Anda di halaman 1dari 45

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N

a
R
NO.54/Pdt.G/2018/PN.Pol

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Polewali yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam

do
gu
perkara gugatan antara :
KAREL P alias KAREL KARU, laki-laki, tempat tanggal lahir Barung 5

In
Agustus 1955, Agama Kristen, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Petani,
A
Alamat : Dusun Pa’kassasan Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten
Mamasa, dalam hal ini memberikan kuasa kepada SEMUEL, SH.,
ah

lik
Advokat/Pengacara berkantor di jalan Tusan Desa Tondok Bakaru Kecamatan
Mamasa Kabupaten Mamasa, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 8
am

ub
Nopember 2018 terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Polewali Kelas II
dengan No.Reg W22-U21/135/HK/2018 tanggal 12 Nopember 2018 dan untuk
ep
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;
k

LAWAN
ah

PAOTONAN B, laki-laki, Umur 56 Tahun, Agama Kristen,


R

si
Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Petani, Alamat Dusun Pa’kassasan, Desa
Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, dalam hal ini memberikan

ne
ng

kuasa kepada NURHADI LAKE PULIO, SH., MAIKHAL, SH., dan ALVINUS
BARENDS, SH., ketiganya Advokad/Penasihat Hukum pada kantor hukum PULIO

do
gu

& Rekan beralamat di Kompleks Lembang Banggo Permai No. 33 Kelurahan


Mamasa, Kabupaten Mamasa, Propinsi Sulawesi Barat, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 21 Nopember 2018 terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan
In
A

Negeri Polewali Kelas II dengan Nomor Reg W22-U21/148/HK/XI/2018 tanggal 28


Nopember 2018 dan untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
ah

lik

Pengadilan Negeri tersebut ;


Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;
m

ub

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;


TENTANG DUDUK PERKARA
ka

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 5


ep

Nopember 2018 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


ah

Polewali pada tanggal 5 Nopember 2018 dalam Register Nomor :


R

54/Pdt.G/2018/PN.Pol, telah mengajukan gugatan sebagai berikut :


es
M

ng

on

Hal.1 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Mengenai sebidang tanah kering/kebun yang terletak di Dusun Pa’kassasan, Desa

a
Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa seluas ± 700 M² dengan

si
batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Tanah Penggugat dan Tanah Gedung Gereja

ne
ng
Sebelah Timur : Tanah Paotonan, Do’langi (Indona Ance)
Sebelah Barat : Tanah Penggugat

do
gu Sebelah Selatan : Tanah Paotonan B (Tergugat)
Untuk selanjutnya mohon disebut OBYEK SENGKETA
Adapun dalil-dalil yang mendasari gugatan Penggugat adalah sebagai berikut :

In
A
1. Bahwa tanah Objek Sengketa adalah tanah milik orangtua
Penggugat,AlmarhumahARRUAN BAINE sebagai warisan dari saudara
ah

lik
kandung ayahnya bernama DIKA. Tanah Obyek Sengketa beralih ke
ARRUAN BAINEkarena selama hidupnya DIKA tidak mempunyai
am

keturunan (mandul). ARRUAN BAINE mewarisi tanah Obyek Sengketa

ub
dari DIKA karena dia diangkat sebagai sebagai anak oleh DIKA.
2. Bahwa selama hidupnya DIKA secara terus menerus menguasai tanah
ep
Objek Sengketa dan menggarapnya sebagai kebun dengan menanam
k

kopi, pisang dan tananamanlainnya.


ah

3. Bahwa setelah DIKA meninggal dunia sekitar Tahun 1967, tanah Obyek
R

si
Sengketa beralih ke ARRUAN BAINE. Sejak saat itu ARRUAN BAINE
sepenuhnya menguasai dan menggarap tanah kebun yang kini menjadi

ne
ng

Obyek Sengketa. Kemudian mulai tahun 1973,ARRRUAN BAINE


bersama suaminya membuat rumah/pondok dan tinggal diatas tanah

do
Objek Sengketa. Mulai saat itu ARRUAN BAINE bersama suami
gu

menanam pula pohon pinus, bambu, ijuk, dan mekadamea di atas tanah
obyek sengketa. ARRUAN BAINE menguasai dan menggarap tanah
In
A

Obyek Sengketa secara terus menerus tanpa putus serta tanpa gangguan
dari pihak manapun hingga meninggal dunia Tahun 2005.
4. Bahwa setelah ARRUAN BAINE meninggal dunia, tanah Objek Sengketa
ah

lik

berpindah tangan kepada Penggugat KAREL selaku ahli waris ARRUAN


BAINE. Penggugat bersama enam saudaranya yang lain, yakni Datu,
m

ub

Almarhum Bongga, Lince, Dika, Hanna dan Almarhumah Tasik,adalah


anak kandung dari ARRUAN BAINE.
ka

5. Bahwa selain merawat tanaman kopi serta tanaman lainnya, Penggugat


ep

juga berkebun menanam ubikayu di atas tanah Obyek Sengketa.


ah

Selanjutnya pada Tahun 1997 dan 1998,tanaman kopi di atas Tanah


R

Obyek Sengketa sudah tidak produktif sehingga Penggugat mengganti


es

dengan menanam pohon Kayu Uru. Selama mengguasai dan menggarap


M

ng

tanah Obyek Sengketa hingga mengganti tanaman kopi dengan kayu uru
on

Hal.2 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
di atasnyalokasi tersebut, Penggugat pun tidak pernah mendapat

a
gangguan dan atau teguran dari pihak lain termasuk tidak pernah

si
mendapat keberatan dari Tergugat.
6. Bahwa pada tanggal 8 Maret 1994, warga setempat hendak membangun

ne
ng
gedung gereja di atas lokasi yang menjadi bagian dari objek sengketa.
Saat itu warga gereja meminta kepada Penggugat untuk
memberikanlokasi pembangunan gedung gereja tersebut untuk ditukar-

do
gu guling.Permintaan warga gereja tersebut disepakati sehingga penggugat
memperoleh lokasi pengganti dari pihak gereja dalam hal ini lokasi

In
A
gedung gereja lama. Sementara Penggugat memberikan bagian dari
lokasi obyek sengketa untuk tempat membangun gedung gereja baru
ah

seperti yang ada sekarang.

lik
7. Bahwa pada tahun 2004, Penggugat dan anak-anaknya menebang
beberapa pohon pinus dan kayu mekadamia yang ada di dalam lokasi
am

ub
obyek sengketa untuk dijadikan papan serta bahan ramuan rumah
lainnya.Saat itu Tergugat sama sekali tidak pernah menegur apalagi
mengajukan keberatan kepada Penggugat.
ep
k

8. Bahwa sejak tanah objek sengketa dikuasai turun temurun dan digarap
secara terus menerus oleh orang tua penggugat hingga beralih kepada
ah

R
penggugat, pihak-pihak lain termasuk Tergugat tidak pernah

si
menyampaikan keberatan kepada Penggugat mengenai kepemilikan atas

ne
ng

tanah obyek sengketa. Padahal Tergugat sering bertemu langsung


dengan Penggugat.
9. Bahwa pada Bulan Februari 2018, Tergugat masuk kelokasi objek sengketa

do
gu

tanpa izin pengguggat melaukan pembersihan dan membuat bedeng


untuk ditanami ubi jalar. Saat itu juga Penggugat menyampaikan
keberatannamun Tergugat namun tidak mengindahkannya sehingga
In
A

Penggugat mengajukan keberatan kepada pemerintah setempat.


10. Bahwa pemerintah setempat sudah menindak lanjuti laporan/keberatan
ah

lik

Penggugat dengan mempertemukan Penggugat dan Tergugat di kantor


desa setempat yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat.Namun
Penggugat tidak menerima hasil musyawarah perdamaian desa karena
m

ub

Penggugat menganggap keputusan musyawarah tersebut merugikan hak


ka

penggugat, Saat itu musyawarah perdamaian desamemutuskan untuk


ep

memberi sebagian tanah objek sengketa kepada Tergugat dengan alasan


dan pertimbangan kekeluargaan.
ah

11. Bahwa Penggugat menganggap tindakan Tergugat memasuki lokasi


R

Obyek Sengketa dan membuat bedeng-bedeng kebun tanpa


es
M

sepengetahuan Penggugat adalah perbuatan melawan hukum yang jelas-


ng

on

Hal.3 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
jelas merugikan hak Penggugat sebagai pemilik atas tanah obyek

a
sengketa.

R
12. Bahwa mengingat tindakan Tergugat menguasai tanah objek sengketa

si
secara melawan hukum maka beralasan menurut hukum memerintahkan

ne
ng
Tergugat untuk tanpa syarat menyerahkan tanah objek sengketa kepada
Penggugat.
Berdasarkan dail-dalil sebagaimana telah terurai diatas, maka Penggugat

do
gu
memohon kepada ketua Pengadilan Negeri Polewali/Cq Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menjatuhkan Putusan yang

In
A
amarnya sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat adalah ahliwaris yang sah dari almarhumah
ah

lik
ARRUAN BAINE;
3. Menyatakan tanah objek sengketa adalah harta peninggalan Almarhumah
am

ARRUAN BAINE yang sekarang sudah beralih kepada Penggugat karena

ub
warisan;
4. Menyatakan tindakan Tergugat menguasai tanah objek sengketa adalah
ep
perbuatan melawan hukum;
k

5. Menghukum Tergugat dan setiap orang atau siapapun yang mendapatkan


ah

hak dari padanya untuk tanpa syarat menyerahkan tanah objek sengketa
R

si
kepada Penggugat dalam keadaan kosong dan sempurna;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya-biaya yang timbul

ne
ng

dalam perkara ini;


Atau
Bila Pengadilan Negeri Polewali/Majelis hakim yang memeriksa dan mengadili

do
perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
gu

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan,


Penggugat dan Tergugat hadir menghadap Kuasanya tersebut;
In
A

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


diantara para pihak melalui Mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
ah

lik

Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Sdr. H.


RACHMAT ARDIMAL T, SH.,MH., Hakim pada Pengadilan Negeri Polewali sebagai
Mediator;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan Laporan Mediator tanggal 22 Nopember


ka

2018 sebagaimana terlampir dalam berkas perkara upaya perdamaian tersebut


ep

tidak berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
ah

dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh


R

es

Penggugat;
M

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat


ng

mengajukan Eksepsi dan Jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut :


on

Hal.4 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dalam Eksepsi :

a
1. Eksepsi Tentang Kurang Pihak yang Digugat

si
Bahwa sebagian tanah objek sengketa adalah milik pihak lain dan oleh
Penggugat tidak menarik pihak lain tersebut sebagai pihak tergugat dalam

ne
ng
perkara ini sehingga menurut hukum gugatan Penggugat tidak lengkap karena
mengandung cacat plurium litis consortium atau lebih spesifik ex juri terti dan

do
sebagai
gu konsekwensi hukumnya maka gugatan Penggugat haruslah
dinyatakan tidak dapat diterima.
2. Eksepsi Tentang Objek Gugatan tidak Jelas (Obscuur Libel)

In
A
1. Bahwa dalam gugatan yang diajukan Penggugatbatas-batas objek sengketa
yang didalilkan Penggugat tidak sama batas-batas tanah yang dikuasai
ah

lik
tergugat sehingga gugatan yang diajukan oleh Penggugat menjadi kabur
atau tidak terang (obscuur libel) dan gugatan demikian menurut hukum tidak
am

dapat diterima (Jurisprudensi MA RI No. 81 K/Sip/1971 tertanggal 9 Juli

ub
1973).
Bahwa adapun batas-batas yang dikuasi Tergugat adalah sebagai berikut :
ep
k

Utara : tanah milik Penggugat dan tanah milik gereja Pakkassasan


tepatnya pada pohon bambu tua;
ah

R
Sebelah Timur : Tanah milik Tergugat;

si
Sebelah Selatan : Tanah Milik Tergugat;

ne
ng

Sebelah Barat : Tanah Milik Limbong Goa;


2. Bahwa dalam gugatan yang diajukan Penggugatbatas objek sengketa
sebelah Utara adalah Tanah Gedung Gereja sedangkan dalam dalil gugatan

do
gu

nomor 6 didalilkan lokasi gereja menjadi bagian dari objek sengketa


sehingga gugatan yang diajukan oleh Penggugat menjadi kabur atau tidak
In
A

terang (obscuur libel) dan gugatan demikian menurut hukum tidak dapat
diterima (Jurisprudensi MA RI No. 81 K/Sip/1971 tertanggal 9 Juli 1973).
Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum tersebut di atas, Tergugat mohon agar
ah

lik

Ketua/Anggota Majelis Hakim yang Mulia berkenan terlebih dahulu mengadili dan
memutuskan :
m

ub

Dalam Eksepsi :
1 Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat;
ka

ep

2 Menyatakan demi hukum gugatan Penggugat tidak dapat diterima;


3 Menghukum Pengggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini;
ah

Atau, apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka :


R

Dalam Pokok Perkara :


es
M

1. Bahwa segala dalil yang terurai dalam eksepsi tersebut di atas merupakan
ng

satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan jawaban atas pokok perkara ini;
on

Hal.5 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa Tergugat membantah dan menolak semua dalil-dalil yang

a
dikemukakan dalam gugatan Penggugat kecuali yang diakuai secara tegas.

si
3. Bahwa Tergugat dengan tegas membantah batas-batas tanah objek
sengketa yang didalilkan Penguggat dalam gugatanya karena batas-batas

ne
ng
tanah yang dikuasai Tergugat dan yang menjadi objek sengketa adalah sebagai
berikut :

do
gu Utara : tanah milik Penggugat dan tanah milik gereja Pakkassasan
tepatnya pada pohon bambu tua;
Sebelah Timur : Tanah milik Tergugat;

In
A
Sebelah Selatan : Tanah Milik Tergugat;
Sebelah Barat : Tanah Milik Limbong Goa;
ah

lik
4. Bahwa Tergugat membantah dalil gugatan Pengugat nomor 1, 2, 3,4 dan 5
karena tidaklah benar tanah yang menjadi objek sengketa adalah milik Dika
am

atau Arruan Baine maupun Penggugat dan tidak benar pula Dika atau Arruan

ub
Baine maupun Penggugat pernah menguasai dan menggarap tanah objek
sengketa. Karena Tergugat adalah pemilik tanah tersebut yang menguasai dan
ep
k

menggarap tanah objek sengkata sebagai bagian dan atau satu kesatuan
dengan tanah sawah milik Tergugat yang terletak di sebelah Selatan. Tanah
ah

R
tersebut Tergugat peroleh dari orang tua Tergugat (Ibu) yang bernama Tasik

si
Mangemba pada sekitar tahun 1977, dimana sebelumnya Tasik Mangemba

ne
ng

memperoleh/mewarisi tanah tersebut dari ayahnya yang bernama Dominggus.


