Anda di halaman 1dari 33

INDEKS DAYA SAING DAERAH TAHUN 2020

PROVINSI JAWA TENGAH

https://indeks.inovasi.ristekbrin.go.id/

Muhamad Amin
Subdirektorat Sistem Informasi Dan Desiminasi Inovasi
Direktorat Sistem Inovasi
Deputi Bidang Penguatan Inovasi
Kementerian Riset Dan Teknologi
SDM Unggul
Untuk 7. FLEXIBILITY
1. LEADERSHIP
Kepemimpinan
Fleksibiltas
membangun
Iklim Inovasi
6. SYNERGY 2. PARTNERSHIP
Sinergi INNOVATION
Kerjasama/teamwork
GROWTH

5. CREATIVITY 3. OPENNES
Kreativitas Keterbukaan

4. INCLUSIVENESS
Inklusif
TRIPLE HELIX
PEMERINTAH PEMERINTAH
SEBAGAI REGULATOR SEBAGAI FASILITATOR

Sinergitas
dalam Mewujudkan Ekosistem Inovasi
PEMERINTAH

PENDIDIKAN Diperlukan sinergi antara A-


TINGGI DAN LEMBAGA SISTEM
IPTEK INOVASI INDUSTRI/ DUNIA B-G-C (universitas, industry,
NASIONAL USAHA SEBAGAI
SEBAGAI
PENGHASIL
PENGGUNA DAN pemerintah dan masyarakat)
PENDORONG
INOVASI
dalam upaya penguatan
Perguruan Tinggi
Industri/
sistem inovasi daerah dalam
Lembaga Iptek
Dunia Usaha rangka peningkatan daya
saing daerah.
PENGERTIAN
(UU NO. 11 TAHUN 2019 TENTANG SISNAS IPTEK
DASAR HUKUM (PASAL 34-38 : INVENSI DAN INOVASI))
Kewajiban Pemerintah mengembangkan invensi dan inovasi, Pelindungan
UU NO. 11 TAHUN 2019 atas Kekayaan Intelektual dan pemanfaatannya , Pemerintah Pusat dan
TENTANG SISNAS IPTEK Pemerintah Daerah wajib menggunakan hasil Invensi dan Inovasi
nasional, Pemerintah Pusat wajib menjamin pemanfaatan hasil Penelitian,
Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan dalam bentuk Invensi dan
Inovasi untuk pembangunan nasional. Badan Usaha yang menghasilkan
TANGUU NO.IPTEK
SISNAS 23 TAHUN
2014
TENTANG PEMERINTAH DAERAH Invensi dan Inovasi nasional dari pemanfaatan hasil Penelitian,
Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 37 diberi insentif.
PP NO. 38 TAHUN 2017
TENTANG INOVASI DAERAH

PERPRES NO. 2 TAHUN 2015


TENTANG RPJMN 2015-2019

INPRES NO 6 TAHUN 2006 Tujuannya Adalah peningkatan pelayanan,


TENTANG PENINGKATAN pemberdayaan, dan peran serta masyarakat
DAYA SAING NASIONAL dalam rangka peningkatan daya saing daerah.
Tujuan Pemetaan Indeks
Daya Saing Daerah
Mengukur pencapaian aktivitas di daerah dalam
memanfaatkan potensi dengan mengoptimalkan
ekosistem, potensi iptek, dan inovasi untuk 01
menciptakan daya saing dan kesejahteraan yang
tinggi danberkelanjutan
Pendorong stakeholder pelaku inovasi (seluruh
lembaga, daerah, dunia usaha dan masyarakat) agar
terpacu mewujudkan ide kreatif penciptaan
nilai tambah, baik sebagai individu maupun melalui
kemitraan dan kerjasama antar unsur inovasi dalam 02
meningkatkan daya saing, kesejahteraan, dan
berkelanjutan.

Upaya untuk mendukung kemandirian dan daya


saing bangsa Indonesia;
03
Dasar dalam perumusan, penetapan, evaluasi dan
monitoring kebijakan program dan kegiatan
pembangunan daerah. 04
Alat dalam proses harmonisasi kebijakan dan
program pembangunan pada level nasional dan
daerah
05
Hubungan IDSD dengan Pembangunan Daerah

Tujuan Pembangunan Daerah


✓ RPJMD – visi, misi, tujuan, sasaran
✓ Program dan kegiatan Prioritas Analisis Daya Saing Daerah
✓ Potensi pembangunan
✓ Produktivitas ✓ Gap / keterbatasan kapasitas/sumber daya
✓ Pertumbuhan
✓ Pemerataan
✓ Kesejahteraan
✓ Berkeadilan
✓ Berkelanjutan

Indeks Daya Saing Daerah


Prinsip-Prinsip Pembangunan
• Profil daya saing daerah → Nilai
komposit ASPEK, PILAR, DIMENSI • Produktivitas
• Produktivitas daerah • Pertumbuhan
• Perkembangan daerah • Pemerataan
• Konteks FUNGSI, PERAN, dan • Kesejahteraan
KEUNIKAN daerah • Berkeadilan

• Spesifikasi nilai indikator Berkelanjutan
Peran Langsung Dan Tidak Langsung
Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Indeks Daya Saing Daerah

Mendukung
pengembangan indikator
yang terkait dengan
tupoksi Pemerintah Daerah

Sebagai Leader yang


melakukan pengukuran
indeks daya saing daerah
PEMETAAN EKSOSISTEM INOVASI
DALAM INDEKS DAYA SAING DAERAH (IDSD) 2020
TOTAL 301 PEMERINTAH DAERAH

31 PROVINSI

216 KABUPATEN

54 KOTA

https://indeks.inovasi.ristekbrin.go.id/
ASPEK PENGUAT / ASPEK SUMBER DAYA
ENABLING ENVIRONMENT MANUSIA/HUMAN CAPITAL
Kelembagaan:
a. Tata Kelola Pemerintahan
b. Keamanan dan Ketertiban
Infrastruktur
01 02 Kesehatan
a. Kesehatan
Pendidikan dan
Keterampilan
a. Infrastruktur Transportasi a. Pendidikan
b. Infrastruktur Air Bersih dan b. Keterampilan
Kelistrikan
Perekonomian Daerah
a. Keuangan Daerah
b. Stabilitas Ekonomi

INDEK DAYA SAING DAERAH

4 ASPEK, 12 PILAR,
23 DIMENSI,
97INDIKATOR
ASPEK PASAR/MARKET ASPEK EKOSISTEM INOVASI
Efisiensi Pasar Produk Dinamika Bisnis
a. Kompetisi Dalam Negeri a. Regulasi
b. Pajak dan Retribusi b. Kewirausahaan
c. Stabilitas Pasar Kapasitas Inovasi
Ketenagakerjaan a. Interaksi dan
a. Ketenagakerjaan
b. Kapasitas Tenaga Kerja
Akses Keuangan
a. Akses Keuangan
03 04 Keberagaman
b. Penelitian dan
Pengembangan
c. Komersialisasi
Ukuran Pasar Kesiapan Teknologi
a. Ukuran Pasar a. Telematika
b. Teknologi
SINKRONISASI INDIKATOR IDSD DAN
PERMENDAGRI 86/2017
TATA CARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DAE RAH, TATA CARA
EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG PERMENDAGRI
DAERAH DAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, SERTA TAT A CARA
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEM BANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH, DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
86/2017
3 Aspek, 410
indikator
27%
ASPEK DAYA
SAING DAERAH

73% ASPEK
PELAYANAN
UMUM
2 PERMENDAGRI
10 12 86/2107
Total Indikator Sikron dengan Permendagri
8 30
23 22
11

