Anda di halaman 1dari 25

PENYUSUTAN ARSIP

DASAR HUKUM :

• Undang-undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan


• Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-undang No. 43 Tahun 2009
• Keputusan Kepala ANRi No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman
Penyusutan Arsip pada Lembaga-lembaga Negara dan Badan-
badan Pemerintahan
• Peraturan Kepala ANRI No. 25 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pemusnahan Arsip
Apakah Arsip ???

menurut Undang-undang tentang kearsipan:


• Merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam
berbagai bentuk dan media sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan,
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan
perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
menurut Judith Ellis dalam bukunya keeping archives (1993) :

“Arsip memiliki nilai yang berkelanjutan (continuing value)


meskipun itu tidak semuanya”.
Yang dimaksud “continuing value”
adalah :
• Suatu sumber memori untuk waktu jangka panjang
• Suatu cara untuk mendapatkan pengalaman dari pihak lain
• Suatu bukti akan adanya hak dan kewajiban yang
berkelanjutan
• Suatu instrumen kekuasaan, legitimasi dan
pertanggungjawaban
• Suatu sumber pemahaman dan proses identifikasi
terhadap diri kita sendiri, organisasi dan masyarakat serta,
suatu sarana untuk mengkomunikasikan nilai-nilai politis,
sosial dan budaya.
Siklus Daur Hidup Arsip
Penciptaan
arsip
Penyimpanan
arsip statis
(permanen)

Penggunaan

Pemusnaha
n arsip

Pendistribusian

Penyimpanan
Arsip Inaktif

Penyimpana
Pemindahan n arsip aktif
arsip
Penyusutan Arsip

Penyusutan Arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah


arsip dengan cara:
• Pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit
kearsipan
• Pemusnahan arsip yang sudah tidak memiliki nilai
guna
• Penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan
Tahapan Penyusutan Arsip :
• PENDATAAN ARSIP
• PENGELOMPOKKAN ARSIP
• PENILAIAN ARSIP
JADWAL RETENSI ARSIP (JRA)

• Merupakan daftar yang berisi jangka waktu


penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan keterangan
yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu
jenis arsip apakah dimusnahkan, dinilai kembali, atau
dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman
penyusutan dan penyelamatan arsip
LANGKAH PENYUSUTAN
ARSIP
• Pembuatan Daftar Arsip
• Pemindahan arsip inaktif ke unit kearsipan
• Penyerahan arsip ke Arsip Nasional RI
• Penyerahan arsip ke Kantor/Badan Kearsipan
Daerah
• Pengendalian penyerahan arsip statis
PEMINDAHAN ARSIP
INAKTIF KE UNIT
KEARSIPAN
• Pemeriksaan
• Pemindahan Arsip
• Penataan Arsip
• Pembuatan Berita Acara
Pemindahan Arsip
Contoh :
Berita Acara Pemindahan Arsip Inaktif
Unit Kerja :
Pada hari ini……………….tanggal…………..bulan……………tahun…………., Dilaksanakan pemindahan
arsip inaktif dari unit kerja ……………… ke Pusat Arsip, yang melibatkan :

Nama : ...................................
Jabatan : ................................... NIP : ...................................
Unit Kerja :

Dalam hal ini bertindak atas nama unit ……………. Sebagai pihak I.
Nama : ................................... Jabatan : ...................................
NIP : ................................... Unit Kerja : Pusat
Arsip

Dalam hal ini bertindak atas nama unit kerja Pusat Arsip, sebagai pihak II.
Pihak I menyerahkan tanggung jawab dan wewenang pengelolaan arsip yang dimaksud dalam daftar terlampir
kepada pihak II. Pihak II akan memberikan layanan arsip kepada pihak I.
………….,…………………….
Pihak II Pihak I

(……………………) (……………………)
Saksi-saksi :
1. Kepala Unit Kerja
(……………………)
2. Kepala Bidang Pengawasan
(……………………)
Contoh :
BERITA ACARA PENYERAHAN ARSIP STATIS
Pada hari ini……….tanggal……bulan……………tahun…………..kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ………………………………. Jabatan :
……………………………….

Dalam hal ini bertindak atas nama …….. (instansi yang menyerahkan) untuk selanjutnya disebut pihak Pertama.

2. Nama : ………………………………. Jabatan :


……………………………….

Dalam hal ini bertindak atas Arsip Nasional Republik Indonesia/Badan/ Kantor Kearsipan Daerah untuk selanjutnya
disebut pihak Kedua, menyatakan telah mengadakan serah terima arsip-arsip statis seperti tercantum dalam Daftar
Penyerahan Arsip untuk disimpan di Arsip Nasional RI.
© Bagian Hukum dan Perundang-undangan Arsip Nasional Republik Indonesia

Yang Menerima Yang Menyerahkan


Pihak Kedua, Pihak Pertama,
(….....…………………) (….....…………………)
Arsip Nasional RI Instansi yang menyerahkan
Saksi-saksi : 1. Kepala Bidang Hukum
(….....…………………)
2. Kepala Bidang Pengawasan
(….....…………………)

Pelaksanaan Penyerahan Penyerahan arsip statis dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan bersama antara ANRI
dengan instansi pencipta arsip.
PEMUSNAHAN ARSIP

Pemusnahan arsip adalah kegiatan menghancurkan atau


meniadakan fisik dan informasi arsip melalui cara-cara
tertentu, sehingga fisik dan informasinya tidak dapat
dikenali lagi. Di dalam melakukan pemusnahan arsip
terkandung resiko yang berkaitan dengan unsur
hukum. Arsip yang sudah terlanjur dimusnahkan tidak
dapat diciptakan atau diadakan lagi.
TAHAPAN PEMUSNAHAN
ARSIP
• Pemeriksaan
• Pendaftaran
• Pembentukan Panitia Pemusnahan
• Penilaian, Persetujuan dan Pengesahan
• Pembuatan Berita Acara
• Pelaksanaan Pemusnahan
PROSEDUR PEMUSNAHAN

1.Pada prinsipnya pemusnahan arsip hanya dilakukan oleh Unit


Kearsipan setelah memperoleh persetujuan pimpinan instansi yang
bersangkutan.
2. Secara fisik pemusnahan dapat dilakukan di lingkungan Unit Kearsipan
atau ditempat lain dibawah koordinasi dan tanggungjawab Unit Kearsipan
instansi yang bersangkutan.
3. Pemusnahan non arsip seperti: formulir kosong, amplop, undangan dan
duplikasi sebagai hasil penyiangan dapat dilaksanakan di masing- masing
Unit Pengolah.
4. Pemusnahan Arsip dilakukan terhadap arsip yang telah habis nilaiguna
dan jangka simpannya serta yang dinyatakan musnah pada Jadwal Retensi
Arsip (JRA).
5. Pemusnahan Arsip dengan jangka simpan 10 tahun atau
lebih ditetapkan dengan persetujuan pimpinan Lembaga
Negara/Badan Pemerintahan yang bersangkutan setelah
mendapatkan pertimbangan dan persetujuan instansi terkait.
6. Pemusnahan dilakukan secara total sehingga tidak dikenal
lagi baik fisik maupun informasinya. Pemusnahan dapat
dilakukan dengan cara :
− Pembakaran;
− Pencacahan;
− Penggunaan Bahan Kimia, dan;
− Cara-cara lain yang memenuhi kriteria yang disebut dengan
istilah musnah.

Anda mungkin juga menyukai