Anda di halaman 1dari 21

SMKN JATENG DI SEMARANG

Energi dan Perubahannya | SMK kelas X


BAHAN
AJAR IPAS

DISUSUN OLEH
TIM LANTIP 2 IPAS UNNES
BAB 3 Energi dan Perubahannya

PETA KONSEP

Energi

Usaha Bentuk Energi Perubahan


Energi
Usaha sebagai Energi Mekanik
perubahan energi 1) Perubahan
potensial energi mekanik
Energi Potensial 2) Perubahan
Usaha sebagai energi kimia
Energi Kinetik 3) Perubahan
perubahan energi
energi listrik
kinetik
4) Perubahan
Energi kalor
energi kalor
Usaha sebagai
output kinerja Energi Listrik
mesin Sumber
Energi
Energi Kimia

Energi Nuklir
Sumber energi Sumber energi
tidak dapat dapat
diperbarui diperbarui

Pernahkah Anda berpikir bahwa sebenarnya segala aktivitas selalu bersinggungan dengan energi?
Tubuh manusia memerlukan makanan sebagai sumber energi, penerangan rumah membutuhkan energi
listrik, dan kendaraan memerlukan bahan bakar sebagai sumber energi. Bagaimana jika energi tersebut
dipakai secara terus- menerus? Manusia sebagai makhluk bumi yang dikaruniai akal dan budi memiliki
kewajiban untuk menjaga sumber energi agar tetap lestari.

A. Usaha dan Energi


1. Konsep Energi
Energi adalah kemampuan melakukan kerja atau usaha. Selain itu, energi bisa disebut
dengan tenaga. Hal ini dikarenakan ketika melakukan berbagai macam aktivitas, seperti berlari,
berjalan, membaca, menulis, dan lain-lain diperlukan suatu tenaga. Berdasarkan hukum
kekekalan energi, energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan sehingga jumlahnya tetap, tetapi
bentuknya dapat berubah- ubah. Berikut macam-macam bentuk energi
a. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah penjumlahan antara energi potensial dan energi kinetik. Sebuah
benda yang memiliki energi mekanik dapat dipastikan menyimpan energi potensialsebagai
akibat dari kedudukannya dan energi kinetik sebagai akibat geraknya. maka rumus energi
mekanik adalah gabungan antara rumus energi potensial dengan rumus energi kinetik.

Dengan :
EM = energi mekanik (J)
EP = energi potensial (J)
EK = energi kinetik (J)
Pada energi mekanik dikenal hukum kekekalan energi mekanik, yang menyatakan
bahwa “Pada suatu sistem yang terisolasi, gaya-gaya yang bekerja hanyalah gaya- gaya
dalam yang bersifatkonservatif sehingga jumlah energi potensial dan energi kinetik selalu
konstan.” Hukum kekekalan energi mekanik dinyatakan sebagai berikut.

Persamaan tersebut diturunkan menjadi

1) Energi Potensial
Energi potensial adalah energi suatu benda akibat kedudukannya. Suatu benda berada
pada ketinggian h, memiliki energi potensial sebesar:

Dengan :
EP = energi potensial (J)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)
2) Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena terjadinya perpindahan.
Pada saat benda bergerak dengan kecepatan v, maka benda tersebut memiliki energi
kinetik sebesar :

Dengan :
EK = energi kinetik (J)
m = massa (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

b. Energi Kalor/ Termal


Energi termal atau yang disebut sebagai energi panas atau termal, dihasilkan ketika
terjadi kenaikan suhu. Panas atau kalor tersebut akan bergerak dari temperatur rendah ke
temperatur yang lebih tinggi. Karena peningkatan suhu, molekul dan atom akan bergerak
lebih cepat. Energi panas, yang disebut sebagai energi panas, dihasilkan ketika terjadi
kenaikan suhu. Karena peningkatan suhu, molekul dan atom akan bergerak lebih cepat.
Sumber energi panas terdiri dari 5 macam, yaitu energi panas matahari, energi panas bumi,
energi panas api, energi panas listrik, dan energi panas dari gesekan dua benda.
Contohnya, kompor listrik dapat mengeluarkan panas karena terjadi interaksi elektron
saat arus listrik mengalir, serta lilin terbakar menjadi panas karena interaksi molekul CH
dengan O2 hingga menimbulkan panas.
c. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang mengalirkan arus listrik pada suatu benda. Energi
listrik ini bisa dikatakan salah satu energi yang tidak bisa dipisahkan dari manusia terutama
pada zaman yang sudah modern. Salah satu alat atau perangkat yang tidak bisa lepas dari
energi listrik adalah ponsel yang saat ini mungkin kamu genggam.
Bahkan, energi listrik juga dibutuhkan dalam dunia industri, salah satunya adalah
pabrik-pabrik yang ketika berproduksi sangat bergantung pada mesin-mesinnya yang dapat
berjalan jika ada listrik. Contoh-contoh dari energi listrik, seperti komputer, televisi,
eskalator, lift dan lain-lain.
1) Energi potensial listrik, yaitu energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
Dalam hal ini, muatan listrik tersebut tidak mengalir (statis). Besarnya energi potensial
listrik dapat dinyatakan sebagai berikut :

Dengan :
W = energi listrik (J)
q = muatan listrik (C)
V = potensial listrik (V)
2) Energi listrik dalam rangkaian, yaitu energi yang dimiliki oleh muatan listrik yang
mengalir. Berdasarkan energi listrik statis dan hukum Ohm, persamaan energi listrik
pada rangkaian dinyatakan sebagai berikut :

Dengan :
W = energi listrik (J)
I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan (R)
t = waktu (t)
d. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang diserap pada reaksi kimia selama penguraian atau
pembentukan senyawa. Energi kimia yang tersimpan di dalam tubuh biasanya karbohidrat,
lemak, dan protein. Semua zat-zat gizi tersebut akan diolah dan diuraikan di dalam tubuh
menjadi asam lemak, gula, gliserol, dan asam amino. Dari hasil penguraian inilah energi
yang dikemas dalam bentuk ATP. ATP adalah zat kimia yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan energi sebelum digunakan.Selain pada makanan, energi kimia bisa kamu lihat
pada baterai, aki kendaraan, bensin, batu bara, minyak tanah, dan lain-lain. Pada umumnya,
aktivitas pemanfaatan energi kimia ditandai dengan kenaikan atau penurunan suhu sistem.
1) Reaksi endoterm, yaitu reaksi kiia yang ditandai dengan suhu sistem. Kalor dari
lingkungan diserap oleh sistem saat bereaksi sehingga suhu sistem mengalami kenaikan.
2) Reaksi eksoterm, yaitu reaksi kimia yang ditandai dengan penurunan suhu sistem. Kalor
dari sistem dibuang ke lingkungan saat bereaksi sehingga suhu sistem mengalami
penurunan.
e. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah bentuk energi yang dilepaskan akibat interaksi inti atom yang
dihasilkan dari reaksi peluruhan bahan radioaktif dengan sifat tidak stabil. Bahan radioaktif
dapat meluruh menjadi molekul yang stabil dengan mengeluarkan sinar alfa, beta dan gama
serta mengeluarkan energi yang cukup besar. Energi yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik ataupun untuk keperluan kedokteran, konstruksi dan banguan.

2. Konsep Usaha
Usaha adalah besarnya energi atau gaya yang diberikan untuk memindahkan atau
menggerakkan suatu benda atau objek. Yang dimaksud dengan memindahkan di sini artinya
tempat atau letaknya yang berubah setelah dilakukan usaha. Perhatikan gambar 3.1 berikut ini.

s
A B
Gambar 3.1. Ilustrasi perpindahan motor
Motor agar dapat melakukan kerja perlu mendapatkan energi dari bahan bakar, kerja atau usaha
yang dilakukan motor yaitu dengan bergerak dan berpindah tempat dari titik A menuju ke titik
B sejauh s. Berdasarkan gambar tersebut, motor melakukan usaha sebesar W dengan persamaan
sebagai berikut :

Dimana :
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)

Oleh karena gaya merupakan besaran vektor, arah gaya menentukan besarnya kerja
yang dilakukannya. Perhatikan contih gambar disamping. Berdasarkan gambar tersebut, gaya F
menarik benda dengan arah kemiringan θ hingga benda berpindah ke kanan sejauh s. Dapat
dikatakan gaya tersebut melakukan usaha sebagai berikut.
Dengan :
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
s = sudut antara gaya dan perpindahan (0)
w

3. Hubungan Energi dan Usaha


Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Hubungan energi terhadap usaha
dinyatakan sebagai berikut.
a. Usaha sebagai perubahan energi potensial
Sistem energi yang melakukan kerja sehingga sistem kerja tersebut memiliki perbedaan
kedudukan dan ketinggian. Dapat dikatakan bahwa sistem tersebut melakukan usaha
sebesar perubahan energi potensialnya.

b. Usaha sebagai perubahan energi kinetik


Sistem energi yang melakukan kerja sehingga sistem kerja tersebut memiliki perubahan
kecepatan, dapat dikatakan bahwa usaha sistem tersebut merupakan perubahan energi
kinetiknya.

c. Usaha sebagai output kinerja mesin


Dalam bidang teknologi manufaktur, sebuah usaha diartikan sebagai kinerja output
mesin karena daya merupakan kecepatan sebuah mesin melakukan kerja. Persamaan dari
usaha dapat dituliskan sebagai berikut.

Mesin mendapatkan energi yang berasal dari bahan bakar atau listrik. Energi tersebut
dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut.

Berdasarkan kedua persamaan tersebut, dapat dihitung efisiensi dari sebuah mesin dengan
rumus sebagai berikut.

Dengan :
W = usaha (J) t = waktu penggunaan (s)
= daya masukan (W atau J/s) = efisiensi mesin (%)
= daya keluaran (W atau J/s) E = energi masukan (J)
B. Sumber Energi Tidak Dapat Diperbarui
Keberlangsungan energi fosil dan mineral terbatas karena energi ini tidak dapat diperbarui jika
ketersediaannya sudah habis. Berikut beberapa sumber energi yang tidak dapat diperbarui

1. Minyak Bumi
Kumpulan titik-titik minyak yang masih berwujud lumpur hitam dan belum dapat
dimanfaatkan secara langsung disebut sebagai minyak mentah (crude oil). Supaya dapa
dimanfaatkan, minyak mentah tersebut harus diproses melalui proses pengolahan dalam dua
tahap.
a. Pengolahan tahap awal (primary process)
Pengolahan tahap awal dilakukan melalui proses distilasi bertingkat yang dilakukan
berkali-kali agar dapat dihasilkan fraksi produk sesuai dengan perbedaan titik didihnya.
Secara umum, proses distilasi ini dibagi menjadi lima fraksi, yaitu sebagai berikut.
1) Fraksi pertama menghasilkan gas yang memiliki titik didih 25°C. Gas hasil distilasi,
kemudian dicairkan kembali dengan menurunkan suhu di bawah 25°C. Gas ini disebut
dengan liquid petroleum gas (LPG) yang digunakan sebagai bahan bakar kompor dan
las serta jenis-jenis pembakar lainnya.
2) Fraksi kedua menghasilkan nafta. Produk ini tidak dapat langsung dimanfaatkan, tetapi
harus melalui pengolahan tahap kedua hingga menjadi bensin (gasoline) dan produk
petrokimia lainnya.
3) Fraksi ketiga menghasilkan kerosin dan avtur. Minyak tanah (kerosin) merupakan
bahan bakar kompor yang saat ini sudah jarang ditemui. sedangkan avtur merupakan
bahan bakar pesawat terbang.
4) Fraksi keempat menghasilkan solar sebagai bahan bakar mesin diesel dan berbagai
mesin keperluan industri.
5) Fraksi kelima menghasilkan residu yang dapat diolah menjadi berbagai produk, yaitu
sisa distilasi berupa aspal dan lilin.

