Anda di halaman 1dari 2

BAB IV KAJIAN MANAGERIAL

A. Pengertian Kajian Managerial


Kajian Managerial (KM) adalah kegiatan calon kepala dalam melakukan pemetaan
capaian SNP yang didasarkan pada kondisi nyata dan raport mutu sekolah untuk
menemukan potensi dan tantangan yang dipertimbangkan dalam menyusun rancangan
peningkatan layanan pembelajaran berorientasi pada peserta didik selanjutnya. KM
dilaksanakan baik di sekolah sendiri maupun sekolah magang untuk meningkatkan
kompetensi manajerial Calon Kepala Sekolah.

B. Rambu-rambu Kajian Managerial


Pelaksanaan KM baik disekolah sendiri maupun sekolah magang agar dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan perlu memperhatikan rambu-rambu berikut:
1. Peserta diklat menyusun aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-masing
stadar nasional pendidikan.
2. Peserta memasukkan aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-masing
standar nasional pendidikan ke dalam matrik kajian (matrik terlampir).
3. Peserta diklat menyusun kondisi ideal dari semua aspek-aspek atau komponen masing-
masing standar nasional pendidikan berdasarkan regulasi yang berlaku, dan dimasukan
ke dalam matrik kajian.
4. Peserta diklat menentukan kondisi semua aspek atau komponen SNP yang telah
ditetapkan berdasarkan rapor mutu sekolah terakhir yang dimiliki, dan dituliskan dalam
matrik kajian.
5. Peserta diklat menentukan kondisi nyata semua aspek atau komponen yang telah
ditetapkan berdasarkan bukti nyata yang ada di sekolah, sewaktu peserta diklat
melakukan pengamatan, wawancara, dan juga studi dokumentasi, dan dimasukan
dalam matrik kajian.
6. Peserta diklat menentukan potensi yaitu kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh
sekolah masing-masing standar nasional pendidikan, dengan mempertimbangkan
kondisi nyata dan raport mutu yang sudah melampaui kondisi ideal, selanjutnya
dituliskan dalam matrik kajian.
7. Peserta diklat menentukan kelemahan dan tantangan yang ada pada masing-
masing standar nasional pendidikan dengan memperhatikan kondisi nyata dan
raport mutu yang masih dibawah kondisi ideal, selanjutnya dimasukan ke dalam
matrik kajia.
8. Dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi
sekolah, peserta diklat memberikan rekomendasi strategi dalam upaya peningkatan
capaian masing-masing SNP untuk meraih student wellbeing
BAB IV KAJIAN MANAGERIAL

C. Pengertian Kajian Managerial


Kajian Managerial (KM) adalah kegiatan calon kepala dalam melakukan pemetaan
capaian SNP yang didasarkan pada kondisi nyata dan raport mutu sekolah untuk
menemukan potensi dan tantangan yang dipertimbangkan dalam menyusun rancangan
peningkatan layanan pembelajaran berorientasi pada peserta didik selanjutnya. KM
dilaksanakan baik di sekolah sendiri maupun sekolah magang untuk meningkatkan
kompetensi manajerial Calon Kepala Sekolah.

D. Rambu-rambu Kajian Managerial


Pelaksanaan KM baik disekolah sendiri maupun sekolah magang agar dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan perlu memperhatikan rambu-rambu berikut:
1. Peserta diklat menyusun aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-masing
stadar nasional pendidikan.
2. Peserta memasukkan aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-masing
standar nasional pendidikan ke dalam matrik kajian (matrik terlampir).
3. Peserta diklat menyusun kondisi ideal dari semua aspek-aspek atau komponen masing-
masing standar nasional pendidikan berdasarkan regulasi yang berlaku, dan dimasukan
ke dalam matrik kajian.
4. Peserta diklat menentukan kondisi semua aspek atau komponen SNP yang telah
ditetapkan berdasarkan rapor mutu sekolah terakhir yang dimiliki, dan dituliskan dalam
matrik kajian.
5. Peserta diklat menentukan kondisi nyata semua aspek atau komponen yang telah
ditetapkan berdasarkan bukti nyata yang ada di sekolah, sewaktu peserta diklat
melakukan pengamatan, wawancara, dan juga studi dokumentasi, dan dimasukan
dalam matrik kajian.
6. Peserta diklat menentukan potensi yaitu kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh
sekolah masing-masing standar nasional pendidikan, dengan mempertimbangkan
kondisi nyata dan raport mutu yang sudah melampaui kondisi ideal, selanjutnya
dituliskan dalam matrik kajian.
7. Peserta diklat menentukan kelemahan dan tantangan yang ada pada masing-
masing standar nasional pendidikan dengan memperhatikan kondisi nyata dan
raport mutu yang masih dibawah kondisi ideal, selanjutnya dimasukan ke dalam
matrik kajia.
8. Dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi
sekolah, peserta diklat memberikan rekomendasi strategi dalam upaya peningkatan
capaian masing-masing SNP untuk meraih student wellbeing

Anda mungkin juga menyukai