5. Bahwa tidak benar dalil gugatan Pengugat pada nomor 6 gugatan yang
mendalilkan lokasi gedung gereja yang menjadi bagian dari objek sengketa

do
gu

karena lokasi gereja bukan bagian tanah tanah objek sengketa dan tanah
lokasi gereja bukan pula milik Tergugat dan bukan pula objek sengketa.
In
A

6. Bahwa terhadap dalil gugatan Pengugat pada nomor 7 tidak benar karena
yang benar adalah pada waktu Tergugat tidak berada di tempat karena berada
di kebun Tergugat yang jauh dari tanah objek sengketa ada orang menebang
ah

lik

pohon kayu milik Tergugat dalam tanah milik Tergugat dan pada saat Tergugat
kembali dari kebun ternyata pohon pinus yang ada di tanah miliknya telah
m

ub

ditebang oleh orang yang tidak diketahui dan Tergugat berusaha mencari tahu
siapa yang yang telah menebang pohon pinus Tergugat yang ada di lokasinya
ka

ep

dan tidak ada yang mengaku termasuk Penggugat, nanti pada saat terjadi
Musyawarah Desa Lambanan pada tanggal 17 Juli 2018 barulah Penguggat
ah

mengaku telah menebang pohon tersebut dan oleh Tergugat langsung dijawab
R

oh sekarang saya baru tahu orang yang telah menebang dan gambil menpohon
es
M

kayu saya.
ng

on

Hal.6 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7. Bahwa tidaklah benar dalil gugatan Penggugat pada nomor 8 karena tanah

a
objek sengketa tidak pernah dikuasai oleh Penggugat selain Tergugat.

si
8. Bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat pada nomor 9 adalah merupakan
dalil yang mengada-ada bahkan lucu dan tidak berdasar hukum bagaimana

ne
ng
mungkin Tergugat sebagai pemilik atas objek sengketa harus minta isin kepada
Penggugat atau pihak lain untuk menggarap tanah milik Tergugat sendiri.

do
9. gu Bahwa tidaklah benar dalil gugatan Penggugat pada poin 10 yang
mendalilkan bahwa musyawarah perdamaian desa memutuskan untuk
memberi sebagian tanah objek sengketa kepada Tergugat dengan alasan dan

In
A
pertimbangan kekeluargaan karena yang benar adalah Lembaga Perdamaian
Desa Lambanan memutuskan tanah bagian atas dengan batas pohon bambu
ah

lik
tua yang mengarah ke jalan raya adalah bagian Pengugat sedangkan lokasi di
bawah pohon bambu tua yang mengarah ke lembang adalah bagian Tergugat.
am

10. Bahwa tindakan Tergugat menguasai objek sengketa bukanlah perbuatan

ub
melawan hukum dan sama sekali tidak merugikan Penggugat karena objek
sengketa adalah milik Tergugat yang diperoleh dari orang tua Tasik Mangemba,
ep
k

bahkan tindakan Pengggugat yang mempersoalkan tanah tersebut tidak


berdasarkan hukum.
ah

R
Maka berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan di atas Tergugat membantah

si
kebenaran gugatan Penggugat dan mohon Ketua/Anggota Majelis Pengadilan

ne
ng

Negeri Polewali berkenan memutuskan :


1. Menolak seluruh gugatan penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima.

do
gu

2. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara


Menimbang, bahwa atas Eksepsi dan Jawaban Tergugat tersebut,
In
A

Penggugat telah mengajukan Replik tertanggal 11 Desember 2018, Replik tersebut


yang pada pokoknya sebagaimana tertera dalam Berita acara perkara ini;
Menimbang, bahwa selanjutnya atas Replik Penggugat tersebut Tergugat
ah

lik

mengajukan Duplik tertanggal 19 Desember 2018, Duplik tersebut yang pada


pokoknya sebagaimana tertera dalam Berita Acara Perkara ini;
m

ub

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil – dalil gugatannya,


Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut :
ka

ep

1. Fotokopi yang telah disesuaikan dengan aslinya Surat Keterangan Kepemilikan


Tanah dari Kepala Desa Lambanan, tertanggal 16 Mei 2011, selanjutnya diberi
ah

tanda P-1;
R

2. Fotokopi yang telah disesuaikan dengan aslinya Surat Keterangan Perjanjian


es
M

Tukar Guling Tanah Gereja Lama, selanjutnya diberi tanda P-2;


ng

on

Hal.7 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Fotokopi yang telah disesuaikan dengan aslinya SPPT Pajak Terhutang Pajak

a
Bumi dan Bangunan Tahun 2011, 2014 sampai tahun 2018 atas nama

si
ARRUAN BAINE, selanjutnya diberi tanda P-3;
4. Fotokopi yang telah disesuaikan dengan aslinya Berita Acara yang dikeluarkan

ne
ng
oleh Lembaga Perdamaian Desa Lambanan tertanggal 17 Juli 2018,
selanjutnya diberi tanda P-4;

do
gu Menimbang, bahwa Penggugat juga mengajukan saksi-saksi yang
dihadirkan dan memberi kesaksian dihadapan persidangan, keterangan saksi-
saksi mana termuat sepenuhnya dalam Berita Acara Persidangan dalam perkara

In
A
ini. Saksi-saksi tersebut antaralain sebagai berikut:
1. Saksi GAYANG, setelah berjanji menurut Agama Kristen Protestan pada
ah

lik
pokoknya memberikan keterangan dihadapan persidangan sebagai berikut :
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat yang mana Penggugat adalah
am

sepupu dua kali saksi, saksi juga mengenai Tergugat namun tidak ada

ub
hubungan keluarga dengan Tergugat;
- Bahwa saksi mengerti dihadapkan sebagai saksi dalam persidangan ini
ep
k

terkait permasalahan tanah yang terletak di Dusun Pa’kassasan, Desa


Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa;
ah

R
- Bahwa luas tanah objek sengketa tersebut adalah kurang lebih 700 M²

si
(tujuh ratus meter persegi)

ne
ng

- Bahwa saksi mengetahui luas tanah objek sengketa tersebut dari melihat
surat pajak PBB atas tanah objek sengketa tersebut;
- Bahwa saksi terakhir kali datang dan melihat tanah objek sengketa sekitar

do
gu

seminggu yang lalu;


- Bahwa saksi mengetahui batas-batas tanah objek sengketa tersebut
In
A

antaralain : Sebelah Timur berbatasan dengan tanah Paotonan, Dolangi


(indona Ance), sebelah Utara berbatasan dengan sebagian tanah
Penggugat dan tanah gedung gereja, sebelah Selatan berbatasan dengan
ah

lik

tanah Tergugat dan sebelah Barat berbatasan dengan tanah Penggugat dan
Limbong Goa;
m

ub

- Bahwa tanah objek sengketa tersebut berbentuk kebun;


- Bahwa sekarang yang menggarap tanah objek sengketa tersebut adalah
ka

ep

Tergugat;
- Bahwa tanaman yang ada diatas tanah objek sengketa tersebut antaralain
ah

pohon Pinus, Bambu, Ijuk dan Macademia;


R

- Bahwa yang menanam tanaman pohon Pinus, Bambu, Ijuk dan Macademia
es
M

tersebut adalah Almarhum Arruan Baine;


ng

on

Hal.8 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa ada juga tanaman Kayu Uru yang baru ditanam diatas tanah objek

a
sengketa tersebut, dan yang menanamnya adalah Penggugat bersama

si
anaknya;
- Bahwa saksi melihat langsung Penggugat dan anaknya menanam tanaman

ne
ng
Kayu Uru tersebut diatas tanah objek sengketa;
- Bahwa saksi tidak kenal dengan Dika;

do
-gu Bahwa Arruan Baine adalah ibu dari Penggugat;
- Bahwa saksi pernah melihat Arruan Baine tinggal ditanah objek sengketa;
- Bahwa Arruan Baine membangun rumah disekitar tanah objek sengketa dan

In
A
tinggal di rumah tersebut bersama dengan suaminya;
- Bahwa rumah Arruan Baine terletak pas dipuncak rata diatas tanah objek
ah

lik
sengketa;
- Bahwa saksi sudah tinggal di desa Lambanan selama 20 tahun,
am

sebelumnya saksi tinggal di Messawa;

ub
- Bahwa saksi tidak pernah melihat ada orang lain selain Penggugat dan
orangtuanya yang menggarap tanah objek sengketa;
ep
k

- Bahwa saksi pernah menjabat sebagai Kepala Dusun Pa’kassasan sejak


tahun 1989, sebelumnya saksi menjabat sebagai Sekretaris Dusun;
ah

R
- Bahwa sewaktu saksi menjabat sebagai Kepala Dusun, yang menjabat

si
sebagai Kepala Desa di Desa Lembanan adalah Marthen;

ne
ng

- Bahwa sewaktu saksi menjabat sebagai Kepala Dusun pernah menagih


pajak PBB tanah objek sengketa atas nama Arruan Baine;
- Bahwa Penggugat pernah memperlihatkan surat pajak PBB atas tanah

do
gu

objek sengketa kepada saksi;


- Bahwa yang membayar pajak PBB tanah objek sengketa tersebut dahulu
In
A

adalah Arruan Baine dan sekarang adalah Penggugat;


- Bahwa saksi juga pernah melihat data terkait surat pajak PBB atas nama
ah

Arruan Baine untuk tanah objek sengketa tersebut dikantor dusun;


lik

- Bahwa saksi pernah melihat/mengetahui bukti surat P-3 berupa SPPT Pajak
Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2011, 2014 sampai tahun 2018
m

ub

adalah benar atas objek pajak tanah sengketa;


- Bahwa saksi pernah menggarap sawah Paotonan B (Tergugat) sekitar
ka

ep

tahun 2011 yang letaknya disekitar tanah objek sengketa;


- Bahwa saksi menggarap sawah Paotonan B (Tergugat) selama 2 tahun
ah

dengan sistem bagi hasil;


R

- Bahwa saksi tidak pernah menggarap sampai ke tanah objek sengketa;


es
M

- Bahwa saksi pernah mendengar Penggugat akan mengurus pensertifikatan


ng

tanah objek sengketa, tetapi menunggu Prona;


on

Hal.9 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi tidak mengetahui bukti surat T-2 tentang Sertifikat Hak Milik No

a
00474 yang dihadapan dipersidangan;

si
- Bahwa saksi pernah melihat bukti surat P-1 tentang Surat Keterangan
Kepemilikan Tanah dari Kepala Desa Lambanan;

ne
ng
- Bahwa Arruan Baine meninggal dunia tahun 2005;
- Bahwa Penggugat menguasai tanah objek sengketa setelah Arruan Baine

do
gu meninggal dunia;
- Bahwa setelah Arruan Baine meninggal dunia, rumah Arruan Baine juga
kemudian tidak ada lagi;

In
A
- Bahwa saksi tidak pernah melihat atau mengetahui ada orang lain yang
menanam tanaman diatas tanah objek sengketa tersebut;
ah

lik
- Bahwa saksi pernah melihat Petrus M dan Petrus B menebang pohon Pinus
atau Macademia di tanah objek sengketa;
am

- Bahwa yang menyuruh Petrus M dan Petrus B menebang pohon Pinus atau

ub
Macademia tersebut adalah Penggugat, yang mana kayunya dipergunakan
untuk papan dan tiang rumah;
ep
k

- Bahwa ada sekitar 2 minggu setelah ditebang kayu Pohon Pinus atau
Macademia tersebut masih terletak di atas tanah objek sengketa;
ah

R
- Bahwa asal tanah Gereja yang terletak disebelah Utara tanah objek

si
sengketa berasal dari tanah Penggugat;

ne
ng

- Bahwa tanah Penggugat tersebut ditukar dengan tanah gereja lama;


- Bahwa perjanjian pihak Gereja dengan Penggugat terkait lokasi di Tanete
yang ditukar tersebut terjadi tahun 1998 sewaktu saksi masih menjabat

do
gu

sebagai Sekretaris Dusun;


- Bahwa yang menjabat sebagai Ketua Bidang Pembangunan Jemaat Gereja
In
A

Pa’kassasan saat itu adalah Buntu Lotong, sedangkan yang menjabat


Kepala Dusunnya adalah TH.Taro;
ah

- Bahwa terkait permasalahan tanah objek sengketa antara Penggugat dan


lik

Tergugat sudah pernah dimusyawarahkan di rapat Desa dan lembaga Adat,


dan dari hasil pertemuan tersebut dimenangkan oleh Tergugat;
m

ub

- Bahwa saksi membenarkan tanda tangan saksi dalam surat bukti P-2
tentang Surat Keterangan Perjanjian yang pada pokoknya menerangkan
ka

ep

tentang penukaran tanah lokasi gereja lama ke tempat baru antara pihak
Gereja dengan Penggugat;
ah

- Bahwa dengan adanya surat bukti P-2 tersebut tanah Penggugat di Tanete
R

diambil Gereja;
es
M

ng

on

Hal.10 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa pada saat penukaran tanah tersebut Arruan Baine masih hidup,

a
namun penukaran tanah tersebut tidak dengan Arruan Baine karena sudah

si
diberikan kuasa kepada Penggugat;
- Bahwa Tasik Mangemba adalah orangtua Tergugat;

ne
ng
- Bahwa tanah sebelah Selatan dari objek sengketa yang pernah saksi garap
dahulu yang sekarang dikuasai oleh Tergugat berasal dari Tasik Mangemba;

do
2. Saksi ANCE, setelah berjanji menurut Agama Kristen Protestan pada pokoknya
gu
memberikan keterangan dihadapan persidangan sebagai berikut :
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat yang mana saksi dan Penggugat

In
A
ada hubungan keluarga jauh, saksi juga mengenai Tergugat namun tidak
ada hubungan keluarga dengan Tergugat;
ah

lik
- Bahwa saksi mengerti dihadapkan sebagai saksi dalam persidangan ini
terkait permasalahan tanah yang terletak di Dusun Pa’kassasan, Desa
am

Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa;

ub
- Bahwa luas tanah objek sengketa tersebut adalah kurang lebih 700 M²
(tujuh ratus meter persegi)
ep
k

- Bahwa saksi terakhir kali datang dan melihat tanah objek sengketa sekitar
bulan Nopember 2018 yang lalu;
ah

R
- Bahwa saksi bertempat tinggal di Tatale;

si
- Bahwa saksi mengetahui batas-batas tanah objek sengketa tersebut

ne
ng

antaralain : Sebelah Timur berbatasan dengan tanah Paotonan, Dolangi


(indona Ance), sebelah Utara berbatasan dengan tanah Penggugat dan
tanah gedung gereja, sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Tergugat

do
gu

dan sebelah Barat berbatasan dengan tanah Penggugat dan Limbong Goa;
- Bahwa Paotonan dan Do’langi (Indona Ance) adalah suami istri dan saksi
In
A

adalah anaknya;
- Bahwa Paotonan dan Do’langi (Indona Ance) menggarap tanah tersebut
(sebelah timur tanah objek sengketa) sendiri;
ah

lik

- Bahwa Paotonan dan Do’langi (Indona Ance) ada mempunyai rumah


disekitar tanah objek sengketa dan rumah tersebut ada sampai dengan
m

ub

sekarang;
- Bahwa yang mengerjakan tanah objek sengketa adalah Arruan Baine dan
ka

ep

Penggugat;
- Bahwa sewaktu Nopember 2018 saksi datang dan melihat tanah objek
ah

sengketa, saksi ada melihat tanaman Pohon Pinus, Ijuk dan Kayu Uru;
R

- Bahwa saksi tidak tahu siapa yang menanam Pohon Pinus dan Ijuk, namun
es
M

yang menanam Kayu Uru adalah Penggugat;


ng

- Bahwa pada waktu itu tanah objek sengketa masih banyak tanaman;
on

Hal.11 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi pernah mendengar tanah objek sengketa tersebut diperoleh

a
Arruan Baine dari Dika;

si
- Bahwa saksi mengetahui hal tersebut karena diceritakan oleh Arruan Baina
ketika saksi ke rumahnya Arruan Baine;

ne
ng
- Bahwa dulu pada waktu saksi kelas 3 SD pernah tinggal di rumah Arruan
Baine;

do
-gu Bahwa rumah Arruan Baine terletak didalam tanah objek sengketa, persis
didekat gereja yang sekarang diujung gunung;
- Bahwa saksi pernah mendengar terkait permasalahan kedua belah pihak

In
A
atas tanah objek sengketa pernah dimusyawarahkan/didamaikan di tingkat
Desa, namun saksi juga tidak hadir dalam acara musyawarah desa
ah

lik
tersebut;
- Bahwa tanah gereja yang sekarang itu didapat dari Penggugat karena ada
am

tukar guling tanah antara pihak gereja dengan Penggugat;

ub
- Bahwa saksi mengetahui hal tersebut karena diberitahu oleh Penggugat
sendiri;
ep
k

3. Saksi ANDARIAS, setelah berjanji menurut Agama Kristen Protestan pada


pokoknya memberikan keterangan dihadapan persidangan sebagai berikut :
ah

R
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat yang mana saksi adalah saudara tiri

si
Penggugat, saksi juga mengenal Tergugat karena ada hubungan keluarga

ne
ng

namun sudah jauh;


- Bahwa saksi mengerti dihadapkan sebagai saksi dalam persidangan ini
terkait permasalahan tanah yang terletak di Dusun Pa’kassasan, Desa

do
gu

Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa;


- Bahwa luas tanah objek sengketa tersebut adalah kurang lebih 700 M²
In
A

(tujuh ratus meter persegi), dan saksi mengetahuinya karena diberitahu oleh
Arruan Baine yakni Ibu Penggugat;
Bahwa saksi mengetahui batas-batas tanah objek sengketa tersebut
ah

