan.
9
Hasil kerja/prakarsa berupa hasil permainan.
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of
Mean the Difference
T df Sig. (2-tailed) Difference Lower Upper
VAR.pretes 51,110 34 ,000 40,71429 39,0954 42,3332
VAR.postes 59,987 34 ,000 47,80000 46,1806 49,4194
Hasil analisis data di atas memperlihatkan bahwa nilai rata-rata postes lebih besar
daripada pretes (47,80>40,71) dan nilai signifikansi (0.000) < α (0.05) maka dapat
dinyatakan bahwa penggunaan perkalian “Halang Lurus” efektif dalam mempermahir
operasi hitung perkalian pada siswa kelas II SD No. 129 Batulappa.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkalian “Halang Lurus”
dapat mempermahir operasi hitung perkalian pada siswa kelas II SD Negeri No. 129
Batulappa Sinjai. Hal ini didasarkan pada bukti bahwa setelah diterapkan dalam
pembelajaran, hasil belajar operasi hitungperkalian siswa meningkat yang terlihat dari uji
coba yang efektif.
B. Saran
Berdasarkan kenyataan di atas, maka dalam penulisan ini dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Hendaknya penggunaan perkalian “Halang Lurus” dalam pembelajaran matematika di
SD khusnya untuk mempermahir operasi hitung perkalian.
2. Kiranya para guru tidak puas dengan hanya satu metode, teknik dan pendekatan,
termasuk penggunaan perkalian “Halang Lurus”dalam pembelajaran. Akan tetapi, hal
ini dapat dijadikan bahan pemikiran guna membuat dan menemukan teknik
pembelajaran menarik lainnya sesuai kondisi siswa masing-masing.
11
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar (GBPP). Kelas IV. Jakarta: Dirjen
Dikdasmen
Permen Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan
Menengah
Wyatt & Looper, 1999. Succesful Learning Comes from doing Jakarta Press
12
Lampiran 1
Skor Hasil Belajar Operasi Hitung Perkalian Siswa
(Pretes dan Postes)
13
Foto Aktivitas Pembelajaran
14
BIODATA PESERTA
SIMPOSIUM GURU
TINGKAT NASIONALTAHUN 2015
__________________________
15