Disusun Oleh :
1
2
pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik dan perilaku belajar terhadap prestasi
belajar mahasiswa jurusan pendidikan biologi FKIP Undana. Selanjutnya
penelitian milik (Attika Robbi et al., 2020) menjelaskan bahwa motivasi belajar
berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Artinya semakin tinggi
motivasi belajar siswa maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat.
Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dari
para siswa maupun mahasiswa adalah menggunakan bibliotherapy atau terapi
menggunakan bahan bacaan. Bibliotherapy merupakan bentuk pendekatan
terapeutik yang menggunakan literatur untuk mendukung kesehatan mental yang
baik, sebagai pilihan pengobatan yang serbaguna dan hemat biaya yang sering
diadaptasi atau digunakan untuk melengkapi jenis terapi lainnya. Bahan
pendukung dari pendekatan ini menyarankan gejala ringan hingga sedang dari
beberapa kondisi terkait suasana hati dapat berhasil diobati dengan kegiatan
membaca (Abilash & Jothimani, 2019). Bibliotherapy mendukung banyak sekali
bahan bacaan yang dapat digunakan oleh setiap individu, mulai dari fiksi sastra,
puisi, esai hingga otobiografi, manual referensi, dan buku-buku self-help. Jenis
buku yang digunakan terbagi dalam dua kategori, sastra imajinatif yang
digunakan untuk menumbuhkan respon imajinatif dari pembaca dan termasuk
fiksi, puisi, fabel, dan drama, dan sastra didaktik yang nonfiksi dan instruktif
(Canty, 2017).
Bibliotherapy bertujuan untuk mengubah konsep diri individu, meningkatkan
motivasi diri, menunjukkan jalan dalam menemukan identitas diri, membangun
self-efficacy, ketahanan emosional dan kekuatan mental, menunjukkan bahwa ia
bukan satu-satunya orang yang memiliki masalah, menunjukkan bahwa terdapat
lebih dari satu alternatif penyelesaian masalah, membantu seseorang dalam
diskusi masalah, dan membantu merencanakan suatu langkah dalam memecahkan
masalah. Menurut hasil penelitian dari (Mandas et al., 2019), penerapan
Bibliotherapy pada mata pelajaran di sekolah menunjukkan adanya peningkatan
motivasi belajar pada mata pelajaran. Siswa ingin bercerita tentang mimpinya
menjadi programmer game online, mampu merefleksi video, dan mampu
membuat rencana tentang bagaimana menjadi programmer game online.
3
akademisi Psikologi. Adapun beberapa etika yang perlu dipatuhi adalah sebagai
berikut:
a) Penggunaan informed consent dalam penelitian. Sesuai pasal 49 Kode Etik
Psikologi Indonesia (2010), setiap proses di bidang psikologi (termasuk
penelitian) yang melibatkan manusia harus disertai dengan persetujuan dari
orang yang menjalani proses berupa pengisian informed consent.
b) Seluruh informasi yang dibahas dalam penelitian Psikologi harus dijamin
kerahasiaannya. Dalam pasal 24 Kode Etik Psikologi Indonesia, Informasi
yang diberikan partisipan penelitian harus dijaga kerahasiaannya, kecuali
untuk kepentingan publikasi ilmiah (identitas HARUS disamarkan) atau
beberapa pengecualian yang selengkapnya tertera dalam buku kode etik.
c) Peneliti hendaknya mengambil langkah-langkah untuk melindungi partisipan
dari konsekuensi tidak menyenangkan yang mungkin akan diterima dari
keikutsertaan dalam penelitian (Pasal 48 Kode Etik Psikologi Indonesia).
d) Peneliti bertanggung jawab atas kesehatan dan kenyamanan jika
menggunakan hewan dalam penelitian. Peneliti harus meminimalisasikan rasa
sakit dan mengacu pada prosedur yang dapat diterima (Pasal 52 Kode Etik
Psikologi Indonesia).
e) Peneliti dilarang menjiplak atau meniru (plagiarisme) hasil karya orang lain
dalam tulisannya. Sesuai pasal 55 Kode Etik Psikologi Indonesia, peneliti
tidak diperkenankan mengutip hasil karya orang lain tanpa menyertakan
sumber dan nama penulisnya.
5
DAFTAR PUSTAKA
Narasumber : Menurutku belum ya. Soalnya aku masih harus banyak yang
dikerjain. Jadinya aku rasa belum maksimal aja, kayak kuliah
gini aku harus bagi waktu sama kerjaanku. Ya akhirnya gabisa
maksimal untuk mencapai tujuanku
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, peneliti mendapatkan gambaran data
hasil observasi wawancara terkait motivasi dari narasumber dalam mengikuti
perkuliahannya. Jika dikaitkan dengan aspek dari motivasi secara intrinsic,
didapatkan data sebagai berikut:
1. Berdasarkan aspek Self-determination, narasumber telah mengetahui
tujuan hidupnya. Namun untuk meraihnya, narasumber masih belum yakin
terhadap tujuannya tersebut karena menganggap masih dalam tahap awal
kuliah. Sehingga dalam aspek motivasi ini, narasumber masih belum
maksimal untuk menerapkannya
2. Berdasarkan aspek Curiosity, narasumber masih bingung dalam
menentukan hal yang ingin digali lebih dalam untuk memotivasi diri
mencapai tujuannya. Sehingga dalam aspek motivasi ini, narasumber
masih belum maksimal untuk menerapkannya
3. Berdasarkan aspek Challenge, narasumber belum pernah mengikuti
kegiatan di luar perkuliahan yang dapat meningkatkan dan
mengembangkan pengetahuan diri untuk mencapai tujuannya. Hal ini
dikarenakan narasumber masih menganggap dirinya kurang dalam
melakukan hal tersebut. Sehingga dalam aspek motivasi ini, narasumber
masih belum maksimal untuk menerapkannya.
4. Berdasarkan aspek Effort, narasumber masih belum maksimal dalam
upaya memotivasi diri untuk menggapai tujuannya. Hal ini dikarenakan
narasumber masih memiliki berbagai pekerjaan yang menjadikannya tidak
terlalu maksimal dalam memfokuskan diri untuk menggapai tujuannya.
Sehingga dalam aspek motivasi ini, narasumber masih belum maksimal
untuk menerapkannya.
9
LAMPIRAN JURNAL