Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andrian Dwi Praditya

NIM : D2401211127

Kelompok Sedang : Anausa 24 Manatee

Food Estate

Food Estate merupakan program pengembangan pangan terintegrasi dalam satu


kawasan yang mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan. Program Food Estate
ini dikerjakan lintas kementrian, yaitu Kementrian Pertahanan, Kementrian PUPR,
Kementrian Pertanian , Kementrian LHK, serta Kementrian BUMN. Latar belakang
dibentuknya program Food Estate ini adalah atas dasar FAO yang memberi peringatan
bahwa dunia akan mengalami krisis pangan akibat pandemi Covid-19 yang sedang
terjadi saat ini. Oleh karena itu, pemerintah membuat program Food Estate sebagai
salah bentuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Food estate ini sendiri dibangun
dengan tujuan untuk memperkuat cadangan pangan nasional bukan hanya di hulu,
tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri. Bukan lagi menggunakan cara cara
manual, melainkan menggunakan teknologi modern dan pemanfaatan 10 kecanggihan
digital.

Pengembangan program Food estate ini memiliki dampak terhadap lingkungan, yaitu
terjadi pengeksploitasian lahan secara masif. Program ini juga akan menyebabkan
terjadi deforestasi yang signifikan yang akan berimbas pada ancaman besar bagi
keanekaragaman hayati di wilayah Food Estate. Selain itu, Food Estate ini juga
menyebabkan lahan gambut kehilangan kandungan airnya sehingga akan menimbulkan
rentan terjadinya kebakaran lahan gambut dan berimbas terjadi pencemaran udara.
Selain dampak lingkungan, Food Estate ini juga menimbulkan dampak terhadap sosial-
budaya. Dampaknya adalah menimbulkan kecemburuan bagi masyarakat-masyarakat
di daerah lain. Hal tersebut akan menyebabkan rentanya terjadi pergolakan di wilayah-
wilayah tersebut.

Namun, Food Estate ini sendiri memiliki keuntungan pangan yang diperoleh dari
berjalannya program ini. Keuntungan tersebut diantaranya dengan berjalannya
program Food Estate ini akan menjamin ketahanan pangan nasional secara merata.
Selanjutnya, program ini akan menimbulkan harga pangan yang beredar di pasaran
menjadi murah karena produksi yang melimpah. Selanjutnya Program ini akan
meciptakan lapangan pekerjaan baru. Selanjutnya program ini akan meningkatkan
kesejahteraan petani. Selanjutnya program ini akan memaksimalkan SDA. Dan yang
terakhir ialah program ini memiliki potensi ekspor pangan global.

Program Food Estate yang dicanangkan oleh pemerintah banyak menimbulkan pro dan
kontra. Hal itu terjadi karena pemerintah pernah menjalankan program ini pada masa
pemerintahan soeharto tahun 1996. Program yang dijalankan pada masa itu berujung
gagal karena terjadi kebakaran besar pada tahun 1997. Sejak kejadian tersebut, bencana
kebakaran menjadi bencana yang rutin terjadi di borneo. Alih-alih pemerintah
merestorasi lahan tersebut, pemerintah malah melanjutkan program Food Estate ini.
Selain itu, program Food Estate ini juga memiliki resiko kegagalan yang besar yang
bisa disebabkan oleh virus, hama atau yang lainnya. Sehingga jika pangan hanya
terkonsentrasi pada wilayah tertentu saja, maka akan beresiko terjadi bencana
kelaparan di Indonesia. Hal tersebut yang menyebabkan Food Estate ini menimbulkan
banyak Pro dan kontra.

Dari penjelasan diatas dapat kita lihat bahwa Food Estate menimbulkan pro dan kontra
di masyarakat. Untuk menanggapi isu Food Estate ini, kita dapat menggali dan mencari
lebih dalam lagi mengenai informasi-informasi tentang Food Estate. Hal tersebut
berguna agar kita tidak mudah termakan berita Hoax mengenai Food Estate dan tidak
mudah terprovokasi oleh orang lain. Setelah kita menggali dan mencari informasi lebih
dalam lagi, kita dapat ikut menyuarakan, membantu, dan memberi solusi tentang
program Food Estate yang dibuat oleh pemerintah, sehingga program ini dapat
berlancar dengan lancar dan menguntungkan semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai