Anda di halaman 1dari 51

MODUL AJAR

KIMIA
FASE E SEMESTER 1
"PEMANASAN GLOBAL"

Disusun Oleh:
Wahnutia Adilaregina
PPG Prajabatan Kimia 001
IDENTITAS

PENYUSUN Wahnutia Adilaregina

NAMA SEKOLAH SMA Negeri 1 Karanganyar


TAHUN PENYUSUNAN 2022
JENJANG SMA
FASE / KELAS E /X
KODE MODUL 2
ALOKASI WAKTU 2 JP x 45 menit
JUMLAH PERTEMUAN 4 Pertemuan
JUMLAH PESERTA DIDIK 36 Peserta didik
KATA KUNCI ● Kata/frasa kunci : Pemanasan Global
● Topik/konten inti : Pengertian pemanasan
global, efek rumah kaca, penipisan lapisan
ozon, pemutihan terumbu karang akibat
pemanasan global, dan solusi pemanasan
global
KOMPETENSI AWAL ● Sebelum memasuki topik ini, peserta didik
diharapkan:
1. Peserta didik telah mempelajari
metode ilmiah dan melakukan
penyelidikan ilmiah.
2. Peserta didik telah mempelajari materi
bentuk-bentuk energi dan perubahannya
3. Peserta didik dapat mengolongkan
materi kimia (atom, molekul, senyawa,
dan campuran).
PROFIL PELAJAR PANCASILA • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa dan Berakhlak Mulia
Peserta didik senantiasa ingat kepada Tuhan
yang Maha Esa disetiap kegiatan/tindakan
dan menjaga akhlaknya agar senantiasa mulia
• Bergotong royong
Memiliki kemampuan kolaborasi, bekerja
sama dengan orang lain disertai perasaan
senang dan menunjukan sikap positif,
memahami perspektif orang lain, memiliki
kemampuan berbagi dan menghargai
keputusan bersama dalam mempelajari
pemanasan global.
• Bernalar Kritis
Peserta didik dapat mengidentifikasi,
mengklasifikasi, dan menganalisis informasi
mengenai pemanasan global
SARANA DAN PRASARANA
a. ALAT ● Papan tulis, spidol, proyektor, laptop
b. BAHAN ● Print out LKPD, PPT

PRASARANA ● Buku paket, bahan ajar.


a. SUMBER AJAR ● Internet, PPT pemanasan global, video tentang
b. MEDIA AJAR pemanasan global , dan KaHoot!
c. LINGKUNGAN BELAJAR ● Ruang kelas
ALTERNATIF ● Virtual class
TARGET PESERTA DIDIK ● Peserta didik regular/tipikal
● Peserta didik dengan kesulitan belajar
● Peserta didik dengan pencapaian tinggi

MODEL PEMBELAJARAN Collaborative Learning Tipe TGT (Teams Game


Tournament)
MODA PEMBELAJARAN Pembelajaran tatap muka
METODE PEMBELAJARAN Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab,
presentasi dan game tournament
ELEMEN ● Menjelaskan fenomena secara ilmiah
● Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan
ilmiah
● Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara
ilmiah
CAPAIAN PEMBELAJARAN Peserta didik memliki kemampuan untuk
merespon isu-isu global dan berperan aktif
dalam memberikan penyelesaian masalah.
Kemampuan tersebut antara lain
mengidentifikasi, mengajukan gagasan,
merancang solusi, mengambil keputusan, dan
mengkomunikasikan terkait pemanasan
global.
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik dapat menjelaskan


pemanasan global dengan tepat
2. Peserta didik dapat menganalisis dampak
pemanasan global dengan tepat
3. Peserta didik dapat merancang solusi dari
pemanasan global dengan tepat.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pemanasan global merupakan gejala


peningkatan rata-rata suhu permukaan bumi.
Pemanasan global adalah suatu fenomena
global yang dipicu oleh kegiatan manusia
terutama yang berkaitan dengan penggunaan
bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan.
Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang
semakin lama semakin banyak jumlahnya di
atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2)
melalui proses yang disebut efek rumah kaca.
Pemanasan global perlu diatasi dengan
mengurangi emisi gas rumah kaca, sehingga
dapat menjaga kelestarian bumi.

C. PERTANYAAN PEMANTIK 1. Bagaimana suhu bumi saat ini?


2. Apa penyebab terjadinya pemanasan
global?
3. Bagaimana proses terjadinya pemanasaan
global?
4. Apakah pemanasan global dapat
dikendalikan?
5. Bagaimana cara mengendalikan
pemanasan global?
PERTEMUAN 1

Langkah-Langkah Pembelajaran Keterampilan


Waktu
1. Pendahuluan Abad 21
1. Peserta didik menjawab salam dari guru, selanjutnya • Bertakwa dan 10 Menit
berdoa bersama agar diberikan kelancaran dalam menuntut Berakhlak
ilmu (KSE, kesadaran diri dan pengelolaan Emosi/ mulia
Manajemen diri). • Bernalar Kritis
2. Guru melakukan presensi terhadap peserta didik. • Communication
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
4. Guru menyampaikan model dan metode pembelajaran
yang akan digunakan.
5. Guru melakukan apersepsi dengan menampilkan gambar
suhu bumi meningkat

Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk


meningkatkan kesadaran diri peserta didik seperti:
“Bagaimana perasaan kamu terhadap kondisi bumi saat
ini? Bagaimana cara yang bisa kamu lakukan untuk
mengatasi pemanasan global?”
(KSE, kesadaran diri dan pengelolaan Emosi/
Manajemen diri).
(Bernalar kritis, Communication)
6. Peserta didik diberikan motivasi tentang manfaat
mempelajari pemanasan global yaitu membuat peserta
didik memahami cara pengendalian pemanasan global
untuk pelestarian bumi
7. Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok yang masing-
masing kelompok berisikan 6 peserta didik.
2. Kegiatan Inti
A. Tahap 1 1. Peserta didik mengamati tampilan • Bernalar Kritis 70 Menit
Class video pemanasan global “Bisakah
presentation Kita Mengendalikan Pemanasan
Global?”
Link:
https://www.youtube.com/watch?v
=qtibq5NRUmE&t=250s
2. Peserta didik diberikan pertanyaan
pemantik untuk menggali
potensi/pola pikir peserta didik,
seperti “Bagaimana suhu bumi saat
ini?” “Apa penyebab terjadinya
pemanasan global?” “Bagaimana
proses terjadinya pemanasaan
global?” “Bagaimana perasaanmu
terhadap pemanasan global saat
ini?” “Bagaimana cara
mengendalikan pemanasan global?
(KSE, kesadaran diri dan
pengelolaan Emosi/ Manajemen
diri).
(Bernalar kritis)
B. Tahap 2 4. Peserta didik pada setiap • Bergotong-
Teams kelompok diberikan LKPD royong
tentang “Pemanasan Global” • Bernalar kritis
(Bergotong-royong). • Communication
(KSE, keterampilan sosial/
relationship skill).
5. LKPD terdiri dari tiga topik
bahasan. Kelompok 1 dan 2
membahas mengenai “Efek
Rumah Kaca”, Kelompok 3 dan 4
membahas mengenai “Pemutihan
terumbu karang akibat pemanasan
global”, serta kelompok 5 dan 6
membahas tentang “Penipisan
lapian ozon”. (Diferensiasi
konten)
6. Setiap kelompok
mengidentifikasi masalah dari
setiap topik bahasan dan
emrancang solusi dari
permasalahan yang ada (KSE,
Pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab).
7. Peserta didik mendiskusikan
LKPD yang telah dibagikan
bersama teman di kelompoknya.
(Bergotong-royong, Bernalar
kritis) (KSE, keterampilan
sosial/ relationship skill).
8. Kelompok yang sudah
menyelesaikan LKPD
“Pemanasan Global” terlebih
dahulu diminta untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya dan akan mendapat
point dari guru (Communication)
9. Guru mengevaluasi jawaban
peserta didik dalam pengerjaan
LKPD
10. Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
menanyakan hal-hal yang kurang
mengerti
C. Tahap 3 11. Peserta didik secara berkelompok • Bernalar Kritis
Game & melakukan game tournament • Bergotong-
Tournament menggunakan aplikasi KaHoot! royong
12. Guru menampilkan game pin pada
layar dan meminta setiap
kelompok untuk join ke dalam
game tersebut
13. Guru menampilkan soal yang
diberikan pada layar dan
kemudian peserta didik menjawab
melalui aplikasi
14. Peserta didik secara berkelompok
menjawab soal yang diberikan
melalui smartphone (Bergotong-
royong dan bernalar kritis)
(KSE, keterampilan sosial/
relationship skill).
15. Peserta didik yang menjawab
dengan tepat dan cepat akan
mendapatkan point tertinggi
(KSE, Pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab).
D. Tahap 4 16. Peserta didik diberikan informasi • Bergotong-
Team perolehan point tertinggi dari royong
Recognition game tournament setiap
kelompok
17. Kelompok dengan perolehan
point tertinggi yaitu juara 1,2, dan
3 akan diberikan penghargaan
3. Penutup (10 menit)
1. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.

Peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi dengan menanyakan pemahaman
yang telah diperoleh, menuliskan perasaan saat mempelajari pemanasan global dan hal-
hal yang masih belum dipahami berkaitan dengan pemanasan global (KSE, kesadaran
diri dan pengelolaan Emosi/ Manajemen diri).
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan mengucapakan salam penutup.
LEMBAR PENGAMATAN
PENILAIAN PRESENTASI/UNJUK KERJA
Mata Pelajaran : Kimia
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Semester :

No Skor
Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1 Pelafalan dan performans
2 Urutan penyajian
3 Isi penyajian
4 Ketepatan waktu
5 Kemampuan mempertahankan ide
6 Kemampuan menjawab
pertanyaan
Total skor
Nilai angka

Keterangan :
Skala penskoran :
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI

Aspek Kriteria dan Skor


yang Dinilai 1 2 3 4

Pelafalan
Pelafalan tidak Pelafalan cukup Pelafalan
kurang jelas,
Pelafalan dan jelas, sehingga jelas, sehingga sangat jelas,
sehingga materi
performans materi sulit materi mudah sehingga materi
kurang bisa
dipahami dipahami mudah dipahami
dipahami

Penyajian Penyajian
Urutan Penyajian
kurang runtut, sangat runtut,
Urutan penyajian kacau, cukup runtut,
kurang mudah sangat mudah
penyajian sehingga sulit mudah dipahami,
dipahami, dan dipahami, dan
dipahami dan jelas
kurang jelas jelas

Sesuai dengan Sangat sesuai


Tidak sesuai Kurang sesuai
tujuan kegiatan, dengan tujuan
Isi penyajian dengan tujuan dengan tujuan
masih perlu kegiatan, sehingga
kegiatan kegiatan
penjelasan mudah dipahami

Waktu yang Waktu yang Waktu yang


Sesuai dengan
Ketepatan digunakan digunakan digunakan
alokasi waktu
waktu kurang/lebih 6 kurang/lebih 4 kurang/lebih 2
yang disediakan
menit menit menit

Mampu
Kurang mampu Mampu
mempertahankan
Kemampuan Tidak mampu mempertahankan mempertahankan
ide, tetapi alasan
memperta mempertahankan ide, kurang bisa ide dengan
kurang
hankan ide ide membuat alasan memberi alasan
logis/masih bisa
logis secara logis
diterima

Tidak mampu
Mampu Mampu Menjawab
Kemampuan menjawab semua
menjawab menjawab semua pertanyaan
menjawab pertanyaan,
sebagian kecil sebagian besar dengan benar dan
pertanyaan kurang menguasai
pertanyaan pertanyaan jelas
materi
LEMBAR PENILAIAN KERJA SAMA/ GOTONG ROYONG

Pedoman Observasi Sikap Kerjasama/ Gotong-royong

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam gotong- royong.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap kerjasama yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

No Aspek pengamatan Skor


1 2 3 4
1 Aktif dalam kerja kelompok
2 Kesediaan membantu teman yang
kesulitan
3 Kesediaan melakukan tugas sesuai
kesepakatan

Nilai akhir : skor yang diperoleh x 100 %

Skor maksimal
RUBRIK PENILAIAN KERJASAMA

Aspek Kriteria dan Skor


yang Dinilai 1 2 3 4

Peserta didik Peserta didik Pesera didik selalu


Peserta didik
kurang aktif berperan aktif berperan aktif
cukup aktif dalam
dalam dalam dalam
memberikan
Aktif dalam kerja memberikan memberikan memberikan
masukan, mencari
kelompok masukan, mencari masukan, mencari masukan, mencari
informasi dan
informasi dan informasi dan informasi dan
berdiskusi dalam
berdiskusi dalam berdiskusi dalam berdiskusi dalam
kelompok
kelompok kelompok kelompok
Peserta didik
Peserta didik Peserta didik Peserta didik
kadang-kadang
kurang berinisiatif sering berinisiatif selalu berinisiatif
Kesediaan berinisiatif untuk
untuk membantu untuk membantu untuk membantu
membantu teman membantu
temannya yang temannya yang temannya yang
yang kesulitan temannya yang
mengalami mengalami mengalami
mengalami
kesulitan kesulitan kesulitan
kesulitan
Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Peserta didik
kurang cukup selalu
bertanggung
Kesediaan bertanggung bertanggung bertanggung
jawab untuk
melakukan tugas jawab untuk jawab untuk jawab untuk
melalukan tugas
sesuai kesepakatan melalukan tugas melalukan tugas melalukan tugas
sesuai
sesuai sesuai sesuai
kesepakatan
kesepakatan kesepakatan kesepakatan
LEMBAR PENILAIAN BERPIKIR KRITIS

Pedoman Observasi Sikap Berpikir Kritis

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap peserta didik dalam berpikir kritis. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap kerjasama yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

No Aspek pengamatan Skor


1 2 3 4
1 Mampu bertanya sesuai topik
2 Menjawab pertanyaan sesuai topik
3 Kelengkapan jawaban diskusi
4 Kebenaran jawaban diskusi

Nilai akhir : skor yang diperoleh x 100 %

Skor maksimal
RUBRIK PENILAIAN KERJASAMA

Aspek Kriteria dan Skor


yang Dinilai 1 2 3 4

Peserta didik
Peserta didik Peserta didik
pernah Pesera didik selalu
kadang-kadang sering
Mampu bertanya mengajukan mengajukan
mengajukan mengajukan
sesuai topik pertanyaan tetapi pertanyaan sesuai
pertanyaan sesuai pertanyaan sesuai
tidak sesuai dengan topik
topik topik
dengan topik
Peserta didik Peserta didik
Peserta didik Pesera didik selalu
pernah menjawab kadang-kadang
Menjawab sering menjawab menjawab
pertanyaan tetapi menjawab
pertanyaan sesuai pertanyaan pertanyaan
jawaban tersebut pertanyaan
dengan benar dengan benar
topik salah dan tidak dengan benar
sesuai dengan sesuai dengan
sesuai dengan sesuai dengan
topik topik
topik topik

