Anda di halaman 1dari 24

HADITS-HADITS

EKONOMI
Mari
Perhatikan !
TAKAFUL DAN ASURANSI
Dosen Pengampu : Drs. Nispan Rahmi, M.Ag

Oleh
Kelompok 5 :
● Siti Mariyam 200105010121
● Melati 200105010164
● Maulida Rijka 200105010198
● Rizky Fadillah 200105010154
● Novia Herliani 200105010005
Pembahasan!
02
Hadits – Hadits Tentang
01 Prinsip Takaful
(Asuransi Syariah)
Hadits Tentang Takaful
(Asuransi Syariah)

03
Hadits Tentang Akad
Dalam Takaful
(Asuransi Syariah)
01
Hadits Tentang Takaful
(Asuransi Syariah)
Apa itu Takaful ?
Kata takaful berasal dari takafala-yatakafalu yang secara etimologis berarti
menjamin atau saling menanggung. Takaful dalam pengertian muamalah
adalah saling memikul risiko di antara sesama orang sehingga antara satu
dengan yang lain menjadi penanggung atas risiko yang lain. Konsep takaful
didasarkan pada solidaritas, responsibilitas, dan persaudaraan di antara
anggota di mana para partisipan sepakat untuk sama- sama menanggung
kerugian tertentu dan dibayar dari aset-aset yang telah ditetapkan.
Kata takaful tidak dijumpai dalam al- Qur'an, namun demikian ada sejumlah
kata yang seakar dengan kata takaful, seperti dalam QS. Thaha (20):

... ‫هل أ ُدلﱡ ُك ْم عَلى َمن يَ ْكفله‬.


Artinya :
“Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?.."
‫‪HaditsTentang Pentingnya Asuransi Syariah‬‬

‫سلﱠ َم‬‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلﱠى ﱠ ُ َ‬ ‫سو ُل ﱠ ِ َ‬ ‫سى قَا َل ‪ :‬قَا َل َر ُ‬ ‫ع َْن أ َ ِبي ُمو َ‬
‫ين ِإذَا أَ ْر َملُوا فِي ا ْلغَ ْز ِو‪ ،‬أ َ ْو قَ ﱠل َ‬
‫طعَا ُم‬ ‫شعَ ِر ِيّ َ‬‫‪ِ ” :‬إ ﱠن اﻷ َ ْ‬
‫اح ٍد ‪،‬‬‫ب َو ِ‬ ‫ان ِع ْن َد ُه ْم ِفي ث َ ْو ٍ‬
‫ِعيَا ِل ِه ْم ِبا ْل َم ِدينَ ِة ‪َ ،‬ج َمعُوا َما َك َ‬
‫س ِويﱠ ِة ‪ ،‬فَ ُه ْم ِم ِنّي َوأَنَا‬ ‫اح ٍد ِبال ﱠ‬ ‫اء َو ِ‬ ‫س ُم ْوهُ بَ ْينَ ُه ْم فِي ِإنَ ٍ‬ ‫ث ُ ﱠم ا ْقت َ َ‬
‫سا َمةَ ‪.‬‬ ‫ب ‪ ،‬ع َْن أ َ ِبي أ ُ َ‬ ‫ي ع َْن أَ ِبي ك َُر ْي ٍ‬ ‫ِم ْن ُهم )أ َ ْخ َر َجهُ ا ْلبُ َخ ِار ﱡ‬
‫سا َمةَ‬ ‫ب ‪ ،‬ع َْن أ َ ِبي أ ُ َ‬ ‫س ِل ٌم ع َِن ا ْب ِن بَ ﱠرا ٍد َوأ َ ِبي ك َُر ْي ٍ‬‫َوأَ ْخ َر َجهُ ُم ْ‬
Artinya : Penjelasan :

