Kajian Managerial (KM) adalah kegiatan calon kepala dalam melakukan pemetaan capaian SNP yang didasarkan pada kondisi nyata dan raport mutu sekolah untuk menemukan potensi dan tantangan yang dipertimbangkan dalam menyusun rancangan peningkatan layanan pembelajaran berorientasi pada peserta didik selanjutnya. KM dilaksanakan baik di sekolah sendiri maupun sekolah magang untuk meningkatkan kompetensi manajerial Calon Kepala Sekolah.
B. Rambu-rambu Kajian Managerial
Pelaksanaan KM baik disekolah sendiri maupun sekolah magang agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan perlu memperhatikan rambu-rambu berikut: 1. Peserta diklat menyusun aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-masing stadar nasional pendidikan. 2. Peserta memasukkan aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-masing standar nasional pendidikan ke dalam matrik kajian (matrik terlampir). 3. Peserta diklat menyusun kondisi ideal dari semua aspek-aspek atau komponen masing- masing standar nasional pendidikan berdasarkan regulasi yang berlaku, dan dimasukan ke dalam matrik kajian. 4. Peserta diklat menentukan kondisi semua aspek atau komponen SNP yang telah ditetapkan berdasarkan rapor mutu sekolah terakhir yang dimiliki, dan dituliskan dalam matrik kajian. 5. Peserta diklat menentukan kondisi nyata semua aspek atau komponen yang telah ditetapkan berdasarkan bukti nyata yang ada di sekolah, sewaktu peserta diklat melakukan pengamatan, wawancara, dan juga studi dokumentasi, dan dimasukan dalam matrik kajian. 6. Peserta diklat menentukan potensi yaitu kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh sekolah masing-masing standar nasional pendidikan, dengan mempertimbangkan kondisi nyata dan raport mutu yang sudah melampaui kondisi ideal, selanjutnya dituliskan dalam matrik kajian. 7. Peserta diklat menentukan kelemahan dan tantangan yang ada pada masing- masing standar nasional pendidikan dengan memperhatikan kondisi nyata dan raport mutu yang masih dibawah kondisi ideal, selanjutnya dimasukan ke dalam matrik kajia. 8. Dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi sekolah, peserta diklat memberikan rekomendasi strategi dalam upaya peningkatan capaian masing-masing SNP untuk meraih student wellbeing BAB IV KAJIAN MANAGERIAL
C. Pengertian Kajian Managerial
Kajian Managerial (KM) adalah kegiatan calon kepala dalam melakukan pemetaan capaian SNP yang didasarkan pada kondisi nyata dan raport mutu sekolah untuk menemukan potensi dan tantangan yang dipertimbangkan dalam menyusun rancangan peningkatan layanan pembelajaran berorientasi pada peserta didik selanjutnya. KM dilaksanakan baik di sekolah sendiri maupun sekolah magang untuk meningkatkan kompetensi manajerial Calon Kepala Sekolah.
D. Rambu-rambu Kajian Managerial
Pelaksanaan KM baik disekolah sendiri maupun sekolah magang agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan perlu memperhatikan rambu-rambu berikut: 1. Peserta diklat menyusun aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-masing stadar nasional pendidikan. 2. Peserta memasukkan aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-masing standar nasional pendidikan ke dalam matrik kajian (matrik terlampir). 3. Peserta diklat menyusun kondisi ideal dari semua aspek-aspek atau komponen masing- masing standar nasional pendidikan berdasarkan regulasi yang berlaku, dan dimasukan ke dalam matrik kajian. 4. Peserta diklat menentukan kondisi semua aspek atau komponen SNP yang telah ditetapkan berdasarkan rapor mutu sekolah terakhir yang dimiliki, dan dituliskan dalam matrik kajian. 5. Peserta diklat menentukan kondisi nyata semua aspek atau komponen yang telah ditetapkan berdasarkan bukti nyata yang ada di sekolah, sewaktu peserta diklat melakukan pengamatan, wawancara, dan juga studi dokumentasi, dan dimasukan dalam matrik kajian. 6. Peserta diklat menentukan potensi yaitu kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh sekolah masing-masing standar nasional pendidikan, dengan mempertimbangkan kondisi nyata dan raport mutu yang sudah melampaui kondisi ideal, selanjutnya dituliskan dalam matrik kajian. 7. Peserta diklat menentukan kelemahan dan tantangan yang ada pada masing- masing standar nasional pendidikan dengan memperhatikan kondisi nyata dan raport mutu yang masih dibawah kondisi ideal, selanjutnya dimasukan ke dalam matrik kajia. 8. Dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi sekolah, peserta diklat memberikan rekomendasi strategi dalam upaya peningkatan capaian masing-masing SNP untuk meraih student wellbeing