Gambar 3.2 Fraksi distilasi bertingkat minyak mentah


b. Pengolahan tahap kedua (secondary process)
Proses pengolahan tahap kedua, antara lain sebagai berikut.
1) Perengkahan (cracking), yaitu proses perubahan struktur kimia senyawa
2) Proses ekstraksi, yaitu pembersihan produk menggunakan pelarut untuk memperoleh
3) Proses kristalisasi, yaitu proses pemisahan produk melalui perbedaan titik leburnya.
4) Pembersihan (treating), yaitu pembersihan dari kontaminasi kotoran dengan cara
menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat, atau hidrogenasi.
2. Batu Bara
Menurut teori in situ, batu bara terbentuk dari pepohonan yang mati, tetapi tidak
mengalami pembusukan secara sempurna. Pada umumnya, batu bara terbentuk di hutan basah
atau rawa-rawa. Sisa jasad tumbuhan terakumulasi menjadi sedimen organik. Proses
terbentuknya batu bara terjadi melalui dua tahap, yaitu tahap biokimia dalam proses
penggambutan (peatification) dan tahap geokimia dalam proses pembatubaraan (coalification).
Melalui proses tersebut, batu bara terbentuk dalam berbagai tingkat kematangan.
a. Pengolahan batu bara
Pengolahan batu bara bertujuan membersihkan kotoran karena keberadaan pengotor
menyebabkan turunnya nilai kalor atau panas batu bara. Secara umum, pengelolaan batu
bara melalui tiga tahap, yaitu persiapan (preparation), pemisahan (consentration), dan
dewatering.
1) Persiapan (preparation), yaitu proses persiapan yang dilakukan untuk mengurangi
ukuran butir-butir batu bara sesuai ukuran penggunaannya, Pengurangan ukuran butir
biasa dilakukan dengan alat pemecah (crusher) atau penggiling (grinder).
2) Pemisahan (consentration), yaitu proses pemisahan antara batu bara dan material
pengotornya. Proses pemisahan dilakukan dengan metode gravity concentration, yaitu
proses pemisahan mineral berdasarkan pengaruh gaya gravitasi. Mineral dengan bentuk,
ukuran, dan berat jenis yang berbeda akan menjadi mineral yang saling terpisah satu
dengan yang lain. Metode pemisahan tersebut, antara lain sebagai berikut.
a) Flowing film concentration, yaitu proses pengambilan konsentrat berdasarkan
specific gravity pada aliran air yang tipis.
b) Jigging, yaitu proses konsentrasi berdasarkan cepat lambatnya pengendapan antara
pengotor dan batu bara.
c) Flotasi, yaitu proses konsentrasi berdasarkan senang atau tidaknya mineral terhadap
gelembung udara.
3) Dewatering merupakan proses pemisahan antara cairan dan padatan setelah proses
konsentrasi. Proses ini dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu sebagai berikut.
a) Thickening, yaitu tahapan pertama berupa pemisahan padatan dengan cairan
berdasarkan kecepatan mengendapnya batu bara dalam suatu pulp hingga didapat
solid factor = 1 (50% kadar solid).
b) Filtration, yaitu proses pemisahan padatan dan cairan dengan cara menyaring
hingga didapat solid factor = 4 (80% kadar solid).
c) Drying, yaitu operasi penghilangan kadar air dengan pemanasan hingga padatan
benar-benar bebas dari cairan (100% kadar solid).
b. Pemanfaatan energi batu bara
Pemanfaatan batu bara sebagai sumber energi bahan bakar mengalami perkembangan
yang sangat pesat seiring kemajuan teknologi pada bidang energi tambang dan mineral.
Beberapa pemanfaatan batu bara, di antaranya sebagai berikut.
1) Bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Sektor pembangkit listrik ini
menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya. Hal ini dikarenakan batu bara tidak
perlu diolah lebih lanjut terlebih dahulu. Jenis batu bara tingkat rendah pun dapat
digunakan sebagai bahan bakar boiler tersebut.
2) Pemanfaatan pada industri semen. Seiring meningkatnya harga bahan bakar minyak,
industri semen mulai beralih menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Keuntungan
lain dari penggunaan batu bara, yaitu bahan bakar abu dari sisa pembakaran batu bara
dapat menjadi bahan baku pada pembuatan semen. Hal ini karena residu dari proses
pembakaran batu bara secara sempurna terdiri atas 15-21% Al2O3, 25-40% SiO2, 20-45%
Fe203, dan 1-5% Ca0.
3) Briket batu bara. Briket batu bara berfungsi sebagai pengganti arang yang sering
digunakan untuk keperluan kuliner. Contohnya, pada pembuatan barbeku atau ikan
bakar. Keuntungan menggunakan briket adalah menghasilkan api yang lebih stabil dan
tahan lama daripada arang konvensional. Penggunaan briket juga meminimalkan asap
hasil pembakaran karena kadar air pada briket lebih rendah daripada kadar air dalam
arang.
4) Dimetil Eter (DME). DME merupakan gas hasil proses gasifikasi material batu bara.
Potensi DME sangat besar sebagai pengganti LPG, baik kepentingan rumah tangga
maupun industri. DME diyakini lebih ramah lingkungan karena proses pembakarannya
tidak menghasilkan sulfur, menghasilkan api biru, dan tidak merusak lapisan ozon.
5) Batu bara cair (coal liquid). Saat ini telah ditemukan metode pencairan batu bara yang
berpotensi menggantikan bahan bakar minyak. Proses pencairan batu bara dapat
dilakukan melalui empat cara, yaitu sebagai berikut.
 Pyrolisis, yaitu proses pemanasan batu bara dengan suhu lebih dari 400 °C. Proses
ini menghasilkan arang (char), cairan (liquid), dan gas. Proses ini merupakan proses
yang paling sederhana, tetapi dipandang kurang efektif karena lebih dominan
menghasilkan arang daripada cairan.
 Solvent extraction, yaitu proses yang dilakukan dengan mencampurkan batu bara
dengan pelarut (solvent) untuk menghasilkan cairan pada suhu hingga 500 °C dan
tekanan hingga 5.000 psi.
 Catalytic liquefaction, yaitu proses pencairan batu bara menggunakan katalis
sebagai zat penambah hidrogen. Katalis dapat berupa besi(III) oksida (Fe203,), seng
(11) klorida (ZnCl2), dan timah(II) klorida (SnCl2).
 Konversi batu bara menjadi cair (indirect liquefaction), yaitu proses konversi batu
bara menjadi cair yang dilakukan melalui dua tahap konversi. Pertama, batu bara
direaksikan dengan uap air (H2O) dan oksigen (02) untuk mendapatkan gas karbon
monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Kedua, gas dimurnikan untuk membersihkan
unsur S, N, dan pengotor lainnya. Hasil direaksikan dengan katalis untuk dikonversi
menjadi cair.
3. Sumber Energi Nuklir
Beberapa unsur radioaktif merupakan sumber energi nuklir yang keberadaannya tidak
dapat diperbarui. Walaupun bahan radioaktifnya relatif kecil, potensi energi nuklir yang
dihasilkan sangat besar. Unsur radioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
adalah isotop uranium-235 (235U) dan isotop plutonium-239 (239Pu) pada reaksi fisi (pemecahan
inti), sedangkan pada reaksi fusi (penggabungan inti) menggunakan deuterium (2H) dan tritium
(3H) yang merupakan isotop dari hidrogen (1H). Kehadiran teknologi nuklir merupakan solusi
alternatif dari krisis energi seiring menipisnya cadangan energi fosil. Energi yang dihasilkan
oleh reaksi nuklir miliaran kali lebih banyak dibanding energi fosil dengan 1 gram bahan bakar
nuklir setara 8 ton bahan bakar minyak. Dampak dari pembangkitan energi nuklir sangat besar
apabila tidak ditangani dengan benar. Bahan nuklir memiliki sifat radioaktif yang sangat
berbahaya bagi kehidupan. Apabila terjadi kegagalan reaktor, ledakan yang sangat hebat
layaknya bom nuklir dapat terjadi.

