Anda di halaman 1dari 3

Konten EDUKATIF

Gangguan mental alasan penghapus pidana

SLIDE 1

Pernah ga sih kamu melihat seseorang yang melakukan hal-hal seperti ini?

(ss berita org yang gangguan mental atau sakit jiwa, melakukan tindakan asusila, memukul,
menyerang, membunuh atau lainnya) Contoh:

Wahh kira-kira gimana ya pidana bagi pelaku tersebut.

SLIDE 2

Ternyata,

Orang yang mengalami gangguan jiwa tidaklah dapat dipidana

Karena, pada orang tersebut tidak ada unsur kemampuan bertanggung jawab terhadap
perbuatan yang sudah dilakukannya, meskipun sudah jelas perbuatannya adalah perbuatan yang
bersifat melawan hukum.

SLIDE 3

Loh kok bisa?!

Iya bisa, hal itu diatur dalam,

Pasal 44 ayat (1) KUHP menyebutkan

“Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan kepadanya


karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit, tidak
dipidana.”
SLIDE 4

Tidak sampai disitu saja!

Penerapan Pasal 44 ayat (1) KUHP harus memperhatikan 2 syarat yaitu:

 Syarat psikiatris

yaitu pada terdakwa harus ada kurang sempurna akalnya, keadaan kegilaan (idiot), keadaan ini
harus terus menerus.

 Syarat psikologis

ialah gangguan jiwa itu harus pada waktu si pelaku melakukan perbuatan pidana, bukan
timbul sesudah peristiwa tersebut.

SLIDE 5

Lantas, siapakah yang menentukan bahwa orang tsb benar-benar sakit jiwa?

SLIDE 6

Hakimlah yang berkuasa memutuskan tentang dapat tidaknya terdakwadipertanggungjawabkan


atas perbuatannya itu.

Biasanya, Pada praktiknya di persidangan Hakim meminta nasihat dari dokter penyakit, untuk
membuktikan seseorang mengalami gangguan kejiwaan.

SLIDE 7

Apabila sudah terbukti, si pelaku tidak akan dilepas begitu saja

dalam Pasal 44 ayat (2)

Hakim dapat memerintahkan supaya orang itu dimasukkan ke rumah sakit jiwa, paling lama
satu tahun sebagai waktu percobaan.

SLIDE 8

Presented by nancy aganis purba – undip


Daftar Pustaka

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

https://litigasi.co.id/posts/hukum-pidana-memandang-penderita-sakit-jiwa

http://rdk.fidkom.uinjkt.ac.id/index.php/2020/09/15/pengidap-gangguan-jiwa-di-mata-hukum-
indonesia/

https://www.hukumonline.com/klinik/a/siapakah-yang-berhak-menentukan-gila-atau-tidaknya-
pelaku-tindak-pidana-lt552a5bed4446c

https://kanggurumalas.com/2016/02/15/gangguan-kejiwaan-dan-pertanggungjawaban-pidana-
sebuah-pemahaman-mengenai-pasal-44-ayat-1-kuhp/

Makanoneng, Doddy. 2016. Jurnal Cacat Kejiwaan Sebagai Alasan Penghapusan Pidana. Lex
Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016.

Anda mungkin juga menyukai