Peserta didik Peserta didik Peserta didik


Peserta didik
menuliskan menuliskan menuliskan
Kelengkapan menuliskan
dengan kurang dengan cukup dengan sangat
jawaban diskusi dengan lengkap
lengkap jawaban lengkap jawaban lengkap jawaban
jawaban diskusi
diskusi diskusi diskusi

Peserta didik Peserta didik


Peserta didik Peserta didik
menuliskan menuliskan
Kebenaran menuliskan menuliskan semua
sebagian kecil sebagian besar
jawaban diskusi jawaban diskusi jawaban diskusi
jawaban diskusi jawaban diskusi
namun tidak benar dengan benar
dengan besar dengan besar
KISI-KISI SOAL ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF

NAMA SEKOLAH : SMA N 1 KARANGANYAR SEMESTER :I


MATA PELAJARAN : KIMIA MATERI : PEMANASAN GLOBAL
FASE :E/X

NO ASPEK BENTUK NO
TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI INDIKTOR
SOAL SOAL
C1 C2 C3 C4 C5 C6

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Peserta didik dapat
menentukan bahan bakar
Peserta didik dapat merancang solusi Pemanasan
1 ramah lingkungan untuk ✔️ PG 1
dari pemanasan global dengan tepat. Global
menanggulangi pemanasan
global
Peserta didik dapat menganalisis Peserta didik dapat
dampak pemanasan global dengan Pemanasan menentukan dampak
2 ✔️ PG 2
tepat Global pemanasan global di
bidang ekologi
Peserta didik dapat
Peserta didik dapat menganalisis
mengidentifikasi aktivitas
dampak pemanasan global dengan Pemanasan
3 manusia yang ✔️ PG 3
tepat Global
menyebabkan pemanasan
global
Peserta didik dapat menganalisis Pemanasan
Peserta didik dapat
dampak pemanasan global dengan Global
4 menentukan beberapa ✔️ PG 4
tepat
dampak pemanasan global
Peserta didik dapat merancang Pemanasan Peserta didik dapat
solusi dari pemanasan global Global menentukan peran
5 ✔️ PG 5
dengan tepat. tumbuhan dalam mengatasi
pemanasan global
Peserta didik dapat menganalisis Peserta didik dapat
dampak pemanasan global dengan Pemanasan menentukan dampak
6 ✔️ PG 6
tepat Global negatif pemanasan global
bagi petani
Peserta didik dapat menganalisis Peserta didik dapat
dampak pemanasan global dengan Pemanasan mengidentifikasi dampak
7 ✔️ PG 7
tepat Global pemanasan global

Peserta didik dapat


Peserta didik dapat menjelaskan
Pemanasan menjelaskan efek rumah
8 pemanasan global dengan tepat ✔️ PG 8
Global kaca dalam pemanasan
global
Peserta didik dapat merancang Pemanasan Peserta didik dapat
solusi dari pemanasan global Global menentukan upaya
9 ✔️ PG 9
dengan tepat. mencegah penipisan
lapisan ozon di atmosfer
Peserta didik dapat merancang Pemanasan Peserta didik dapat
solusi dari pemanasan global Global menganalisis alternatif
10 ✔️ PG 10
dengan tepat. penanggulangan gas rumah
kaca

Berdasarkan hasil asesmen diagnostik, peserta didik dibagi kedalam 3 kelompok sebagai berikut:
1) Kelompok Mahir : Benar 6-10 butir soal
2) Kelompok Cukup Mahir : Benar 4-5 butir soal
3) Kelompok Kurang Mahir : Benar 0-3 butir soal
ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
PEMANASAN GLOBAL

1. Bahan bakar ramah lingkungan diperlukan untuk mengurangi dampak pemanasan global.
Berikut ini contoh bahan bakar yang ramah lingkungan adalah...
A. Solar
B. Bensin
C. Biogas
D. Pertamax
E. Aftur
2. Pemanasan global juga berdampak serius terhadap ekologi. Salah satu contoh dampak
pemanasan global di bidang ekologi adalah...
A. Perubahan habitat beruang laut
B. Penipisan lapisan ozon
C. Mencainya es dan gletser
D. Perubahan pola cuaca
E. Banjir
3. Berikut ini adalah beberapa aktivitas manusia yang dapat menyebabkan pemanasan global,
kecuali...
A. Pembakaran sampah
B. Polusi metana oleh peternakan
C. Membakar sampah
D. Asap kendaraan bermotor
E. Menggunakan kendaraan listrik
4. Perhatikan beberapa peristiwa berikut!

(1) Mencairnya es di kutub

(2) Terjadinya perubahan iklim

(3) Suhu lingkungan menjadi sejuk

(4) Berkurangnya flora dan fauna

(5) Banyaknya tumbuhan baru

Dampak dari pemanasan global ditunjukkan oleh nomor..


A. 1, 2, dan 4
B. 2, 3, dan 5
C. 2, 3, dan 4
D. 3, 4, dan 5
E. 1,3, dan 5
5. Peranan tumbuhan dalam mengatasi dampak pemanasan global adalah....
A. Menyerap energi cahaya matahari dalam proses fotosintesis sehingga mengurangi panas.
B. Meneduhkan jalan sehingga panas berkurang.
C. Menggunakan karbondioksida untuk fotosintesis sehingga mengurangi gas rumah kaca.
D. Menyerap energi cahaya matahari dalam fotosintesis sehingga mengurangi panas.
E. Mengeluarkan oksigen untuk pernafasan
6. Dampak negatif dari pemanasan global bagi para petani adalah...
A. Suhu lebih panas sehingga tanaman tidak mengalami pertumbuhan.
B. Iklim berubah sehingga menyebabkan gagal panen.
C. Suhu malam hari lebih panas sehingga petani tidak sempat beristirahat.
D. Berkurangnya volume panen karena gas rumah kaca.
E. Menginkatkan intensitas air hujan
7. Berikut ini yang bukan merupakan dampak pemanasan global adalah...
A. Turunnya salju di Mesir
B. Hujan es di Indonesia
C. Badai Haiyan di Filipina
D. Turunnya salju di Antartika
E. Mencairnya gletser
8. Efek rumah kaca disebabkan oleh...
A. Banyaknya bangunan yang terbuat dari kaca.
B. Meningkatnya kadar gas rumah kaca di atmosfer bumi.
C. Banyaknya limbah kaca yang tidak diolah.
D. Pantulan benda-benda di bumi yang bersifat seperti kaca.
E. Banyaknya produk kosmetik menggunakan kaca

9. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah adanya penipisan lapisan ozon adalah...

A. Menambah intensitas penggunaan kendaraan pribadi baik mobil atau motor.

B. Menggunakan pembersih rumah tangga dari bahan alami.


C. Mulai menggunakan gas nitrous oxide.

D. Membuat perenanaan tentang peluncuran roket.

E. Menggunakan AC secara berlebihan

10. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor mengakibatkan naiknya suhu udara di daerah
perkotaan yang dapat mengganggu proses pernapasan makhluk hidup. Gas buangan dari
kendaraan tersebut bersifat sebagai gas rumah kaca dan racun bagi tubuh. Salah satu alternatif
untuk mengatasi masalah tersebut yang paling tepat adalah...

