PENDAHULUAN
Salah satu fungsi vital dari perpustakaan adalah bagaimana menarik lebih banyak
pengguna perpustakaan, bagaimana menolong pengguna mencari dan mendayagunakan
semua informasi dan fasilitas perpustakaan dengan kesulitan yang minimal,
menginformasikan informasi dan fasilitas baru, membangkitkan minat baca dan belajar, serta
menjangkau semua masyarakat tergantung dari objek masing-masing perpustakaan.
Dalam mencapai tujuan, visi dan misi perpustakaan, maka suatu perpustakaan perlu
mengembangkan berbagai aspek yang ada di dalam perpustakaan. Salah satunya adalah aspek
pelayanan. Aspek pelayanan ini dinilaio sebagai salah satu faktor penting dalam berjalannya
semua kegiatan yang ujungnya adalah sampai ke pelanggan atau user. Di era digital seperti
saat ini, layanan perpustakaan banyak mengalami perubahan dari hal-hal yang dulu
menggunakan alat-alat yang manual hinggal di era digital ini pengelolaan maupun
penggunaan perpustakaan semakin kompleks dan beragam. Dengan adanya tegnologi ini
maka prpustakaan dituntut untuk memanajemen layanan menjadi lebih dinamis dan kreatif.
PEMBAHASAN
A. LAYANAN PERPUSTAKAAN
2) Layanan yang diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata dan memandang
pengguna perpustakaan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara
individual.
3) Layanan perpustakaan dilandasi dengan tata aturan yang jelas dan tujuan untuk
mengoptimalkan fungsi layanan. Peraturan perpustakaan perlu didukung oleh semua pihak
agar layanan perpustakaan dapat berjalan dengan baik.
Sistem layanan perpustakaan ada dua macam yaitu layanan yang bersifat terbuka dan layanan
yang bersifat tertutup. Pemilihan sistem layaan terbuka atau sistem layanan tertutup
berdasarkan beberapa faktor pertimbangan seperti:
§ Pengguna dapat mengmbil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi dan
merasa lebih puas karena dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang
dicacri tidak ditemukan.
§ Pengguna dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggungjawab terhadap terpeliharanya
koleks yang dimiliki perpustakaa.
§ Tidak memerlukan banyak tenaga perpustakaan yang bertugas terutama dibagian sirkulasi
sehingga bisa diberi tanggungjawab di bagian lain.
· Ada kemungkinan penempatan kembali buku di rak menjadi kacau karena ketika pengguna
melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak tidak tepat pengembalianya.
· Memerlukan ruang yang lebih luas untuk jajaran koleksi dan mobilitas pengguna lebih
leluasa.
Sistem layanan tertutup (closed access) adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak
membolehkan pengguna perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan.
Pengambilan dan pengembalian bahan yang telah dipinjam dilakukan oleh petugas
perpustakaan.
§ Untuk koleksi yang rentan terhadap koleksI kerusakan maka sistem ini dapat dilakukan.
· Memerlukan banyak waktu dan petugas untuk memenuhi permintaan pada bagian
peminjaman dan menyipkan bahan pustaka yang dibutuhkan sehingga pengguna harus
menunggu lebih lama.
· Judul buku yang dipilih pengguna tidak selalu sesuai dengan pembahasan yang diinginkan,
pengguna hanya mengetahui ciri-ciri pengarang dan ciri-ciri fisik bahan pustaka yang
merupakan informasi yang sangat abstrak. Sehingga sering terjadi ketidak sesuaian.1
2) Kejelasan: jelas dalam hal: persyaratan teknis dan administratif; unit kerja/pejabat yang
berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
3) Kepastian waktu: dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
7) Kelengkapan sarana dan prasarana: tersedia sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja
dan pendukung.
8) Kemudahan akses: tempat, lokasi dan sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau
dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.2
9) Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan: pemberi layanan harus bersikap disiplin, santun,
serta ikhlas.
10) Kenyamanan: lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, nyaman, bersih, rapi, serta
dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung pelayanan.
1
Herlina, Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Palembang; IAIN Rafah Press, 2006, hal 113-116.
2
http://www.google.co.id/search?q=manajemen+layanan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-
US:official&client=firefox-a.
4. PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN
§ Kesiapan petugas layanan baik fisik, mental, kemampua, ketrampilan, pengalaman, kemauan.
§ Peraturan dan tata tertib perpustakaan yang singkat, jelas, dapat dimengerti dan dapat
dilaksanakan serta dipatuhi oleh pemakai perpustakaan.
§ Pedoman yang standar di bidang layanan pepustakaan yang berlaku umum, sehingga dapat
dipelajari untuk dipraktekkan.