ASPEK
ESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
SUMBER DATA
PILAR DIMENSI GAMBARAN SUMBER REFERENSI
Tata Kelola Pemerintahan Kemendagri, KemenpanRB, Bappeda
Pilar Kelembagaan
Keamanan dan Ketertiban Satpol PP, Kepolisian
Infrastruktur Transportasi BPS, Bappeda
Pilar Infrastruktur
Infrastruktur Air Bersih, RTH dan Kelistrikan PDAM, Bappeda
Keuangan Daerah Bappeda
Pilar Perekonomian Daerah Kementerian Keuangan, Dinas Penanaman Modal dan pelayanan terpadu satu pintu
Stabilitas Ekonomi
(DPM PTSP), Dinas Koperasi
Pilar Kesehatan Kesehatan Dinas Kesehatan
Pendidikan Dinas Pendidikan
Pilar Pendidikan dan Keterampilan
Keterampilan Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi
Kompetisi Dalam Negeri Bank Indonesia , Tim pengendali inflasi daerah (TPID)
Dinas perindustrian, Kanwil Pajak / Kantor Pelayanan Pajak (KPP),
Pilar Efisiensi Pasar Produk Pajak dan Retribusi
Dispenda
Stabilitas Pasar Dinas Perdagangan
Ketenagakerjaan Statistik Ketenagakerjaan, Dinas Tenaga Kerja
Pilar Ketenagakerjaan
Kapasitas tenaga kerja Dinas Tenaga Kerja
Pilar Akses Keuangan Akses Keuangan Bank Indonesia
Pilar Ukuran Pasar Ukuran Pasar Bank Indonesia
Regulasi
Pilar Dinamika Bisnis
Kewirausahaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Interaksi dan Keberagaman
Pilar Kapasitas Inovasi
Penelitian dan Pengembangan (R & D)
Bappeda Litbang, BP2D
Komersialisasi
Pilar Kesiapan Teknologi Telematika Dinas Kominfo
Teknologi Bappeda Litbang, BP2D
30 Indikator
7 Dimensi 1. Implementasi program sistem inovasi 4. Kerjasama antara industri/ dunia usaha
Aspek INTERAKSI
daerah
2. Klaster inovasi berbasis produk unggulan
daerah (PUD) 5.
dalam program pengembangan teknologi
dan inovasi
Kolaborasi triple helix dalam program
KEBERAGAMAN
Ekosistem 3. Kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga
dan atau litbang dalam program
pengembangan teknologi dan inovasi
6.
pengembangan teknologi dan inovasi
Indeks inovasi daerah

Inovasi PENELITIAN DAN


1. Artikel ilmiah jurnal perguruan tinggi dan
atau lembaga litbang yang dipublikasikan di
jurnal nasional terakreditasi / internasional
5. Kegiatan penelitian dan pengembangan berbasis
produk unggulan daerah terhadap jumlah
penelitian
KAPASITAS PENGEMBANGAN 2. Penelitian perguruan tinggi, lembaga litbang, 6. Peneliti di perguruan tinggi dan perangkat daerah
dan atau lembaga lainnya yang masuk kelitbangan dibanding hasil penelitian yang
INOVASI kekayaan intelektual (paten, merek, cipta,
dan design industri) 7.
dipublikasikan
Peringkat perguruan tinggi di daerah secara
3. Paten yang telah dimanfaatkan di industri nasional jumlah dunia usaha dan industri yang
4. Anggaran penelitian dan pengembangan memiliki unit penelitian dan pengembangan
terhadap total APBD 8. Perguruan tinggi, perangkat daerah dan institusi
kelitbangan
1. Perguruan tinggi dan institusi kelitbangan yang 3. Kondisi techno park dan pusat unggulan iptek (PUI)
melakukan komersialisasi inovasi
KOMERSIALIASASI 2. hak cipta, merk dagang, paten dan rahasia
dagang di daerah yang teregristrasi