A. Membuat saringan CO2 ditempat tempat tertentu.

B. Membuat alat deteksi CO2 pada kendaraan bermotor.

C. Memberi penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.

D. Menggalakkan kegiatan penghijauan di kota besar.

E. Menutup pabrik kendaraan bermotor


KISI-KISI SOAL SUMATIF

NAMA SEKOLAH : SMA N 1 KARANGANYAR SEMESTER :I


MATA PELAJARAN : KIMIA MATERI : PEMANASAN GLOBAL
FASE :E/X

NO ASPEK BENTUK NO
TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI INDIKTOR
SOAL SOAL
C1 C2 C3 C4 C5 C6

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Peserta didik dapat menganalisis Pemanasan Peserta didik dapat
dampak pemanasan global dengan Global menganalisis hubungan
1 tepat antara terjadinya penipisan ✔️ Uraian 1
lapisan ozon dengan
pemanasan global
Peserta didik dapat menjelaskan Peserta didik dapat
pemanasan global dengan tepat menentukan reaksi CFC
Pemanasan
2 dengan ozon dalam ✔️ Uraian 2
Global
terjadinya pengikisan
lapisan ozon
Peserta didik dapat merancang Peserta didik dapat
solusi dari pemanasan global Pemanasan menganalisis solusi
3 ✔️ Uraian 3
dengan tepat. Global penangulangan pengikisan
lapisan ozon
4 Peserta didik dapat menganalisis Peserta didik dapat
dampak pemanasan global dengan menganalisis dampak di
Pemanasan
tepat bidang kesehatan dan ✔️ Uraian 4
Global
lingkungan dari penipisan
lapisan ozon
5 Peserta didik dapat merancang Pemanasan Peserta didik dapat
solusi dari pemanasan global Global menganlisis kemungkinan
dengan tepat. perbaikan lapisan ozon
✔️ Uraian 5
yang terkikis dan cara
memperbaiki lapisan ozon
yang telah terkikis
ASESMEN SUMATIF

ULANGAN HARIAN PEMANASAN GLOBAL

Bacalah artikel berikut!

Penipisan Lapisan Ozon

Atmosfer adalah samudra udara dan sumberdaya alam yang berharga untuk kehidupan di
bumi. Sayangnya aktivitas manusia baik untuk kepentingan nasional maupun pribadi
menyebabkan kerusakan atmosfer yaitu penipisan lapisan ozon sebagai perisai pelindung bagi
kehidupan di Bumi.

Molekul ozon terdiri dari tiga atom oksigen sedangkan molekul oksigen yang terdiri dari
dua atom oksigen. Jumlah molekul ozon lebih sedikit dari molekul oksigen. Setiap sejuta
molekul udara hanya terdapat sepuluh molekul ozon. Kendati demikian selama hampir satu
miliar tahun, kehadiran molekul ozon di atmosfer telah berperan penting dalam menjaga
kehidupan di Bumi. Bergantung pada lokasinya, ozon dapat melindungi atau bahkan
membahayakan kehidupan di Bumi. Molekul ozon di troposfer (hingga 10 kilometer di atas
permukaan bumi) adalah ozon yang “berbahaya”. Ozon “berbahaya” ini dapat merusak
jaringan paru-paru dan tumbuhan. Tapi sekitar 90 persen ozon yang ditemukan di stratosfer
(antara 10 dan 40 kilometer di atas permukaan bumi) adalah ozon yang "baik". Ozon “baik”
ini berperan menguntungkan karena menyerap ultraviolet (UV B) yang berbahaya dari radiasi
sinar matahari.

Tanpa lapisan ozon yang menguntungkan ini, manusia akan lebih mudah terserang
penyakit tertentu. Pada dekade terakhir jumlah molekul ozon telah menurun. Pada tahun 1974-
1987 para ilmuan menduga bahwa klorofluorokarbon (CFC) adalah penyebabnya. Pada
September 1987 para diplomat dari seluruh dunia bertemu di Montreal (Kanada) dan mereka
setuju untuk menetapkan batasan tajam penggunaan CFC bagi aktivitas industri, kantor, dan
rumah tangga.

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Analisislah korelasi terjadinya penipisan lapisan ozon dengan pemanasan global?


2. Tulislah persamaan reaksi kimia kemungkinan reaksi CFC dengan ozon di stratosfer!
3. Analisislah solusi yang tepat untuk menanggulangi penipisan lapisan ozon!
4. Analisislah dampak yang terjadi dibidang kesehatan maupun lingkungan apabila terjadi
penipisan lapisan ozon!
5. Analisislah apakah lapisan atmosfer yang sudah terkikis dapat diperbaiki kembali?
Bagaimana caranya? Jelaskan!
SOAL REMIDIAL

Sumber panas utama permukaan Bumi adalah sinar Matahari. Energi yang
dipancarkan Matahari disalurkan ke Bumi berupa radiasi, kemudian energi ini
berubah menjadi panas di permukaan Bumi. Energi Matahari yang sampai di
permukaan Bumi dimanfaatkan dalam menunjang aktivitas manusia, seperti
mengeringkan baju, mengeringkan hasil pertanian, pembangkit tenaga listrik,
dan lain-lain. Radiasi tersebut merupakan gelombang pendek bersuhu hangat.
Gelombang pendek bersuhu hangat tersebut tidak seluruhnya diserap oleh
permukaan Bumi, sebagian lagi dipantulkan kembali menuju luar angkasa berupa
gelombang inframerah, sehingga suhu permukaan Bumi tidak akan kelebihan
panas. Gas-gas penyebab efek rumah kaca, seperti gas karbon dioksida (CO2),
gas metana (CH4), klorofluorokarbon (CFC), nitrogen monoksida (NO2),
nitrogen dioksida (NO), dan belerang dioksida (SO2) yang berada pada atmosfer
Bumi menyerap energi dari gelombang pada rentang panjang gelombang 5 – 50
nm. Molekul-molekul gas rumah kaca menyerap energi untuk dapat bervibrasi
dan berotasi, dan sebagian besar energi lainnya dipancarkan lagi ke permukaan
Bumi. Akibatnya, gelombang inframerah tidak dapat dilepaskan menuju luar
angkasa, melainkan dipantulkan kembali menuju Bumi, sehingga kebutuhan
suhu rata-rata 15 o C untuk permukaan Bumi dari efek rumah kaca dapat
terpenuhi.

Analisis artikel tersebut lalu jawablah pertanyaan berikut:


a. Mengapa CO2 memiliki kontribusi tertinggi dalam pemanasan global?
b. Bagaimana cara pengendalian gas rumah kaca agar tidak menyebabkan
pemanasan global?
SOAL PENGAYAAN

Pembakaran batu bara, minyak dan gas alam, penggundulan hutan, kegiatan
pertanian dan industri turut mengubah komposisi atmosfer dan berkontribusi terhadap
perubahan iklim. Aktivitas manusia ini telah menyebabkan peningkatan konsentrasi
partikel dan gas rumah kaca di atmosfer. Peningkatan konsentrasi gas karbondioksida
dan gas metana menaikkan suhu bumi. Adapun baik bertambahnya konsentrasi
partikel maupun konsentrasi partikel yang bertebaran di awan justru menurunkan suhu
bumi. Gambar berikut menunjukkan kontributor utama penyebab perubahan suhu di
atmosfer.

