Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

DINAS KESEHATAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN WONOSOBO
Nomor : 440/1049/Dinkes 2008 / 2
Tentang
KEWENANGAN KLINIS PERAWAT DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
(PUSKESMAS) KABUPATEN WONOSOBO

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN WONOSOBO

Menimbang : a. bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya;
b. bahwa untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien di Puskesmas, perlu dilakukan evaluasi
terhadap tenaga kesehatan khususnya tenaga perawat
terkait kewenangan klinis;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu ditetapkan Surat Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo tentang Kewenangan
Klinis Perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Kabupaten Wonosobo;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 307, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6325);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 1335);
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/425/2020 Tahun 2020 tentang Standar
Profesi Perawat;
7. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
NomorHK.01.07/I/4719/2020 tentang Petunjuk Teknis
Kredensial Tenaga Kesehatan di Pusat Kesehatan
Masyarakat;
8. Peraturan Bupati Kabupaten Wonosobo Nomor 12 Tahun
2022 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Wonosobo.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Kewenangan Klinis Perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Kabupaten Wonosobo sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini , dan kompetensi tambahan
sesuai sertifikat kompetensi yang dimiliki dimana merupakan
bagian tidak terpisahkan;
KEDUA : Kewenangan Klinis Perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Kabupaten Wonosobo, sebagaimana yang
dimaksud pada DIKTUM KESATU disusun sebagai acuan
kewenangan klinis dalam rangka kredensial atau rekredensial
profesi Perawat di Puskesmas Kabupaten Wonosobo;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Wonosobo
pada tanggal 15 Mei 2023

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN WONOSOBO,

MOHAMAD RIYATNO
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN WONOSOBO
NOMOR : 440/1049/Dinkes
TANGGAL : 15 Mei 2023

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS PERAWAT


PUSKESMAS ……………………………

No Diagnosis Penyakit

Respirasi
1. Edukasi latihan napas
2. Edukasi pengaturan posisi
3. Edukasi teknik batuk efektif
4. Fisioterapi dada
5. Latihan batuk efektif
6. Latihan pernapasan
7. Pemantauan respirasi
8. Pemantauan saturasi oksigen
9. Pemantauan tanda dan gejala gagal napas (gelisah, agitasi,
penurunan kesadaran)
10. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia
11. Pembebasan jalan napas (head tilt, chin lift,jaw trust, in line)
12. Pemberian (Administering) Obat inhalasi
13. Pemberian (Administering) Obat nasal
14. Pemberian oksigen dengan nasal kanul
15. Pencegahan aspirasi
16. Pengambilan sampel darah kapiler
17. Pengambilan sampel darah vena
18. Pengaturan posisi Fowler
19. Pengaturan posisi semi Fowler
20. Penggunaan alat pelindung diri
21. Perawatan hidung
22. Skrining tuberculosis
23. Teknik relaksasi napas dalam

Sirkulasi
24. Interpretasi EKG
25. Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium

26. Pemantauan tanda dan gejala perdarahan


27. Pemantauan tanda vital
28. Pemasangan EKG
29. Pemasangan kateter urine
30. Pemberian (Administering) Obat
31. Pemberian (Administering) Obat IM
32. Pemberian (Administering) Obat intravena
33. Pemberian balut tekan
34. Pengaktifkan code blue
35. Pengambilan specimen
36. Pengaturan posisi supine
37. Pengaturan posisi trendelenburg
38. Resusitasi jantung paru
Nutrisi dan Cairan
39. Edukasi aktivitas/latihan fisik saat glukosa darah tinggi
40. Edukasi diet
41. Edukasi pencegahan hiperglikemia
42. Edukasi pencegahan hipoglikemia
43. Edukasi pemantauan kadar glukosa darah
44. Edukasi nutrisi parenteral
45. Identifikasi indikasi pemberian nutrisi parental
46. Pemantauan berat badan
47. Pemantauan intake dan output cairan
48. Pemantauan tanda dan gejala hiperglikemia
49. Pemantauan tanda dan gejala hypervolemia
50. Pemantauan tanda dan gejala hipoglikemia
51. Pemantauan tanda dan gejala hipovolemia dehidrasi
52. Pemasangan selang nasogastrik
53. Pemberian (Administering) Obat subkutan
54. Pemberian cairan intravena
55. Pemberian makanan
56. Pemberian makanan enteral
57. Pemberian minuman
58. Pemberian nutrisi parenteral
59. Pengukuran berat badan
60. Promosi berat badan
61. Restriksi cairan
62. Edukasi inkontinensia urine
63. Edukasi latihan berkemih (bladder training)
64. Edukasi toilet training
65. Edukasi pengenalan tanda berkemih
66. Edukasi perawatan kateter urine
67. Edukasi rangsangan berkemih
68. Edukasi tanda gejala infeksi saluran kemih
69. Edukasi terapi modalitas penguatan otot panggul
70. Fasilitasi berkemih yang teratur
71. Fasilitasi makanan tinggi serat
72. Pemantauan bising usus
73. Pemantauan pola eliminasi fekal
74. Pemantauan pola eliminasi urine
75. Pemasangan kateter urine
76. Pemberian latihan berkemih
77. Pemberian latihan eliminasi fekal
78. Pemberian (Administering) Obat suppositoria anal
79. Perawatan kateter urine
Aktivitas dan Istirahat
80. Dukungan ambulasi
81. Dukungan mobilitas fisik
82. Edukasi ambulasi
83. Edukasi aktivitas fisik
84. Edukasi latihan fisik (olah raga)
85. Edukasi pencegahan osteoporosis
86. Edukasi penggunaan alat bantu
87. Fasilitasi ambulasi dengan alat bantu
88. Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur
89. Kolaborasi dengan fisioterapis
90. Pemantauan kelelahan fisik dan emosional
91. Pemantauan toleransi aktivitas
92. Pemasangan bidai
93. Pemberian latihan rentang gerak aktif
94. Pemberian latihan rentang gerak pasif
95. Pemberian tirah baring
96. Pengaturan posisi tubuh optimal untuk gerakan sendi pasif atau
aktif
97. Promosi kepatuhan program latihan
98. Promosi latihan/aktivitas fisik
Neurosensori
99. Edukasi kunjungan keluarga
100 Irigasi telinga
101 Latihan orientasi
102 Pemantauan Skala Koma Glasgow
103 Pemantauan tingkat kesadaran
104 Pemantauan tingkat orientasi
105 Pemantaun perubahan sensasi
106 Pemberian (Administering) Obat tetes mata
107 Pemberian (Administering) Obat salep mata
108 Pembersihan serumen
109 Pembersihan telinga luar
110 Pencegahan kejang
111 Stimulasi taktil
112 Stimulasi verbal
Reproduksi dan Seksualitas
113 Dukungan ambulasi dan mobilisasi pasca salin
114 Edukasi kebutuhan dasar ibu pascasalin
115 Edukasi keluarga
116 Edukasi pencegahan perilaku seksual beresiko
117 Edukasi perawatan bayi baru lahir
118 Edukasi perawatan kehamilan
119 Edukasi perawatan perineum pascasalin
120 Edukasi persalinan
121 Fasilitasi interaksi orang tua dan janin/bayi
122 Fasilitasi kebutuhan berkemih
123 Fasilitasi kenyamanan ibu pascasalin
124 Fasilitasi pemberian air susu ibu eksklusif
125 Identifikasi kemampuan ibu merawat bayi
126 Identifikasi sindroma premenstruasi
127 Pemantauan tanda Homan
128 Pemberian (administering) magnesium sulfat
129 Pemeriksaan lokhea
130 Pemeriksaan perineum
131 Pemeriksaan payudara
132 Perawatan vulva hygiene
Nyeri dan Keamanan
133 Edukasi manajemen nyeri
134 Edukasi pemantauan nyeri secara mandiri
135 Pemantauan nyeri
136 Pemberian kompres dingin
137 Pemberian kompres hangat
138 Pemberian teknik imajinasi terbimbing
139 Pemberian teknik relaksasi
140 Pemberian terapi musik
141 Pengaturan posisi yang nyaman (misal. topang dengan bantal, jaga
sendi selamapergerakan)
142 Penyusunan jadwal aktivitas dan istirahat harian
Integritas Ego
143 Dukungan koping keluarga
144 Dukungan proses berduka
145 Edukasi keterampilan koping
146 Edukasi keterampilan pencegahan kekambuhan
147 Edukasi metode modulasi pengalaman emosi (misal. latihan asertif,
teknik relaksasi,jurnal, aktivitas penyaluran energi)
148 Edukasi pemantauan mood secara mandiri
149 Edukasi penanganan gangguan mood
150 Edukasi penanganan marah