Gambaran alur dan mekanisme kerja, diawali dari meja yang satu dan berahir ke meja
selanjutnya secara tertib dan teratur. Di bawah ini adalah kegiatan yang ada pada layanan
perpustakaan.
2) Meja sirkulasi. Adalah tempat pelaksanaan tansaksi peminjaman dan pengembalian buku
atau bahan pustaka lainya serta penyelesaian administrasi. Sistem layanan sudah
menggunakan komputer, maka di meja sirkulasi dapat disediakan fasilitas, informasi dan
pernagkat komputer untuk dipergunakan dalam memberikan layanan perpustakaan.
3) Administrasi keanggotaan. Adalah pengurusan keanggotaan perpustakaan. Semua prosedur
dan persyaratan dalam proses keanggotaan dilaksanakan menurut ketentuan yang berlaku dan
sedapat mungkin sederhana dan mudah dipenuhi.
4) Lemari (laci) katalog, untuk perpustakaan. Kartu katalog sebagai wakil Dari kolesi untuk
ditelusur, sebelum mencari ke tempat-tempat penyimpanan aslinya. Informasi tentang semua
koleksi secara ringkas tercantum dalam kartu-kartu katalog yang disimpan ditempat itu.
5) Peraturan dan tata tertib layanan, adalah ketentuan tentang syarat menjadi anggota,
peminjaman, sanksi atas pelanggaran. Dan pengaturan agar suasana di perpustakaan tertib
dan tenang.
5. Kemudahan akses informasi, dan sistem temu balik informasi, agar pemanfaatan koleksi
bisa optimal dan efisien.3
- Ditinjau dari segi sarana dan prasarananya termasuk gedung dan lokasi
Secara garis besar, dua hal di atas bisa dijelaskan sebagai berikut.
6.1 Ditinjau dari segi sarana dan prasarananya termasuk gedung dan lokasi
Gedung perpustakaan hendaklah menarik dari segi arsitektur dan mudah dijangkau.
Penggunaan warna juga bisa merupakan daya tarik yang akan membangkitkan minat baca
pengguna. Selain itu sarana dan prasarana pendukung layanan perpustakaan hendaklah
3
Sutarno, Manajemen Perpustakaan, Jakarta: Sagung Seto, 2006, hal 119-122.
4
http://www.google.co.id/search?q=manajemen+layanan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-
US:official&client=firefox-a
didukung oleh Teknologi Informasi (TI) yang akan sangat membantu perpustakaan
memperbaiki kalitas dan jenis layanan. Minimal sebuah perpustakaan harus memiliki :
Selain memiliki kemampuan seperti yang disebutkan diatas, pustakawan juga dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada penggunanya. Pelayanan prima yaitu suatu
sikap atau cara pustakawan dalam melayani penggunanya dengan prinsip layanan berbasis
pengguna (people based service) dan layanan unggul (service excellence). Tujuan
dari service excellence adalah :
Memuaskan pengguna;
Meningkatkan loyalitas pengguna;
Meningkatkan penjualan produk dan jasa;
Meningkatkan jumlah pengguna.5
5
http://www.pemustaka.com/membangun-perpustakaan-ideal-berorientasi-kepuasan-pengguna-berbasis-
teknologi.html
Layanan-layanan perpustakaan yang dapat dikembangkan adalah
2) Layanan informasi
3) Layanan penelitian
Para peneliti yang membutuhkan sumber informasi di perpustakaan dapat dengan mudah dan
cepat memperolehnya.
4) Layanan rekreasi
Dengan membaca bahan bacaan yang ada diperpustakaan maka user akan diperoleh rasa
senang, puas dan terhibur.6
5) Layanan sirkulasi
6) Layanan referens
Layanan ini adalah jenis layanann yang digunakan untuk menjawab setiap pertanyaan yang
berkaitan denga fasilitas perpustakaan dan informasi lainya yang dibutuhkan oleh pengguna.
Jenis koleksi referens ini meliput, kamus, ensiklopedi, handbook, direktori, sumber biografi,
bibliografi, indeks, almanak, abstrak, sumber biografi, dan terbitan pemerintah. Biasanya
perpustakaan menyediakan satu pustakawan yang siap membantu pemakai dalam menelusur
informasi. 7
Layanan ini adalah kegiatan mencari dan menelusur informasi atau menentukan kembali
semua kepustakaan yang pernah terbit atau pernah ada mengenai suatu bidang tertentu.
Yakni suatu kegiatan yang bermaksud untuk memberikan panduan, penjelasan tentang
penggunaan perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru di perpustakaan.
6
Sutarno, Op.Cit., Hal 92-93.