1. Regulasi yang dijadikan pedoman dalam 3. Jumlah perizinan usaha


INDEKS REGULASI menentukan besaran biaya administrasi 4. Industri yang memanfaatkan
perijinan memulai bisnis/industri kecil, kebijakan/regulasi insentif pajak untuk proses
EKOSISTEM DINAMIKA menengah dan besar bisnisnya dari total industri yang ada
2. Durasi waktu proses administrasi perizinan
I N O VAS I BISNIS 1. Pertumbuhan usaha industri kecil dan 4. Sistem manajemen produksi hasil industri besar
menengah 5. Perusahaan sosial yang sudah terdaftar oleh
2. Pertumbuhan industri besar pemda
KEWIRAUSAHAAN 3. Sistem manajemen produksi hasil industri 6. Perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) /
kecil dan menengah startup yang terdaftar di inkubator bisnis
perguruan tinggi, balitbangda dan inkubator
KESIAPAN TELEMATIKA bisnis swasta
1. Penduduk Yang Menggunakan HP/Telepon/
TEKNOLOGI TEKNOLOGI
Smartphone 2. Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Internet.

1. Jumlah Inovasi Teknologi Didaerah n Akses Internet.


DUKUNGAN https://indeks.inovasi.ristekbrin.go.id
APLIKASI ONLINE
Berbasis Web
Faktor Keberhasilan Pemerintah Daerah
dalam melakukan Pemetaan Daya Saing Daerah
01 02 03 04 05
Administratif Teknis-Operasional Manajerial Veri-Vali Pelaporan
Penyiapan SURAT KEPALA DA 1. Kolektor Data/Informasi 1. Pertanggungjawaban/Penerim Tujuan Veri-Vali Data Pelaporan Ringkas
ERAH (Teamwork + Data): 2. Operator IDSD – aan Hasil Penghitungan IDSD • Terbangunnya koordinasi Dokumen Laporan Hasil
1. Institusi Pemerintah Pembentukan WAGroup 2. Pembahasan Hasil pada Level • antarinstitusi Pusat - Daerah IDSD Maksimal 10
(Perwakilan BI, Obudsman, 3. Entri Data Pimpinan • Teridentifikasinya berbagai (sepuluh) Halaman
BPS, 4. Verifikasi & Validasi Data 3. Perumusan Kebijakan dan • perubahan data
2. Kanwil, Balai, Satminkal K/L., 5. Analisis Strategi DSD • Terhimpunnya data baru yang Infografis
Kodam/Polda, dll.) Data/Penghitungan IDSD 4. Penyusunan Laporan lebih Agar tampilan menjadi
3. BUMN di Daerah (PT. PLN, 5. Pengantar & Otentifikasi • mutakhir, terpadu, dan otentik menarik, tambahkan
PT. Telkom, BPJS, dll.) Kepala Daerah • Terjaminnya kualitas data INFOGRAFIS yang
4. Perguruan Tinggi • Penghitungan IDSD memadukan data, grafik
5. Dunia Usaha (KADIN) • Terwujudnya ketepatan dalam (trend),dan gambar
6. Lembaga Litbang & LPPM • pengelolaan IDSD ilustratif
7. Perangkat Daerah Prov.
8. Pemda Kab./Kota Mekanisme Veri-Vali Data
• Metode Wawancara/ FGD/
• Konfirmasi/Observasi
• Pemutakhiran
• Penetapan Data Terpadu
• Hasil Pemutakhiran
Analisis Data/Metode
Perhitungan
Pelaporan Ringkas
Angka Indeks merupakan agregat dari seluruh Dokumen Laporan Hasil IDSD
Variabel.
Karena variabel mempunyai strata, maka Maksimal 10 (sepuluh)
perhitungan dilakukan sebagai berikut: Halaman
