Ralina Transistari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang
dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Marta Yogyakarta dengan menggunakan metode
Importance-Performance Analysis. Kualitas pelayanan diukur dengan menggunakan dimensi SERVQUAL.
Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai kinerja dan kepentingan pada setiap item yang
terdapat pada dimensi SERVQUAL yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 92 pelanggan PDAM Tirta Marta
Yogyakarta, baik pelanggan rumah tangga, sosial, niaga, instansi, maupun industri. Berdasar hasil analisis
setiap dimensi diketahui bahwa variabel yang dianggap penting tetapi kinerjanya belum memuaskan
(kuadran 1) adalah kecepatan dan ketanggapan pelayanan, sikap petugas di loket maupun petugas teknik,
serta kebersihan kantor. Variabel yang berkinerja baik dan penting bagi pelanggan (kuadran 2) adalah
kemudahan pendaftaran pelanggan baru dan ketanggapan petugas pembayaran rekening, keterampilan
karyawan dan petugas teknis dalam menangani gangguan. Kuadran 3 menunjukkan variabel yang kurang
penting bagi pelanggan dan kinerjanya tidak istimewa, yaitu pencatatan di rumah pelanggan, keramahan
petugas pengaduan, kejujuran dalam proses sambungan baru, kenyamanan ruang tunggu, dan kemudahan
memperoleh buku petunjuk. Variabel yang termasuk kuadran 4 adalah variabel yang kurang penting bagi
pelanggan sementara kinerjanya sudah baik, yaitu kecepatan petugas lapangan, ketanggapan petugas
pencatat, kepekaan petugas penerima keluhan, dan fasilitas parkir.
ABSTRACT
This study aims to determine customer satisfaction with the quality of service of Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Marta Yogyakarta using the Importance-Performance Analysis. The quality of
service was measured using SERVQUAL dimensions. The analysis has been done by comparing the value
of performance and importance on SERVQUAL dimensions namely reliability, responsiveness, assurance,
214 Jurnal llmiah GEMA EKONOMI, Februari 2013
empathy, and tangibles. The data was collected using a questionnaire to 92 PDAM Tirta Marta Yogyakarta
customers, including household, social, commercial, institution, and industrial ones. The analysis of each
dimension shows that the variables important for customers but the performances have not yet been
satisfactory (quadrant 1) are the speed and responsiveness of service, attitude of staff at the counter or
engineering officers, as well as office cleaning. Variables that have been performing well and important
for customers (quadrant 2) are the ease of registration of new customers and responsiveness accounts
payment officer; and employee skills and technical officers in dealing with disruption. Quadrant 3 shows
the variables that are less important to the customers and their performances are nothing special could
be identified as the recording at home customer complaints officer hospitality, honesty in the process of
a new connection, the waiting room comfort, and ease of obtaining user guide. Quadrant 4 is a variable
that is less important to customers while its performance has been good are the velocity field officer, the
registrar responsiveness, the sensitivity of officer who has recieved complaints, and the parking facilities.
kebutuhan pelanggan, hal ini sangat tergantung pelanggan sebagai hasil penilaian pelanggan
pada sumber air yang dapat dieksplorasi oleh terhadap apa yang diharapkannya dengan membeli
perusahaan seperti dari mata air, air sumur dalam, atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
dan air sumur permukaan. Sementara kontinuitas Haparan tersebut kemudian dibandingkan dengan
adalah adanya jaminan PDAM dapat memberikan persepsinya terhadap kinerja yang diterimanya.
pasokan air bersih secara teratur mengingat air Jika harapannya lebih tinggi daripada kinerja
dibutuhkan setiap saat. produk, pelanggan tidak akan puas, dan sebaliknya
Sebagai perusahaan sektor publik, PDAM jika harapan sama atau lebih dengan kinerja
Tirta Marta dituntut untuk memberikan pelayanan produk mereka akan puas (Aritonang, 2005).
