Anda di halaman 1dari 1

NAMA & NIM : GUSNI PERTIWI – 210200508

PRODI & KELAS: ILMU HUKUM – D


MATA KULIAH : HUKUM PIDANA

TUGAS

1.Apakah penderita Bipolar termasuk orang yang tidak cakap hukum ?


Ya ,Penderita bipolar termasuk orang yang tidak cakap hukum.
Penjelasan : Orang yang cakap adalah orang yang telah dewasa serta berakal sehat ,maka
Orang yang cakap hukum adalah orang-orang yang telah dewasa dan berakal sehat serta
berwenang untuk melakukan perbuatan hukum serta mampu mempertanggung jawabkan
akibat hukumnya. Dari beberapa informasi yang saya dapatkan bahwa penderita bipolar
adalah orang-orang yang Memiliki mood ekstrem yang bisa berubah perasaannya secara
tiba-tiba dimana Ketika ia sedih maka akan merasa sangat tertekan dan dikala sedang
senang ia sangatlah bersemangat dan berambisi bahkan gangguan bipolar merupakan salah
satu penyebab utama cacat dan kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia.Maka saya
berasumsi bahwa penderita bipolar termasuk orang yang tidak dapat mengendalikan dirinya
sendiri. Berdasarkan Pasal 44 KUHp Ayat 1 Tentang Hal-hal yang
menghapuskan ,mengurangi & memberatkan pidana : “Barang siapa melakukan perbuatan
yang tidak dapat dipertanggungkan kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan
atau terganggu karena penyakit,tidak dipidana”. Dari ketentuan pasal ini maka jika
penderita bipolar melakukan suatu perbuatan pidana maka ia tidak dipidana karena orang
tersebut termasuk dalam orang yang tidak cakap hukum disebabkan adanya gangguan
dalam jiwanya.

2. Apa saja syarat penggolongan perbuatan pidana?


1. Handeling,perbuatan manusia,dengan hendeling dimaksudkan tidak saja
eendoen (perbuatan) tetapi juga “een nataleri” atau “niet doeri” (melalaikan
atau tidak berbuat)
2. Perbuatan manusia itu melawan hukum (wederechttelijk)
3. Perbuatan itu diancam dengan pidana oleh Undang-undang (Strafbaarfeit
Gesteld)
4. Pelakunya harus orang yang mampu bertanggungjawab(Toerekeningsvatbaar)
5. Perbuatan itu terjadi karena kesalahan pembuat

Anda mungkin juga menyukai