-
lik

antaralain : Sebelah Timur berbatasan dengan tanah Paotonan, Dolangi


(indona Ance), sebelah Utara berbatasan dengan sebagian tanah
m

ub

Penggugat dan tanah gedung gereja, sebelah Selatan berbatasan dengan


tanah Tergugat dan sebelah Barat berbatasan dengan tanah Penggugat dan
ka

ep

Limbong Goa;
- Bahwa saksi terakhir kali datang dan melihat tanah objek sengketa hari
ah

Sabtu beberapa hari yang lalu sebelum hari sidang ini;


R

- Bahwa datang dan melihat tanah sengketa karena sedang mengunjungi


es
M

saudara saksi yang juga tinggal disekitar tanah objek sengketa;


ng

on

Hal.12 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi melihat tanah objek sengketa sudah dibersihkan, dan saksi

a
mengetahui yang membersihkan tanah objek sengketa tersebut adalah

si
Tergugat;
- Bahwa tanaman yang ada diatas tanah objek sengketa tersebut antaralain

ne
ng
pohon Pinus, Macademia, Bambu, Enau dan Kayu Uru;
- Bahwa yang menanam tanaman-tanaman tersebut adalah Arruan Baine,

do
gu kecuali Kayu Uru yang ditanam oleh Penggugat dan anaknya;
- Bahwa tanaman Pinus, Ijuk dan bambu tersebut ditanam oleh Arruan Baine
pada tahun 1973;

In
A
- Bahwa saksi melihat sendiri Arruan Baine menanam tanaman-tanaman
tersebut diatas tanah objek sengketa karena ketika berumur 7 tahun saksi
ah

lik
pernah tinggal bersama-sama dengan Arruan Baine yang adalah ibu tiri
saksi (Bapak saksi pernah menikah dengan Arruan Baine atau Ibu
am

Penggugat);

ub
- Bahwa rumah yang ditempati oleh saksi bersama dengan Arruan Baine dan
Bapak saksi dibangun oleh Bapak saksi diluar tanah objek sengketa,
ep
k

persisnya terletak disebelah barat gereja ke arah tanah milik Limbong Goa;
- Bahwa Penggugat tidak pernah tinggal dirumah tersebut;
ah

R
- Bahwa pada waktu saksi tinggal bersama-sama dengan Arruan Baine dan

si
bapak saksi dirumah tersebut, saksi pernah melihat Gayang sebagai Kepala

ne
ng

Dusun waktu itu datang menagih pajak tanah objek sengketa;


- Bahwa saksi pernah melihat surat pajak atas tanah objek sengketa tersebut
karena ditunjukkan oleh Gayang namun tidak membacanya karena saksi

do
gu

tidak bisa membaca;


- Bahwa Arruan Baine juga memiliki sawah selain tanah objek sengketa;
In
A

- Bahwa lebih luas sawahnya daripada tanah objek sengketa;


- Bahwa Dika adalah tante dari Arruan Baine;
ah

- Bahwa Arruan Baine memperoleh tanah objek sengketa dari Dika;


lik

- Bahwa Dika tidak pernah mengerjakan, menanam tanaman atau


membangun rumah diatas tanah objek sengketa tersebut;
m

ub

- Bahwa tidak ada orang lain yang mengerjakan tanah objek sengketa
tersebut selain Arruan Baine;
ka

ep

- Bahwa Penggugat memperoleh tanah objek sengketa tersebut dari Arruan


Baine namun saksi tidak tahu sejak kapan tanah objek sengketa tersebut
ah

beralih dari Arruan Baine kepada Penggugat;


R

- Bahwa Arruan Baine sendiri yang mengatakan kepada saksi bahwa tanah
es
M

objek sengketa telah diberikan kepada Penggugat;


ng

on

Hal.13 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi pernah mendapat cerita dari Penggugat tentang kayu yang

a
ditebang oleh Petrus yang berasal dari tanaman tanah objek sengketa yang

si
kemudian ditaruh dijalanan sampai sekitar 2 minggu lamanya;
- Bahwa kemudian kayu tersebut dibawa ke kota untuk dibuat membangun

ne
ng
rumah;
- Bahwa saksi pernah mendapat cerita tentang tanah Penggugat yang ditukar

do
gu guling dengan tanah gereja lama karena tanah gereja lama mau dilewati
jalan raya;
- Bahwa asal tanah gereja yang berada disebelah utara objek sengketa

In
A
adalah tanah Penggugat yang Penggugat dapatkan dari Arruan Baine;
- Bahwa kondisi tanah gereja tersebut sebelum dibangun adalah berbukit
ah

lik
(lembah) yang kemudian ditimbun sampai rata oleh anggota jemaat gereja;\
- Bahwa saksi pernah mendengar terkait permasalahan tanah objek sengketa
am

antara Penggugat dan Tergugat ini pernah diadakan musyawarah di tingkat

ub
desa, dan yang saksi ketahui atas permasalahan tanah tersebut telah dibagi
dua secara kekeluargaan;
ep
k

- Bahwa pemilik sawah sebelah Selatan tanah objek sengketa adalah


Tergugat;
ah

R
- Bahwa jarak antara sawah milik Tergugat tersebut dengan tanah objek

si
sengketa sekitar 6 meter;

ne
ng

- Bahwa pemilik kebun sebelah Timur dari tanah sengketa adalah Paotonan
dan Dolangi alias Indona Ance;
4. Saksi PETRUS M, setelah berjanji menurut Agama Kristen Protestan pada

do
gu

pokoknya memberikan keterangan dihadapan persidangan sebagai berikut :


- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena ada hubungan
In
A

keluarga namun sudah jauh;


- Bahwa saksi mengerti dihadapkan sebagai saksi dalam persidangan ini
terkait permasalahan tanah yang terletak di Dusun Pa’kassasan, Desa
ah

lik

Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa;


- Bahwa luas tanah objek sengketa tersebut adalah kurang lebih 700 M²
m

ub

(tujuh ratus meter persegi);


- Bahwa saksi mengetahui batas-batas tanah objek sengketa tersebut
ka

ep

antaralain : Sebelah Timur berbatasan dengan tanah Paotonan, Dolangi


(indona Ance), sebelah Utara berbatasan dengan sebagian tanah
ah

Penggugat dan tanah gedung gereja, sebelah Selatan berbatasan dengan


R

tanah Tergugat dan sebelah Barat berbatasan dengan tanah Penggugat dan
es
M

Limbong Goa;
ng

on

Hal.14 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi terakhir kali datang dan melihat tanah objek sengketa

a
seminggu yang lalu sebelum hari sidang ini;

si
- Bahwa kondisi tanah objek sengketa pada waktu terakhir saksi lihat adalah
baru dibersihkan;

ne
ng
- Bahwa saksi mendapat cerita yang membersihkan tanah objek sengketa
tersebut adalah Tergugat;

do
-gu Bahwa saksi kenal dengan Arruan Baine;
- Bahwa Penggugat adalah anak kandung Arruan Baine;
- Bahwa saksi pernah melihat Arruan Baina tinggal bersama suaminya yang

In
A
bernama Demmanari diatas tanah sengketa;
- Bahwa saksi mendapat cerita dari Penggugat bahwa Arruan Baine
ah

lik
berkebun diatas tanah sengketa sampai kebawah dengan menanam ubi
kayu, nenas, pinus dan bambu;
am

- Bahwa Arruan Baine sudah meninggal dunia;

ub
- Bahwa tanaman-tanaman yang terakhir saksi lihat ada diatas tanah objek
sengketa antaralain bambu betung, macademia, pinus, ijuk dan enau;
ep
k

- Bahwa saksi juga melihat ada kayu uru, tapi masih kecil-kecil;
- Bahwa yang menanam kayu uru diatas tanah objek sengketa tersebut
ah

R
adalah Penggugat dan anaknya Penggugat yang bernama Peres;

si
- Bahwa sekitar tahun 2004 saksi pernah disuruh Penggugat untuk

ne
ng

menebang/menggergaji pohon kayu diatas tanah objek sengketa;


- Bahwa pohon kayu yang saksi tebang adalah Pinus dan Macademia;
- Bahwa tidak ada yang keberatan ketika saksi menebang pohon diatas tanah

do
gu

objek sengketa;
- Bahwa ada sekitar 2 minggu saksi melakukan penebangan sampai
In
A

penjemuran kayu tersebut;


- Bahwa ada lebih kurang 100 papan yang dihasilkan dari penebangan kayu
ah

tersebut yang digunakan untuk membangun rumah di kota;


lik

- Bahwa pada waktu itu saksi juga melihat Tergugat datang untuk menggarap
sawah milik Tergugat yang letaknya didekat tanah objek sengketa;
m

ub

- Bahwa Tergugat melihat saksi menebang pohon diatas tanah objek


sengketa tersebut namun Tergugat tidak ada melarang saksi waktu itu;
ka

ep

- Bahwa pohon-pohon yang saksi tebang dari atas tanah objek sengketa
adalah pohon-pohon yang letaknya ditengah-tengah tanah objek sengketa;
ah

- Bahwa saksi adalah anggota jemaat Gereja Pa’kassasan yang letaknya


R

bersebelahan dengan tanah objek sengketa;


es
M

ng

on

Hal.15 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa dahulu Gereja Pa’kassasan lama letaknya dijalanan kemudian

a
ditukar dengan tanah Penggugat yang sekarang berbatasan dengan tanah

si
objek sengketa tersebut;
- Bahwa saksi membenarkan tanda tangannya ada di surat keterangan

ne
ng
perjanjian tukar guling tanah gereja lama;
- Bahwa tanah yang ditukar tersebut hanya tanah dan bangunan gereja serta

do
gu halaman yang ada diatasnya, selebihnya masih tanah milik Penggugat;
- Bahwa tanah sebelum dibangun gereja baru dahulunya ada tanaman ubi
kayu, kemudian ketika akan dibangun gereja tersebut tanaman ubi kayu

In
A
tersebut dicabut oleh Penggugat;
- Bahwa tanaman ubi kayu tersebut ada sampai ke lembah;
ah

lik
- Bahwa saksi pernah mendengar permasalahan tanah objek sengketa
antara Penggugat dan Tergugat ini pernah dibicarakan sampai ke tingkat
am

desa, namun saksi tidak tahu bagaimana hasil keputusan pembicaraan

ub
tersebut;
- Bahwa jarak sawah ke tanah objek sengketa sekitar 6-7 meter;
ep
k

- Bahwa batas antara tanah Limbong Goa dengan tanah Penggugat adalah
pohon bambu;
ah

R
- Bahwa diatas tanah Limbong Goa ada kebun milik Penggugat;

si
Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan Ahli hukum adat Mamasa

ne
ng

dihadapan persidangan yakni Maurids Genggong, yang mana Ahli tersebut telah
berjanji menurut agama Kristen Protestan dihadapan persidangan dan
berpendapat sebagai berikut :

do
gu

- Bahwa Ahli sudah beberapa kali diambil pendapatnya sebagai ahli dalam
persidangan perkara perdata terkait hukum adat Mamasa di Pengadilan
In
A

Negeri Polewali;
- Bahwa Ahli adalah pemangku adat di Kecamatan Tawalian;
Bahwa Ahli selalu menghadiri dan dimintai pendapatnya terkait setiap
ah

-
lik

persoalan mekanisme adat Mamasa;


- Bahwa menurut saksi 90% kasus adat yang ditangani di Desa dan di
m

ub

Kecamatan diterima dengan baik oleh para pihak, selebihnya baru ke


Pengadilan. Bahwa di Pengadilan pun pada akhirnya 99% yang diterima
ka

ep

adat dipakai di Pengadilan;


- Bahwa pemangku adat di Mamasa memiliki kemampuan yang relative
ah

terkait hukum adat Mamasa karena rata-rata hanya mendapat cerita berupa
R

pesan dari para orangtua;


es
M

- Bahwa orangtua Ahli dahulunya adalah pemangku adat yang pertama di


ng

daerah Tawalian;
on

Hal.16 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa hukum adat didaerah Tawalian dan Mamasa pada dasarnya sama;

a
- Bahwa menurut hukum adat Mamasa orang yang pertama kali membuka

si
tanah apakah tanah kering atau tanah basah disebut sebagai pewaris hak
adat, yang dalam bahasa Mamasa disebut Ma’batalembang;

ne
ng
- Bahwa Ma’batalembang tidak mutlak atau dalam pengertian relatif
menguasai sawah sampai keatas gunung atau sebaliknya dari gunung

do
gu sampai ke bawah;
- Bahwa relatif maksudnya apabila tanah kering sudah ada orang yang
menguasai diatasnya maka penguasaan kedudukan tanah dibawah tidak

In
A
sampai diatasnya;
- Bahwa ukuran sejauh mana orang yang punya sawah dibagian bawah
ah

lik
berhak untuk memiliki tanah kering diatasnya yakni sampai tempat
penyiangan yang biasa digunakan sebagai pupuk namanya Masese. Dibuat
am

semacam galian dengan harapan agar tikus dari bawah tidak bisa naik ke

ub
atas. Batas-batas ini disebut Kaiyang;
- Bahwa apabila seseorang yang memiliki sawah dibagian bawah bisa
ep
k

memiliki tanah kering yang ada diatasnya (bukit/gunung yang ada


diatasnya) sepanjang tidak ada orang lain yang menguasai atau
ah

R
memilikinya. Namun apabila telah ada orang lain yang memiliki atau

si
menguasai tanah kering yang ada diatasnya tersebut, yang dapat dibuktikan

ne
ng

dengan adanya tanaman keras yang telah ditanam diatas tanah kering
tersebut seperti pohon mangga, ijuk, macadamia, kopi dan lain-lain maka
orang yang memiliki sawah dibawah hanya berhak sampai pada batas

do
gu

PA’PANDITAAN atau penyiangan/pembersihan;


- Bahwa dalam hukum adat Mamasa dikenal Langi’ku Patu Langnganna yang
In
A

berarti udara saya yang diatasnya sampai kelangit dan tanah saya sampai
ke bawah, baik batas yang ke gunung baik batas yang kebawah, karena
tidak mutlak yang dibawah ini miliknya orang yang diatas begitu juga yang
ah

lik

diatas. Rata-rata sawah di Mamasa apalagi yang terletak di lembah-lembah


diapit oleh dua gunung, kalau yang memilik sawah juga memiliki gunung
m

ub

yang mengapit sawahnya, betapa kayanya pemilik sawah, sehingga secara


hukum adat ada batas-batasnya;
ka

ep

- Bahwa berdasarkan hukum adat Mamasa adanya tanaman-tanaman keras


seperti mangga, kopi dan lain lain adalah bukti otentik kepemilikan sebuah
ah

lahan oleh yang menanam;


R

- Bahwa kebiasaan orang Mamasa apabila pergi ke atas gunung dan


es
M

membuat rumah biasanya harapannya adalah untuk berkebun, sedangkan


ng

apabila diatas gunung tersebut gersang tidak ditumbuhi kayu-kayuan atau


on

Hal.17 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hanya semak belukar (rumput) artinya orang tersebut hanya bertujuan untuk

a
memelihara hewan ternak;

si
- Bahwa seseorang pernah meninggalkan tanah kebunnya dan tidak ada
bukti tanaman keras yang pernah ditanamnya diatas tanah kebun tersebut

ne
ng
dapat saja tanah tersebut dikelola oleh orang lain, dengan kata lain
dimungkinkan bergantian mengelola tanah kebun;

do
-gu Bahwa apabila seseorang berkebun ditanah kering lalu ditinggalkan maka
orang bisa masuk dengan meminta ijin yang istilahnya sitayuk;
- Bahwa tanah kering di Mamasa adalah tanah adat. Tanah basah dimiliki

In
A
oleh masyarakat adat secara adat, sedangkan tanah kering untuk
penggembalaan diberikan kepada pemilik hewan yang lebih dari satu ekor,
ah

lik
dan ada yang disebut dengan Lita’anammuane yang mana diperuntukkan
kepada orang-orang yang sama sekali tidak memiliki tanah maka adat yang
am

memberikan tanah kepada orang tersebut;

ub
- Bahwa dalam hukum adat Mamasa apabila seseorang mandul atau tidak
mempunyai keturunan kemudian meninggal dunia namun masih memiliki
ep
k

saudara kandung, maka harta benda peninggalannya menjadi hak


saudaranya. Apabila orang tersebut anak tunggal maka harta
ah

R
peninggalannya bisa menjadi hak keluarga dari pihak Bapak atau Ibunya

si
dan dibagi secara berimbang. Namun apabila harta peninggalan tersebut

ne
ng

asalnya adalah dari harta bawaan, maka apabila berasal dari harta bawaan
peninggalan ibunya akan beralih kepada keluarga dari pihak ibunya,
sedangkan apabula berasal dari harta bawaan peninggalan bapaknya akan

do
gu

beralih kepada keluarga dari pihak bapaknya;