terbaik agar pelanggan dapat terlayani dan dapat Berbagai definisi di atas menjelaskan bahwa
menghasilkan keuntungan sehingga menjadi kepuasan terbentuk dari dua ukuran yaitu
sumber pendapatan bagi daerah. Perusahaan harapan pelanggan yang dipengaruhi oleh tingkat
sangat menyadari bahwa dari pelangganlah kepentingannya dengan kinerja produk. Oleh
pendapatan diperoleh sehingga dapat menyumbang karena kepuasan yang dirasakan pelanggan
keuntungan. Oleh sebab itu, kepuasan pelanggan bertendensi untuk menjadikan mereka pelanggan
menjadi sangat penting posisinya. Sementara dalam yang loyal, maka perusahaan berusaha untuk
rangka memberikan pelayanan terbaik, perusahaan dapat memenuhi harapan pelanggan agar mereka
memiliki kendala sumber air yang terbatas dan tarif puas. Hal ini menyebabkan mengukur kepuasan
yang harus terjangkau masyarakat mengingat air pelanggan menjadi sangat penting bagi perusahaan,
bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat. meski disadari bahwa hal tersebut tidaklah mudah.
Berdasar latar belakang di atas, penelitian Kepuasan pelanggan juga merupakan sesuatu
ini bertujuan untuk mengukur seberapa tingkat yang terus bergerak dan tidak bersifat statis.
kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Hal ini menjadikan perusahaan dituntut untuk
PDAM Tirta Marta Yogyakarta dilihat dari tingkat meningkatkan kinerja produk atau jasanya secara
kepentingan dan kinerja yang dirasakan konsumen. terus-menerus sesuai dengan harapan pelanggan,
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sehingga pelanggan tidak tergiur dengan tawaran
kepada manajemen PDAM Tirta Marta Yogyakarta produk atau jasa lainnya.
untuk perbaikan kualitas pelayanan agar
memuaskan konsumen. Kualitas Pelayanan
Secara umum pelanggan akan puas jika
Kepuasan pelanggan produk atau jasa yang dikonsumsinya berkualitas.
Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai Ukuran kualitas sekarang ini lebih bersifat subyektif
respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian yang lebih berorientasi pada persepsi, oleh karena
antara tingkat kepentingan yang dirasakan ukuran obyektif tidak atau susah digunakan untuk
sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan mengurukur kualitas jasa (Aritonang, 2005).
setelah pemakaian (Rangkuti, 2002). Dengan kata Ukuran subyektif dapat menggunakan angket
lain kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan kepuasan pelanggan agar dapat diketahui persepsi
seseorang setelah membandingkan kinerja yang pelanggan atas kualitas produk atau jasa yang
dia rasakan terhadap tingkat kepentingannya. dikonsumsinya. Hal ini menjadikan atribut-atribut
Sementara menurut Kotler (2003) merupakan kualitas yang dimiliki oleh sebuah produk atau jasa
tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan perlu diidentifikasi. Atributatribut kualitas produk
hasil perbandingan antara kinerja produk (jasa) atau jasa dapat berbeda sesuai dengan produk atau
yang diterima dengan yang diharapkan. Sedangkan jasanya. Sebagai contoh kualitas jasa perusahaan
Tjiptono dan Chandra (2005) mengartikan kepuasan telekomunikasi dapat diukur dari atribut harga,
sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat jasa tambahan, kenyamanan prosedur, kualitas
sesuatu memadai. Dengan kata lain kepuasan panggilan, dan lainnya. Sementara untuk
216 Jurnal llmiah GEMA EKONOMI, Februari 2013
High 1 2
Concentrate Here Keep up the Good Work
IMPORTANCE
3 3
Low
Low Priority Possible Overkill
Low P
ERFORMANCE High
faktorfaktor yang dianggap oleh pelanggan Penelitian terkait kinerja perusahaan air minum
sudah sesuai dengan yang dirasakannya dilakukan oleh Lambok Panjaitan (2004) yang
sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih hasilnya menyatakan terhadap hubungan antara
tinggi. Variabel yang termasuk dalam kuadran dimensi kualitas pelayanan terhadap variabel
ini harus tetap dipertahankan karena semua pandangan masyarakat terhadap pelayanan DPAM
variabel ini menjadikan produk/jasa tersebut Tirta Musi di Palembang. Atribut yang digunakan
unggul di mata pelanggan. dalam menilai kualitas pelayanan yang digunakan
dalam penelitiannya mencakup pelayanan jasanya
Kuadran 3 sendiri seperti kualitas air, distribusi, harga,
pencatatan, penanganan keluhan, sikap petugas,
Pada kuadran terdapat faktor-faktor yang dan juga fasilitas pelayanannya yang mencakup
dianggap kurang penting oleh pelanggan dan kenyamanan ruang tunggu, ruang pembayaran, jam
pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu kerja, informasi, dan tempat parkir.
