Anda di halaman 1dari 3

HAND OUT

MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF


(Pertemuan ke-4)

Dosen Pengampu:

H. ISMAIL, M.S.I
NIK. X20151223

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2016 / 2017
HAND OUT
PERTEMUAN KEEMPAT

A. IDENTITAS
1. Jurusan /Fakultas : Perbankan Syari’ah / FSEI
2. Nama Mata Kuliah : AKHLAK TASAWUF
3. Kode Mata Kuliah : IA.109
4. Semester / SKS :I/2
5. Jenis Mata Kuliah : Wajib
6. Prasyarat :-
7. Dosen : H. Ismail, M.S.I

B. BAGIAN ISI
Pertemuan Keempat
Standar baik dan buruk berdasarkan ajaran akhlak, moral, dan etika

Tujuan Pembelajaran
- Standar baik dan buruk berdasarkan ajaran akhlak, moral, dan etika
- Konsep baik dan buruk menurut aliran Hedonisme, Naturalisme, Idealisme, Ilmu kalam,
dan Tasawuf
Uraian singkat Materi:
 Pengertian baik secara bahasa adalah terjemahan dari kata khoir dalam bahasa Arab, atau
good dalam bahasa Inggris. Louis Ma’luf dalam kitab Munjid, mengatakan bahwa yang
disebut baik adalah sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan.
 Baik menurut etika adalah sesuatu yang berharga untuk suatu tujuan, sebaliknya yang tidak
berguna untuk tujuan dalah buruk.
 Benar menurut etika (ilmu akhlak) ialah hal-hal yang sesuai dengan peraturan, sebaliknya
pengertian salah menurut etika ialah hal yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 Baik dan buruk dalam pembahasan aliran Idealisme, Naturalisme, Hedonisme, Aliran
Teologi Islam, dan Aliran Tasawuf.
- Aliran Hedonisme berpendapat bahwa norma baik dan buruk adalah”kebahagiaan”
karenanya suatu perbuatan apabila dapat mendatangkan kebahagiaan maka perbuatan itu
baik, dan sebaliknya perbuatan itu buruk apabila mendatangkan penderitaan
- Baik dan buruk menurut aliran Sosialisme (adat istiadat) ditentukan berdasarkan adat
istiadat yang berlaku dan dipegangi oleh masyarakat. Orang yang mengikuti dan berpegang
teguh pada adat dipandang baik, dan orang yang menentang tidak mengikuti adat istiadat
dipandang buruk dan mendapat hukuman secara adat. Adat istiadat selanjutnya
dipandandang sebagai pendapat umum. Ahmad Amin mengatakan bahwa tiap bangsa atau
daerah mempunyai adat tertentu mengenai baik dan buruk.
- Menurut aliran Idealisme; Wujud yang paling dalam dari kenyataan ( hakikat ) adalah
kerohanian. Seseorang berbuat baik pada prinsipnya bukan karena di anjurkan orang lain,
melainkan atas dasar kemauan sendiri/rasa kewajiban. Sekalipun di ancam dan dicela orang
lain, perbuatan baik itu dilakukan juga karena adanya rasa kewajiban yang terdapat didalam
nurani manusia.
- Faktor yang paling penting memengaruhi manusia adalah “ kemauan” yang melahirkan
tindakan tindakan yang konkret, pokok disini adalah “kemauan baik”.
Kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan suatu hal yang menyempurnakannyayaitu
rasa kewajiban
Aliran Teologi berpendapat bahwa ukuran baik dan buruknya perbuatan adalah ajaran Tuhan,
apakah perbuatan tersebut di perintah/di larang.Segala sesuatu yang di perintahkan Tuhan
adalah baik, sebaliknya perbuatan yang di larang Nya adalah buruk.
Konsep baik dalam islam merupakan suatu acuan bagi manusia untuk menjalankan
kehidupan sendiri. Fitrah manusia adalah berahlak mulia.Oleh karena itu bersyukur
kepadaAllah SWT dengan berakhlak baik insya Allah hidup kita selamat dengan dasar iman
yang kuat, teguh dan beramal sholih yang tepat. Sesuai dengan firman Allah dalam Al
Qur’an surat Ar-Ra’d : 29

“ orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan
tempat kembali yang baik “

C. REFERENSI

 M. Quraisy Syihab, Wawasan Al-Quran Tafsir Maudlu’I Atas Pelbagai Persoalan Umat,
Bandung: Mizan, tt
 Wahyudin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Kalam Mulia, 2001
 Rosihan Anwar & Mukhtar solihin, Aqidah Akhlak, Bandung: Pustaka Setia, 2008
 A. Mustofa, Ilmu Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2007
 Labib, Memahami Ajaran Tasawuf, Bintang Usaha Jaya, 2
 H.M. Jamil, Akhlak Tasawuf, Ciputat: Referensi, 2013
 Asep Usmar Ismail, dkk., Tasawuf, Jakarta: PSW UIN Jakarta, 2005
 Haidar Bagir, Buku Tasawuf, Bandung: Mizan Media Utama, 2005
 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000

Cirebon, 5 September 2016


Dosen Pengampu

H. ISMAIL, M.S.I

Anda mungkin juga menyukai