151 Edukasi perawatan demensia
152 Edukasi seklusi
153 Fasilitasi pengisian kuesioner self report (beck depression inventory,
skala status fungsional)
154 Identifikasi penyebab/pemicu kemarahan
155 Orientasi realita
156 Pelibatan keluarga dalam program perawatan
157 Pemantauan isi halusinasi (misalnya,kekerasan atau
membahayakan diri)
158 Pemantauan perilaku halunisasi
159 Pemantauan potensi perilaku agresif
160 Pemantauan tingkat stres
161 Pemberian dukungan interaksi social
162 Pemberian kesempatan mengekspresikan marah secara adaptif
163 Pemberian lingkungan yang aman dan nyaman
164 Pemberian reduksi ansietas
165 Pemberian teknik distraksi
166 Pemberian terapi kelompok
167 Pemberian terapi keluarga
168 Pencegahan aktivitas pemicu agresi
169 Pencegahan cedera fisik akibat ekspresi marah
170 Pengenalan reaksi marah terhadap stressor
171 Pengendalian marah
172 Promosi citra tubuh
173 Promosi dukungan spiritual
174 Promosi harapan
175 Promosi harga diri
176 Promosi hubungan positif
177 Promosi kepercayaan diri
178 Rujuk untuk psikoterapi
Pertumbuhan dan Perkembangan
179 Deteksi dini kesehatan mental pada anak
180 Deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
181 Deteksi dini stunting
182 Edukasi cara perawatan bayi/anak di rumah
183 Edukasi deteksi dini HIV/AIDS pada bayi dan anak
184 Edukasi promosi perlekatan saat menyusui
185 Edukasi menyusui
186 Edukasi pijat bayi
187 Edukasi pemberian MP-ASI
188 Edukasi pencegahan infeksi pada anak (pemberian imunisasi, cuci
tangan, dan pemberian obat cacing)
189 Edukasi pencegahan penyakit tidak menular pada anak
190 Edukasi perawatan bayi
191 Edukasi perawatan HIV/AIDS pada anak
192 Edukasi stimulasi perkembangan bayi/anak
193 Memandikan bayi
194 Pemantauan TTV bayi dan anak (TD, suhu,nadi, pernapasan)
195 Pembentukan kelompok swabantu ASI
196 Pemberian MP-ASI
197 Pemberian terapi bercerita
198 Pemberian terapi bermain
199 Pemeriksaan bayi sebelum pemulangan
200 Perawatan tali pusat
201 Pijat bayi
202 Promosi aktivitas/latihan fisik pada anak prilaku
Kebersihan Diri
203 Dukungan perawatan diri: BAB/BAK
204 Dukungan perawatan diri: berpakaian
205 Dukungan perawatan diri: makan/minum
206 Dukungan perawatan diri: mandi
207 Edukasi perawatan diri
208 Edukasi perawatan gigi palsu
209 Edukasi perawatan kaki
210 Edukasi perawatan mulut
211 Perawatan integritas kulit
212 Perawatan kaki
213 Perawatan kuku
214 Perawatan mulut
215 Perawatan rambut
216 Promosi kebersihan
Penyuluhan dan Pembelajaran
217 Identifikasi tingkat pengetahuan
218 Bimbingan antisipatif
219 Edukasi program pengobatan
220 Edukasi program perawatan
221 Edukasi prosedur/tindakan
222 Perencanaan pulang
223 Promosi kepatuhan program pengobatan
224 Promosi kepatuhan program perawatan
225 Promosi literasi kesehatan relasional
Interaksi Sosial
226 Delegasi tindakan Keperawatan
227 Dukungan keluarga merencanakan perawatan
228 Edukasi komunikasi efektif
229 Edukasi parenting
230 Dukungan penampilan peran
231 Koordinasi diskusi keluarga
232 Mobilisasi keluarga
233 Modifikasi perilaku keterampilan social
234 Pendampingan keluarga
235 Promosi dukungan keluarga
236 Promosi dukungan sosial
237 Promosi keutuhan keluarga
238 Promosi komunikasi efektif
239 Promosi pengasuhan
240 Promosi sosialisasi
241 Rujukan ke terapi keluarga lingkungan
Keamanan dan Proteksi
242 Edukasi pencegahan infeksi
243 Edukasi imunisasi/vaksin
244 Edukasi pencegahan jatuh
245 Edukasi pencegahan luka tekan
246 Edukasi penggunaan obat topikal
247 Edukasi perawatan kulit
248 Identifikasi faktor risiko kecelakaan kerja
249 Identifikasi faktor risiko masalah kesehatan
250 Identifikasi penggunaan obat
251 Identifikasi reaksi alergi
252 Identifikasi tanda dan gejala overdosis
253 Pemantauan efek samping obat
254 Pemantauan integritas kulit
255 Pemantauan kepatuhan minum obat
256 Pemantauan risiko bunuh diri
257 Pemantauan risiko cedera
258 Pemantauan risiko infeksi
259 Pemantauan risiko jatuh
260 Pemantauan risiko perilaku kekerasan
261 Pemasangan alat pengaman
262 Pemberian imunisasi/vaksin
263 Pemberian informed consent tindakan
264 Pemberian tepid sponge
265 Penerimaan rujukan balik
266 Pencegahan cedera
267 Pencegahan infeksi
268 Pencegahan jatuh
269 Pencegahan perilaku kekerasan
270 Pengekangan fisik
271 Pengendalian infeksi
272 Penyediaan lingkungan aman dan nyaman
273 Perawatan luka
274 Perawatan luka bakar
275 Perawatan sirkumsisi
276 Rujukan Klien
277 Surveilens masalah kesehatan
278 Transfer Klien
279 Triase
Kewenangan Klinis Tambahan
280
281
282
283

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN WONOSOBO,

MOHAMAD RIYATNO

Anda mungkin juga menyukai