Dari Abu Musa r.a. dia berkata : Pada dasarnya asuransi syariah tidak bertentangan
Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya dengan islam. Karena salah satu tujuan dasar dari
Marga Asy’ari (Asy’ariyin) ketika keluarganya syariat islam adalah memelihara harta dan
ada yang menjadi janda karena ditinggal suami keluarga dari kehancuran, kemusnahan dan
(yang meninggal) di peperangan, ataupun ada kehilangan. Dan asuransi syariah sangatlah tepat
keluarganya mengalami kekurangan makanan, dalam konsep pemeliharaan terhadap jiwa, harta
maka mereka mengumpulkan apa yang mereka dan keluarga. Pemeliharaan terhadap jiwa dalam
miliki dalam satu kumpulan. Kemudian dibagi syariat islam diistilahkan dengan (‫) ِح ْف ُظ النﱠ ْف ِس‬,
diantara mereka secara merata. Mereka adalah pemeliharaan terhadap harta diistilahkan
bagian dari kami dan kami adalah bagian dari ُ ‫) ِح ْف‬, sedangkan pemeliharaan
dengan (‫ظ ال َما ِل‬
mereka.” (HR. Bukhari). terhadap keluarga/keturunan diistilahkan
ُ ‫) ِح ْف‬.
ْ ‫ظ النﱠ‬
dengan (‫س ِل‬
02
Hadits – Hadits
Tentang Prinsip Takaful
(Asuransi Syariah)
‫‪1. Saling Bertanggung jawab‬‬

‫ف قَا َل َح ﱠدثَنَا َزك َِريﱠا ع َِن ال ﱠ‬


‫ش ْع ِب ّي ِ‬ ‫ق ْب ُن يُو ُ‬
‫س َ‬ ‫َح ﱠدثَنَا ِإ ْ‬
‫س َحا ُ‬
‫ش ٍير‬ ‫ع َِن النﱡ ْع َم ِ‬
‫ان ْب ِن بَ ِ‬
‫سلﱠ َم أَنﱠهُ قَا َل َمث َ ُل ا ْل ُم ْؤ ِمنِ َ‬
‫ين‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬
‫صلﱠى ﱠ ُ َ‬
‫ع َْن النﱠ ِب ّي ِ َ‬
‫س ِد ِإذَا ا ْ‬
‫شتَكَى‬ ‫ط ِف ِه ْم َوت َ َرا ُح ِم ِه ْم َمث َ ُل ا ْل َج َ‬
‫ِفي ت َ َوا ِ ّد ِه ْم َوت َ َعا ُ‬
‫س َه ِر َوا ْل ُح ﱠمى‬ ‫سائِ ُر ا ْل َج َ‬
‫س ِد ِبال ﱠ‬ ‫ض ٌو تَدَاعَى َ‬ ‫ِم ْنهُ ُ‬
‫ع ْ‬
Artinya : Penjelasan :

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Hadits ini memperlihatkan kepada kita

Yusuf ia berkata, telah menceritakan kepada akan kepentingan sifat saling

kami Zakaria dari Asy Sya'bi dari An Nu'man bertanggungjawab dalam usaha

bin Basyir dari Nabi ‫ﷺ‬, beliau bersabda, menguatkan, menyatukan dan

"Perumpamaan kaum mukminin dalam mengharmonikan masyarakat. Prinsip ini

berkasih sayang dan persaudaraan mereka diletakkan sebagai prinsip utama takaful

adalah seperti satu jasad. Jika salah satu untuk memastikan keselamatan dan

anggota badan ada yang merasakan sakit, keamanan masyarakat muslimin

maka seluruh jasad akan ikut merasakan sakit khususnya dalam bidang perlindungan

dengan bergadang dan demam.” asuransi.