C. Sumber Energi Dapat Diperbarui


Berbagai sumber daya alam tersedia melimpah, meskipun pengembangannya belum dilakukan
secara maksimal. Berikut beberapa sumber dari energi yang dapat diperbarui.
1. Matahari
Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di muka bumi, termasuk
sebagai sumber energi alternatif pada bidang teknologi manufaktur dan keperluan rumah
tangga. Konversi energi sinar matahari dengan sel surya (solar cell) saat ini banyak diminati
karena sel surya cocok digunakan untuk berbagai keperluan di tempat yang berbeda, seperti
perumahan, perkantoran, hingga perindustrian. Perhatikan Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Pemanfaatan panel surya tipe on grid


Sistem pembangkit listrik tenaga surya yang dimanfaatkan untuk keperluan rumah
tangga umumnya disebut sebagai solar home system (SHS). Pada awalnya, SHS dikembangkan
untuk rumah-rumah di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik, tetapi
sekarang banyak rumah di kota-kota besar memasang SHS sebagai sumber energi alternatif
selain suplai dari PLN. Untuk keperluan rumah tangga, umumnya digunakan modul panel surya
dengan kapasitas daya 50 hingga 100 WP (Watt-peak). Energi listrik yang dihasilkan oleh
modul sel surya pada siang hari selain digunakan saat siang. juga disimpan dalam baterai untuk
digunakan pada malam hari.
a. Komponen SHS
Pada instalasi panel surya, baik pada skala rumah tangga maupun sektor lainnya, sistem sel
surya membutuhkan perangkat-perangkat sebagai berikut.
1) Modul panel surya, yaitu sebuah piranti yang berfungsi menangkap cahaya matahari
yang selanjutnya akan diubah menjadi energi listrik arus searah (DC) dan disimpan di
baterai.
2) Regulator (controller), yaitu perangkat pengatur arus dari solar cell ke baterai Arus
akan masuk ke baterai ketika keadaan baterai kosong dan akan menghentikan pengisian
arus ketika baterai penuh.
3) Baterai, yaitu piranti yang digunakan untuk menampung energi listrik dari sel surya saat
siang hari.
4) Inverter, yaitu peringkat daya yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) menjadi
arus bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai perancangan
rangkaiannya.
b. Instalasi SHS
Instalasi pemasangan SHS harus didahului dengan penghitungan kebutuhan energi listrik
rumah tangga yang akan menjadi pedoman banyaknya komponen panel surya yang
dibutuhkan.
1) Menentukan banyaknya modul sel surya (WP). Dalam menentukan banyaknya panel
surya, kita harus menghitung kebutuhan daya (kWh) rumah tangga tersebut. Selanjutnya,
modul sel surya dirumuskan sebagai berikut.
( )
( )
( )
Sebagai contoh, sebuah rumah tangga rata-rata membutuhkan energi listrik 20
kWh/bulan Rata-rata kebutuhan per hari adalah sebagai berikut.
( )

Selanjutnya, di negara tropis, lama penyinaran efektif kurang lebih 5 jam sehingga WP
dapat dihitung sebagai berikut.

Kebutuhan modul sel surya ini perlu ditambah 20% untuk mengakomodasi efisiensi
panel surya yang tidak mungkin 100% dan untuk catu daya bagi inverter dan regulator
Dengan demikian, kebutuhan modul sel surya = 120% x 1.333,4 = 1.600,08 WP
2) Menentukan banyaknya baterai. Untuk menentukan banyaknya baterai 12 volt, 65 Ah
hitung terlebih dahulu kuat arus dengan rumus berikut.

Jika menggunakan baterai 12 volt, 65 Ah banyaknya baterai dihitung berdasarkan


lamanya pemakaian. Lama pemakaian sebuah baterai 12 volt, 65 Ah dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut.
( ) ( ) ( )
( )
( )

( )

Untuk pemakaian selama 12 jam, membutuhkan baterai sebagai berikut.

3) Proses instalasi panel surya adalah sebagai berikut.