- Kemenakan bisa memperoleh peninggalan dari seseorangan mandul yang
In
A

meninggal dunia apabila orangtua dari kemenakan tersebut sudah


meninggal dunia;
- Bahwa kemenakan bisa diambil sebagai anak angkat bagi seseorang yang
ah

lik

mandul;
- Bahwa kemenakan yang sudah diambil sebagai anak angkat tersebut
m

ub

berhak atas harta warisan yang dihibahkan kepadanya oleh orangtua


angkatnya;
ka

ep

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil sangkalannya Tergugat ,


di persidangan mengajukan surat-surat bukti sebagai berikut;
ah

1. Fotokopi yang telah disesuaikan dengan aslinya Berita Acara yang dikeluarkan
R

oleh Lembaga Perdamaian Desa Lambanan tertanggal 17 Juli 2018,


es
M

selanjutnya diberi tanda T-1;


ng

on

Hal.18 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Fotokopi yang telah disesuaikan dengan aslinya Sertifikat (Tanda Bukti Hak)

a
Hak Milik No. 00474 yang dikeluarkan Kantor Pertanahan Kabupaten Mamasa,

si
selanjutnya diberi tanda T-2;
3. Fotokopi yang telah disesuaikan dengan aslinya Surat Pemberitahuan Pajak

ne
ng
Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2018 atas nama wajib pajak
PAOTONAN, selanjutnya diberi tanda T-3;

do
4. Fotokopi dari fotokopi Peta blok 007 PBB Desa Lambanan, Kecamatan
gu
Mamasa, Kabupaten Mamasa, selanjutnya diberi tanda T-4;
5. Fotokopi yang telah disesuaikan dengan aslinya Daftar Himpunan Ketetapan

In
A
Pajak dan Pembayarannya Tahun 2017 Desa Lambanan, Kecamatan
Lambanan, Dati II Mamasa Halaman 43 dan Halaman 44, selanjutnya diberi
ah

lik
tanda T-5;
6. Fotokopi yang telah disesuaikan dengan aslinya Surat Pemberitahuan Pajak
am

Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2018 atas nama Dominggus Bapa

ub
Tinu dengan NOP 76.04.050.004.007.006.0, selanjutnya diberi tanda T-6;
7. Fotokopi yang telah disesuaikan dengan aslinya Surat Pemberitahuan Pajak
ep
k

Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2018 atas nama Tarok/Daud
dengan NOP 76.04.050.004.007.0065.0, selanjutnya diberi tanda T-7;
ah

R
Menimbang, bahwa Tergugat juga mengajukan saksi-saksi yang

si
dihadirkan dan memberi kesaksian dihadapan persidangan, keterangan saksi-

ne
ng

saksi mana termuat sepenuhnya dalam Berita Acara Persidangan dalam perkara
ini. Saksi-saksi tersebut antaralain sebagai berikut:
1. Saksi AGUSTINUS, setelah berjanji menurut Agama Kristen Protestan pada

do
gu

pokoknya memberikan keterangan dihadapan persidangan sebagai berikut :


- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena ada hubungan
In
A

keluarga yakni sepupu dua kali dengan para pihak tersebut;


- Bahwa saksi mengerti dihadapkan sebagai saksi dalam persidangan ini
terkait permasalahan tanah yang terletak di Dusun Pa’kassasan, Desa
ah

lik

Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa;


- Bahwa luas tanah objek sengketa tersebut adalah kurang lebih 700 M²
m

ub

(tujuh ratus meter persegi);


- Bahwa saksi mengetahui batas-batas tanah objek sengketa tersebut
ka

ep

antaralain : Sebelah Timur berbatasan dengan tanah Paotonan, Dolangi


(indona Ance), sebelah Utara berbatasan dengan sebagian tanah
ah

Penggugat dan tanah gedung gereja, sebelah Selatan berbatasan dengan


R

tanah Tergugat dan sebelah Barat berbatasan dengan tanah Penggugat dan
es
M

Limbong Goa;
ng

on

Hal.19 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi terakhir kali datang dan melihat tanah objek sengketa pada

a
waktu permasalahan para pihak terkait tanah objek sengketa ini

si
dimusyawarahkan ditingkat desa;
- Bahwa Tergugat dan Limbong Goa bersaudara kandung;

ne
ng
- Bahwa tanah sawah milik Tergugat yang terletak disebelah Selatan tanah
objek sengketa didapatkan Tergugat dari ibunya yang bernama Tasik

do
gu Mangemba;
- Bahwa Tasik Mangemba memperoleh tanah sawah tersebut dari bapaknya
yang bernama Dominggus, dan Dominggus memperoleh tanah sawah

In
A
tersebut dari ibunya yang bernama Tande Manik;
- Bahwa saksi mengetahui hal tersebut karena bapak saksi adalah sepupu
ah

lik
satu kali dari Dominggus, dan sewaktu masih kecil saksi sering datang dan
menginap di rumah Dominggus;
am

- Bahwa saksi melihat langsung Tasik Mangemba, Dominggus dan Tande

ub
Manik mengerjakan tanah sawah sebelah Selatan dari tanah objek
sengketa yang sekarang dikerjakan/dimiliki oleh Tergugat;
ep
k

- Bahwa tanah objek sengketa adalah termasuk merupakan bagian dari tanah
sawah batas sebelah Selatan objek sengketa milik Tergugat tersebut, yakni
ah

R
dimulai dari sawah sebelah selatan milik Tergugat tersebut sampai ke

si
puncak;

ne
ng

- Bahwa terdapat pohon bambu yang menjadi batas tanah objek sengketa;
- Bahwa Arruan Baine pernah tinggal disekitar tanah objek sengketa, namun
diluar tanah objek sengketa;

do
gu

- Bahwa Arruan Baine tinggal diatas puncak bersama suaminya yang


bernama Demmanari;
In
A

- Bahwa Dika adalah neneknya Arruan Baine;


- Bahwa Dika tinggal didekat jalan raya;
ah

- Bahwa Dika juga pernah punya tanah yang letaknya disebelah tanah milik
lik

Limbong Goa yang sekarang dikuasai oleh Penggugat (sebelah barat tanah
objek sengketa)
m

ub

- Bahwa saksi pernah hadir dalam kapasitas sebagai perwakilan lembaga


adat pada musyawarah didesa yang membahas permasalahan para pihak
ka

ep

terkait tanah objek sengketa;


- Bahwa saksi membenarkan tanda tangan saksi sebagaimana bukti surat T-
ah

1 yakni Berita Acara Lembaga Adat Desa Lambanan tertanggal 17 Juli


R

2018;
es
M

- Bahwa berita acara tersebut ditandatangani dikantor desa dan musyawarah


ng

tersebut dihadiri kepala desa;


on

Hal.20 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa sebelum dilakukan musyawarah Lembaga Adat pernah meninjau

a
tanah objek sengketa, yang pada waktu itu dihadiri oleh saksi, Aris Thomas

si
dan Ale Suryani;
- Bahwa saksi tidak pernah membaca lembar pertama Berita Acara Lembaga

ne
ng
Adat Desa Lambanan tertanggal 17 Juli 2018, hanya langsung
menandatangani lembar tanda tangan saja;

do
-gu Bahwa pertimbangan Lembaga Adat pada waktu itu adalah barang siapa
yang memiliki sawah secara turun temurun dibawah, sudah pasti
kepemilikannya sampai ke atas puncaknya;

In
A
- Bahwa Lembaga adat memutuskan pemilik tanah objek sengketa adalah
Tergugat karena Tergugat telah memiliki tanah sawah dibagian bawahnya
ah

lik
secara turun temurun dari orangtuanya, kakek, dan buyutnya yakni Tasik
Mangemba, Dominggus dan Tande Manik, sehingga Tergugat juga yang
am

berhak atas tanah dipuncaknya yakni tanah objek sengketa;

ub
- Bahwa hal tersebut sudah menjadi keputusan lembaga adat Mamasa
karena sudah menjadi kebiasaan adat di Mamasa;
ep
k

2. Saksi L KARAENG, setelah berjanji menurut Agama Kristen Protestan pada


pokoknya memberikan keterangan dihadapan persidangan sebagai berikut :
ah

R
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat namun tidak ada

si
hubungan keluarga dengan para pihak tersebut;

ne
ng

- Bahwa saksi mengerti dihadapkan sebagai saksi dalam persidangan ini


terkait permasalahan tanah yang terletak di Dusun Pa’kassasan, Desa
Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa;

do
gu

- Bahwa luas tanah objek sengketa tersebut adalah kurang lebih 700 M²
(tujuh ratus meter persegi);
In
A

- Bahwa batas-batas tanah objek sengketa yang saksi ketahui adalah yang
dipatok oleh lembaga adat yaitu tanah yang berada diatas dan dibawahnya
ada gereja;
ah

lik

- Bahwa sebelah bawah tanah objek sengketa ada sawah;


- Bahwa sawah tersebut adalah milik ibunya Tergugat yang bernama Tasik
m

ub

Mangemba yang sekarang sudah dikuasai/dimiliki Tergugat;


- Bahwa saksi tinggal di Pa’kassasan sejak tahun 1973, sebelumnya saksi
ka

ep

tinggal di Pena;
- Bahwa jarak tempat tinggal saksi dengan tanah objek sengketa sekitar 100
ah

meter;
R

- Bahwa kenal dengan Arruan Baine;


es
M

- Bahwa Arruan Baine dan suaminya pernah tinggal di atasnya tanah objek
ng

sengketa, dibagian tanah rata;


on

Hal.21 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi pernah datang kerumah Arruan Baine tersebut;

a
- Bahwa letak rumah Arruan Baine tersebut diatas pohon bambu tua;

si
- Bahwa suami Arruan Baine yang bernama Demmanari adalah om saksi;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat Arruan Baine berkebun diatas tanah objek

ne
ng
sengketa;
- Bahwa saksi juga tidak pernah melihat Pengugat berkebun diatas tanah

do
gu objek sengketa;
- Bahwa terkait proses gereja yang ada dekat tanah objek sengketa tersebut
dahulunya gereja lama masih dibawah dekat kampung, kemudian atas

In
A
musyawarah tanah gereja lama tersebut ditukar lalu Penggugat diberikan
tanah gereja lama sedangkan untuk gereja baru diberikan tanah Arruan
ah

lik
Baine yang dahulunya biasa ditanami pisang, kopi dan beberapa pohon
oleh Arruan Baine;
am

- Bahwa dahulu tanaman kopi dan pisang hanya ada disekitar tanah gereja;

ub
3. Saksi YOHAN, setelah berjanji menurut Agama Kristen Protestan pada
pokoknya memberikan keterangan dihadapan persidangan sebagai berikut :
ep
k

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena ada hubungan
keluarga jauh dengan para pihak tersebut;
ah

R
- Bahwa saksi mengerti dihadapkan sebagai saksi dalam persidangan ini

si
terkait permasalahan tanah yang terletak di Dusun Pa’kassasan, Desa

ne
ng

Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa;


- Bahwa Tanah tersebut ada dibawah gereja Pa’kassasan;
- Bahwa gereja tersebut dahulunya berbentuk bukit;

do
gu

- Bahwa tanah objek sengketa tersebut berbatasan sebelah Utara dengan


jalan raya, sebelah Timur dengan gereja, sebelah Selatan dengan sawah
In
A

Tergugat dan sebelah Barat dengan sawah Limbong Goa;


- Bahwa terakhir kali saksi datang dan melihat tanah objek sengketa pada
ah

waktu persidangan lapangan perkara ini;


lik

- Bahwa saksi adalah kepala dusun di dusun Pa’kassasan sejak 31 Maret


2018;
m

ub

- Bahwa sebelum menjadi Kepala Dusun di Pa’kassasan saksi tinggal di


Pa’kassasan yang jaraknya lebih kurang 200 meter; dari tanah objek
ka

ep

sengket
- Bahwa kepala dusun sebelum saksi adalah Karel;
ah

- Bahwa kepala dusun sebelum Karel adalah Dessiando;


R

- Bahwa saksi mengetahui Gayang pernah menjadi kepala Dusun


es
M

Pa’kassasan namun tidak tahu kapan;


ng

- Bahwa tidak ada sekretaris dusun;


on

Hal.22 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa selama menjadi Kepala Dusun saksi pernah menagih pajak;

a
- Bahwa yang saksi ketahui objek-objek pajak yang berdekatan dengan tanah

si
Arruan Baine adalah milik Dominggus, Demmatawa, Paotonan, Petrus dan
TH Tarok;

ne
ng
- Bahwa tanah dibawah objek sengketa berdekatan dengan jalan wajib
pajaknya diantaranya adalah Karel P (Penggugat);

do
-gu Bahwa tanah kering yang menjadi objek kena pajak di dusun saksi apabila
ada rumah diatasnya, sedangkan apabila hanya kebun tidak kena pajak;
- Bahwa tanah objek sengketa sudah dibersihkan oleh Tergugat;

In
A
- Bahwa saksi pernah datang beberapa kali ke tanah objek sengketa untuk
mengambil kayu pada waktu saksi masih kecil, sekitar berusia 12 tahun;
ah

lik
- Bahwa saksi tidak pernah melihat ada orang yang membuat kebun ditanah
objek sengketa;
am

- Bahwa saksi kenal dengan Arruan Baine;

ub
- Bahwa sekarang Arruan Baine sudah meninggal dunia;
- Bahwa sepengetahuan saksi Arruan Baine tinggal didekat gereja tetapi
ep
k

bukan diatas tanah objek sengketa;


- Bahwa Arruan Baine berumah di lokasi terjal;
ah

R
- Bahwa saksi melihat Arruan Baine berkebun ditanah sekitar rumahnya

si
tersebut dengan bertanam ubi jalar;

ne
ng

- Bahwa Arruan Baine tinggal bersama dengan suaminya yang bernama


Demmanari;
- Bahwa Arruan Baine mempunyai sawah yang letaknya dibawah kampung

do
gu

(berjauhan dengan tanah objek sengketa);


- Bahwa Peris adalah anak dari Penggugat dan cucu dari Arruan Baine;
In
A

- Bahwa permasalahan tanah objek sengketa antara para pihak sudah


pernah dibicarakan di tingkat desa dan para pihak hadir pada waktu itu;
ah

- Bahwa pada saat pembicaraan tingkat desa ada dihadirkan saksi saksi
lik

yakni Andarias, Tandi Karaeng dan Dika;


- Bahwa pada waktu memberikan keterangan di tingkat Desa Andarias
m

ub

mengatakan yang menanam bambu adalah bapaknya yang bernama


Demmanari pada waktu membuat sumur;
ka

ep

- Bahwa pada waktu itu Tandi Karaeng menerangkan neneknya menikah


dengan nenek Penggugat namun tidak pernah mengerjakan lewat kebawah;
ah

- Bahwa pada pembicaraan tingkat Desa tersebut lembaga adat memutuskan


R

bahwa yang memiliki tanah dari turun temurun itulah yang berhak sampai ke
es
M

atas gunung;
ng

on

Hal.23 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi tidak pernah membaca sendiri berita acara putusan lembaga

a
adat tersebut;

si
4. Saksi DAUD, setelah berjanji menurut Agama Kristen Protestan pada pokoknya
memberikan keterangan dihadapan persidangan sebagai berikut :

ne
ng
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat namun tidak ada hubungan keluarga,
sedangkan dengan Tergugat saksi kenal dan ada hubungan keluarga yakni

do
gu ibu mertua saksi bersaudara dengan Tergugat;
- Bahwa saksi mengerti dihadapkan sebagai saksi dalam persidangan ini
terkait permasalahan tanah yang terletak di Dusun Pa’kassasan, Desa