Dalam Hadits lain juga disebutkan

‫س ْو ِل‬ ُ ‫ع ْنهُ – َخا ِد ِم َر‬ َ ُ‫ي ﷲ‬ َ ‫ع َْن أَ ِبي َح ْم َزةَ أَنَ ٍس ْب ِن َما ِل ٍك َر ِض‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
‫سلﱠ َم‬ َ ُ‫صلﱠى ﷲ‬ َ ‫ي‬ ِّ ‫سلﱠ َم – ع َِن النﱠ ِب‬َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلﱠى ﷲ‬ َ ‫ﷲ‬ ِ
” ‫س ِه‬ِ ‫ب ِلنَ ْف‬‫ب ِﻷ َ ِخ ْي ِه َما يُ ِح ﱡ‬ ‫ ” ﻻَ يُ ْؤ ِم ُن أ َ َح ُد ُك ْم َحتﱠى يُ ِح ﱠ‬:‫قَا َل‬
‫س ِل ٌم‬
ْ ‫ي َو ُم‬ ‫َر َواهُ البُ َخ ِار ﱡ‬
Artinya :
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna)
sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
‫‪2. Saling bekerjasama atau tolong-menolong‬‬

‫ب أَ ﱠن َ‬
‫سا ِل ًما‬ ‫عقَ ْي ٍل ع َْن ا ْب ِن ِ‬
‫ش َها ٍ‬ ‫َح ﱠدثَنَا َيحْ يَى ْب ُن بُ َك ْي ٍر َح ﱠدثَنَا اللﱠ ْي ُ‬
‫ث ع َْن ُ‬
‫ع ْن ُه َما أ َ ْخبَ َره‬
‫ي ﱠُ َ‬ ‫ع َم َر َر ِض َ‬ ‫أ َ ْخ َب َر ُه أَ ﱠن َ‬
‫ع ْب َد ﱠ ِ ْب َن ُ‬
‫س ِل ُم أَ ُخو ا ْل ُم ْ‬
‫س ِل ِم َﻻ يَ ْظ ِل ُمهُ‬ ‫سلﱠ َم قَا َل ا ْل ُم ْ‬‫علَ ْي ِه َو َ‬
‫صلﱠى ﱠ ُ َ‬ ‫سو َل ﱠ ِ َ‬ ‫أَ ﱠن َر ُ‬
‫َان فِي َحا َج ِة أَ ِخي ِه ك َ‬
‫َان ﱠ ُ فِي َحا َجتِ ِه َو َم ْن فَ ﱠر َج ع َْن‬ ‫َو َﻻ يُ ْ‬
‫س ِل ُمهُ َو َم ْن ك َ‬
‫ع ْنهُ ك ُْربَةً ِم ْن ك ُُربَا ِ‬
‫ت يَ ْو ِم ا ْل ِقيَا َم ِة َو َم ْن َ‬
‫ستَ َر‬ ‫س ِل ٍم ك ُْربَةً فَ ﱠر َج ﱠ ُ َ‬
‫ُم ْ‬
‫ست َ َر ُه ﱠ ُ يَ ْو َم ا ْل ِق َيا َمة‬
‫س ِل ًما َ‬
‫ُم ْ‬
Artinya : Penjelasan :
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a katanya:
Sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda: Seorang Jelas bekerjasama antara satu sama lain
muslim itu adalah saudara bagi muslim lain. Beliau dalam melakukan perbuatan kebaikan dan
tidak boleh menzalimi dan menyusahkannya. menjauhkan perbuatan mungkar adalah
Barangsiapa yang mau memenuhi hajat saudaranya, merupakan prinsip utama dalam
maka Allah pun akan berkenan memenuhi hajatnya. pelaksanaan konsep al-takaful
Barangsiapa yang melapangkan satu kasususahan
kepada seorang muslim, maka Allah akan
melapangkan salah satu kasususahan di antara
kasususahan-kasususahan Hari Kiamat nanti.
Barangsiapa yang menutup keaiban seseorang
muslim, maka Allah akan menutup keaibannya pada
Hari Kiamat.
3. Saling Melindungi
Di antara sabda Rasulullah yang mengandung maksud perlunya saling melindungi adalah:

‫ارهُ َجائِ ٌع ِإلَى َج ْن ِب ِه َو ُه َو يَ ْعلَ ْم ِب ِه‬ َ َ‫َما آ َم َن ِب ْي َم ْن بَات‬


ُ ‫ش ْبعَانً َو َج‬
Artinya : Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dalam kondisi kenyang, sementara
tetangganya kelaparan di sisinya, dan ia tahu. (HR ath-Thabarani dalam Mu’jam Al-Kabir,
al-Bazzar dalam Al-Musnad, Al-Husain bin Harb dalam Al-Birr wa ash-Shilah).

