Anda di halaman 1dari 30

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI PADA LANSIA

MENGKONSUMSI GIZI SEIMBANG BAIK UNTUK KESEHATAN LANSIA

DI POSYANDU DESA NGARES KELURAHAN BULAKAN KECAMATAN


SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO

OLEH : SRI LANJARI, A.Md. Gz

RSUD Ir. SOEKARNO KABUPATEN SUKOHARJO

2019
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Materi
Mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan
hidupnya, karena di dalam makanan terdapat nutrisi yang dibutuhkan
tubuh untuk melakukan bermetabolisme. Lansia, menurut WHO adalah
sesorang yang berumur 60 tahun ke atas. Masalah gizi yang dihadapi
oleh lansia berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas biologis
tubuhnya.konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk
kondisinya, yang memang secara alami mengalami penurunan

Susunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak


terlalu banyak menyimpang dari kebiasaan makan, serta disesuaikan
dengan keadaan psikologisnya. Pola makan disesuaikan dengan
kecukupan gizi yang dianjurkan dan menu makanannya disesuaikan
ketersediaan dan kebiasaan makan tiap daerah.
Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu :

1. Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah :


Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung,
gandum, ubi, roti, singkong dan lain-lain, selain itu dalam bentuk
gula seperti gula, sirup, madu dan lain-lain. Bahan makanan yang
mengandung lemak seperti minyak, santan, mentega, margarine,
susu dan hasil olahannya.
2. Kelompok zat pembangun
Kelompok ini meliputi makanan – makanan yang banyak
mengandung protein, baik protein hewani maupun nabati, seperti
daging, ikan, susu, telur, kacang kacangan dan olahannya.
3. Kelompok zat pengatur
Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak mengandung
vitamin dan mineral, seperti buah-buahan dan sayuran.

B. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan


Manfaat mengkonsumsi gizi seimbang bagi lansia

C. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan Gizi Seimbang yaitu warga Lansia Posbindu
desa Ngares kelurahan Bulakan Sukoharjo

D. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penyuluhan Gizi untuk Lansia ±40 menit

2
E. Tujuan
1. Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, peserta mampu memahami
dan mengaplikasikan informasi yang didapatkan pada saat
penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi gizi seimbang bagi
lansia.
2. Khusus
Pada akhir penyuluhan, peserta dapat:
1. Dapat memahami dan menjelaskan manfaat mengkonsumsi gizi
seimbang
2. Dapat memahami kebutuhan asupan makanan yang tepat bagi
lansia

3
BAB II
KEGIATAN PENYULUHAN

A. Materi Penyuluhan

Pedoman Gizi seimbang memiliki 4 pilar, dan 10 pesan Gizi


Seimbang yang dimana keduanya yaitu tentang “ biasakan mengkonsumsi
lauk pauk yang mengandung tinggi protein”. Lauk pauk terdiri dari
pangan sumber protein hewani meliputi daging rumanisa (daging sapi,
daging kambing, daging rusa dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu
serta hasil olahanya. Keompok pangan lauk pauk sumber protein nabati
meliputi kacang-kacangan dan hasil olahanya seperti kedele, tahu, tempe,
kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang tolo
dan lain-lain ( Pedoman Gizi Seimbang, 2014). Bagi lansia pemenuhan
kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam
proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel
tubuh sehingga dapat memperpanjang usia.
1. Kebutuhan gizi pada lansia
a. Kalori
Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan
metabolisme basal pada orang-orang berusia lanjut menurun
sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot dan
aktivitas. Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4
kal, dan protein 4 kal per gramnya.. Kebutuhan kalori untuk lansia
laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700
kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian
energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul
obesitas.
b. Protein
Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata
kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus
lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada lansia efisiensi
penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang
(disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien).
Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya
konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk
orang dewasa.

c. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang
dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang
terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi) dapat
menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh
4
darah ke jantung). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak
tersebut adalah asam lemak tidak jenuh. Minyak nabati
merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan
lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.
d. Karbohidrat
Sebagai penyumbang energi paling besar, lansia perlu
mengonsumsinya sekitar 45-65% dari total kalori per hari.
Sumbernya antara lain nasi, mie, bihun, oat, kentang atau ubi.
Lansia dianjurkan mengurangi konsumsi gula sederhana dan
menggantinya dengan karbohidrat kompleks, dengan indeks
glikemik rendah untuk menurunkan kadar LDL, risiko diabetes
melitus dan penyakit jantung koroner.

e. Serat
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah
sembelit atau konstipasi (susah BAB). Serat makanan telah
terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat
yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-
bijian utuh. Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen
serat (yang dijual secara komersial), konsumsi serat yang terlalu
banyak, dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh
serat sehingga tidak dapat diserap tubuh.
f. Vitamin dan mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia
kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat,
vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama
disebabkan dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-
buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang paling banyak
diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan
kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia.
g. Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan
sangat diperlukan tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam
bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan makanan dan
membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia
dianjurkan minum 25-30 ml/ kgbb/hr. Jika mempunyai penyakit
yang berkaitan dengan pengaturan cairan, banyaknya air sesuai
anjuran dokter.

5
2. Faktor yang mepengaruhi Kebutuhan Gizi pada Lansia
Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan
yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi
tubuh serta organ tersebut. Perubahan secara biologis ini dapat
mempengaruhi status gizi pada masa tua. Antara lain :
a. Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah,
mengakibatkan juga jumlah cairan tubuh yang berkurang,
sehingga kulit kelihatan mengerut dan kering, wajah keriput serta
muncul garis-garis menetap. Oleh karena itu, pada lansia
seringkali terlihat kurus.
b. Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan
gangguan fungsi mengunyah yang dapat berdampak pada
kurangnya asupan gizi pada usia lanjut.
c. Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaan seperti perut kembung, nyeri yang menurunkan nafsu
makan, serta susah BAB yang dapat menyebabkan wasir.
d. Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi
lamban, kurang aktif dan kesulitan menyuap makanan, juga
dapat mengganggu aktivitas kegiatan sehari-hari.
e. Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran
merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar yang sering
diabaikan pada kelompok usia lanjut, sehingga usia lanjut yang
mengalami IU seringkali mengurangi minum yang dapat
menyebabkan dehidrasi.

3. Masalah Gizi pada Lansia


a. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara maju dan
kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda
menyebabkan berat badan berlebih, apalagi pada lansia
penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik
Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit,
misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi.
b. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social
ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi
kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat
badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan
kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang
tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan

6
terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena
infeksi.
c. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang
dan ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan
akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit
kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.

4. Pemantauan Status Gizi


Penimbangan Berat Badan Penimbangan BB dilakukan secara
teratur minimal 1 minggu sekali, waspadai peningkatan BB atau
penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu. Peningkatan BB lebih dari
0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap kelebihan berat badan dan
penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan
kekurangan berat badan.

5. Perencanaan Makanan untuk Lansia


a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka
ragam, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
b. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi
makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat
makan lebih sering dengan porsi yang kecil.
c. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat
memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari
makanan yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta
mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi.
d. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan
makanan yang berlemak seperti santan, mentega dll.
e. Bagi lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Makanlah makanan yang mudah dicerna
2) Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-
gorengan
3) Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu
kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang
4) Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah
sebaiknya diberikan.
f. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati,
telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.

7
g. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus,
direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng.

B. Metode yang digunakan


Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah dengan cara
ceramah, dan tanya jawab.

C. Media yang digunakan


Media yang digunakan saat penyuluhan yaitu leaflet.