a) Pilihlah area yang dapat menampung jumlah panel surya.
b) Sambungkan panel surya ke regulator selanjutnya ke baterai.
c) Dari baterai, arus DC diubah menjadi AC melalui inverter.
d) Arus listrik siap digunakan pada peralatan rumah tangga.
2. Air
Air Salah satu pemanfaatan air sebagai sumber energi, yaitu pembangkit listrik tenaga
mikrohidro. Pemanfaatan tenaga mikrohidro dalam bidang energi, yaitu dengan memodifikasi
aliran air sungai hingga dapat menggerakkan turbin pembangkit listrik. Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sangat tepat dikembangkan di daerah pedesaan-pedesaan dengan
aliran air yang kontinu, meskipun dalam skala kecil.
a. Jenis PLTMH
Berdasarkan kapasitas output dayanya, PLTMH dibedakan menjadi tiga, yaitu
minihidro, mikrohidro, dan pikohidro.
1) Kapasitas minihidro adalah PLTMH yang menghasilkan energi listrik dengan kisaran
kapasitas output sebesar 100 kW hingga 1 mW
2) Kapasitas mikrohidro adalah PLTMH yang memiliki kapasitas output 1 kW sampai
dengan 100 kW.
3) Kapasitas pikohidro adalah PLTMH yang memiliki kapasitas output hingga 1 kW.
b. Komponen PLTMH
Sebagai salah satu pembangkit listrik, PLTMH terdiri atas komponen berikut.
1) Bendungan yang berfungsi menampung aliran sungai untuk dimanfaatkan sebagai
penggerak turbin.
2) Saluran terbuka, diperlukan ketika tidak ada perbedaan leveling air (terjunan air) yang
relevan untuk menggerakkan turbin. Saluran ini berfungsi mengarahkan air pada bak
penampungan yang selanjutnya direkayasa untuk dialirkan ke tempat yang lebih rendah
guna menggerakkan turbin.
3) Bak penenang, yaitu bak untuk menampung air dari saluran terbuka menuju pipa pesat.
4) Pipa pesat (penstock), berupa saluran tertutup yang dihubungkan dengan turbin.
Penstock dapat terbuat dari pipa besi atau pipa PVC.
5) Turbin, yang berfungsi menggerakkan generator.
6) Generator, yaitu alat untuk mengubah energi mekanik air menjadi energi listrik.
Kapasitas energi yang dihasilkan tergantung pada kapasitas tenaga generator yang
digunakan.
7) Instalasi kabel diperlukan untuk mendistribusikan listrik yang dihasilkan dari PLTMH
ke rumah atau yang memerlukan.
3. Angin
Para nelayan memanfaatkan tenaga angin untuk menggerakkan perahu saat berlayar atau
kembali mendarat. Pemanfaatan tenaga angin untuk pembangkit energi juga sudah lama dikenal
oleh masyarakat. Agar dapat memanfaatkan tenaga angin, kita harus mengetahui syarat daerah
yang dapat dijadikan sebagai tempat pendirian pembangkit listrik tenaga angin (PLTA).
a. Syarat angin
Karakteristik angin beserta ciri-cirinya diperlukan untuk mengetahui bahwa daerah
tersebut dapat dijadikan sebagai tempat pendirian pembangkit listrik atau tidak.

Tabel 3.1. Karakteristik angin


Kecepatan (m/s) Ciri-ciri
0,00 -0,20 -
0,30 -1,50 Tenang, asap lurus ke atas.
1,60 -3,30 Asap bergerak searah aliran angin.
3,40 -5,40 Sebuah pertanda arah angin bergerak dan daun yang bergoyang.
5,50 -7,90 Ranting pohon bergoyang: kertas dan debu-debu beterbangan.
8,00 -10,70 Ranting pohon bergoyang; bendera berkibar.
10,80 -13,80 Ranting pohon besar bergoyang; air di kolam beriak kecil.
Hembusan angin yang terasa di telinga; lengkung ujung pohon akibat
13,90 -17,10
mengikuti arah angin.
Terasa berat ketika berjalan melawan arah angin; ranting pohon
17,20 -20,70
patah.
20,80 -24,40 Dapat mematahkan ranting besar dapat merubuhkan rumah.
24,50 -28,40 Dapat merubuhkan pohon dan membuat kerusakan.
28,50 -32,60 Menimbulkan kerusakan parah

Berdasarkan karakteristik angin tersebut, daerah yang dapat dijadikan sebagai tempat
pendirian pembangkit listrik tenaga angin adalah daerah dengan kecepatan angin di atas 5
m/s.
b. Komponen PLTA
Berikut adalah komponen dari PLTA.
1) Turbin, yaitu alat yang menghantarkan gerak mekanis angin untuk mengubah generator
2) Tower, yaitu tiang pancang sebagai penyangga suatu turbin.
3) Generator, yaitu alat untuk mengubah energi mekanik air menjadi energi listrik.
Kapasitas energi yang dihasilkan tergantung pada kapasitas tenaga generator yang
digunakan.
4) Baterai, yaitu alat yang berfungsi menyimpan energi dari generator yang selanjutnya
akan dimanfaatkan sebagai sumber energi.
5) Controller (regulator), yaitu perangkat pengatur arus dari solar cell ke baterai. Arus
akan masuk ke baterai ketika keadaan baterai kosong serta akan menghentikan
pengisian arus ketika baterai penuh.
4. Bioenergi
Bioenergi merupakan alternatif bahan bakar yang dikembangkan berdasarkan rekayasa
biomassa, yaitu bahan-bahan yang dihasilkan oleh makhluk hidup. Bioenergi dipandang
sebagai alternatif yang lebih mudah dan murah untuk menggantikan bahan bakar fosil yang
mulai menipis.
a. Jenis bioenergi
Secara tradisional, nenek moyang kita sebenarnya telah memanfaatkan bioenergi secara
tradisional berupa pemanfaatan kayu sebagai bahan bakar memasak. Seiring perkembangan
teknologi, jenis bioenergi sebagai bahan bakar alternatif dapat dihasilkan melalui berbagai
proses, antara lain bioetanol, biodiesel, biogas, dan bahan-bahan kimia lainnya yang
digambarkan pada bagan berikut.

b. Bahan-bahan penghasil bioenergi


Bahan yang digunakan untuk sumber bioenergi, antara lain kelapa, kelapa sawit, jarak
pagar, tebu, sagu, ubi kayu, jagung, dan kotoran ternak Terdapat beberapa jenis bioenergi,
yaitu sebagai berikut.
1) Biodiesel. Kelapa dan kelapa sawit sejak lama banyak diambil manfaatnya sebagai
bahan baku pembuatan minyak goreng. Melalui bioteknologi, minyak kelapa dan kelapa
sawit dapat diolah lebih lanjut sebagai bahan bakar biodiesel Pengolahan minyak
menjadi biodiesel tidak harus dari minyak baru, akan tetapi minyak bekas menggoreng
pun dapat diolah kembali menjadi biodiesel. Biomassa lain yang dapat diolah menjadi
biodiesel, yaitu jarak pagar.
2) Bioetanol merupakan turunan dari konversi biomassa berbasis sukrosa dan glukosa
yang banyak terkandung dalam tebu dan tanaman karbohidrat tinggi, seperti sagu. ubi
kayu, dan jagung.
3) Biogas merupakan turunan dari aktivitas anaerob bakteri pembusuk pada semua proses
penguraian. Sumber energi paling efektif penghasil biogas adalah kotoran hewan dan
sampah organik. Selain itu, pada proses pembusukan tersebut dihasilkan biogas untuk
keperluan suplai energi. Proses ini juga menghasilkan kompos yang dapat dimanfaatkan
untuk pemupukan tanaman. Proses pemanfaatan biogas dapat dilakukan melalui
biodigester, yaitu alat yang digunakan untuk mengubah limbah menjadi biogas.
Mekanisme biodigester disajikan pada Gambar 3.4
Gambar 3.4 Proses pengolahan limbah organik menjadi biogas
D. Perubahan Energi
Energi bersifat kekal dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi akan selalu berubah bentuk seiring
proses yang menyertainya. Perubahan energi oleh manusia umumnya berkaitan dengan
pemanfaatan energi tersebut untuk mendukung kelangsungan hidup.
1. Perubahan Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang disebabkan adanya gerakan (energi kinetik), posisi
(energi potensial), atau keduanya. Energi mekanik dapat dikonversi menjadi energi bentuk lain
supaya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang sesuai.
a. Generator AC
Generator AC merupakan perangkat yang berfungsi mengubah energi mekanik gerak
menjadi energi listrik. Hasil keluaran dari generator AC adalah energi listrik berarus bolak-
balik (AC).
Prinsip kerja generator berdasarkan pada hukum induksi elektromagnetik Faraday.
Hukum ini menyatakan, jika sebuah konduktor berada pada medan magnet yang berubah
ubah akan menghasilkan tegangan induksi melalui konduktor tersebut yang disebut gaya
gerak listrik induksi (GGL induksi).
( )