Dalam Hadist lain Rasulullah SAW:

َ ‫اﻵخ ِر فَﻼَ يُ ْؤ ِذ َج‬


‫ار ُه‬ َ ‫َم ْن ك‬
ِ ‫َان يُ ْؤ ِمنُ ِبا ﱠ ِ َواليَ ْو ِم‬
Artinya : "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti
tetangganya.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Penjelasan Hadits 1 : Penjelasan Hadits 2 :

Saling melindungi penderitaan satu sama lain. Dengan begitu maka asuransi takaful

yang berarti bahwa para peserta asuransi (syariah) merealisir perintah Allah SWT

takaful akan berperan sebagai pelindung bagi dalam al-Quran dan Rasulullah SAW dala

peserta lain yang mengalami gangguan sunnah tentang kewajiban saling

keselamatan berupa musibah yang melindungi di antara sesama warga

dideritanya masyarakat.
‫‪Hadist lainnya tentang saling melindungi‬‬

‫س ِعيدٍا ْل َم ْقبُ ِر ّ‬
‫يِ‬ ‫ب ع َْن َ‬ ‫ح قَ َاﻻ َح ﱠدثَنَا ا ْب ُن أ َ ِبي ِذئْ ٍ‬ ‫ج َو َر ْو ٌ‬ ‫َح ﱠدثَنَا َح ﱠجا ٌ‬
‫ح ع َْن أ َ ِبي ُه َر ْي َرةَ‬ ‫ح ا ْل َك ْع ِب ّي ِ َوقَا َل َر ْو ٌ‬ ‫ع َْن أ َ ِبي ُ‬
‫ش َر ْي ٍ‬
‫سلﱠ َم قَا َل َو ﱠ ِ َﻻ يُ ْؤ ِم ُن َو ﱠ ِ َﻻ يُ ْؤ ِم ُن َو ﱠ ِ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫أ َ ﱠن النﱠ ِب ﱠي َ‬
‫صلﱠى ﱠ ُ َ‬
‫سو َل ﱠ ِ قَا َل ا ْل َج ُ‬
‫ار‬ ‫اك يَا َر ُ‬‫ت قَالُوا َو َما ذَ َ‬ ‫ث َم ﱠرا ٍ‬ ‫َﻻ يُ ْؤ ِم ُن قَالَ َها ثَ َﻼ َ‬

‫َﻻ يَأ ْ َم ُن ا ْل َج ُ‬
‫ار َب َوا ِئقَهُ قَالُوا َو َما بَ َوا ِئقُهُ قَا َل ش ﱡَره‬
Artinya :

Telah menceritakan kepada kami Hajjaj dan Rauh berkata, telah menceritakan kepada kami

Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Syuraih Al Ka'b'i dan Rauh berkata, dari

Abu Hurairah Nabi ‫ ﷺ‬bersabda, "Demi Allah tidaklah beriman seseorang, Demi Allah

tidaklah beriman seseorang, Demi Allah tidaklah beriman seseorang" beliau

mengulanginya tiga kali. Mereka bertanya, "Apakah hal tersebut wahai Rasulullah?"

(Rasulullah ‫ )ﷺ‬menjawab, "Yaitu seorang tetangga yang tidak merasa nyaman dengan

tetangganya karena cobaan yang dia terima", lalu mereka berkata, Apakah cobaan tersebut?

Beliau bersabda, "Keburukannya".