8
D. Langkah Kegiatan dan Estimasi Waktu
Tabel 1. Langkah Kegiatan dan Estimasi Waktu
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
a. Membuka penyuluhan Menjawab salam
dengan mengucapkan salam
dan memperkenalkan diri
b. Mengungkapkan tujuan
penyuluhan yaitu
penyuluhan pada lansia
tentang
kesehatan pada lansia.
2. 10 Penyampaian Materi
menit Menjelaskan tentang : Memperhatikan
a. Pengertian lansia
b. Kebutuhan gizi pada lansia.
- Menjelaskan tentang
faktor yang
mempengaruhi
perubahan kebutuhan
gizi pada lansia
c. Masalah Gizi pada Lansia
d. Pemantauan Status
e. Nutrisi Perencanaan
Makanan untuk
Lansia
3. 20 Diskusi :
menit Memberi kesempatan pada lansia Bertanya dan menjawab
untuk bertanya dan memberikan
pertanyaan serta pembagian
doorprize
4. 5 menit Penutup : Memperhatikan
a. Menutup pertemuan Menjawab Salam
dengan menyimpulkan
materi yang telah
dibahas.
b. Memberi salam penutup

9
E. Evaluasi
1. Evaluasi Materi
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Yang ditanyakan
a. Jenis susu yang baik untuk lansia?
b. Makan sedikit tapi berat badan tetap diatas normal?
c. Keluhan perut sering kembung, mbeseg apa berkaitan dengan makanan?
d. Kaki nyeri terutama dipersendian karena apa?
Jawaban :

a. Jenis susu yang baik untuk lansia adalah susu rendah lemak. Dengan
mengkonsumsi susu rendah lemak bias mengurangi resiko ganguan jantung,
hipertensi.
b. Meskipun banyak mengalami perubahan fungsi tubuh dan penurunan
kesehatan, namun asupan makanan yang mengandung zat gizi yang
berkualitas, lengkap dan seimbang mampu meningkatkan kesehatan usia lanjut.
Sehingga, memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi menjadi kunci agar
lansia kesehatannya lebih terjaga dengan baik. Pola makan yang seimbang juga
sangat penting sekali. Jika makanan pokok sedikit tetapi jenis makanan yang
tinggi lemak missal yang digoreng porsinya lebih banyak berat badan juga sulit
untuk turun, konsumsi gula berlebih juga akan mempengaruhi berat badan.
c. Sangat berkaitan, jika pola makan tidak teratur, jenis makanan yang bergas
(ubi, singkong, talas, jagung,dll), berlemak tinggi (makanan digoreng,
bersantan kental, kelapa parut), pedas (sambal), asam yang lebih banyak
dikonsumsi tentu akan menyebabkan gangguan pencernaan sehingga timbul
rasa tidak nyaman misalnya nyeri uluhati, kembung, sebah.
d. Nyeri sendi banyak terjadi pada lansia karena tulang rawan yang
semakin menipis. Penyebabnya bisa karena kegemukan atau sering
beraktivitas yang bertumpu pada lutut. Mengurangi rasa nyeri bisa
dengan mengistirahatkan sendi, mengompres bagian yang nyeri,
hingga latihan fisik dan menggunakan alat bantu. Juga bisa dengan
suntikan anti inflamasi. Untuk itu perlu control berat badan supaya
bisa normal, makan teratur, makan makanan yang kaya akan kalium
dan kalsium missal : buah pisang, susu rendah lemak, kurangi gula
dan makanan yang digoreng.

