KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2023 DESKRIPSI AKTUALISASI NILAI – NILAI ASN BerAKHLAK
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Uraian Aktualisasi
1. Terlaksananya kolaborasi 1. Pengkajian 1. Berorientasi Pelayanan tindakan keperawatan Tahap awal dalam proses keperawatan, Dalam proses keperawatan kepada dokter/dokter gigi dimulai dari menanyakan identitas pasien, kita harus menerapkan dan tenaga kesehatan lain. keluhan utama, keluhan saat ini, riwayat komunikasi yang baik, penyakit, riwayat pengobatan, hingga ramah dan menerapkan 5S menemukan masalah pada pasien 2. Akuntabel 2. Analisa Data Proses keperawatan ini Proses pencatatan data pasien yang meliputi dilakukan secara runtut dan data subjektif yaitu merupakan data yang terselesaikan sesuai tahapan didapat berdasarkan keluhan pasien dan apa – tahapan proses yang dikatakan oleh pasien sedangkan data keperawatan objektif merupakan data yang di dapat 3. Kompeten berdasarkan hasil pemeriksaan perawat Yang melakukan proses meliputi hasil pengamatan terhadap kondisi keperawatan adalah profesi fisik pasien, hasil pemeriksaan TTV dan perawat. Tidak boleh profesi hasil pemeriksaan penunjang lain lain 3. Intervensi 4. Harmonis Perumusan rencana keperawatan Proses keperawatan 4. Implementasi dilakukan dengan tidak Bentuk penerapan intervensi keperawatan hanya melibatkan pasien kepada pasien tetapi juga keluarga pasien, 5. Evaluasi dengan kemmapuan Bentuk dokumentasi SOAP komunikasi terapeutik yang S : data subjektif yang disampaikan pasien baik maka akan menciptaka O : data objektif yang ditemukan oleh trust dari pasien kepada perawat perawat sehingga dapat A : assessment penilaian, bentuk penilaian menggali data keluhan perawat kepada pasien sejauh mana masalah pasien dengan mudah dan terselesaikan, teratasi, teratasi sebagian atau lengkap. belum terarasi 5. Loyal P : plain, bentuk rencana lanjutan apakah Loyalitas perawat dalam masalah pasien perlu ditambah atau cukup proses keperawatan tetap terlaksana dilaksanakan sekalipun pasien dating tengah malam, pencatatan dan dokumentasi perawatan tetap akan terekam dengan baik Karena pelayanan UGD dan Rawat Inap selama 24 Jam 6. Adaptif Pelaksanaan proses keperawatan dilakukan dengan cepat dengan form yang sudah tersedia lebih ringkas dan mudah diterapkan 7. Kolaboratif Untuk dapat menegakkan diagnose pasien perlu dilakukan pemeriksaan tambahan baik berupa hasil pemeriksaan laboratorium maupun pemeriksaan dari petugas ahli yang lain, pemberian terapi juga sesuai dengan advis dokter dimana obat – obatan telah terhitung dosisnya dan disediakan oleh team farmasi. Tidak hanya itu keterlibatan ahli gizi, dan tenaga medis lain juga menambah point positif sebagai proses terlaksananya semua intervensi kepada pasien. 2. Ketepatan pemberian 1. Persiapan alat, bahan dan pasien 1. Berorientasi pelayanan kebutuhan cairan infus 2. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan Dalam tindakan pemasangan kepada pasien kepada pasien infus kita harus menjelaskan 3. Memasang infuset ke cairan infus prosedur tinddakan kepada pasien dengan teknik 4. Meraba vena untuk lokasi penusukan komunikasi terapaeutik 5. Memilih abocath sesuai kebutuhan dan 2. Akuntabel ukuran pasien Prosedur tindakan ini harus 6. Mensterilkan area penusukan tepat, dilakukan oleh tenag 7. Memasang abocath atau venflon di lokasi atau profesi yang sesuai, yang telah di steril menerapkan prinsip 5 benar 8. Menyambungkan infuset ke venflon obat,mendokumentasikan 9. Mengalirkan cairan infus, pemberiannya dalam dokumentasi sesuai advis dokter keperawatan 10. Merapikan pasien, alat dan bahan kembali 3. Kompeten 11. Mendokumentasikan tindakan kedalam Yang melakukan tindakan rekam medis pemasangan infus harus petugas yang berkompeten 4. Harmonis Kemampuan berkomunikasi terapeutik mampu membangun trust antara pasien dan petugas sehingga meminimalisir adanya trauma hospitalisasi 5. Loyal Kapanpun perawat dapat melakukan tindakan pemasangan infus, tidak ada batasan waktu. Menyesuaikan dengan advis dokter dan kebutuhan pasien 6. Adaptif Penggunaan alat medis pendukung seperti vena viewer dapat mempermudah pemasangan infus, vena tampak terlihat jelas sehingga meminimalisir adanya kegagalan penusukan karena kondisi fisik pasien, hal ini juga meminimalisir trauma penusukan terutama pada pasien anak dan balita. 7. Kolaboratif Kolaborasi antara perawat dan dokter serta tenaga medis lain juga di terapkan, perawat yang menemukan permasalah pasien, dokter yang menentukan diagnose dengan hasil pemeriksaan penunjang lain, dan perawat yang memberikan tindakan keperawatan pemasangan infus.