Dengan :
= GGL induksi (V) A = luas daerah fluks (m3)
= perubahan fluks magnetik (weber) = perubahan waktu (sekon)
B = medan magnet (T)
Dalam dunia teknik, pembangkit listrik generator AC dibedakan menjadi dua, yaitu
generator satu fase dan generator tiga fase.
b. Generator DC
Generator DC merupakan perangkat yang berfungsi mengubah energi gerak mekanik
menjadi energi listrik. Arus listrik yang dihasilkan pada generator DC berupa arus searah.
Masyarakat menyebut generator DC dengan sebutan dinamo. Bagian utama generator DC
terdiri atas stator dan rotor. Stator adalah bagian tidak bergerak yang terdiri atas kutub
magnet, sedangkan rotor adalah bagian bergerak yang terdiri atas kumparan dan komutator
berupa cincin belah. Komutator menggantikan cincin geser pada generator AC supaya arus
yang dihasilkan berupa arus searah (DC).

Gambar 3.5. Struktur cincin belah pada komutator generator DC


2. Perubahan Energi Kimia
a. Aki (accumulator)
Aki merupakan sumber energi listrik arus searah yang menyimpan energinya dalam
bentuk Lampu energi kimia. Komponen-komponen aki terdiri atas elektrode positif berupa
timbel(IV) dioksida (Pb02), sedangkan elektrode negatif menggunakan timbel (Pb). Larutan
elektrolit berupa campuran asam sulfat (H2SO4) 35% dan akuades (H2O) 65%. Pada saat
elektrode dicelupkan dalam larutan elektrolit dan kedua kutub elektrode disambungkan
dengan alat listrik, terjadi proses pengosongan aki. Elektrode bereaksi dengan cairan
elektrolit sehingga H2SO4, pecah menjadi ion-ion penyusunnya, yaitu 2H+ dan S ,
seperti tampak pada persamaan reaksi berikut.
( ) ( ) ( )

lon negatif menuju Pb dan bersatu menjadi Pb SO4, dengan melepaskan 2 elektron. Ion
positif menuju PbO2 untuk mengambil 2 elektron dan bersatu dengan air menjadi molekul
H2O.