Analisis Gambar tersebut lalu jawablah pertanyaan berikut:


a. Apakah yang menjadi kontributor utama pemanasan global?
b. Hal manakah yang masih diduga menurunkan suhu bumi?
c. Tulislah reaksi kimia setara dari pembakaran sempurna gas metana!
REFLEKSI
d. Carilah informasi GURUsumber
dari berbagai DAN PESERTA DIDIK bahwa partikel-
untuk mengemukakan
partikel yang tersebar di awan dapat menyebabkan penurunan suhu bumi.
Partikel apa sajakah dan apa hubungannya dengan aktivitas manusia? Tulislah
sumber informasi yang Kalian rujuk.
e. Jelaskan prinsip-prinsip kimia hijau yang manakah yang tidak didukung oleh
aktivitas manusia yang tertulis pada artikel tersebut?
f. Kembangkan argumen terhadap kegiatan manusia yang tertulis pada artikel
tersebut sehingga mendukung pengurangan emisi gas karbondioksida.
REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK

Refleksi Guru Refleksi Peserta didik Catatan

1. Apakah ada kendala pada 1. Apakah anda sudah dapat


kegiatan pembelajaran? memahami materi
2. Apakah semua Peserta didik pemanasan global?
aktif dalam kegiatan 2. Apakah anda sudah dapat
pembelajaran? menganalissi dampak dari
3. Apa saja kesulitan Peserta pemanasan global?
didik yang dapat diidentifikasi 3. Apakah anda memiliki
pada kegiatan pembelajaran? solusi untuk mengatasi
4. Apakah Peserta didik yang pemanasan global?
memiliki kesulitan ketika 4. Apakah anda memiliki
berkegiatan dapat teratasi ketertarikan untuk
dengan baik? mempelajari topik ini lebih
5. Apa level pencapaian rata-rata lanjut? mengapa?
Peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh Peserta didik
dapat dianggap tuntas dalam
pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh
Peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?
MATERI PEMBELAJARAN

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat
0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Pemanasan Global akan diikuti
dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia
sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami
musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

Berdasarkan gambar di
samping, suhu rata-rata udara
di permukaan Bumi meningkat
0,75ºC pada abad lalu, tetapi
naiknya berlipat ganda dalam
50 tahun terakhir.

Badan PBB, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), memproyeksikan


bahwa pada tahun 2100 suhu rata-rata dunia cenderung akan meningkat dari 1,8ºC menjadi 4ºC
dan skenario terburuk bisa mencapai 6,4ºC kecuali dunia mengambil tindakan untuk membatasi
emisi gas rumah kaca. Sepertinya, angka tersebut memang tidak begitu besar. Akan tetapi,
perlu diketahui selama Zaman Es terakhir sekitar 11.500 tahun yang lalu, suhu rata-rata dunia
hanya 5ºC lebih rendah daripada suhu udara sekarang, dan saat itu hampir seluruh benua Eropa
tertutup lapisan es tebal. Jika tren pemanasan ini terus berlanjut maka 11 tahun terpanas dalam
sejarah semuanya terjadi hanya dalam 12 tahun terakhir.

Komponen Gas Penyusun Atmosfer


Atmosfer adalah lapisan udara yang melingkupi sebuah planet, termasuk Bumi, dari
permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Udara merupakan kumpulan berbagai
macam gasAtmosfer Bumi terdiri kumpulan berbagai macam gas. Gas penyusun atmosfer
Bumi memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia
Gas Simbol Volume
Nitrogen N2 78.08
Oksigen O2 20.95
Argon Ar 0.93
Karbondioksida CO2 0.035
Neon Ne 0.0018
Methan CH4 0.00017
Helium He 0.0005
Hidrogen H2 0.000009
Xenon Xe 0.000004

Nitrogen
Merupakan unsur gas yang paling besar prosentasenya di atmosfer. Gas nitrogen sangat
dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Gas nitrogen sering juga digunakan sebagai bahan
dasar industri pupuk
Oksigen
Oksigen merupakan unsur gas yang sangat diperlukan untuk pernafasan manusia dan
mahluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Komposisi oksigen dalam atmosfer
mencapai 21%, oksigen terdapat di perairan terutama perairan laut dangkal dan di daratan
sampai batas ketinggian tertentu di atas permukaan air laut, semakin tinggi tempat suatu
wilayah dari permukaan air laut, lapisan oksigennya semakin tipis. Karena ada oksigen kita
dapat bernafas, menyalakan lilin dan lainnya.
Argon
Argon simbolnya Ar, merupakan elemen gas terbesar ke tiga di atmosfer Bumi setelah
unsur gas nitrogen dan oksigen. Nama elemen Argon, diambil dari bahasa Yunani Argos yang
artinya tidak aktif, karena Argon tidak mudah ber-reaksi dengan elemen lain. Argon digunakan
bersama dengan gas Neon dalam industri listrik untuk mengisi lampu neon. Gas Argon
berwarna biru. Lampu neon yang diisi dengan Gas Argon lebih hemat listrik dibandingkan
lampu listrik biasa.
Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau dan gas asam yang ringan.
Karbondioksida disebut juga gas asam karbon, molekulnya terdiri dari 1 atom karbon dan 2
atom oksigen, disimbolkan CO2. Karbondioksida sering disebut udara campuran.
Beberapa manfaat Gas Karbondioksida :
• Karbondioksida digunakan untuk memproduksi Sodium Carbonat Na2CO3, sodium
bikarbonat NaHC03dan bahan kimia lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia.

• Gas Karbondioksida bersifat tidak mudah terbakar dan dapat melokalisir panas, itu
sebabnya digunakan sebagai pengisi tabung pemadam kebakaran.

• Gas Karbondioksida dibutuhkan dalam pernafasan dan fotosintesis tumbuhan.

Kandungan Karbondioksida dalam jumlah yang banyak di atmosfer dapat


menyebabkan polusi udara sehingga menimbulkan gangguan pada pernafasan mahluk hidup,
misalnya sesak nafas pada manusia.
Neon
Neon adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan non reaktif. Neon termasuk gas
mulia seperti halnya Gas Helium, Argon, Kripton, Xenon dan Radon.
Kegunaan Gas Neon adalah sebagai berikut:
• Dimanfaatkan untuk lampu neon Kota di malam hari

• Keperluan iklan

• Dapat dimanfaatkan untuk indikator tegangan tinggi

• Dimanfaatkan dalam dunia kedokteran, misalnya untuk membantu melihat hasil


rontgen

Metana (CH4)
Gas Metana terdiri dari Carbon dan Hidrogen. Methan adalah gas yang tidak berwarna
berbau, mudah terbakar dan lebih ringan dari udara. Di beberapa planet seperti Jupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus, methan merupakan komponen besar di dalam atmosfernya.
Methan digunakan sebagai bahan bakar karena Gas Alam yang digunakan sebagai bahan bakar
mengandung 85% Gas Methan (CH4), 10% Etane (C2H6) dan selebihnya adalah Propane
(C3H8), Butane (C4H10), Pantene (C5H2) dan Alkane
Helium
Helium berasal dari bahasa Yunani Helios, yang artinya Matahari. Helium termasuk
gas mulia, lebih ringan dari udara, sehingga dimanfaatkan untuk pengisi balon gas dan balon
udara. Helium juga digunakan untuk bahan bakar yang dapat menggerakan mesin roket.
Hidrogen
Hidrogen digunakan pada industri kimia, untuk membuat amonia (NH3), kegunaan
amonia antara lain untuk membuat pupuk.
Para ahli metalurgi menggunakan hidrogen untuk memisahkan logam murni dengan oksida,
contohnya digunakan untuk menghasilkan lembaran tembaga.
Xenon
Xenon berasal dari bahasa Yunani, Xenon yang artinya asing. Xenon merupakan gas
mulia, tidak berwarna dan tidak berbau, Gas Xenon tidak ber-reaksi dengan elemen lain,
sehingga banyak digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan pada
industri kimia dan indusri elektronik.