10
2. Evaluasi Kegiatan
a. Waktu/proses
Evaluasi terkait waktu yang digunakan dalam proses penyuluhan
tentang “Gizi Pada Lansia”, yaitu penyuluhan dimulai ± 10.000 WIB.
Penyuluhan yang dilakukan berjalan dengan lancar. Waktu yang digunakan
sesuai dengan yang ditentukan yaitu ± 40 menit. Sedangkan untuk
prosesnya menyesuaikan situasi dan kondisi lingkungan.
b. Sasaran
Evaluasi terkait sasaran yaitu warga lansia di posbindu desa Ngares,
kelurahan Bulakan Sukoharjo. Pada awal pembukaan penyuluhan, belum
ada respon balik terhadap penyuluh. Kemudian setelah penyuluh mulai
menyampaikan materi, para lansia mulai memperhatikan materi yang
disampaikan oleh tim penyuluh. Partisipasi sudah baik, hal ini bisa dilihat
dari daftar hadir dan antusias pada saat diberikan kesempatan untuk
bertanya terkait materi yang disampaikan tim penyuluh. Antusias lansia
dalam bertanya ini dikarenakan adanya kesadaran diri tentang pentingnya
“Gizi Pada Lansia”.
c. Tempat
Evaluasi terkait tempat yaitu di posbindu desa Ngares kelurahan
Bulakan Sukoharjo. Tempat sudah memadai untuk dilaksanakan
penyuluhan sehingga lansia bisa melihat, mendengar dan memperhatikan
dengan baik materi yang disampaikan.
d. Materi
Evaluasi terkait materi “Gizi Pada Lansia” yaitu, materi tentang
pengertian lansia, masalah gizi lansia, pemantauan berat badan,
perencanaan menu dan contoh menu. Materi tersebut tertuang dalam
leaflet, tetapi leaflet hanya cetak print jadi tampilannya masih kurang

11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Materi penyuluhan yang disampaikan terkait “Gizi Pada Lansia” yang
pertama yaitu pengertian lansia dan batas umur lansia, masalah gizi pada lansia,
faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia, pemantauan status gizi,
perencanaan makanan untuk lansia dan contoh menu sehari.

B. Saran
1. Peningkatan frekuensi pelaksanaan kegiatan
2. Perlu persiapan kegiatan dilakukan lebih matang

12
DAFTAR PUSTAKA

KEMENKES RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : KEMENKES RI.

13
LAMPIRAN

14
15
DOKUMENTASI PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK LANSIA

16
17
18
Lampiran 1 : Plan Of Action

PLAN OF ACTION

“Mengkonsumsi Gizi Seimbang Baik Untuk Kesehatan Lansia”


No Tanggal Tujuan Sasaran Lokasi Kegiatan Waktu Pembicara Sarana Evaluasi
(menit) prasarana
1. 25 Juli 2019 a. Meningkatkan Warga Posyandu 1. Pembukaan 3 Tim Sound System Diskusi dan
Pengetahuan pengunjung Lansia Ds Ngares Geriatri RS Tanya Jawab
mengenai pentingnya gizi desa Kel.Bulakan Leaflet
seimbang pada lansia Ngares Sukoharjo 2. Pengertian 2
dengan menjelaskan kel. Lansia
kebutuhan gizi pada Bulakan 3. Menjelaskan 5
lansia. Sukoharjo masalah gizi
b. Memberikan informasi pada lansia
tentang manfaat 4. Faktor yang 5
mempengaru
mempertahankan
hi perubahan
kesehatan di usia lanjut
kebutuhan
gizi lansia
5. Menjelaskan 5
pemantauan
status nutrisi
No Tanggal Tujuan Sasaran Lokasi Kegiatan Waktu Pembicara Sarana dan Evaluasi
(menit) prasarana
6. Perencanaan 5 Diskusi dan
makanan Tanya Jawab
untuk lansia
(makanan
yang dibatasi
seperti :
makanan
manis,
makanan
berlemak)
7. Tanya Jawab 10
dan
Pembagian
doorprize
8. Penutup 2

Sukoharjo, 25 Juli 2019

Mengetahui

An.Ketua TIM Pelayanan Geriatri Pemateri,

dr. Lidiawati, Sp.KFR Sri Lanjari, A.Md Gz


NIP. 19830504 200903 2 004 NIP. 19800402 200604 2 021
Mengetahui

Ketua TIM Pelayanan Geriatri Pemateri :


1. Sri Lanjari

dr. Auliya Andriyanti, Sp.PD


NIP.

Anda mungkin juga menyukai