Gambar 3.6. Struktur aki


Seiring perkembangan teknologi, diciptakanlah berbagai jenis aki, antara lain sebagai
berikut.
1) Aki konvensional basah,yaitu jenis aki yang masih menggunakan elektrode timbel dan
timbel dioksida dengan larutan elektrolit asam sulfat.
2) Aki maintenance free (MF), yaitu aki yang memiliki komponen sama dengan aki basah.
Namun, aki jenis ini didesain dalam kemasan lebih baik dengan teknologi yang dapat
menampung uap air untuk dikondensasikan dan dikembalikan pada cairan elektrolitnya.
Dengan demikian, pengguna tidak harus menambahkan akuades untuk menambahkan
cairan elektrolit yang berkurang akibat penguapan.
3) Aki hybrid, yaitu aki yang menggunakan cairan elektrolit, tetapi penguapannya sangat
minim serta memiliki performa yang lebih baik karena sifat self discharge nya lebih
rendah daripada aki basah biasa.
4) Aki kering, yaitu aki yang menggunakan cairan berbentuk gel serta dikemas dengan
wadah tertutup rapat sehingga dapat dengan mudah ditempatkan dalam berbagai posisi.
Aki kering memiliki elektrolit dengan kecepatan penyimpanan muatan listrik yang baik
dan self discharge yang sangat kecil dibanding aki kalsium biasa. Kelemahan aki kering
disebabkan wadahnya yang tertutup rapat sehingga tidak tahan pada suhu tinggi dan
membutuhkan isolator panas jika akan ditempatkan pada ruang mesin dengan suhu
tinggi.
b. Elemen kering/baterai
Baterai bekerja berdasarkan perubahan energi kimia menjadi listrik. Baterai terdiri atas
komponen utama berupa elektrode dan elektrolit. Teknologi baterai konvensional
menggunakan elektrode positif berupa arang karbon (C) dan elektrode negatif berupa seng
(Zn). Elektrolit baterai menggunakan pasta/gel campuran antara MnO2, NH4CL, serbuk
karbon, dan H2O. Selain komponen utama tersebut, baterai juga dilengkapi dengan
separator yang berfungsi memisahkan elektrolit dengan elektrode untuk mencegah korosi
pada komponen elektrode.
Proses penggunaan baterai dibedakan menjadi dua, yaitu, primary battery dan secondary
battery. Berikut penjelasan kedua jenis bateral tersebut.
1) Primary battery, yaitu baterai yang tidak dapat diisi ulang karena proses kimia di dalam
baterai bersifat irreversible. Jenis baterai ini, antara lain sebagai berikut.
a) Baterai zinc-carbon, yaitu baterai yang menggunakan elektrode berupa lempeng
seng dan batang arang. Baterai jenis ini banyak dijumpai di pasaran dalam ukuran
A1 hingga A3 dengan keluaran beda potensial listrik 1,5 V. Ada juga baterai yang
berbentuk kotak dengan tegangan lebih tinggi, yaitu 4,5 hingga 9 V.
b) Baterai alkaline atau baterai alkali, yaitu baterai yang menggunakan elektrolit
berupa kalium hidroksida, yaitu salah satu senyawa molekul zat alkali (alkaline).
c) Baterai silver oxide, yaitu jenis baterai yang menggunakan elektrode perak. Harga
baterai ini relatif mahal karena bahan material dari perak yang harganya cukup
mahal. Pada umumnya, baterai silver oxide digunakan untuk jam tangan, remote
mobil, kalkulator, dan peralatan kecil lainnya.
2) Secondary battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang ketika arus listrik baterai habis.
Reaksi kimia dalam baterai bersifat reversible. Berikut beberapa contoh baterai.
a) Baterai Litium-ion (Li-ion), yaitu baterai yang menggunakan senyawa litium
interkalasi sebagai material elektrodenya.
b) Baterai Lithium Polymer (Li-Po), yaitu baterai yang tidak menggunakan elektrolit
berupa pasta/gel, tetapi menggunakan elektrolit polimer kering yang berbentuk
seperti lapisan plastik film tipis yang disusun berlapis lapis di antara kedua
elektrodenya.
c) Baterai Nickel-Cadmium (Ni-Cd), yaitu baterai yang dan menggunakan senyawa
nickel oxide hydroxide metallic cadmium sebagai material elektrolitnya. Baterai Ni-
Cd memiliki keunggulan dapat beroperasi pada rentang suhu yang luas dan
memiliki sifat self discharging yang sangat kecil. Oleh karena cadmium merupakan
unsur yang bersifat toxic carcinogenic, maka saat ini baterai Ni-Cd dilarang
penggunaannya.
d) Baterai Nickel-Metal Hydride (Ni-MH), yaitu baterai yang menggunakan campuran
nikel dan logam lain, seperti titanium. Pada umumnya, baterai jenis ini juga
mengandung unsur-unsur logam lain, seperti mangan, aluminium, kobalt, zirkonium,
dan vanadium. Logam tersebut berfungsi menangkap ion hidrogen, agar yang
dilepaskan untuk mengondisikan hidrogen agar tidak mencapai fase gas.
3. Perubahan Energi Listrik
a. Motor listrik
Motor listrik merupakan alat yang menggunakan prinsip kerja berkebalikan dengan
generator. Jika generator mengubah energi mekanik gerak menjadi energi listrik, motor
listrik berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi gerak mekanik. Penggunaan motor
listrik banyak dijumpai pada peralatan rumah tangga dan industri, seperti, kipas angin,
pompa air, dan mesin cuci.
b. Lampu elektrik (electric lamp)
Lampu elektrik pertama kali ditemukan oleh Thomas Alva Edison dengan teknologi yang
sangat sederhana, yaitu menghubungkan dua kutub listrik dengan filamen karbon dalam
ruang hampa oksigen. Hubungan singkat kedua kutub listrik tersebut akan menyebabkan
panas pada filamen dan menimbulkan pendaran cahaya. Panas filamen yang berada pada
ruang tanpa oksigen menyebabkan kawat akan tetap berpendar tanpa terbakar. Teknologi
yang semakin berkembang hingga metode untuk mendapatkan pendaran cahaya dalam
pembuatan lampu pun mengalami perkembangan hingga beberapa jenis lampu dapat
diciptakan.
1) Lampu pijar, merupakan jenis lampu yang menggunakan prinsip penemuan Thomas
Alva Edison, yaitu dengan cara memanaskan filamen tipis yang berada pada ruang
hampa oksigen. Lampu pijar memiliki kekurangan, yaitu daya dari sumber listrik lebih
banyak terbuang menjadi panas daripada cahaya. Lampu ini cocok ditempatkan pada
tempat wisata yang menginginkan suasana tenang.
2) Lampu neon (fluorescent lamp), sering disebut sebagai tubular lamp (TL). Lampu ini
memiliki prinsip menempatkan gas merkuri dan fosfor pada tabung. Ketika tabung
dialiri listrik, gas merkuri dan fosfor akan bereaksi sehingga mengeluarkan pendaran
cahaya. Kelebihan dari lampu TL, yaitu sebagai berikut.
a) Lebih hemat listrik.
b) Cahaya yang dihasilkan lebih terang.
c) Warna pendaran fosfor dapat divariasikan.
d) Berumur lebih panjang.
Meskipun memiliki keunggulan, tetapi lampu TL dianggap tidak ramah lingkungan
karena menggunakan merkuri yang dapat membahayakan kesehatan.
3) Lampu neon kompak (compact fluorescent lamp). merupakan pengembangan generasi
kedua dari lampu TL. Prinsip kerja dari lampu ini sama dengan lampu TL hanya saja
dibuat lebih kecil.
4) Lampu halogen, memiliki filamen seperti lampu pijar, tetapi dikembangkan dengan
menambahkan gas halogen, yaitu bromin atau iodium. Penambahan gas halogen dapat
meningkatkan cahaya yang dihasilkan dengan umur pakai yang panjang.
5) Lampu high intensity discharge (HID), dibuat berdasarkan prinsip kerja yang sama
dengan lampu pijar, yakni menambahkan logam khusus dan gas. Untuk menyalakan
lampu HID, tidak dapat dilakukan dengan menghubungkannya secara langsung pada
sumber arus listrik. Lampu HID membutuhkan alat pendukung berupa starter dan
ballast. Starter merupakan pemicu listrik yang digunakan untuk menyalakan lampu,
sedangkan ballast merupakan alat pengatur banyaknya arus listrik yang masuk pada
lampu.
Lampu HID mampu menghasilkan pancaran cahaya yang sangat terang yang umumnya
digunakan untuk penerangan pada daerah terbuka, seperti lapangan atau jalan raya.
6) Lampu light emitting diode (LED), terbuat dari komponen-komponen diode yang
disusun hingga menghasilkan cahaya. Kelebihan lampu LED, antara lain sebagai
berikut.
a. Sangat hemat enegi.
b. Tidak menimbulkan panas yang berlebih.
c. Cahaya yang dihasilkan sangat baik.
d. Ramah lingkungan.
e. Warna bervariasi.
f. Berumur panjang.
c. Pemanas elektrik (electric heater)
Aktivitas manusia pada zaman yang serba praktis menjadikan manusia tidak pernah lepas
dari peralatan listrik, termasuk alat pemanas. Mulai dari keperluan makan, mandi, dan
pakaian, banyak dari manusia memanfaatkan pemanas listrik. Berikut akan dijelaskan
beberapa pemanas listrik yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1) Setrika listrik. Hampir setiap rumah tangga memiliki setrika listrik. Alat ini berfungsi
merapikan baju sehingga penampilan seseorang terlihat indah serta tidak lusuh.
2) Rice cooker. Kegiatan menanak nasi saat ini mulai digantikan dengan hadirnya
perangkat elektronik penanak nasi (electric rice cooker). Keunggulan alat ini, selain
dapat menanak nasi, juga dapat menyimpan nasi dan menjaganya agar tetap hangat.
3) Kompor listrik. Teknologi kompor listrik yang paling sederhana adalah dengan
mengalirkan arus listrik pada kawat nikrom sehingga kawat tersebut memanas dan
membara.
4) Pemanas air (water heater) yaitu alat pemanas untuk kebutuhan air mandi. Prinsip
kerjanya sama dengan prinsip kerja pemanas lainnya yang umumnya terdiri atas elemen
pemanas dan termostat sebagai alat pengontrol suhu.
d. Peralatan audio video
1) Loudspeaker, munculnya suara dari radio, televisi, dan peralatan audio lainnya tentu
berkat adanya loudspeaker. Loudspeaker mengubah sinyal listrik yang masuk menjadi
getaran pada frekuensi yang dapat didengar oleh telinga manusia, yaitu antara 20 Hz
hingga 20 kHz. Komponen loudspeaker terdiri atas paper cone, suspension, voice coil,
magnet permanen, dan kerangka speaker. Ketika voice coil menerima sinyal listrik dari
amplifier. akan dihasilkan medan magnet yang berinteraksi dengan magnet permanen.
Interaksi ini menyebabkan getaran pada paper cone hingga menimbulkan suara.
2) Televisi, elevisi, merupakan perangkat elektronik yang dapat mengubah sinyal
gelombang elektromagnetik dari pemancar menjadi gelombang suara dan cahaya
sehingga dapat ditangkap oleh indra manusia. Saat ini, terdapat tiga jenis televisi
berdasarkan prinsip kerjanya, yaitu CRT, LCD TV, dan LED TV.
a. Cathode ray tube (CRT) bekerja berdasarkan prinsip penembakan elektron. Sirkuit
penembak menembakkan elektron pada tabung yang berisi fosfor. Tumbukan
elektron terhadap fosfor akan mengakibatkan pendaran yang memunculkan warna.
Terdapat tiga warna dasar pada pendaran tersebut, yaitu merah, hijau, dan biru (red
green blue/RGB). Interaksi ketiga warna ini selanjutnya dapat memunculkan citra
gambar yang dapat ditampilkan dalam layar.
b. Liquid crystal display (LCD) bekerja berdasarkan prinsip pancaran sinar neon ke
panel layar kristal untuk mengubah backlight sinar tersebut menjadi piksel-piksel
yang membentuk gambar. Untuk menghasilkan warna gambar, LCD menggunakan
penyaring warna dasar yang sama dengan CRT, yaitu merah, hijau, dan biru.
c. Light-emitting diode (LED) bekerja berdasarkan prinsip pancaran sinar dari diode
yang mendapatkan doping dari bahan semikonduktor gallium, arsen, dan fosfor.
Teknologi LED dapat memberikan citra gambar yang lebih realistis karena
didukung dengan teknologi enam penyaring warna, yaitu gabungan red green blue
dan cyan magenta yellow black (RGB+CMYK).
4. Perubahan Energi Kalor
a. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
PLTP merupakan mesin pembangkit listrik yang berprinsip pada pemanfaatan energi kalor
menjadi energi mekanik untuk menggerakkan turbin generator. Panas bumi dibuat melalui
pembuatan sumur-sumur dengan kedalaman mencapai titik panas bumi. Panas yang
didapatkan tersebut, kemudian dialirkan ke lokasi turbin untuk menggerakkan generator.
Gambar 3.7. Bagian- bagian PLTP
b. Mesin Uap
Pada awal diproduksinya moda transportasi massal, kendaraan banyak menggunakan
teknologi mesin uap. Mesin uap bekerja berdasarkan prinsip perubahan energi kalor dari
pembakaran kayu atau arang menjadi gerak mekanik untuk menggerakkan mesin secara
sederhana. Konsep mesin uap dapat dijelaskan pada konsep kerja mesin stirling (stirling
engine). Udara dalam tabung dipanaskan sehingga memuai dan mendorong piston yang
menggerakkan roda sehingga roda dapat bergerak memutar.