1. Penyebab terjadinya Pemanasan Global


 Matahari
Bumi semakin panas akibat dari matahari yg
semakin bergejolak. matahari dalam seabad ini sering
muncul bintik-bintik matahari akibat ledakan energi
hidrogen. berdasarkan penelitian, ternyata semakin
banyak jumlah bintik-bintik itu, maka energi panas yg
dipancarkan oleh matahari juga semakin tinggi yang akan
mempengaruhi juga panas di bumi.
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan
diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.
Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah
meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca
akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati
sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama
pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut
tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena radiasi Matahari
dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan
dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin
telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan
bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-
rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott
dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat
estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh
Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol
sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan
dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar
pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
 Efek Rumah Kaca
Matahari memancarkan
sinarnya dalam bentuk radiasi
ultraviolet ke bumi yang akan
diterima oleh bumi dan dipantulkan
kembali dalam bentuk radiasi
inframerah. Sinar matahari masuk
ke bumi sebagai panas, yang
sebagiannya dipantulkan kembali ke
angkasa, sebagiannya lagi diserap
baik oleh permukaan bumi yang
berwarna agak gelap maupun oleh
“gas-gas rumah kaca” yang terkandung dalam atmosfer. Gas-gas rumah kaca ini bertindak
seperti layaknya “benda hitam”, di mana cahaya yang datang akan dipantulkan kembali sebagai
panas (cahaya dengan panjang gelombang pendek yang disebut inframerah. Semakin pendek
panjang gelombangnya, semakin panas). Semakin banyak kandungan atau konsentrasi gas-gas
rumah kaca ini, semakin banyak panas yang dilepaskan, maka semakin panaslah atmosfer
bumi. Ini yang disebut sebagai efek rumah kaca (greenhouse effect).
Efek Rumah Kaca terjadi alami karena memungkinkan kelangsungan hidup semua
makhluk di bumi. Tanpa adanya Gas Rumah Kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana
(CH4), atau dinitro oksida (N2O), suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin.
Sejak awal jaman industrialisasi, awal akhir abad ke-17, konsentrasi Gas Rumah Kaca
meningkat drastis. Diperkirakan tahun 1880 temperatur rata-rata bumi meningkat 0.5 – 0.6
derajat Celcius akibat emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Bukti terjadinya Efek Rumah Kaca sebagai berikut:
1. Pertama, berdasarkan ilmu fisika, beberapa gas mempunyai kemampuan untuk menahan panas.
Tak ada yang patut diragukan dari pernyataan ini.
2. Kedua, pengukuran yang dilakukan sejak tahun 1950-an menunjukkan tingkat konsentrasi Gas
Rumah Kaca meningkat secara tetap, dan peningkatan ini berhubungan dengan emisi Gas
Rumah Kaca yang dihasilkan industri dan berbagai aktivitas manusia lainnya.

3. Ketiga, penelitian menunjukkan udara yang terperangkap di dalam gunung es telah berusia 250
ribu tahun . Artinya: Konsentrasi Gas Rumah Kaca di udara berbeda-beda di masa lalu dan
masa kini. Perbedaan ini menunjukkan adanya perubahan temperatur. Konsentrasi Gas Rumah
Kaca terbukti meningkat sejak masa pra industri.

Lapisan atmosfir bumi terdiri atas troposfir, stratosfir, mesosfir dan termosfer. Lapisan
terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar 35%
dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang
bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang
lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan
partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh
uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan
bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah
mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi
yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan
kembali dalam bentuk sinar inframerah.

Secara sederhana, proses


terjadinya efek rumah kaca dimulai
saat panas matahari merambat dan
masuk ke permukaan bumi.
Kemudian panas matahari tersebut
akan dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi ke angkasa melalui
atmosfer. Sebagian panas matahari
yang dipantulkan tersebut akan
diserap oleh gas rumah kaca yang
berada di atmosfer. Panas matahari tersebut kemudian terperangkap di permukaan bumi, tidak
bisa melalui atmosfer sehingga suhu bumi menjadi lebih panas.
Gas Rumah Kaca adalah karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O),
hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6). Jenis gas
rumah kaca yang memberikan sumbangan paling besar bagi emisi gas rumah kaca adalah
karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) di sektor energi dan transport, penggundulan hutan,
dan pertanian. Sementara, untuk gas rumah kaca lainnya (HFC, PFC, SF6 ) hanya menyumbang
kurang dari 1%
 Bocornya lapisan ozon
Ozon ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840. Ozon
merupakan molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang dilambangkan dengan simbol O3.
Meskipun ozon bisa ditemukan dalam jumlah yang kecil di semua lapisan atmosfer, namun
karena adanya proses kimia dan radiasi, keberadaannya tidak terlalu signifikan. Hampir sekitar
90 persen dari jumlah ozon yang ada di atmosfer berada pada lapisan teratas yang dikenal
dengan nama stratosfer, yang lokasinya sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Wilayah
yang berisikan konsentrasi terbesar dari ozon ini dinamakan sebagai lapisan ozon. Ozon terdiri
dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon
dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosferbumi dan membentuk
suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.
Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242
nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar
dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm.
Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam
lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.
Ozon amat mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan bahan cemar biasa.
Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah
dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi
eletromagnetik. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada
tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua. Itulah salah satu dari kegunaan lapisan ozon,
dan masih banyak lagi kegunaan lainnya.
Ozon membentuk cairan berwarna biru tua pada suhu di bawah -112 C, dan cairan
berwarna biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C. Selain itu mempunyai bau yang keras,
menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus eletrik seperti kilat,
dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Ozon adalah gas beracun sehingga bila
berada dekat permukaan tanah akan berbahaya dan bila terhisap dapat merusak paru-paru
bahkan mampu menyebabkan kematian.
Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet dari pancaran sinar
matahari. Pada tahun 1930, Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah. Di
mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari mampu menguraikan
gas oksigen di udara bebas.
Molekul oksigen tersebut terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini dikenal
dengan nama photolysis. Lalu kedua atom oksigen tadi secara alamiah bertumbukan dengan
molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, kemudian terbentuklah ozon.
Reaksi Pembentukan Ozon :
Sinar Ultra Violet → O─O + O → O3
Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang dikenal dengan nama lapisan ozon
adalah kumpulan ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah photolysis. Lapisan ozon ini
berada pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di atas permukaan bumi.
Selain terjadi proses pembentukan molekul ozon, secara alamiah terjadi juga proses
penguraian O3. Sinar ultraviolet yang mempunyai energi tinggi dapat memutus ikatan rantai
molekul ozon, sehingga molekul ozon tersebut kembali menjadi atom oksigen bebas (O) dan
molekul oksigen (O2). Pada kondisi normal, tanpa adanya Bahan Perusak Ozon (BPO), reaksi
pembentukan dan penguraian molekul Ozon terjadi dalam keadaan seimbang sehingga jumlah
molekul Ozon di stratosfir relatif stabil.
Reaksi Penguraian Ozon :
Sinar UV + O3 ===> O2 + O
O + O3 ===> O2 + O2
2O3 <===> 3O2
Saat ini lapisan ozon terus mengalami penipisan karena banyak terdapatnya zat-zat pencemar
udara yang beredar di atmosfer. Zat- zat pencemar udara yang sangat berperan dalam proses
penipisan lapisan ozon dikenal dengan ODS (Ozone Depleting Substances)
diantaranya;Chlorofluorocarbons (CFCs),Hydrochlorofluorocarbons(HCFCs), Halons, Methy
l Bromide, Carbon Tetrachloride, dan Methyl Chloroform.
Zat-zat perusak ozon tersebut sebagian besar digunakan sebagai bahan pendingin,
foaming agents, fire extinguishers pada pemadam kebakaran, pestisida, dan aerosol
propellants. Diantara zat-zat pencemar udara tadi, CFC merupakan aktor utama penipisan
lapisan ozon. CFC atau Freon banyak digunakan sebagai bahan pendingin, antara lain
digunakan pada air conditioner (AC) dan kulkas. Di udara, CFC dan zat-zat ODS terdegradasi
dengan sangat lambat. Bentuk utuh mereka dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan mereka
bergerak melampaui Troposfer dan mencapai Stratosfer. Di Stratosfer, akibat intensitas sinar
ultraviolet matahari, mereka akan pecah dan melepaskan molekul chlorine dan bromine. Kedua
molekul ini terdapat pada zat-zat ODS dan merupakan unsur yang dapat merusak lapisan ozon.
Para peneliti memperkirakan satu atom chlorine dapat merusak 100.000 molekul ozon.