istimewa. Peningkatan variabel-variabel Sementara Eka Wulansari (2007) dalam
yang termasuk dalam kuadran ini dapat penelitiannya yang menganalisis kepuasan
dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya pelanggan terhadap kualitas pelayanan PDAM
terdapat manfaat yang dirasakan oleh pelanggan Semarang menunjukkan bahwa secara keseluruhan
sangat kecil. tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan termasuk kurang baik karena harapan
Kuadran 4 pelanggan tidak sesuai dengan kinerja aktual. Atribut
kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan
Wilayah ini memuat faktor-faktor yang dianggap yang berada pada kategori kurang baik terdapat 9
kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan yaitu serviceability, sistem pengiriman, prosedur
terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan,
termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi tanggung jawab petugas pelayanan, kemampuan
agar perusahaan dapat menghemat biaya, atau pelayanan petugas, kewajaran biaya pelayanan,
dengan cara mengalokasikan sumberdaya pada kepastian biaya, dan kepastian jadwal pelayanan.
variabel lain Sedangkan unsur dalam kategori baik terdapat
8 yaitu kualitas produk, persyaratan pelayanan,
Apabila kita menarik garis diagonal dari sudut kejelasan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan
kiri bawah ke kanan atas, garis tersebut akan sebesar, keadilan mendapatkan pelayanan sebesar,
menunjukkan korelasi yang positif antara kinerja kesopanan dan keramahan petugas, kenyamanan
dan kepentingannya (Aritonang, 2005). Jika suatu lingkungan, dan keamanan lingkungan.
variabel berada pada garis diagonal tersebut berarti Guntur dan Setiaji (2006) yang meneliti
variabel tersebut dapat dikatakan sudah memenuhi tentang kepuasan pelanggan dengan menggunakan
harapan pelanggan. Sebaliknya jika berada jauh dari service quality (SERVQUAL) menyimpulkan
garis diagonal, variabel tersebut tidak berada pada bahwa untuk dimensi responsiveness dan emphaty
kondisi ideal. Variabel tersebut mungkin kurang kualitas pelayanan PDAM Surakarta dinilai baik.
memuasakan atau sebaliknya lebih memuaskan Sementara untuk dimensi assurance, tangible,
pelanggan. dan reliability terdapat gap yang besar dan negatif
Penelitian tentang kepuasan pelanggan banyak artinya belum dapat memuasakan pelanggan. Hal
dilakukan seiring dengan kesadaran perusahaan yang menarik dari ketiga peneliti di atas, mereka
akan pentingnya hal tersebut. Sebagai perusahaan menggunakan dimensi kualitas pelayanan yang
publik, PDAM menjadi menarik sebagai obyek berbeda meskipun perusahaan yang menjadi obyek
penelitian mengingat produknya yang sangat penelitiannya sejenis.
penting bagi masyarakat dan jangkauan layanan Sementara penelitian yang menggunakan
yang menyangkut banyak konsumen. Importance and Performance Analysis (IPA) sudah
218 Jurnal llmiah GEMA EKONOMI, Februari 2013
dilakukan oleh banyak peneliti antara lain Setiawan d) kepedulian petugas dalam memberikan
(2005) yang meneliti tingkat kepuasan pengguna pelayanan (emphaty); dan
kereta api komuter dengan hasil faktor yang menjadi e) penampilan petugas, fisik dan fasilitas kantor
prioritas untuk ditingkatkan adalah kebersihan dan pelayanan (tangibles).