In
A
Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa;
- Bahwa saksi membenarkan bukti T-7 karena surat SPPT tersebut adalah
ah

lik
milik saksi;
- Bahwa objek pajak atas SPPT milik saksi terseut adalah tanah basah
am

berbentuk sawah yang terletak dibawah kampung Pa’kassasan;

ub
- Bahwa selain sawah milik saksi, disebelah bawah sawah milik saksi
tersebut juga ada sawah Karel P, sebelah Timur berbatasan dengan sawah
ep
k

Arruan Baine, sebelah Utara dengan Dominggus, sebelah Barat dengan


Matau, dan sebelah Selatan dengan Baso termasuk saksi sendiri;
ah

R
- Bahwa sawah Arruan Baine sekarang tidak lagi dikuasai oleh Arruan Baine

si
namun digadaikan kepada Gereja;

ne
ng

- Bahwa jarak antara sawah saksi dengan sawah Arruan Baine kurang lebih
300 meter;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat SPPT sawah atas nama Arruan Baine;

do
gu

- Bahwa saksi pernah melihat SPPT atas nama Demmatawa, Dominggus dan
TH Tarok;
In
A

Menimbang, bahwa Tergugat mengajukan Ahli hukum adat Mamasa


dihadapan persidangan, yang mana Ahli tersebut telah berjanji dihadapan
persidangan dan berpendapat sebagai berikut :
ah

lik

1. Ahli DEMMANGNGIRING, setelah berjanji menurut Agama Kristen Protestan


pada pokoknya berpendapat dihadapan persidangan sebagai berikut :
m

ub

- Bahwa Ahli kenal dengan para pihak, ada hubungan keluarga namun jauh;
- Bahwa Ahli sering menyelesaikan persoalan adat bersama anggota
ka

ep

lembaga adat di Desa Rambu Saratu, antaralain persoalan pencabulan dan


lain lain dan semua berhasil diselesaikan dengan baik;
ah

- Bahwa saksi pernah menjadi Kepala Desa tahun 2010;


R

- Bahwa Desa Lambanan termasuk dalam wilayah adat Rambu Saratu;


es
M

- Bahwa Tawalian tidak termasuk ke dalam daerah adat Rambu Saratu;


ng

on

Hal.24 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Kebiasaan-kebiasaan adat di Tawalian sebagian besar sama

a
dengan Rambu Saratu;

si
- Bahwa seseorang dianggap tokoh adat apabila ada bentuk pengakuan
masyarakat dengan sering dimintai pendapat, diundang dalam

ne
ng
penyelesaian permasalahan di masyarakat;
- Bahwa terkait kepemilikan tanah sawah terdapat 2 (dua) kemungkinan,

do
gu yakni pertama kalau dimiliki secara turun temurun namanya Talotong, yang
kedua karena pembelian.
- Bahwa gunung bisa dimiliki dari sawah dibawahnya, jika sudah ada yang

In
A
memiliki sawah dibawahnya maka kepemilikan bisa sampai ke atas gunung;
- Bahwa di Mamasa jika seseorang ingin membuat kebun di sebidang tanah
ah

lik
maka terlebih dahulu harus ditanyakan siapa yang punya kebun tersebut.
Jika sudah diketahui siapa yang punya maka harus meminta ijin secara
am

baik-baik dengan pemilik tanah tersebut agar tanah tersebut bisa digarap;

ub
- Bahwa apabila ada orang yang berkebun tanpa sepengetahuan yang
memiliki tanah tersebut maka yang punya tanah yang berkeberatan dapat
ep
k

menegur yang menggarap tanah. Jika ada kesepakatan dapat digarap atas
ijin pemiliknya tanah tersebut dapat digarap namun tidak boleh
ah

R
diambil/dimiliki oleh penggarap;

si
- Bahwa terkait tanaman yang ada diatas tanah, ada 3 (tiga) kemungkinan

ne
ng

kepemilikan atas tanaman tersebut yakni siapa yang menanam maka


otomatis tanaman menjadi milik yang menanam, jika seseorang disuruh
menanam maka yang menjadi pemiliknya adalah orang yang menyuruh

do
gu

menanam, dan apabila bibit tumbuh sendiri maka otomatis yang punya
tanah yang berhak atas tanaman tersebut;
In
A

- Bahwa apabila ada orang yang terlanjur menanam pohon ditanah milik
orang lain maka tanaman menjadi milik yang menanam sedangkan
tanahnya tetap menjadi milik pemilik tanah;
ah

lik

- Bahwa di Mamasa seseorang tidak boleh menanam tanaman keras diatas


tanah orang lain tanpa seijin pemiliknya, kecuali atas dasar pinjam atau
m

ub

gadai;
- Bahwa tanah kering tidak dapat diperjualbelikan, juga tidak boleh diwariskan
ka

ep

secara turun temurun. Kepemilikan tanah kering diatur oleh adat , biasanya
difungsikan untuk penggembalaan;
ah

- Bahwa pemilik sawah dibawah adalah juga pemilik gunung diatasnya. Jika
R

pemilik sawah bersamaan datangnya dengan orang yang akan berkebun


es
M

diatasnya maka pasti pemilik sawah akan menegurnya. Apabila kemudian


ng

on

Hal.25 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanah kebun diatas ditinggalkan maka pemilik sawah dibawah yang

a
memilikinya;

si
- Bahwa ahli menjelaskan arti dari Langi’ku patu langnganna dan litakku patu
rokkona yang artinya tanah basah dibawahnya langit diatasnya juga

ne
ng
miliknya;
- Bahwa kalau ada sawah diapit beberapa gunung maka seluruh gunung

do
gu yang mengelilingi sawah itu dapat dimiliki oleh pemilik sawah;
- Bahwa Langi’ku Patu Langnganna hanya berlaku untuk tanah sawah bukan
tanah perkampungan;

In
A
- Bahwa di Mamasa dikenal Lita’anamuanne yang oleh adat mengatur
memberi ijin orang menggarap tanah diatas tanpa perlu memiliki tanah
ah

lik
sawah dibawahnya, namun hanya menggarap sebatas meminjam tidak
untuk dimiliki. Apabila suatu waktu ditinggalkan maka ia tidak berhak lagi.
am

Tanah tersebut boleh dipinjam untuk digarap secara turun temurun tetapi

ub
tidak untuk dimiliki;
- Bahwa Lembaga Musyawarah Perdamaian Desa (LMPD) berwenang
ep
k

memberi ijin atas dasar Lita’anammuanne;


- Bahwa yang dapat diberi ijin atas dasar Lita’anammuanne adalah
ah

R
masyarakat yang tidak memiliki tanah

si
- Bahwa Ma’batalembang artinya tanah turun temurun, sebidang tanah yang

ne
ng

dimiliki seseorang secara turun temurun atau sama dengan Talotong;


- Bahwa tidak ada dasar orang menduduki/menguasai gunung apabila tidak
punya sawah dibawahnya;

do
gu

- Bahwa Pa’panditaan sama dengan Pambatena artinya wilayah yang


dibersihkan untuk mencegah masuknya tikus ke dalam sawah;
In
A

- Bahwa Pa’panditaan bisa menjadi batas tanah atas dengan bawah apabila
sawah pembelian, tetapi kalau atas dasar Ma’batalembang atau Talotong
maka tidak mutlak Pa’panditaan menjadi batasnya;
ah

lik

2. Ahli DANIEL MEWA, setelah berjanji menurut Agama Kristen Protestan pada
pokoknya berpendapat dihadapan persidangan sebagai berikut :
m

ub

- Bahwa Ahli berpengalaman dalam menyelesaikan permasalahan di


Kelurahan Tawalian;
ka

ep

- Bahwa Ahli Maurids Genggong adalah Ketua Lembaga Musyawah


Kelurahan Tawalian dan Ahli adalah anggotanya. Ahli bersama dengan Ahli
ah

Maurids Genggong sering dipanggil untuk dimintai pendapat di wilayah lain


R

termasuk Mamasa, Osango dan Rambu Saratu;


es
M

- Bahwa realita di Mamasa rata-rata persawahan berdempetan dengan


ng

gunung maka batas persawahan itu sebatas Pa’panditaan. Pa’panditaan


on

Hal.26 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
adalah areal pembersihan rerumputan untuk mengantisipasi serangan

a
hama tikus, biasa juga disebut pambatean. Ukuran dari areal Pa’panditaan

si
relative tergantung situasi gunung;
- Bahwa tidak pernah tanah kering dihitung sebagai harta gono gini;

ne
ng
- Bahwa tanah kering diatas sawah diluar pambatean tidak dapat dimiliki;
- Bahwa jika seseorang mempunyai sawah dibawah, maka tanah kering yang

do
gu ada diatasnya yang berhak adalah yang punya sawah dibawah, ketika ada
pihak lain yang berkeinginan untuk memiliki kebun diatas tanah sawah
tersebut maka harus atas seijin pemilik tanah sawah dibawah. Pada

In
A
dasarnya fungsi tanah kering diatas adalah untuk kebutuhan persawahan
apakah irigasi, atau menjaga ekosistem;
ah

lik
- Bahwa tanah kering diatas tanah sawah diluar pambatean tidak bisa
diwariskan;
am

- Bahwa kebunnya dapat diwariskan karena merupakan lahan ekonomi;

ub
- Bahwa apabila ada sawah yang diapit oleh empat gunung, gunung tersebut
bukan milik daripada pemilik sawah, tetapi batas saja dalam arti fungsi;
ep
k

- Bahwa sepengetahuan Ahli tidak pernah bisa orang bisa punya tanah diatas
tanpa memiliki tanah sawah dibawah, sangat jarang terjadi;
ah

R
- Bahwa apabila seseorang ingin berkebun diatas maka harus meminta ijin

si
kepada yang punya sawah dibawah;

ne
ng

- Bahwa gunung tidak dapat dimiliki, yang hanya dapat dimiliki adalah
tanamannya;
- Bahwa tanah kering tidak dapat dijual;

do
gu

- Bahwa tanaman kayu bukan bukti kepemilikan suatu lahan;


- Bahwa Ahli dan Ahli Maurids Genggong biasanya selalu mempunyai
In
A

kesamaan pendapat dalam mengambil keputusan atas suatu perselisihan;


Menimbang, bahwa untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
ah

objek perkara pada hari Jumat tanggal 4 Januari 2019 Majelis Hakim telah
lik

melaksanakan pemeriksaan setempat terhadap objek sengketa. Sidang


Pemeriksaan setempat tersebut dihadiri para pihak. Hasil pemeriksaan setempat
m

ub

tersebut sebagaimana yang tercantum dalam Berita Acara;


Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita
ka

ep

acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat Putusan ini dianggap telah
termuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;
ah

Menimbang bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal


R

yang diajukan lagi dan mohon putusan;


es
M

ng

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


on

Hal.27 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa adapun maksud dan tujuan gugatan Penggugat

si
adalah mengenai sebidang tanah pekarangan yang luasnya ± 700 m² yang terletak
di Dusun Pa’kassasan Desa Lambanan, Kecamatan Lambanan, Kabupaten

ne
ng
Mamasa, sebagaimana terurai dalam surat gugatan diatas;
Menimbang, bahwa terhadap Gugatan Penggugat, Tergugat dalam surat

do
Jawabannya juga mengajukan eksepsi /tangkisan;
gu Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan pokok
perkara maka akan dipertimbangkan terlebih dahulu eksepsi/tangkisan yang

In
A
diajukan oleh Tergugat tersebut;
ah

lik
DALAM EKSEPSI
am

Bahwa Tergugat dalam eksepsinya terhadap gugatan yang diajukan oleh

ub
Penggugat pada pokoknya menyatakan Gugatan Penggugat tersebut
mengandung 2 kecacatan formil yang terurai dalam eksepsi-eksepsi antaralain : 1.
ep
k

Eksepsi tentang kurang pihak yang digugat dan 2. Eksepsi tentang objek gugatan
tidak jelas atau Obscuur Libel;
ah

R
Menimbang, bahwa eksepsi dalam Hukum Acara Perdata bermakna

si
tangkisan atau bantahan (objection) atau pembelaan (plea) yang diajukan Tergugat

ne
ng

terhadap materi gugatan Penggugat. Tangkisan atau bantahan yang diajukan


dalam bentuk eksepsi ditujukan kepada hal yang menyangkut syarat formalitas
gugatan yaitu jika gugatan yang diajukan mengandung cacat atau pelanggaran

do
gu

formil yang mengakibatkan gugatan tidak sah yang karenanya gugatan tidak dapat
diterima (inadmissible), dengan demikian keberatan yang diajukan dalam bentuk
In
A

eksepsi tidak ditujukan dan tidak menyinggung bantahan terhadap pokok perkara
(verweer ten principale);
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi-eksepsi yang diajukan oleh
ah

lik

Tergugat tersebut, Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan eksepsi


yang pertama yakni tentang kurang pihak yang digugat.
m

ub

Menimbang, bahwa dalam menentukan orang yang akan ditarik sebagai


Tergugat harus dipastikan memiliki wewenang untuk bertindak di Pengadilan
ka

ep

(persona standi in judicio), selain tentunya harus memiliki hubungan hukum antara
Penggugat dan Tergugat. Namun apabila dihubungkan dengan logika hukum
ah

objektif bahwa orang yang perlu didudukkan sebagai tergugat hanyalah orang-
R

orang yang nantinya dituntut untuk memenuhi suatu prestasi yang diminta oleh
es
M

Penggugat lewat putusan hakim. Bahwa dalam menentukan orang yang akan
ng

ditarik sebagai Tergugat harus dipastikan memiliki wewenang untuk bertindak di


on

Hal.28 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengadilan (persona standi in judicio), selain tentunya harus memiliki hubungan

a
hukum antara Penggugat dan Tergugat. Namun apabila dihubungkan dengan

si
logika hukum objektif bahwa orang yang perlu didudukkan sebagai tergugat
hanyalah orang-orang yang nantinya dituntut untuk memenuhi suatu prestasi yang

ne
ng
diminta oleh Penggugat lewat putusan hakim.
Menimbang, bahwa sebagaimana eksepsi tersebut Tergugat dalam surat

do
jawaban dan duplik tidak ada menyebutkan siapa pihak lain yang harus ditarik
gu
sebagai pihak Tergugat dalam perkara ini sehingga menjadikan gugatan yang
diajukan Penggugat dalam perkara ini menjadi tidak lengkap karena mengandung

In
A
cacat plurium litis consortium. Demikian pula sebagaimana fakta hukum yang
terungkap dihadapan persidangan sebagaimana bukti-bukti antaralain surat
ah

lik
maupun keterangan para saksi yang dihadirkan para pihak dan diperiksa
keterangannya dihadapan persidangan tidak ada satupun yang dapat
am

membuktikan adanya pihak lain memilliki hubungan hukum dengan para pihak

ub
terkait tanah objek sengketa yang harus ditarik sebagai pihak dalam perkara ini.
Bahwa pada persidangan lapangan yang diadakan pada hari Jumat tanggal 4
ep
k

Januari 2019 Majelis Hakim juga tidak menemukan adanya pihak lain selain para
pihak yang menduduki tanah objek sengketa sehingga berdasarkan pertimbangan
ah

R
tersebut Majelis Hakim berpendapat ekseksi tentang kurang pihak yang digugat ini

si
harus ditolak;

ne
ng

Menimbang, bahwa kemudian Majelis Hakim akan membuktikan eksepsi


yang kedua yakni tentang objek gugatan tidak jelas atau eksepsi Obscuur Libel.
Menimbang, bahwa tentang eksepsi gugatan kabur atau exceptio

do
gu

obscuur libel maksudnya adalah surat gugatan tidak terang isinya atau disebut
juga formulasi gugatan tidak jelas, padahal agar gugatan dianggap memenuhi
In
A

syarat formil dalil gugatan harus terang dan jelas atau tegas (duidelijk).
Menimbang, bahwa ada beberapa bentuk eksepsi gugatan kabur, masing-
masing bentuk didasarkan pada faktor-faktor tertentu antaralain : tidak jelasnya
ah

lik

dasar hukum gugatan, posita atau fundamentum petendi tidak menjelaskan dasar
hukum (rechtsgrond) dan kejadian atau peristiwa yang mendasari gugatan. Bisa
m

ub

juga dasar hukum jelas tetapi tidak dijelaskan dasar fakta (fatelijke grond). Dalil
gugatan seperti itu tidak memenuhi syarat formil dalil gugatan, dengan kata lain
ka

ep

gugatan dianggap tidak jelas dan tidak tertentu atau eenduidelijke en bepaalde
conclusie.
ah