 Penebangan Hutan
Dengan adanya pembabatan hutan di dunia yang tiap tahun mencapai 30 juta hektar,
jelas turut memperparah keadaan. Hutan yang selama ini menjadi pelindung bagi berbagai jenis
satwa dari ancaman pemanasan global seharusnya dapat membantu mengurangi pemanasan
global .Tapi , dalam kenyataan di lapangan masalah tersebut sangat akut.Yakni hutan amazon,
yang hamper 70% wilayahnya habis dibabati oleh manusia dalam rangka produksi hasil
daging.Sedangkan di Indonesia itu sendiri, masalah pembabatan hutan tersebut disebabkan
karena pembukaan lahan baru yang bertujuan membuka perkebunan, keinginan memperoleh
penghasilan dari penjualan kayu atau hasil hutan yang jika dilakukan secara ilegal memerlukan
biaya yang sangat tinggi. Hal tersebut dipengaruhi karena tingkat kesadaran masyarakat
terhadap lingkungan yang masih sangat rendah.

1. Dampak Pemanasan Global


Dalam laporan terakhir Panel PBB untuk Perubahan Iklim disebutkan bahwa rata-rata
temperatur global telah naik 1,3°F (setara 0,72 °C) dalam 100 tahun terakhir. Muka air laut
mengalami kenaikan rata-rata 0,175 centimeter setiap tahun sejak 1961. Fakta tersebut mau
tidak mau memberikan dampak bagi makhluk hidup maupun lingkungan. Dampak pemanasan
global tersebut diantaranya:

 Perubahan Iklim (Climate Change)


Penting untuk dimengerti perbedaan antara iklim dan cuaca. Iklim adalah pola cuaca
umum yang terjadi selama bertahun-tahun dalam jangka waktu panjang , antara 30-100 tahun.
Contoh: iklim tropis, sub-tropis, iklim panas, iklim dingin. Cuaca adalah kondisi harian gejala
alam, seperti suhu, curah hujan, tekanan udara dan angin , yang terjadi dan berubah dalam
waktu singkat. Contoh: cerah berawan, hujan badai, dll.
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari
belahan Bumi Utara (Northern ) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi.
Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Daerah hangat akan
menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum
begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan
pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca,
sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasipada atmosfer. Akan tetapi, uap air
yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan
cahaya matahari kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen
untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat
sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu,
air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering
dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.
Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih
besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin
mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Dampak-dampak perubahan iklim lainnya:
1. Musnahnya berbagai jenis keanekaragaman hayati

2. Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir

3. Mencairnya es dan glasier di kutub

4. Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena


kekeringan yang berkepanjangan

5. Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100
diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.

6. Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching)
dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia

7. Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan

8. Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah -daerah baru


karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk)

9. Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.

 Peningkatan Permukaan Laut


Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga
akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, sehingga memperbanyak
volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10-25 cm (4 – 10 inchi)
selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9–88 cm (4-
35 inchi) pada abad ke-21. Berikut diberikan data perubahan tinggi rata-rata permukaan laut
diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.

Perubahan tinggi permukaan air laut akan


sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.
Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan
6 persen daerah Belanda, 17,5 persen
daerah Bangladesh, dan banyak pulau-
pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan
meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara
sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di
daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi
daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi
dari daerah pantai. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi
ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa
pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan
dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar
dari Florida Everglades.

 Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan


Pemanasan global (Global Warming) memberi dampak pada berbagai aspek kehidupan
manusia, termasuk pada bidang kesehatan. The Washington Post menggambarkannya dalam
sebuah diagram yang menarik:
Pada gambar di atas, dapat dilihat bagaimana pemanasan global akan mempengaruhi
perubahan lingkungan seperti: perubahan cuaca dan lautan, pergeseran ekosistem dan
degradasi lingkungan.
Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas)
yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas
(heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis.
Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan
dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat
mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana
alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana
sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis,
penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air
(Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases).
Contohnya yaitu meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai
vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah
yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah perkotaan yang panas
dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global
Warming, dimana terjadi pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai
meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini
berkembang biak.
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga
berkontribusi padawaterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan
polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi
terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis,
penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

 Dampak Terhadap Sosial Ekonomi


Jika terjadi kenaikan air laut di indonesia maka akan hilangnya pulau-pulau kecil
merupakan ancaman langsung, tidak saja berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi dan
ekosistem tetapi juga terhadap Geopolitik mengingat pulau terluar merupakan pijakan penting
dalam menentukan batas wilayah dengan negara lain.
Rusaknya terumbu karang akan sangat mengganggu kegiatan sosial ekonomi
masyarakat, mengingat terumbu karang memiliki fungsi sebagai tempat pemijahan dan
bertelur, sehingga sangat mempengaruhi stok ikan. Berdasarkan data, sekitar 30 juta nelayan
di dunia tergantung pada ikan-ikan karang. Dan, setengah kebutuhan protein dan kandungan
gizi untuk 400 juta orang miskin di dunia disuplai dari ikan. Belum lagi nilai ekonomi untuk
wisata bahari juga akan terpengaruh. Selain itu, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir akan
menjadi korban yang begitu nyata, beberapa nelayan yang menangkap ikan disana,sebagian
besar merasakan dampak terhadap cuaca yang semakin sulit ditentukan kapan sebaiknya
melaut karena musim ikan semakin sulit diprediksi.
 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pertanian

Perpaduan antara meningkatnya suhu rata-rata, siklus hidrologi yang terganggu sehingga
menyebabkan musim kemarau lebih panjang dan musim hujan yang lebih intensif namun lebih
pendek, meningkatnya siklus anomali musim kering dan hujan dan berkurangnya kelembaban
tanah akan menganggu sektor pertanian.Perubahan iklim akan mempengaruhi hasil panen yang
kemungkinan besar akan berkurang disebabkan oleh semakin keringnya lahan akibat musim
kemarau yang lebih panjang. Pada skala yang ekstrem, berkurangnya hasil panen dapat
mengancam ketahanan pangan. Selain itu, kebutuhan irigasi pertanian juga akan semakin
meningkat namun disaat yang sama terjadi kekurangan air bersih karena mencairnya es di
kutub yang menyebabkan berkurangnya cadangan air bersih dunia. Hal ini dapat berujung pada
kegagalan panen berkepanjangan yang juga menyebabkan pasokan pangan menjadi sangat
tidak pasti.