RANGKUMAN
 Energi adalah kemampuan melakukan kerja atau usaha.
 Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan sehingga
jumlahnya tetap, tetapi bentuknya dapat berubah- ubah.
 Energi mekanik adalah penjumlahan antara energi potensial dan energi kinetik
 Energi potensial adalah energi suatu benda akibat kedudukannya, sedangkan Energi kinetik
adalah energi yang dimiliki suatu benda karena terjadinya perpindahan
 Energi termal dihasilkan ketika terjadi kenaikan suhu. Panas atau kalor tersebut akan bergerak
dari temperatur rendah ke temperatur yang lebih tinggi.
 Energi listrik adalah energi yang mengalirkan arus listrik pada suatu benda.
 Energi kimia adalah energi yang diserap pada reaksi kimia selama penguraian atau
pembentukan senyawa
 Energi nuklir adalah bentuk energi yang dilepaskan akibat interaksi inti atom yang dihasilkan
dari reaksi peluruhan bahan radioaktif dengan sifat tidak stabil
 Usaha adalah besarnya energi atau gaya yang diberikan untuk memindahkan atau
menggerakkan suatu benda atau objek
 Hubungan energi terhadap usaha dibagi meenjadi tiga, yaitu usaha sebagai energi potensial,
usaha sebagai energi kinetik dan usaha sebagai output kinerja mesin
 Sumber energi tidak dapat diperbarui berasal dari energi fosil dan mineral, jumlahnya terbatas
karena energi ini tidak dapat diperbarui jika ketersediaannya sudah habis
 Sumber energi dapat diperbaruimemiliki ketersediaan yang melimpah, meskipun
pengembangannya belum dilakukan secara maksimal.
 Perubahan energi terdiri dari perubahan energi mekanik, perubahan energi kimia, perubahan
energi listrik dan perubahan energi kalor.

Anda mungkin juga menyukai