PRAKTIKUM IV
PENENTUAN PARAMETER FARMAKOKINETIKA OBAT
SETELAH PEMBERIANSECARA INFUS
Disusun Oleh :
Thesya Eka Savitri
2020E1C055
Dosen Pengampu :
Apt.Dzun Haryadi Ittiqo, M.Sc
Pada pemberian secara infus obat akan masuk ke dalam sistem peredaran darah
dengan suatu kecepatan yang konstan (orde nol) dan kadar obat dalam darah akan naik
secara perlahan sampai mencapai suatu kadar yang konstan (jika infus diberikan cukup
lama) atau sampai infus dihentikan. Setelah infus dihentikan kadar obat akan menurun
karena obat mengalami eliminasi tanpa ada lagi obat yang masuk.
Suntikan intravena.Obat langsung masuk kedalam sirkulasi dan tidak melewati
sawar absorpsi (Neal, 2006).
Keuntungan bentuk sediaan ini adalah terhindar dari perusakan obat atau
inaktivasi dalam saluran ganstrointestinal; dapat digunakan bila obat sedikit diabsorpsi
dalam saluran gastrointestinal sehingga obat tidak cukup untuk menimbulkan respons;
bila dikehendaki dapat menghasilkan efek obat yang cepat ( pada keadaan gawat); kadar
obat yang diperoleh sesuai yang diharapkan karena tidak ada atau sedikit sekali dosis obat
yang berkurang: dan dapt diberikan kepada penderita yang kesulitan menelan, misalnya
karena muntah atau koma (Syamsuni, 2006).
Kerugian bentuk sediaan parenteral adalah efek toksiknya sulit dinetralkan bila
terjadi kesalahan pemberian obat. Selain itu, harga obatnya lebih mahal daripada obat oral
karena harus dibuat steril (Syamsuni, 2006).
Persamaan kinetika obat dalam darah pada pemberian secara infus dengan suatu
kecepatan ko yang mengikuti model satu kompartemen diberikan dengan persamaan
berikut: a. waktu antara 0 sampai t (lama pemberian infus):
b. waktu lebih besar dari t
dengan menentukan kadar obat pada berbagai waktu, harga Vd dan k dapat
dihitung Mula-mula dihitung parameter k dari fase eliminasi dengan persamaan (2),
kemudian harga Vd dihitung dengan memakai persamaan (1) dengan mengambil data
kadar obat pada suatu waktu antara 0 sampai t. Setelah ditentukan nilai Vd dan k,
berbagai parameter farmakokinetik obat yang berkaitan dengan cara pemberian obat
secara infus dapat dihitung, seperti nilai klirens (Cl) dan waktu paroh eliminasi (t).
Pengambilan Sampel
F. Kesimpulan
Model in vitro farmakokinetik digunakan untuk menguji parameter farmakokinetik
obatdalam wadah yang digambarkan sebagai kompartemen dalam tubuh, tempat
obatdidistribusikan dan dieliminasi
DAFTAR PUSTAKA
Anjani Baiq Lenysia Puspita, Hari Melati Permata, M.Safwan. 2022. Modul Praktikum
Syamsuni, H, 2006. Formasi etika dasar dan Hitungan Farmasi. Penerbit Buku