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi obscuur libel mengenai objek gugatan


R

sebagaimana surat jawaban Tergugat, Majelis Hakim berpendapat yakni mengenai


es
M

tidak jelasnya objek gugatan dapat terjadi seperti jika ukuran dan batas objek
ng

gugatan yang tercantum dalam gugatan tidak sama dengan yang sebenarnya
on

Hal.29 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dikuasai oleh Tergugat dan atau tidak sama dengan yang temukan fakta fisiknya

a
dilapangan maka Gugatan tersebut dapat dikatakan obscuur libel. Seperti Putusan

si
Mahkamah Agung Nomor : 81 K/Sip/1971 yang menyatakan, “Karena setelah
diadakan pemeriksaan setempat oleh Pengadilan Negeri atas perintah Mahkamah

ne
ng
Agung, tanah yang dikuasai Tergugat ternyata tidak sama batas-batas dan luasnya
dengan yang tercantum dalam gugatan, gugatan harus dinyatakan tidak dapat

do
diterima”;
gu Menimbang, bahwa berdasarkan eksepsi yang diajukan, Tergugat
menyatakan tanah yang dikuasai oleh Tergugat tidak sama batas-batasnya dengan

In
A
tanah yang dimaksud Penggugat sebagaimana surat gugatannya. Bahwa
sebagaimana hasil pemeriksaan setempat yang dilaksanakan Majelis Hakim di
ah

lik
atas tanah sengketa yang dihadiri para pihak, dikuatkan dengan keterangan para
saksi dihadapan persidangan Majelis Hakim menemukan perbedaan batas
am

sebelah barat objek sengketa yang tidak sama dengan batas yang disebutkan

ub
Penggugat sebagaimana surat gugatannya.
Menimbang, bahwa adanya perbedaan batas antara yang tersebut dalam
ep
k

surat gugatan dengan hasil pemeriksaan di lapangan tersebut menurut


pertimbangan Majelis Hakim tidak mengakibatkan perbedaan luas objek yang
ah

R
digugat oleh karena batas sebelah barat sebagaimana maksud gugatan

si
Penggugat dalam perbedaan antara gugatan dengan hasil pemeriksaan sidang

ne
ng

lapangan tetap berbatas dengan tanah Penggugat. Bahwa Penggugat kemudian


mengakui terkait batas sebelah barat tersebut sampai pada batas tanah
Penggugat yang bersebelahan dengan tanah Limbong Goa. Setidak-tidaknya tidak

do
gu

ada kekaburan objek sengketa secara fisik yang dapat mengakibatkan putusan
atas perkara ini menjadi non executable dengan berpedoman pada tanah yang
In
A

dikuasai Tergugat sesuai batas-batas yang ditunjukkan dalam hasil pemeriksaan


sidang lapangan dalam perkara ini, karena batas yang menjadi perbedaan pun
juga berbatas dengan tanah Penggugat sebagaimana surat gugatan bukan
ah

lik

dengan tanah orang lain (pihak ketiga);


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, alasan eksepsi
m

ub

obscuur libel terhadap objek sengketa harus ditolak;


ka

ep

DALAM POKOK PERKARA


ah

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang pada


R

pokoknya adalah mengenai Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan Tergugat


es
M

yang menguasai tanah objek sengketa;


ng

on

Hal.30 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa oleh karena telah diakui atau setidak-tidaknya tidak

a
disangkal oleh kedua belah pihak maka menurut hukum harus dianggap terbukti

si
hal-hal :
1. Bahwa benar tanah sengketa sekarang dikuasai oleh Tergugat;

ne
ng
2. Bahwa benar tanah sengketa sebagaimana yang dimaksud dalam Gugatan
adalah tanah yang sama sebagaimana hasil dari pemeriksaan setempat

do
gu yang disepakati kedua belah pihak yang berperkara yakni Dusun
Pa’kassasan, Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa
seluas ± 700 M² dengan batas-batas sebagaimana yang ditunjukkan oleh

In
A
kedua belah pihak yang berperkara. Bahwa meskipun terdapat perbedaan
persepsi mengenai batas sebelah barat objek sengketa hal tersebut telah
ah

lik
dipertimbangkan sebagaimana uraian pertimbangan eksepsi sebelumnya.
Bahwa tanah sengketa sebagaimana yang diperiksa dalam pemeriksaan
am

setempat adalah tanah sengketa mana yang dimaksud dalam Gugatan

ub
Penggugat, yang secara nyata dikuasai oleh Tergugat seluruhnya;
Menimbang, bahwa Penggugat dalam posita gugatannya mendalilkan tanah
ep
k

objek sengketa adalah tanah milik orangtua Penggugat yakni Almarhumah Arruan
Baine sebagai warisan dari saudara kandung ayahnya yang bernama DIKA yang
ah

R
tidak mempunyai keturunan atau mandul sehingga Arruan Baine mewarisi tanah

si
objek sengketa tersebut karena telah diangkat anak oleh DIKA;

ne
ng

Menimbang, bahwa Tergugat dalam Surat Jawabannya membantah dalil


gugatan Penggugat tersebut dengan menyatakan Tergugat adalah pemilik tanah
objek sengketa tersebut karena tanah objek sengketa tersebut sebagai bagian dari

do
gu

atau satu kesatuan dengan tanah sawah milik Tergugat yang terletak di sebelah
Selatan tanah objek sengketa tersebut yang Tergugat peroleh dari orangtua
In
A

Tergugat (ibu) yang bernama Tasik Mangemba sekitar tahun 1977. Bahwa Tasik
Mangemba memperoleh /mewarisi tanah tersebut dari ayahnya yang bernama
Dominggus;
ah

lik

Menimbang, bahwa sebagaimana petitum Gugatan Penggugat atas


perbuatan Tergugat sebagaimana uraian posita pada pokoknya tersebut diatas,
m

ub

perbuatan hukum atas tanah sengketa yang dilakukan oleh Tergugat yang
menguasai tanah objek sengketa adalah perbuatan melawan hukum. Sehingga
ka

ep

atas Gugatan pokok tersebut beban pembuktian dalam perkara ini antara lain :
- Penggugat harus membuktikan bahwa tanah objek sengketa adalah berasal
ah

dari Arruan Baine yang kemudian beralih kepada Penggugat sebagai salah
R

satu anak /ahli waris dari Arruan Baine;


es
M

- Bahwa apakah benar Arruan Baine telah terlebih dahulu menguasai tanah
ng

objek sengketa yang berada diatas bukit/gunung tersebut dan telah


on

Hal.31 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menanami tanaman keras diatas tanah objek sengketa tersebut sebagai

a
bukti kepenguasaan Arruan Baine atas objek tanah sengketa tersebut;

si
- Bahwa apakah benar menurut hukum adat Mamasa apabila seseorang
sudah menguasai tanah sawah dibagian bawah sudah otomotis menjadi

ne
ng
kesatuan juga sebagai pemilik tanah/bukit/gunung dibagian atasnya
sebagaimana dalil bantahan Tergugat;

do
gu Menimbang, bahwa Penggugat sebagaimana dalil Gugatannya pada
pokoknya menyatakan tindakan Tergugat dengan tetap mempertahankan dan
menguasai tanah sengketa telah melakukan perbuatan melawan hukum. Bahwa

In
A
sebagaimana ketentuan Pasal 1365 BW, untuk dapat dinyatakan telah melakukan
perbuatan melawan hukum harus dipenuhi syarat-syarat atau unsur-unsur sebagai
ah

lik
berikut :
1. Perbuatan yang melawan hukum yaitu suatu perbuatan yang melanggar
am

hak subjektif orang lain atau yang bertentangan dengan kewajiban hukum

ub
dari si pembuat sendiri yang telah diatur dalam Undang-undang;
2. Harus ada kesalahan;
ep
k

3. Harus ada kerugian yang ditimbulkan;


4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian;
ah

R
Menimbang, bahwa Penggugat untuk menguatkan dalilnya telah

si
mengajukan bukti berupa surat yakni P-1 sampai dengan P-4 dan saksi-saksi

ne
ng

yaitu Saksi Gayang, saksi Ance, saksi Andarias, saksi Petrus M dan ahli
hukum adat Mamasa yakni Maurids Genggong;
Menimbang, bahwa dari alat-alat bukti yang diajukan oleh Penggugat

do
gu

tersebut, Majelis Hakim pada pokoknya berpendapat :


Menimbang, bahwa terhadap surat bukti P-1 yakni Surat Keterangan
In
A

Kepemilikan Tanah dari Kepala Desa Lambanan. Bahwa surat bukti ini tergolong
akta dibawah tangan, yang oleh karena telah disangkal pula oleh pihak lawan
maka harus dikuatkan dengan alat bukti lainnya. Bahwa surat bukti bertanda P-2
ah

lik

yakni Surat Keterangan Perjanjian yang mana terhadap surat ini saksi Gayang dan
saksi Petrus M mengakui tanda tangannya pada surat bukti tersebut. Bahwa
m

ub

Tergugat tidak membantah kebenaran isi dari surat ini, dalam surat jawabannya
Tergugat hanya membantah dalil gugatan Penggugat terkait lokasi gedung gereja
ka

ep

adalah bukan bagian dari objek sengketa dan tanah lokasi gereja bukan milik
Tergugat, kemudian dalam kesimpulannya Tergugat hanya menyatakan surat bukti
ah

P-2 ini tidak dapat dipergunakan sebagai alat bukti untuk membuktikan
R

kepemilikan terhadap objek sengketa. Hal menilai pembuktian adalah wewenang


es
M

Majelis Hakim untuk menilainya secara keseluruhannya. Bahwa terhadap bukti


ng

surat P-3 yakni Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan
on

Hal.32 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atas nama Arruan Baine. Terhadap surat bukti ini dibantah oleh Tergugat yang

a
menyatakan surat bukti ini bukan atas tanah objek sengketa karena tanah objek

si
sengketa belum kena pajak melalui surat bukti bertanda T-4, T-5, T-6 dan T-7
Bahwa terhadap bukti surat pajak memang bukan merupakan bukti mutlak sebagai

ne
ng
orang yang berhak/memiliki tanah yang bersangkutan. Bukti surat pajak hanya
merupakan bukti awal/permulaan yang masih harus ditambah dengan bukti-bukti

do
lainnya. Bahwa jika Tergugat membantah surat bukti P-3 bukan merupakan surat
gu
pajak objek sengketa karena objek sengketa belum kena pajak, maka dengan kata
lain belum ada satu orangpun yang pernah membayar pajak atas tanah objek

In
A
sengketa termasuk Tergugat. Bahwa terhadap bukti surat P-4 yakni Berita Acara
yang dikeluarkan oleh Lembaga Perdamaian Desa Lambanan tidak dibantah oleh
ah

lik
Tergugat, yang mana Tergugat juga mengajukan bukti surat yang sama dalam
pembuktiannya yakni bukti surat bertanda T-1;
am

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil Gugatannya, Penggugat juga

ub
mengajukan para saksi dihadapan persidangan. Bahwa saksi Gayang
membenarkan tandantangannya dalam bukti surat P-2 yakni Surat Keterangan
ep
k

Perjanjian yang pada pokoknya berisikan pertukaran tanah gereja lama yang
terletak pada jalur jalan raya antara Kabupaten Polewali Mamasa dengan
ah

R
Kabupaten Tana Toraja dengan lokasi yang ada di Tanete yang dikuasai oleh Karel

si
(Penggugat). Hal ini dikuatkan dengan keterangan saksi Gayang tersebut

ne
ng

dihadapan persidangan yang membenarkan bahwa tanah gereja yang sekarang


dahulunya satu kesatuan dengan tanah objek sengketa. Tanah gereja sekarang
adalah hasil tukar guling dengan tanah gereja yang lama. Keterangan ini dikuatkan

do
gu

pula dengan keterangan saksi Andarias dan saksi Petrus M.


Menimbang, bahwa saksi Gayang, saksi Ance, saksi Andarias (anak tiri
In
A

Arruan Baine) dan saksi Petrus M dalam keterangannya dihadapan persidangan


mengakui pernah melihat Arruan Baine bersama suaminya yakni Demmanari
tinggal diatas tanah objek sengketa. Arruan Baine dan suaminya juga menanami
ah

lik

tanaman keras seperti Pinus, Ijuk, Bambu, Kopi, Macadamia dan tanaman lainnya
seperti ubi kayu dan nenas. Saksi Gayang membenarkan MARTHEN pernah
m

ub

menjadi Kepala Desa Lambanan (vide bukti surat P-1), sedangkan saksi menjadi
Kepala Dusunnya. Bahwa saksi pernah mengerjakan sawah Tergugat, dan pada
ka

ep

saat yang sama saksi melihat Penggugat dan anak-anaknya juga bekerja di tanah
objek sengketa. Saksi Andarias yang adalah anak tiri Arruan Baine mengaku
ah

sering ke rumah Arruan Baine dan bapaknya yang adalah suami Arruan Baine
R

yang bernama Demmanari ditanah objek sengketa. Bahwa saksi Petrus M


es
M

mengaku pernah disuruh oleh Penggugat untuk memotong beberapa kayu pinus
ng

dan macadamia yang ada diatas tanah objek sengketa bersama dengan Petrus B,
on

Hal.33 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan pada waktu itu Tergugat melihatnya dan tidak ada keberatan atas pemotongan

a
kayu diatas tanah objek sengketa tersebut oleh Tergugat;

si
Menimbang, bahwa para saksi tersebut membenarkan Penggugat
adalah anak Arruan Baine. Bahwa Tergugat memang mempunyai sawah yang

ne
ng
terletak di sebelah Selatan tanah objek sengketa.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dari pembuktian yang

do
diajukan Penggugat yang telah dipertimbangkan tersebut diatas, dengan
gu
mempertimbangkan pula hukum adat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat
Mamasa, Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut :

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena terkait permasalahan kedua belah pihak
ini telah pernah dimusyawarahkan dengan bantuan Lembaga Perdamaian Adat
ah

lik
Desa Lambana, maka pertimbangan Majelis Hakim dalam memeriksa perkara ini
berpedoman kepada adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan masyarakat dan Lisuan
am

Ada’ yang diakui keberadaaannya dalam kehidupan masyarakat adat Mamasa

ub
selain fakta hukum pembuktian kedua belah pihak dan rasa keadilan dalam koridor
peradilan sesuai tata hukum dan perundang-undangan yang berlaku secara
ep
k

nasional di Indonesia;
Menimbang, bahwa Adat istiadat adalah seperangkat nilai atau norma,
ah

R
kaidah dan kegiatan sosial yang berubah dan berkembang bersamaan dengan

si
pertumbuhan dan perkembangan masyarakat desa dan atau satuan masyarakat

ne
ng

lainnya serta nilai atau norma lain yang masih dihayati dan dipelihara masyarakat
sebagaimana terwujud dalam berbagai pola kelakuan yang merupakan kebiasaan-
kebiasaan dalam kehidupan masyarakat setempat;

do
gu

Menimbang, bahwa kebiasaan-kebiasaan masyarakat adalah pola kegiatan


atau perbuatan yang dilakukan oleh warga masyarakat yang merupakan sebuah
In
A

kesatuan hukum tertentu yang pada dasarnya dapat bersumber pada hukum adat
atau adat istiadat sebagaimana diakui keabsahannya oleh warga masyarakat
tersebut dan oleh warga masyarakat lainnya;
ah

lik

Menimbang, bahwa lembaga adat adalah sebuah organisasi


kemasyarakatan yang dibentuk pada tingkat kabupaten sebagai perpajangan
m

ub

tangan Pemerintah dalam mengemban tugas menata Lisuan Ada’ dan Lembaga
Adat di masing-masing wilayah adat dan atau lembaga adat tingkat kecamatan
ka

ep

dan atau Desa/Kelurahan yang tidak memiliki Lisuan Ada’ dan mengatur,
mengurus, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan masyarakat
ah

sesuai dengan adat istiadat dan hukum adat yang berlaku;