03
Hadits tentang
Akad dalam Takaful
(Asuransi Syariah)
MUI juga menegaskan aturan akad yang digunakan dalam asuransi. Hal ini sebagai
langkah antisipasi dari kesalahpahaman sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa
terjadinya dua Akad dalam satu jual beli dalam asuransi syariah. Tanpa memahami
terlebih dahulu apa yang dimaksud oleh Nabi SAW dalam hadis berikut :

‫سلﱠ َم نَ َهى ع َْن بَ ْيعَتَ ْي ِن فِ ْي بَ ْيعَ ٍة‬


َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلﱠى ﷲ‬
َ ‫أَ ﱠن النﱠ ِب ﱠي‬
Artinya :
“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang melakukan dua transaksi dalam satu
transaksi jual beli.” [Hadits ini dishahihkan oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban].
Menurut Jumhur Ahli Fikih dari kalangan
sahabat, tabi’in dan para imam mujtahid
menjelaskan bahwa yang dimaksud dua
jual beli dalam satu akad adalah seperti Adapun mekanisme Akad yang
penjualan barang dengan menggunakan dijalankan dalam asuransi syariah
harga tempo (kredit) atau harga tunai sangatlah jelas dan adil, dimana dana
kontribusi/premi yang dibayarkan
(cash).
peserta langsung dipisah dari awal,
mana dana tabarru’ untuk saling
Pada keadaan ini ternyata sang pembeli
membantu sesama peserta ketika ada
dan penjual tidak memutuskan apakah
yang tertimpa musibah dan mana
barang tersebut dijual dalam keadaan
ujrah/fee perusahaan sebagai
tunai atau tempo, dan sudah terjadi pengelola dana para peserta. Seperti
transaksi (transaksi tidak jelas apakah halnya zakat, ada porsi khusus yang
tempo atau tunai). Transaksi inilah didapatkan oleh amil zakat sebagai
dilarang Nabi SAW dalam hadisnya. pengelola dana zakat.
Namun jika penjual dan pembeli sepakat
mengambil salah satu akad (salah satu
harga) sebelum berpisah, maka hal ini
diperbolehkan.
MUI juga menegaskan
bahwa Akad yang
disepakati tidak boleh
terdapat unsur sebagai Hal itu ditetapkan karena
berikut:
tujuan akad adalah saling
• Gharar (Ketidak Jelasan),
tolong-menolong dengan
• Maysir (Perjudian)
• Riba mengharapkan ridha dan
• Zhulm (Penganiayaan)
• Risywah (Suap) pahala dari Allah SWT.
• Barang Haram
• Maksiat
Akad Tijarah
Akad tijarah adalah semua bentuk
akad yang dilakukan untuk tujuan
Terdapat 2 jenis komersial. Baik mudharabah ataupun
akad dalam wakalah bil ujrah.

asuransi syariah
yang perlu Akad Tabbaru’
diketahui, yaitu:
Akad tabarru’ adalah semua bentuk
akad yang dilakukan dengan tujuan
kebajikan dan tolong-menolong,
bukan hanya untuk tujuan komersial.
Kesimpulan Asuransi Islam yang berdasarkan
kepada konsep takaful mempunyai tiga
Kata takaful berasal dari takafala-yatakafalu prinsip utama. Ketiga prinsip ini di
yang secara etimologis berarti menjamin asaskan berdasarkan kepada al-Qur’an
atau saling menanggung. Takaful dalam dan al-Hadits. prinsip-prinsip tersebut
pengertian muamalah adalah saling memikul adalah:
risiko di antara sesama orang sehingga
antara satu dengan yang lain menjadi ● Saling bertanggungjawab,
penanggung atas risiko yang lain.
● Saling bekerjasama atau tolong-
Pada dasarnya asuransi syariah tidak menolong
bertentangan dengan islam. Karena salah
satu tujuan dasar dari syariat islam adalah ● Saling melindungi penderitaan satu
memelihara harta dan keluarga dari sama lain.
kehancuran, kemusnahan dan kehilangan.
Dan asuransi syariah sangatlah tepat dalam Terdapat 2 jenis akad dalam asuransi
konsep pemeliharaan terhadap jiwa, harta syariah yang perlu diketahui, yaitu: Akad
dan keluarga Tijarah dan Akad Tabarru’.

Anda mungkin juga menyukai