1. DIMENSI merupakan rata-rata dari INDIKATOR
2. PILAR merupakan rata-rata dari DIMENSI
Infografis
3. ASPEK merupakan rata-rata dari PILAR
Agar tampilan menjadi menarik,
4. INDEKS merupakan rata-rata dari ASPEK
tambahkan INFOGRAFIS yang
Perhitungan Indeks dilakukan pada memadukan data, grafik
seluruh Pemerintah Daerah di (trend),
Tingkat Provinsi/ dan gambar ilustratif
Kabupaten/Kota di Indonesia.
Hasil Pemetaan IDSD Kabupaten/Kota
di Provinsi Jawa Tengah 2020
KODE_
Nama Daerah Nilai Indeks KODE_ID Nama Daerah Nilai Indeks
ID
3318 Kabupaten Pati 3,6118TINGGI
33 JAWA TENGAH 4,5268SANGAT TINGGI
3319 Kabupaten Kudus 3,265TINGGI
3301 Kabupaten Cilacap 3,2616TINGGI
3320 Kabupaten Jepara 3,1248TINGGI
3302 Kabupaten Banyumas 3,5333TINGGI
3321 Kabupaten Demak 2,8615TINGGI
3303 Kabupaten Purbalingga 3,3297TINGGI
3322 Kabupaten Semarang 3,6468TINGGI
3304 Kabupaten Banjarnegara 2,821TINGGI
3323 Kabupaten Temanggung 3,5529TINGGI
3305 Kabupaten Kebumen 3,1TINGGI
3324 Kabupaten Kendal 3,7486SANGAT TINGGI
3306 Kabupaten Purworejo 3,1617TINGGI
3325 Kabupaten Batang 3,3683TINGGI
3307 Kabupaten Wonosobo 3,1985TINGGI
3326 Kabupaten Pekalongan 3,6125TINGGI
3308 Kabupaten Magelang 3,2593TINGGI
3327 Kabupaten Pemalang 3,063TINGGI
3309 Kabupaten Boyolali 3,2357TINGGI
3328 Kabupaten Tegal 3,0425TINGGI
3310 Kabupaten Klaten 2,9675TINGGI
3329 Kabupaten Brebes 2,9319TINGGI
3311 Kabupaten Sukoharjo 3,404TINGGI
3371 Kota Magelang 3,6186TINGGI
3312 Kabupaten Wonogiri 3,9179SANGAT TINGGI
3372 Kota Surakarta 4,3332SANGAT TINGGI
3313 Kabupaten Karanganyar 3,4271TINGGI
3373 Kota Salatiga 3,5681TINGGI
3314 Kabupaten Sragen 3,2475TINGGI
3374 Kota Semarang 3,898SANGAT TINGGI
3315 Kabupaten Grobogan 3,2584TINGGI
3375 Kota Pekalongan 3,6763TINGGI
3316 Kabupaten Blora 2,8045TINGGI
3376 Kota Tegal 3,755TINGGI
3317 Kabupaten Rembang 3,3104TINGGI
TERIMA KASIH
DIREKTORAT SISTEM INOVASI
DEPUTI BIDANG PENGUATAN INOVASI
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
DATA GRAFIS PEMETAAN IDSD
2020 PADA PROVINSI JAWA
TENGAH DAN
KABUPATEN/KOTA NYA
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kabupaten Cilacap • Kabupaten Banyumas • Kabupaten Purbalingga

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kabupaten Banjarnegara • Kabupaten Kebumen • Kabupaten Purworejo

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kabupaten Wonosobo • Kabupaten Magelang • Kabupaten Boyolali

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kabupaten Klaten • Kabupaten Sukoharjo • Kabupaten Wonogori

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kabupaten Karanganyar • Kabupaten Sragen Kabupaten Grobogan

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kabupaten Blora • Kabupaten Rembang Kabupaten Pati

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kabupaten Kudus • Kabupaten Jepara Kabupaten Demak