R

Menimbang, bahwa Lisuan Ada’ adalah sebuah organisasi


es
M

kemasyarakatan yang tumbuh didalam suatu wilayah tertentu berdasarkan norma


ng

dan kaidah sosial budaya secara turun temurun dan dipatuhi sebagai hukum yang
on

Hal.34 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengikat. Pemangku/pengurus Lisuan Ada’ diambil dari keturunan yang sesuai

a
dengan jabatan dan status sosialnya;

si
Menimbang, bahwa sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Mamasa Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemberdayaan dan Pengembangan

ne
ng
Lembaga Adat, Bab II tentang wilayah/komunitas keadatan di Kabupaten Mamasa
Pasal 2 terdapat 17 wilayah/komunitas keadatan di Kabupaten Mamasa yakni

do
antaralain : 1. Tabulahan, 2. Aralle, 3. Mambi, 4. Bambang, 5. Rantebulahan, 6.
gu
Matangnga, 7. Messawa, 8. Mala’bo, 9. Osango, 10. Buntukasisi, 11. Banggo, 12.
Mamasa, 13. Tawalian, 14. Orobua, 15. Tabang, 16. Pana dan 17. Tutar;

In
A
Menimbang, bahwa Lembaga Adat Kabupaten dibentuk dan dilantik oleh
Bupati selanjutnya secara berjenjang Lisuan Ada’ dan atau lembaga adat
ah

lik
kecamatan dibentuk dan dilantik oleh Lembaga Adat Kabupaten, selanjutnya
Lisuan Ada’ dan atau Lembaga Adat tingkat desa dibentuk dan dilantik oleh
am

lembaga adat atau Lisuan Ada’ Kecamatan;

ub
Menimbang, bahwa adat di Mamasa menganut falsafah Ada’ Tuo
Tangmate, Mapia Tangkadake artinya semua persoalan selalu diarahkan kepada
ep
k

penyelesaian yang baik, suatu kejahatan tidak boleh dibalas dengan kejahatan.
Dengan Motto Mesa Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate yang berarti didalam
ah

R
keputusan bersama ada kehidupan sedangkan keputusan perseorangan

si
mengandung resiko besar;

ne
ng

Menimbang, bahwa terkait wewenang lembaga adat apabila terjadi


perselisihan dalam penyelesaiannya yang menyangkut perkara adat istiadat dan
kebiasaan-kebiasaan masyarakat sepanjang penyelesaian itu tidak

do
gu

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (vide Bab


VI Pasal 10 Perda Kabupaten Mamasa Nomor 5 Tahun 2017);
In
A

Menimbang, bahwa Kabupaten Mamasa dalam gelaran daerah


Kondosapata’ Uai Sapalelean memiliki motto hidup “Mesa Kada Dipotuo Pantan
Kada Dipomate” yang artinya Kondo adalah sawah yang luas, Sapata’ berarti satu
ah

lik

petak, Kondosapata’ memiliki makna wilayah Kabupaten Mamasa yang diibaratkan


sepetak sawah yang luas yang digenangi air secara merata yang melambangkan
m

ub

bahwa masyarakat Kabupaten Mamasa adalah satu kesatuan yang tak


terpisahkan dan punya hak yang sama secara adil dan merata dengan menganut
ka

ep

sistem Mesa Kada Dipotuo Pantan Kada Dipomate yang bermakna musyawarah
untuk mufakat;
ah

Menimbang, terkait permasalahan perselisihan tentang tanah dalam


R

perkara ini, perlu diketahui ada 2 (dua) jenis tanah yang dikelola lembaga adat
es
M

yakni : 1. Tanah Adat atau tanah yang dilindungi atau dikuasai oleh adat,
ng

pemakaiannya harus seijin oleh adat dan tidak boleh diperjual belikan atau
on

Hal.35 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disertifikatkan karena diperutukkan untuk masyarakat banyak, 2. Tanah

a
Masyarakat Adat yaitu tanah pribadi oleh masyarakat adat seperti warisan, tanah

si
pembelian dan tanah yang sudah ditanami tanaman secara turun temurun;
Menimbang, Penggugat menghadirkan ahli hukum adat mamasa yakni

ne
ng
MAURIDS GENGGONG. Ahli tersebut adalah Ketua Lembaga Musyawarah
Kelurahan Tawalian berdasarkan Surat Keputusan Lurah Tawalian Nomor :

do
814/017/KEP-LTW/II/2019 terlampir dalam berkas perkara, dan juga sebagai Ketua
gu
dalam Struktur Organisasi Lembaga Adat Kecamatan Tawalian Kebupaten
Mamasa Periode 2018-2023 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Mamasa Nomor

In
A
: 189.1/KPTS-289/IX/2018 tentang Pembentukan Struktur Organisasi Lembaga
Adat Kecamatan Sekabupaten Mamasa Periode 2018-2023;
ah

lik
Menimbang, terkait perselisihan para pihak dalam perkara ini yang mana
Tergugat dalam bantahannya sebagaimana surat jawabannya menyatakan
am

Tergugat adalah pemilik tanah objek sengketa tersebut karena tanah objek

ub
sengketa tersebut sebagai bagian dari atau satu kesatuan dengan tanah sawah
milik Tergugat yang terletak di sebelah Selatan tanah objek sengketa tersebut yang
ep
k

Tergugat peroleh dari orangtua Tergugat (ibu) yang bernama Tasik Mangemba
sekitar tahun 1977, Ahli berpendapat bahwa apabila seseorang yang menguasai
ah

R
sawah sebagai bata lembang tidak mutlak memiliki tanah kering yang ada

si
diatasnya sampai ke atas bukit/gunung. Demikian pula sebaliknya orang yang

ne
ng

menguasai tanah kering dibagian atas bukit/gunung juga tidak mutlak menguasai
tanah sawah yang ada dibawahnya;
Menimbang, bahwa menurut hukum adat Mamasa orang yang pertama

do
gu

kali membuka tanah apakah tanah kering atau tanah basah disebut sebagai
pewaris hak adat, yang dalam bahasa Mamasa disebut Ma’batalembang. Bahwa
In
A

Ma’batalembang tidak mutlak atau dalam pengertian relatif menguasai sawah


sampai keatas gunung atau sebaliknya dari gunung sampai ke bawah. Bahwa
relatif maksudnya apabila tanah kering sudah ada orang yang menguasai
ah

lik

diatasnya maka penguasaan kedudukan tanah dibawah tidak sampai diatasnya.


Bahwa ukuran sejauh mana orang yang punya sawah dibagian bawah berhak
m

ub

untuk memiliki tanah kering diatasnya yakni sampai tempat penyiangan yang biasa
digunakan sebagai pupuk namanya Masese. Dibuat semacam galian dengan
ka

ep

harapan agar tikus dari bawah tidak bisa naik ke atas. Batas-batas ini disebut
Kaiyang;
ah

Menimbang, bahwa dengan kata lain seseorang yang memiliki sawah


R

dibagian bawah bisa memiliki tanah kering yang ada diatasnya (bukit/gunung yang
es
M

ada diatasnya) sepanjang tidak ada orang lain yang menguasai atau memilikinya.
ng

Namun apabila telah ada orang lain yang memiliki atau menguasai tanah kering
on

Hal.36 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang ada diatasnya tersebut, yang dapat dibuktikan dengan adanya tanaman

a
keras yang telah ditanam diatas tanah kering tersebut seperti pohon mangga, ijuk,

si
macadamia, kopi dan lain-lain maka orang yang memiliki sawah dibawah hanya
berhak sampai pada batas PA’PANDITAAN atau penyiangan/pembersihan;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan hukum adat Mamasa adanya tanaman-
tanaman keras seperti mangga, kopi dan lain lain adalah bukti otentik kepemilikan

do
sebuah lahan oleh yang menanam. Bahwa kebiasaan orang Mamasa apabila pergi
gu
ke atas gunung dan membuat rumah biasanya harapannya adalah untuk
berkebun, sedangkan apabila diatas gunung tersebut gersang tidak ditumbuhi

In
A
kayu-kayuan atau hanya semak belukar (rumput) artinya orang tersebut hanya
bertujuan untuk memelihara hewan ternak. Bahwa seseorang pernah
ah

lik
meninggalkan tanah kebunnya dan tidak ada bukti tanaman keras yang pernah
ditanamnya diatas tanah kebun tersebut dapat saja tanah tersebut dikelola oleh
am

orang lain, dengan kata lain dimungkinkan bergantian mengelola tanah kebun;

ub
Bahwa tanah kering menurut hukum adat Mamasa dapat dikuasai orang
lain sepanjang tidak ada tanaman keras tertanam diatas tanah kering tersebut,
ep
k

sedangkan apabila sudah ada tertanam tanaman keras diatas tanah kering terebut
maka seseorang tidak boleh langsung menguasai tanah kering tersebut karena
ah

R
adanya tanaman keras ditanah kering tersebut adalah pertanda bahwa tanah

si
kering tersebut sudah ada pemiliknya dan orang yang ingin menguasai tanah

ne
ng

kering tersebut harus meminta ijin pemilik tanah kering tersebut;


Menimbang, Ahli berpendapat sedangkan tanah bekas kebun milik orang
lain saja pun tidak boleh langsung dikuasai tanpa seijin pemilik sebelumnya,

do
gu

setidaknya memberi tahu pemilik yang dahulunya bertanam tanaman keras diatas
tanah kering tersebut bahwa ia akan berkebun diatas tanah tersebut yang dalam
In
A

istilah Mamasa “Kasitayukan” atau penghargaan. Bahwa hal tersebut tidak


dilakukan oleh Tergugat yang sekarang telah menguasai tanah objek sengketa
dengan melakukan pembersihan lahan;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap


dipersidangan dan dikuatkan dengan pendapat Ahli tersebut Majelis Hakim
m

ub

berpendapat sesuai hukum adat dan fakta hukum yang terungkap dihadapan
persidangan terbukti bahwa Arruan Baine telah menguasai tanah kering bagian
ka

ep

atas gunung dengan ditanaminya tanaman keras diatas tanah kering tersebut
sehingga bantahan Tergugat yang menyatakan Tergugat adalah pemilik tanah
ah

objek sengketa tersebut karena tanah objek sengketa tersebut sebagai bagian dari
R

atau satu kesatuan dengan tanah sawah milik Tergugat yang terletak di sebelah
es
M

Selatan tanah tersebut yang Tergugat peroleh dari orangtua Tergugat (ibu) yang
ng

bernama Tasik Mangemba sekitar tahun 1977 harus ditolak;


on

Hal.37 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa apabila Tergugat beranggapan tanah objek sengketa

a
adalah satu kesatuan dengan tanah sawah sebelah Selatan milik Tergugat

si
seharusnya Tergugat berkeberatan dan menegur Arruan Baine ketika menguasai
dan menanami tanaman keras diatas tanah kering yang ada diatas tanah sawah

ne
ng
miliknya tersebut, setidak-tidaknya berkeberatan ketika saksi Petrus M dan Petrus
B menebang pohon pinus dan macadamia yang ada diatas tanah objek sengketa

do
atas suruhan Penggugat, namun itu tidak pernah dilakukan oleh Tergugat;
gu Menimbang, bahwa selain berpedoman pada hukum adat dan kebiasaan
masyarakat Mamasa dan fakta hukum, Majelis hakim juga mempertimbangkan

In
A
rasa keadilan sesuai gelaran daerah Mamasa yakni Kondosapata’ bahwa
masyarakat Mamasa adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan punya hak
ah

lik
yang sama secara adil dan merata, dihubungkan dengan dengan pendapat
Tergugat yang menyatakan Tergugat adalah pemilik tanah objek sengketa tersebut
am

karena tanah objek sengketa tersebut sebagai bagian dari atau satu kesatuan

ub
dengan tanah sawah milik Tergugat yang terletak di sebelah Selatan tanah objek
sengketa tersebut, apabila kemudian ada sawah yang terletak ditengah-tengah
ep
k

gunung/bukit apakah pemilik sawah tersebut akan menjadi pemilik pula semua
gunung/bukit yang mengapitnya? Tentu hal ini bertentangan dengan prinsip hak
ah

R
yang sama secara adil dan merata yang dipegang teguh masyarakat Mamasa

si
sesuai gelaran Kondosapata Uai Sapalelean. Bahwa Majelis Hakim dengan prinsip

ne
ng

rasa keadilan yang sesuai dengan sistem peradilan sependapat dengan pendapat
Ahli yang membantah kemutlakan penguasaan tanah sawah bagian bawah mutlak
menjadi satu kesatuan dengan bagian atasnya (bukit/gunung) karena

do
gu

bertentangan dengan rasa keadilan dalam masyarakat;


Menimbang, bahwa sebagaimana pendapat Ahli yang menyatakan
In
A

bahwa dalam hukum adat Mamasa apabila seseorang mandul atau tidak
mempunyai keturunan kemudian meninggal dunia namun masih memiliki saudara
kandung, maka harta benda peninggalannya menjadi hak saudaranya. Apabila
ah

lik

orang tersebut anak tunggal maka harta peninggalannya bisa menjadi hak
keluarga dari pihak Bapak atau Ibunya dan dibagi secara berimbang. Namun
m

ub

apabila harta peninggalan tersebut asalnya adalah dari harta bawaan, maka
apabila berasal dari harta bawaan peninggalan ibunya akan beralih kepada
ka

ep

keluarga dari pihak ibunya, sedangkan apabila berasal dari harta bawaan
peninggalan bapaknya akan beralih kepada keluarga dari pihak bapaknya. Bahwa
ah

kemenakan bisa memperoleh peninggalan dari seseorang yang mandul yang


R

meninggal dunia apabila orangtua dari kemenakan tersebut sudah meninggal


es
M

dunia. Bahwa kemenakan bisa diambil sebagai anak angkat bagi seseorang yang
ng

on

Hal.38 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mandul. Bahwa kemenakan yang sudah diambil sebagai anak angkat tersebut

a
berhak atas harta warisan yang dihibahkan kepadanya oleh orangtua angkatnya;

si
Menimbang, bahwa dalam hal ini Dika yang adalah saudara kandung dari
Ayah Arruan Baine yang mandul atau tidak berketurunan telah mengangkat Arruan

ne
ng
Baine menjadi anak angkat dan sebagai anak angkat berhak atas tanah objek
sengketa milik Dika tersebut. Bahwa Tergugat dalam bantahannya tidak dapat

do
membuktikan Penggugat bukan anak/ahli waris dari Arruan Baine yang berhak
gu
menerima warisan berupa tanah objek sengketa dalam perkara ini. Dalam Surat
Kesimpulannya Tergugat hanya menyatakan tidak ada satupun saksi dari pihak

In
A
Penggugat yang menerangkan tanah objek sengketa adalah milik Dika, namun
setidak-tidaknya saksi Andarias dalam keterangannya menyatakan mengenal Dika
ah

lik
adalah tante dari Arruan Baine dan Arruan Baine adalah anak angkat dari Dika.
Sedangkan Penggugat adalah salah satu anak/ahli waris Arruan Baine, dan Aruan
am

Baine menguasai tanah objek sengketa tersebut sehingga sudah sewajarnya

ub
Penggugat berhak atas tanah objek sengketa peninggalan Arruan Baine sebagai
orangtuanya. Persoalan apakah tanah objek sengketa berasal dari Dika yang
ep
k

diwariskan kepada Arruan Baine sebagai anak angkat menjadi bukan


permasalahan sentral yang harus dibuktikan karena setidak-tidaknya berdasarkan
ah

R
pembuktian yang diajukan Penggugat tidak ada keraguan bagi Majelis Hakim

si
untuk menyatakan bahwa tanah objek sengketa benar dikuasai oleh Arruan Baine

ne
ng

dan Penggugat adalah salah satu anak/ahli waris dari Arruan Baine;
Menimbang, bahwa penguasaan Arruan Baine atas tanah objek sengketa
dikuatkan pula dengan keterangan para saksi dan bukti surat P-2 yang mana

do
gu

dahulunya tanah objek sengketa adalah satu kesatuan dengan bangunan gereja
Pa’kassasan yang ditukar guling dengan lokasi gereja dipinggir jalan jalur
In
A

