1.Apakah penderita Bipolar termasuk orang yang tidak cakap hukum ?
Ya ,Penderita bipolar termasuk orang yang tidak cakap hukum. Penjelasan : Orang yang cakap adalah orang yang telah dewasa serta berakal sehat ,maka Orang yang cakap hukum adalah orang-orang yang telah dewasa dan berakal sehat serta berwenang untuk melakukan perbuatan hukum serta mampu mempertanggung jawabkan akibat hukumnya. Dari beberapa informasi yang saya dapatkan bahwa penderita bipolar adalah orang-orang yang Memiliki mood ekstrem yang bisa berubah perasaannya secara tiba-tiba dimana Ketika ia sedih maka akan merasa sangat tertekan dan dikala sedang senang ia sangatlah bersemangat dan berambisi bahkan gangguan bipolar merupakan salah satu penyebab utama cacat dan kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia.Maka saya berasumsi bahwa penderita bipolar termasuk orang yang tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Berdasarkan Pasal 44 KUHp Ayat 1 Tentang Hal-hal yang menghapuskan ,mengurangi & memberatkan pidana : “Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit,tidak dipidana”. Dari ketentuan pasal ini maka jika penderita bipolar melakukan suatu perbuatan pidana maka ia tidak dipidana karena orang tersebut termasuk dalam orang yang tidak cakap hukum disebabkan adanya gangguan dalam jiwanya.
2. Apa saja syarat penggolongan perbuatan pidana?
1. Handeling,perbuatan manusia,dengan hendeling dimaksudkan tidak saja eendoen (perbuatan) tetapi juga “een nataleri” atau “niet doeri” (melalaikan atau tidak berbuat) 2. Perbuatan manusia itu melawan hukum (wederechttelijk) 3. Perbuatan itu diancam dengan pidana oleh Undang-undang (Strafbaarfeit Gesteld) 4. Pelakunya harus orang yang mampu bertanggungjawab(Toerekeningsvatbaar) 5. Perbuatan itu terjadi karena kesalahan pembuat