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kabupaten Semarang • Kabupaten Temanggung Kabupaten Kendal

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kabupaten Batang • Kabupaten Pekalongan Kabupaten Pemalang

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kabupaten Tegal • Kabupaten Brebes

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

Kota Magelang Kota Semarang • Kota Surakarta

Kondisi Paling
Rendah
Hasil Pemetaan IDSD
Berdasarkan Skor Pilar

• Kota Salatiga • Kota Pekalongan • Kota Tegal

Kondisi Paling
Rendah
Pilar Kapasitas Inovasi

77. Bagaimana implementasi Program sistem Inovasi


Daerah?
78. Bagaimana keberadaan dan pengembangan klaster PENJELASAN
inovasi berbasis Produk Unggulan Daerah (PUD)
sebagai bentuk interaksi dan kolaborasi antara
Pemerintah, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi dan atau
Lembaga Litbang dan Masyarakat? Memaksimalkan potensi daerah
79. Berapa jumlah Kolaborasi antara perguruan tinggi,
Lembaga dan atau litbang dengan pemerintah daerah
(Sinergi ABG+C)
dalam program pengembangan teknologi dan inovasi
dalam 3 tahun terakhir?
80. Berapa jumlah perjanjian kerja sama antara
industri/dunia usaha dengan Pemerintah Daerah
dalam program pengembangan teknologi dan inovasi DAMPAK
dalam 3 tahun terakhir?
81. Berapa jumlah kolaborasi antara perguruan tinggi dan Pembangunan ekonomi berbasis
atau Lembaga litbang, industri/dunia usaha dan inovasi
pemerintah daerah (triple helix) dalam program
pengembangan teknologi dan inovasi dalam 3 tahun
terakhir?
82. Apa hasil Indeks Inovasi Daerah tahun terakhir?
Pilar Kapasitas Inovasi
83. Berapa jumlah Jumlah artikel ilmiah jurnal yang dihasilkan
oleh Perguruan Tinggi dan atau lembaga litbang setempat
yang dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi /
internasional selama 3 tahun terakhir? PENJELASAN
84. Berapa jumlah penelitian yang dihasilkan perguruan tinggi,
lembaga litbang, dan atau lembaga lainnya yang masuk
Kekayaan Intelektual (paten, merek, cipta, dan design
Industri) secara keseluruhan yang dihasilkan dalam 3 tahun Membangun kapasitas inovasi
terakhir?
85. Bagaimana Jumlah paten yang telah dimanfaatkan di daerah
industri?
86. Berapa presentase anggaran penelitian dan pengembangan
terhadap total APBD?
87. Berapa presentase kegiatan penelitian dan pengembangan
berbasis produk unggulan daerah?
88. Berapa presentase jumlah peneliti di Perguruan Tinggi dan DAMPAK
perangkat daerah kelitbangan dibanding hasil penelitian
yang dipublikasikan?
89. Peringkat perguruan tinggi di daerah secara nasional ?
(Perguruan Tinggi yang berlokasi di daerah dan memiliki
Budaya inovasi daerah
peringkat/rangking tertinggi)
90. Berapa jumlah dunia usaha dan industri yang memiliki unit
penelitian dan pengembangan?
91. Berapa jumlah perguruan tinggi dan perangkat daerah
kelitbangan?
Pilar Kapasitas Inovasi

92.Bagaimana jumlah Perguruan


tinggi dan institusi kelitbangan di PENJELASAN
daerah yang telah melakukan
komersialisasi inovasi ? Komersialisasi Inovasi
93.Berapa Jumlah hak cipta,
desain, merk , paten, dan
rahasia dagang di daerah yang
sudah didaftarkan ? DAMPAK
94.Adakah dan Bagaimanakah
kondisi Techno Park dan Pusat Komersialisasi produk
Unggulan Iptek (PUI)? unggulan daerah

Anda mungkin juga menyukai