Kabupaten Polewali Mamasa – Kabupaten Tana Toraja. Bahwa saksi Gayang


dalam keterangannya menyatakan Arruan Baine memberi kuasa kepada Karel
(Penggugat) untuk bertandatangan dalam surat pertukaran tanah sebagaimana
ah

lik

surat bukti P-2, yang mana dalam surat tersebut diakui tandatangannya oleh saksi
Gayang dan Petrus M;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut


diatas, terbukti bahwa perbuatan Tergugat menguasai tanah objek sengketa
ka

ep

dengan dalil Tergugat adalah pemilik tanah objek sengketa tersebut karena tanah
objek sengketa tersebut sebagai bagian dari atau satu kesatuan dengan tanah
ah

sawah milik Tergugat yang terletak di sebelah Selatan tanah objek sengketa
R

tersebut yang Tergugat peroleh dari orangtua Tergugat (ibu) yang bernama Tasik
es
M

Mangemba sekitar tahun 1977 adalah perbuatan yang melanggar hak subjektif
ng

orang lain (Penggugat) sebagaimana ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata;


on

Hal.39 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh

a
Tergugat atas kesalahannya menguasai tanah objek sengketa tersebut sudah jelas

si
merugikan Penggugat karena tidak dapat menguasai dan mengelola tanah objek
sengketa tersebut;

ne
ng
Menimbang, bahwa Tergugat dalam bantahannya mengajukan bukti surat
bertanda T-1 sampai dengan T-7. Bahwa terhadap bukti T-1 yakni Berita Acara dari

do
Lembaga Perdamaian adat Desa Lambanan merupakan bukti yang sama diajukan
gu
Penggugat sebagaimana surat bukti bertanda P-4. Bahwa terkait bukti surat ini
pada prinsipnya sesuai dengan Bab VI tentang Wewenang, Hak dan Kewajiban

In
A
Lembaga Adat pada pokoknya Lembaga Adat mempunyai wewenang mengelola
hak-hak adat dan atau harta kekayaan adat untuk meningkatkan kemajuan dan
ah

lik
taraf hidup masyarakat kearah yang lebih baik dan menyelesaikan perselisihan
yang menyangkut perkara adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat
am

sepanjang penyelesaian itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-

ub
undangan yang berlaku, termasuk putusan dalam perkara ini yang telah
mempertimbangkan segala sesuatunya baik dari sisi hukum adat, fakta hukum dan
ep
k

rasa keadilan masyarakat dalam kerangka pembuktian peradilan nasional;


Menimbang, bahwa terkait bukti surat T-2 dan T-3 adalah bukti surat
ah

R
keberadaannya tidak termasuk dalam pokok Gugatan dalam perkara ini, karena

si
sesuai gugatan tanah sebelah selatan milik Tergugat sebagaimana surat-suratnya

ne
ng

dalam bukti surat T-2 dan T-3 memang diakui Penggugat adalah milik Tergugat dan
tidak termasuk dalam objek sengketa yang harus dipertimbangkan pembuktiannya
dalam perkara ini. Dengan demikian bukti surat ini harus kesampingkan;

do
gu

Menimbang, bahwa terkait bukti surat T-4 sampai dengan T-7 yang
diajukan Tergugat untuk membantah bukti surat Penggugat bertanda P-3 telah
In
A

dipertimbangkan Majelis Hakim pada pertimbangan terkait bukti surat P-3. Bahwa
bukti surat T-4 sampai dengan T-7 tidak otomatis dapat membantah penguasaan
Penggugat atas tanah objek sengketa yang diperoleh Penggugat dari Almarhumah
ah

lik

Arruan Baine karena letak pembuktian penguasaan Penggugat atas tanah objek
sengketa tidak terletak pada surat bukti P-3. Pernyataan Tergugat yang
m

ub

menyatakan tanah objek sengketa adalah objek pajak belum kena pajak justru
semakin menguatkan pertimbangan Majelis Hakim bahwa Tergugat pun tidak
ka

ep

berhak mendalilkan bahwa Tergugat adalah pemilik tanah objek sengketa


tersebut karena tanah objek sengketa tersebut sebagai bagian dari atau satu
ah

kesatuan dengan tanah sawah milik Tergugat yang terletak di sebelah Selatan
R

tanah objek sengketa tersebut yang Tergugat peroleh dari orangtua Tergugat (ibu)
es
M

yang bernama Tasik Mangemba sekitar tahun 1977, karena letak pembuktian
ng

terkait siapa pihak yang berhak atas tanah objek sengketa bergantung pada
on

Hal.40 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
apakah Tergugat sebagai pemilik tanah sebelah selatan dari tanah objek sengketa

a
tersebut telah secara otomatis juga sebagai pemilik tanah sebelah atasnya yakni

si
tanah objek sengketa dalam ranah hukum adat yang dijadikan dasar Tergugat
menguasai tanah objek sengketa dalam perkara ini;

ne
ng
Menimbang, bahwa demikian pula terhadap bukti saksi yang diajukan
oleh Tergugat yakni saksi Agustinus S, saksi L Karaeng, saksi Yohan, saksi Daud

do
dan ahli hukum adat Mamasa yakni Demmangiring dan Daniel Mewa. Bahwa saksi
gu
Agustinus setidaknya menerangkan Arruan Baine pernah membuat rumah persis
di puncak gunung/bukit meskipun dinyatakan diluar objek sengketa. Saksi L

In
A
Karaeng dalam keterangannya menyatakan Arruan Baine tinggal diatas tanah
objek sengketa dibagian tanah rata. Saksi Yohan menerangkan Arruan Baine
ah

lik
pernah tinggal didekat gereja tetapi diluar tanah objek sengketa. Berdasarkan
keterangan yang disampaikan para saksi dari Tergugat tersebut Majelis Hakim
am

menilai setidak-tidaknya dari keterangan para saksi tersebut telah memberi

ub
petunjuk bagi Majelis Hakim bahwa benar Arruan Baine pernah tinggal diatas
tanah objek sengketa atau setidak-tidaknya disekitar tanah objek sengketa,
ep
k

pertimbangan berbeda bila para saksi tersebut memang menyatakan tidak pernah
sama sekali melihat Arruan Baine pernah tinggal disekitar tanah objek sengketa
ah

R
tersebut. Para saksi tersebut menerangkan Tergugat memiliki tanah sawah

si
sebelah Selatan dari tanah objek sengketa dan hal tersebut memang diakui

ne
ng

Penggugat pula sebagaimana surat gugatannya;


Menimbang, bahwa terkait ahli yang diajukan Tergugat dalam
persidangan yakni Demmangngiring berdasarkan surat keterangan nomor :

do
gu

145/156/DSR/III/2019 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Rambusaratu, Ahli


tersebut dalam jabatan wakil ketua dalam susunan Pengurus Lembaga
In
A

Musyawarah Perdamaian Desa (LMPD) Desa Rambusaratu dan pernah menjadi


Kepala Desa Rambusaratu berdasarkan surat keputusan Bupati Mamasa Nomor :
141/KPTS-79/V/2010. Sedangkan ahli Daniel Mewa adalah anggota Lembaga
ah

lik

Musyawarah Kelurahan Tawalian dan Tokoh Masyarakat Tawalian berdasarkan


surat keterangan Nomor : 088/KL-TW/II/2019 yang diterbitkan Lurah Tawalian,
m

ub

yang mana pula berdasarkan Surat Keputusan Lurah Tawalian Nomor :


814/017/KEP-LTW/II/2019 yang diterbitkan oleh Lurah Tawalian sesuai lampiran
ka

ep

surat keputusan tersebut Ahli Daniel Mewa adalah anggota Lembaga Musyawarah
Kelurahan Tawalian Tahun 2019 yang diketuai oleh MAURIDS GENGGONG (ahli
ah

dari Penggugat);
R

Menimbang, bahwa terkait dengan dihadirkannya ahli dari masing-masing


es
M

pihak yang berperkara dan pendapat ahli tersebut dikaitkan dengan pertimbangan
ng

Majelis Hakim, perlu dicermati ketentuan Pasal 154 ayat (2) HIR dan Pasal 229 Rv
on

Hal.41 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang menyatakan Hakim atau Pengadilan Negeri tidak wajib mengikuti pendapat

a
ahli jika pendapat tersebut berlawanan dengan keyakinannya. Dengan demikian

si
apabila Hakim mengikuti maka Hakim mengambil alih pendapat tersebut menjadi
pendapatnya sendiri dan dijadikan sebagai alat pertimbangan dalam putusan,

ne
ng
sebaliknya apabila tidak mengikuti maka pendapat itu disingkirkan dan dianggap
tidak ada;

do
gu Menimbang, bahwa Hakim dapat mengikuti pendapat ahli dari segi hukum
pembuktian apabila pendapat ahli tersebut tidak dapat berdiri sendiri sebagai alat
bukti yang mana tempat dan kedudukannya hanya berfungsi menambah atau

In
A
memperkuat atau memperjelas permasalahan perkara;
Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan perkara ini Majelis Hakim
ah

lik
telah mempertimbangkan bukti surat dan bukti saksi yang diajukan oleh Penggugat
yang kemudian dikuatkan dengan pendapat ahli yang diambil alih oleh Majelis
am

Hakim menjadi pendapat sendiri untuk memperkuatkan pertimbangan Majelis

ub
Hakim dalam memutuskan perkara ini;
Menimbang, bahwa oleh karena dalam bantahannya Tergugat tidak dapat
ep
k

membuktikan bahwa Tergugat adalah pemilik tanah objek sengketa tersebut


karena tanah objek sengketa tersebut sebagai bagian dari atau satu kesatuan
ah

R
dengan tanah sawah milik Tergugat yang terletak di sebelah Selatan tanah objek

si
sengketa tersebut maka perbuatan Tergugat tersebut dengan tetap menguasai

ne
ng

tanah sengketa adalah perbuatan melawan hukum sebagaimana ketentuan Pasal


1365 KUHPerdata;
Menimbang, bahwa terhadap petitum nomor 4 yakni menyatakan tindakan

do
gu

tergugat menguasai tanah objek sengketa adalah perbuatan melawan hukum


berdasarkan pertimbangan tersebut diatas dapat dikabulkan;
In
A

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat dalam bantahannya


sebagaimana surat kesimpulannya pada point ke 2 hanya membantah kebenaran
tanah objek sengketa adalah milik Dika dan Arruan Baine adalah anak angkat dari
ah

lik

Dika namun Tergugat dalam bantahannya tidak pernah membantah keberadaan


Penggugat sebagai salah satu anak/ahli waris yang berhak atas harta warisan
m

ub

Arruan Baine;
Menimbang, bahwa sebagaimana dalil gugatan terkait ahli waris Arruan
ka

ep

Baine yang tidak dibantah oleh Tergugat, Arruan Baine memiliki beberapa anak
yang lain selain Penggugat, yang antaralain Datu, Almarhum Bongga, Lince, Dika,
ah

Hanna dan Almarhumah Tasik. Bahwa Majelis Hakim berpendapat dalam hal
R

gugatan perdata yang petitumnya menuntut agar harta warisan sengketa yang
es
M

dikuasai oleh pihak ketiga dikembalikan kepada ahli waris yang berhak yang untuk
ng

selanjutnya dilakukan pembagian warisan kepada semua ahli waris, gugatan


on

Hal.42 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersebut diperkenankan diajukan oleh sebagian saja dari seluruh ahli waris yang

a
ada, tidak harus seluruh ahli waris bertindak sebagai Penggugat. (vide Putusan

si
Mahkamah Agung Nomor 439 K/Sip/1960 tanggal 8 Januari 1969). Bahwa apabila
kemudian diantara ahli waris Arruan Baine di kemudian hari mengalami

ne
ng
perselisihan atas harta warisan yang ditinggalkan tersebut, mereka yang tidak turut
menggugat masih dapat mengajukan gugatan baru terkait Pembagian Harta

do
Warisan (vide Putusan Mahkamah Agung Nomor 1030 K/Sip/1971 tanggal 8 April
gu
1972).
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan pertimbangan tersebut

In
A
diatas maka terhadap petitum nomor 2 yang menyatakan Penggugat adalah ahli
waris yang sah dari almarhumah Arruan Baine dan petitum nomor 3 menyatakan
ah

lik
tanah objek sengketa adalah harta peninggalan Almarhumah Arruan Baine yang
sekarang sudah beralih kepada Penggugat karena warisan harus dikabulkan;
am

Menimbang, bahwa oleh karena dikabulkannya petitum 2, 3 dan 4

ub
tersebut sudah seharusnya petitum nomor 5 yakni menghukum Tergugat dan
setiap orang atau siapapun yang mendapatkan hak daripadanya untuk tanpa
ep
k

syarat menyerahkan tanah objek sengketa kepada Penggugat dalam keadaan


kosong dan sempurna dikabulkan;
ah

R
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan

si
seluruhnya dan tergugat berada dipihak yang kalah, maka Tergugat harus

ne
ng

dihukum untuk membayar biaya perkara, maka petitum nomor 1 yakni


mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya dan petitum nomor 6 yakni
menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya-biaya yang timbul dalam

do
gu

perkara ini juga dikabulkan;


Menimbang, bahwa diterima atau tidaknya permohonan pembuktian suatu
In
A

hal dalam persidangan, yang diajukan oleh para pihak, merupakan wewenang
Hakim Judex Facti. Adalah wewenang Judex Facti untuk menentukan diterima
atau tidaknya permohonan pembuktian. Vide Kaidah Hukum Mahkamah Agung RI
ah

lik

No. 1087 K/Sip/1973 tanggal 1 Juli 1975;


Mengingat dan memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang dan
m

ub

peraturan-peraturan hukum yang berkenaan dengan perkara ini :


ka

ep

M E N G A D I L I
ah

DALAM EKSEPSI :
R

- Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya;


es
M

ng

DALAM POKOK PERKARA :


on

Hal.43 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya;

a
2. Menyatakan Penggugat adalah ahli waris yang sah dari almarhumah Arruan

si
Baine;
3. Menyatakan tanah objek sengketa adalah harta peninggalan almarhumah

ne
ng
Arruan Baine yang sekarang sudah beralih kepada Penggugat karena
warisan;

do
4. Menyatakan tindakan Tergugat menguasai tanah objek sengketa adalah
gu perbuatan melawan hukum;
5. Menghukum Tergugat dan setiap orang atau siapapun yang mendapatkan

In
A
hak daripadanya untuk tanpa syarat menyerahkan tanah objek sengketa
kepada Penggugat dalam keadaan kosong dan sempurna;
ah

lik
6. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya-biaya yang timbul
dalam perkara ini yakni sebesar Rp.11.646.000,- (sebelas juta enam ratus
am

empat puluh enam ribu rupiah);

ub
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
ep
k

Pengadilan Negeri Polewali, pada hari Senin tanggal 8 April 2019, oleh kami,
HERIYANTI, SH.,M.Hum., Sebagai Hakim Ketua, ADNAN SAGITA, SH.,M.Hum.,
ah

R
dan HAMSIRA HALIM, SH., Masing-masing Sebagai Hakim anggota, yang ditunjuk

si
berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Polewali Nomor

ne
ng

54/Pdt.G/2019/PN.Pol tanggal 5 Nopember 2019 putusan tersebut diucapkan pada


hari Senin tanggal 15 April 2019 dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh
Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, NI KADEK

do
gu

YULIANTI, SH., Panitera Pengganti, Kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat;


In
A

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS


ah

lik

ADNAN SAGITA, SH.,M.Hum., HERIYANTI, SH, M.Hum.,


m

ub
ka

ep

HAMSIRA HALIM, SH.,


ah

PANITERA PENGGANTI
es
M

ng

on

Hal.44 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
NI KADEK YULIANTI, SH.,

a
R
Perincian Biaya :

si
1. Biaya pendaftaran : Rp30.000.00 (tiga puluh ribu rupiah);

ne
ng
2. Biaya Proses : Rp50.000.00 (lima puluh ribu rupiah);
3. Biaya Panggilan Sidang : Rp1.550.000,00 (satu juta lima ratus lima
puluh ribu rupiah);

do
gu 4. Biaya transportasi Pemeriksaan Setempat : Rp10.000.000.00
(sepuluh juta rupiah);

In
A
5. Redaksi : Rp10.000.00 (sepuluh ribu rupiah);
6. Materai : Rp6000.00(enam ribu rupiah);
ah

Total Jumlah : Rp11.646.000,00(sebelas juta enam ratus empat puluh enam ribu

lik
rupiah);
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal.45 dari 45 Hal.Put.No.54/Pdt.G/2018/PN.Pol


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Anda mungkin juga menyukai