Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN KOTA


UPTD PUSKESMAS SEMEMI
Jalan Raya Kendung Surabaya (60198)
Telp.(031) 7413631

PENETAPAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SEMEMI


KOTA SURABAYA
NOMOR : 440/ C.VII.SP.0001.01/ 436.6.3.7 / 2016

TENTANG

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT


DI UPTD PUSKESMAS SEMEMI

KEPALA UPTD PUSKESMAS SEMEMI,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin keselamatan pasien dalam kondisi


gawat darurat dan peningkatan pelayanan klinis di UPTD
Puskesmas Sememi, maka perlu dilakukan penanganan pasien
gawat darurat secara cepat dan tepat;

b. bahwa untuk melaksanakan penanganan pasien gawat darurat


membutuhkan skil dan kerja sama yang baik dengan fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu


penetapan Penanganan Pasien Gawat Darurat di UPTD
Puskesmas Sememi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


Konsumen;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan


Publik;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012


tentang Sistem Kesehatan Nasional;

5. Penetapan Menteri Kesehatan No. 296/ Menkes/ SK/ III/ 2008


tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 856/


Menkes/ SK/ IX/ 2009 tentang Standarisasi Pelayanan Gawat
Darurat di Rumah Sakit;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691/


Menkes/ PER/ VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang


Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5


Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46


Tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas kesehatan Tingkat
Pertama;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75


Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43


Tahun 2016, tentang Standar Pelayanan Minimal;

13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44


Tahun 2016, tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;

14. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 68 Tahun 2011, tentang


Tata Naskah di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya;

15. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor 800/


11884/ 436.6.3.7/ 2015 tentang Akreditasi Puskesmas di Kota
Surabaya Tahun 2015;
16. Keputusan kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor :
800/20297/436.6.3/2016 tentang Kewajiban Petugas Pemberi
Layanan Klinis Dalam Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas Surabaya;
17. Keputusan kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor :
800/20298/436.6.3/2016 tentang Penerapan Manajemen Resiko
UPTD Puskesmas Kota Surabaya;
18. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor
800/20299/ 436.6.3/ 2016 tentang penangan kejadian Tidak
Diharapkan ( KTD ), Kejadian Tidak Cidera ( KTC ) Kondisi
Potensi Cidera ( KPC ) dan Kejadian Nyaris Cidera ( KNC )
UPTD Puskesmas Sememi;
19. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor
800/20300/ 436.6.3/ 2016 tentang tentang Dokumen Eksternal
UPTD Puskesmas Kota Surabaya.

MENETAPKAN

Menetapkan PENETAPAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SEMEMI


TENTANG PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
DI UPTD PUSKESMAS SEMEMI

PERTAMA : Penanganan pasien gawat darurat dengan cepat dan tepat


dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan
pasien;
KEDUA : Kasus - ksaus Gawat Darurat perlu di identifikasi;

KETIGA : Penanganan pasien gawat darurat dilakukan sesuai dengan prosedur


yang telah di tetapkan;

KEEMPAT : Dengan adanya penetapan ini maka surat keputusan NOMOR :


440/ C.VII.SK.6.0001.01/ 436.6.3.7 / 2015 tentang Penanganan
Pasien Gawat Darurat di UPTD Puskesmas Sememi dinyatakan
tidak berlaku;

KELIMA : Penetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di


kemuadian hari terdapat kekeliuan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 11 Januari 2016

KEPALA UPTD PUSKESMAS SEMEMI

LOLITA RIAMAWATI
NIP 196908262002122003

LAMPIRAN SURAT PENETAPAN KEPALA UPTD


PUSKESMAS SEMEMI
Nomor : 440/ C.VII.SP.0001.01/ 436.6.3.7/ 2016
Tanggal : 11 JANUARI 2016

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT DI UPTD USKESMAS SEMEMI


1) Daftar kasus gawat darurat yang bisa ditangani di UPTD puskesmas sememi
a. Luka Bakar
b. Vulnus
c. Cidera kepala
d. Diare dengan dehidrasi berat
e. Syok Hipovolemi
f. Keracunan
g. Hiperemesis gravidarum
h. Kejang eklamsi
i. Kejang demam
j. Broncho Pneumonia
k. Asma Bronchial
l. Syock Anafilaktik
m. asfiksia
n. Hipoglikemia
o. Nyeri dada
p. Asphyia
q. Sofokasi

2) Standar operasional prosedur pelayanan pasien gawat darurat


a. Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum pasien sadar atau tidak
b. Air way (jalan napas)
a. Periksa jalan napas, bebaskan jalan napas dari sumbatan sekret, darah, benda
asing
b. Lakukan tindakan triple manouver; head tilt (ekstensi kepala), chin lift (angkat
dagu ke atas), jaw thrust (dorong rahang bawah ke depan)
c. Buka mulut
d. Pemasangan oro-pharingeal tube bila pasien tidak sadar
c. Breathing (pernapasan). Periksa pernapasan pasien bernapas atau tidak dengan
listen (suara napas), look (melihat gerakan dada), feel (merasakan ada udara atau
tidak)
a. Bila tidak bernapas segera beri bantuan napas:
 Bantuan napas buatan tanpa alat (manuil) dari mulut ke mulut dengan
frekuensi 1 penolong atau 2 penolong 15:2 (15 kali pijat jantung 2 kali
napas buatan)
 Bantuan napas buatan dengan alat ambu bag, jukson reese, respirator
b. Bila pasien bernapas segera beri terapi oksigen melalui:
 Nasal catheter 3 liter
 Mask 6-8 liter
d. Circulation (sirkulasi darah)
a. Periksa bagaimana perdarahannya
b. Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan pemberian cairan
kristaloid (NaCl, RL, normal salin)
c. Periksa tekanan darah, nadi, dan perifer
e. Drugs (obat-obatan), pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantung dan
bradikardi dengan:
 Adrenalin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
 Atropin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
 Natrium bikarbonat hanya 1 mEq/kg dan paling akhir

f. ECG (rekam jantung), periksa jantung dengan ECG disertai alat DC shok bila nadi
karotis tidak teraba. Untuk tindakan ini dilakukan di tempat rujukan yang lebih
berkompeten/rumah sakit.

KEPALA UPTD PUSKESMAS SEMEMI

LOLITA RIAMAWATI
NIP 196908262002122003

Anda mungkin juga menyukai