7
Herlina, Op.Cit., Hal. 116-124.
Kegiatan membuat karangan/tulisan baru yang diperoleh dengan cara mengkaji dan
mensarikan kepustakaan yang ada tentang suatu bidang tertentu untuk kepentingan pengguna.
10) Untuk perpustakaan umum, bisa mengembangkan layanan seperti, layanan anak, story
telling, dan layanan untuk para penderita cacat.8
11) Layanan internet
Layanan penggunaan terminal internet supaya user bisa menelusur informasi, baik
menggunakan komputer yang disediakan perpustakaan maupun laptop masing-masing
pengunjung.
Yakni kegiatan meminjamkan koleksi audio visual kepada pengguna untuk ditayangkan
dengan perlengkapan di dalam perpustakan.
13) Layanan fotokopi
Layanan ini berfungsi untuk pengguna yang ingin menkopi bahan pustaka yang sudah
mendapat izin dari petugas. Dalam layanan ini ada petugas khusus yang melayani jasa
fotokopi tersebut.
Yakni dilakukan dengan bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk sama-sama
memanfaatkan semua sumber informasi. Karena pada dasarnya perpustakaan tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan penggunanya tanpa bekerja sama dengan yang lain untuk saling
melengkapi kebutuhan user yang bervariasi.
Perpustakaan melayai permintaan artikel atau jurnal atau buku yang tidak tersedia di
perpustakaan ke unit-unit informasi atau perpustakaan lain baik di dlam maupun di luar
negeri.9
artinya lebih menekankan pada kesiagaan IT. Tegnologi informasi dan jaringan contohnya E-
journal dan lainya. Sehingga bisa memberikan yang diminta tau keinginan user dengan cepat
dan praktis. Semuanya itu kembali lagi kepada perpustakaan apakah mampu menerapkan
sistem layanan tersebut. Karena jika diputuskan untuk memberikan informasi teks jurnal baik
data atau full teks nya maka hal itu akan berhbungan dengan hak cipta.
8
Sutarno, Op.Cit., Hal-93-99.
9
Herlina, Op.Cit., Hal. 126-129.
BAB III
KESIMPULAN
Perpustakaan adalah suatu wadah atau tempat di mana di dalamnya terdapat bahan yang
disusun menurut sistem tertentu untuk masyarakat membacanya guna meningkatkan mutu
kehidupannya. Sistem pelayanan perpustakaan dapat dibedakan ke dalam dua cara yaitu
sistem pelayanan terbuka dan sistem pelayanan tertutup. Pada sistem pelayanan terbuka
pengguna dapat masuk ke ruang penyimpanan koleksi, sehingga dapat mencari dan
menemukan sendiri bahan pustaka yang ditempatkan di dalam rak. Sedangkan pada sistem
pelayanan tertutup pengguna harus meminta bantuan pustakawan untuk mencari bahan
pustaka yang diperlukan. Sistem layanan perpustakaan meliputi, sistem layanan terbuka dan
sistem layanan tertutup. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan-kekurangan tertentu,
sehingga perpustakaan harus menyesuaikan untuk kebijakan sistem tersebut. Dalam model
pelayanan dikenal sebagai segitiga pelayanan, yang semuanya berorientasi pada pelnggan
dilihat dari strategi, sistem perpustakaan, dan sumber daya manusia.
Selain itu, untuk meningkatkan mutu layanan perlu dilihat dari dua aspek, yakni dilihat dari
segi sarana dan prasarana termasuk gedung dan lokasi sehingga dapat menarik user untuk
masuk ke dalam perpustakaan dan dengan sarana dan prasrana yang memadai makan
pelayanan akan bisa memuaskan pelnggan. Kedua, adalah dilihat dari segi sumber daya
manusia yang mengelola perpustakaan. SDM akan memberikan pelayanan yang prima jika
mempunyai suatu skill pelayanan yang bisa ditetapkan dari peraturan atau kebijakan yang
ditentukan oleh masing-masing perpustakaan. Selain itu skill dan pengalaman akan lebih
excellent jika SDM smemahami betapa pentingnya pelayanan sehingga semuanya
berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Dalam menerapkan pelayanan prima maka lima
unsur yang diperhatika yakni, sistem, sumber daya manusia, fokus pada pelanggan,
pengambilan keputusan berdasarkan fakta dan data, kemudian penggunaan tegnologi yang
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Herlina, Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Palembang; IAIN Rafah Press, 2006.
http://www.pemustaka.com/membangun-perpustakaan-ideal-berorientasi-kepuasan-
pengguna-berbasis-teknologi.html
http://www.google.co.id/search?q=manajemen+layanan&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a