Sektor pertanian perlu beradaptasi terhadap perubahan iklim karena seiring dengan
semakin tingginya suhu bumi dan berubahnya pola presipitasi terjadi juga: perubahan zona
iklim dan pertanian, perubahan pola produksi pertanian, makin meningkatnya produktivitas
karena pertambahan CO2 di atmosfer dan bertambahnya kerentanan orang-orang yang tidak
memiliki tanah dan miskin. Dampak perubahan iklim terhadap Indonesia dapat positif maupun
negatif. Di beberapa daerah, konsentrasi CO2 di atmosfer dan radiasi matahari dapat berakibat
positif untuk proses fotosintesis. Namun demikian, penelitian pemodelan yang dilakukan Amin
(2004, dalam PEACE, 2007) menyimpulkan bahwa pemanasan global menyebabkan
penurunan hasil panen di Jawa Barat dan Jawa Timur. Sementara konsentrasi CO2 yang
dilipatgandakan akan mempengaruhi hasil panen di benua Asia antara -22% hingga +28% pada
tahun 2100 (Reilley, 1996 dalam PEACE, 2007).

Dampak perubahan iklim sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Salah satu sektor yang
paling terpengaruh dengan perubahan iklim adalah sektor pertanian. perubahan iklim akan
berdampak pada pergeseran musim, yakni semakin singkatnya musim hujan namun dengan
curah hujan yang lebih besar. Sehingga, pola tanam juga akan mengalami pergeseran.
Disamping itu kerusakan pertanaman terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi yang
berdampak pada banjir dan tanah longsor serta angin

2. Menanggulangi Pemanasan Global


 Membatasi emisi CO2 untuk mengurangi produksi gas rumah kaca
Teknik yang efektif untuk membatasi emisi karbon ada dua yakni mengganti energi
minyak dengan sumber energi lainnya yang tidak mengemisikan karbon dan yang kedua
penggunaan energi minyak sehemat mungkin. Energi alternatif yang dapat digunakan
diantaranya angin, sinar matahari, energi nuklir, dan panas bumi. Kincir angin dapt merubah
energi angin menjadi energi listrik. Sinar matahari juga dapat dirubah menjadi energi listrik
atau sumber panas yang bisa dimanfaatkan seperti pemanas air, kompor matahari, dll. Energi
panas bumi bisa dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik. Sumber energi alternatif
memang lebih mahal dibanding energi minyak namun penelitian lebih lanjut akan membantu
untuk lebih menekan biaya.
Emisi CO2 dapat dikurangi jika mobil-mobil bisa lebih hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan
insinyur telah bekerja untuk menciptakan mesin yang hemat bahan bakar. Penemuan-
penemuan telah mengembangkan alat untuk menggantikan mesin pembakaran atau
menggunakan mesin yang lebih kecil. Sebuah mobil dengan tenaga batery listrik telah
memasuki pasar, tetapi masih dilengkapi dengan mesin kecil berbahan bakar minyak. Bahan
bakar sel yakni sebuah alat yang mampu merubah energi kimia menjadi energi listrik bisa
dikembangkan untuk mobil-mobil di masa depan. Selain itu, kita dapat menanggulangi dampak
pemanasan global dengan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim
MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR

• PPT Pemanasan Global:


https://docs.google.com/presentation/d/172oQY8xnx_S4IkNu1ZPFU47IILQM2gap/edit?
usp=share_link&ouid=101946419320599761625&rtpof=true&sd=true
• LKPD Pemanasan Global:
https://drive.google.com/file/d/138QF8GBUQKXgRXP0Rxp7SBcPvF1wrGjY/view?usp
=share_link
• Buku Pegangan Peserta Didik:
https://drive.google.com/file/d/1Kb_epzDJQIKugcsu_D9VYPUeig9nXzNC/view?usp=s
haring

DAFTAR PUSTAKA

Johari dan Rachmawati. 2016. ESPS Kimia 1. Jakarta: Erlangga.


Puspaningsih, A.R., Tjahjadarmawan, E., & Krisdianti, N.R. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Saidah, Aas. dan Michael Purba. 2017. Kimia C1. Jakarta : Erlangga.

GLOSARIUM

Pemanasan Global : Peningkatan konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas


lainnya pada amtosfer bumi membuat atmosfer bumi menahan
lebih banyak panas dari matahari
Efek Rumah Kaca : Efek rumah kaca adalah istilah untuk menggambarkan proses sinar
matahari yang sebagian dipantulkan dan sebagian diserap dan
diradiasikan ulang melalui gas rumah kaca yang terdiri atas uap
air, karbondioksida (CO2), metana, nitrous oxide (N2O) dll.
Gas Rumah Kaca : Gas-gas di atmosfer yang dapat menangkap panas matahari seperti
arbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen
monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), dan gas metana (CH4)
El-Nino : El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di
atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian
tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan
awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di
wilayah Indonesia.
La-Nina : La Nina adalah fenomena yang berkebalikan dengan El Nino.
Ketika La Nina terjadi, Suhu Muka Laut (SML) di Samudera
Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi
normalnya.
Gletser : Gletser merupakan sesuatu yang terbentuk dari salju atau es yang
mengendap dalam jumlah yang banyak serta dalam waktu yang
lama
Ozon : Ozon adalah molekul gas yang tersusun dari tiga atom oksigen
yang secara alami terdapat di atmosfer bumi dan menyerap radiasi
sinar ultraviolet
Atmosfer : Atmosfer adalah lapisan gas dengan ketebalan ribuan kilometer
yang terdiri atas beberapa lapisan dan berfungsi melindungi bumi
dari radiasi sinar ultraviolet
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PEMANASAN GLOBAL
EFEK RUMAH KACA AKIBAT GAS EMISI KENDARAAN BERMOTOR DAN GAS
BUANGAN INDUSTRI

Nama: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas : X E 1
1. Jelaskan proses terjadinya efek rumah kaca akibat emisi gas kendaraan bermotor dan
industri berdasarkan gambar berikut!
Proses terjadinya efek rumah kaca
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….

Dampak terjadinya efek rumah kaca


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Solusi untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………….
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PEMANASAN GLOBAL
PENIPISAN LAPISAN OZON AKIBAT CFC (CHLOROFLUOROCARBON)

Nama: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas : X E 1
2. Jelaskan proses terjadinya penipisan lapisan ozon akibat CFC berdasarkan gambar
berikut!
Proses terjadinya penipisan lapisan ozon
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….

Dampak terjadinya penipisan lapisan ozon


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Solusi untuk mencegah penipisan lapisan ozon
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………….
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PEMANASAN GLOBAL
PEMUTIHAN TERUMBU KARANG AKIBAT PEMANASAN GLOBAL

Nama: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas : X E 1
3. Jelaskan proses terjadinya pemutihan terumbu karang akibat pemanasan global
berdasarkan gambar berikut!
Proses terjadinya pemutihan terumbu karang
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….

Dampak terjadinya pemutihan terumbu karang


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Solusi untuk mencegah pemutihan terumbu karang
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………….
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Scan QR Untuk Mengakses Video Berikut
VIDEO QR
PENYEBAB EFEK RUMAH KACA

PROSES PENIPISAN LAPISAN OZON


AKIBAT CFC

PEMUTIHAN TERUMBU KARANG

Anda mungkin juga menyukai