keamanan stasiun. Sementara Kitcharoen (2004)
melakukan penelitian di universitas swasta di Masing-masing dimensi diwakili oleh
Thailand dengan hasil mahasiswa memiliki persepsi beberapa pertanyaan yang menyangkut pelayanan
yang lebih tinggi terhadap atribut importance yang dilakukan oleh perusahaan. Kuesioner
dibanding staf, tetapi sebaliknya untuk atribut disusun dengan skala likert dengan lima pilihan.
performance. Penggunaan IPA pada penelitian Untuk aspek kepentingan, para responden diberi
pelayanan e-goverment di Jepang dilakukan oleh pertanyaan bagaimana penilaian mereka terhadap
Wong et al. (2011) dan dinyatakan bahwa metode kinerja PDAM dilihat dari kelima kelompok
IPA sebagai alat evaluasi yang sangat membantu item pertanyaan yang meliputi 5 dimensi kualitas
untuk menemukan atribut-atribut yang berkinerja pelayanan. Demikian juga untuk aspek kinerja
baik dan yang perlu ditingkatkan dan membutuhkan yang selama ini telah dirasakan oleh pelanggan.
tindakan segera. Sementara Sezhian et al. (2011) Untuk memastikan apakah instrumen penelitian
melakukan penelitian pada perusahaan transportasi yang digunakan valid dan reliabel, sebelumnya
(bus) menggunakan IPA dengan membedakan antar dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada
persepsi manajer dan penumpang. butir-butir pertanyaan.
Pada dasarnya analisis data dilakukan
METODE PENELITIAN dengan membandingkan nilai pada setiap item
yang terdapat pada setiap dimensi yaitu antara nilai
Populasi pada penelitian ini mencakup seluruh indeks kinerja (x) dengan nilai index kepentingan
pelanggan aktif yang menggunakan jasa PDAM (y). Hasil perbandingan ditampilkan dalam matriks
Tirta Marta, baik pelanggan rumah tangga, sosial, berupa skater diagram untuk tujuan menentukan
maupun niaga. Sampel yang diambil sebanyak pada kuadran mana setiap item dalam satu dimensi
92 pelanggan dari 100 pelanggan yang mengisi itu berada. Batas kuadran ditentukan berdasar nilai
kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan rata-rata dalam setiap dimensi.
menggunakan metode purposive sampling. Lokasi Variabel yang memiliki nilai kinerja
responden dalam penelitian ini diambil di lima di bawah rata-rata berarti harus ditingkatkan
lokasi yang menjadi jangkauan pelayanan PDAM kualitasnya, sedangkan yang sudah di atas rata-
Tirta Marta Yogyakarta. rata perlu dipertahankan karena telah memberikan
Penelitian ini menggunakan variabel- tingkat kepuasan kepada pelanggan. Selain dilihat
variabel yang telah dilakukan oleh peneliti dari kinerja, setiap variabel juga dilihat dari nilai
sebelumnya yaitu Freddy Rangkuti yang kepentingannya, sehingga memberikan gambaran
melakukan penelitian kepuasan pelanggan pada kepada manajemen untuk variabel mana yang perlu
PT PLN dan juga Perusahaan Air Minum (2002). ditingkatkan sesuai dengan kepentingannya.
Dimensi kualitas pelayanan yang diteliti terdiri atas
5 dimensi mengacu pada penelitian Parasuraman et HASIL DAN PEMBAHASAN
al. dengan beberapa penyesuaian yaitu:
a) kemampuan melaksanakan jasa (reliability); Hasil uji validitas dan reliabilitas baik pada variabel
b) kecepatan dan tanggapan petugas dalam kepentingan maupun kinerja dapat dilihat pada
memberikan jasa (responsiveness); tabel berikut:
c) kemananan dan kesopanan pertugas serta sifat
dapat dipercaya (assurance);
Ralina Transistari 219
63,8
61,4
63,6
63,6
63,4
63,2
60,6
63
63
62,8
62,6
62,4
62,2
53,8
62
62
61,8
52 54 56 58 60 62
Performance
64 58,8
63 63,6
62
54,6
61
61
60
59 58,2
58,8
58
57 57,4
56 56,6
54 55 56 57 58 59 60
Performance
Analisis:
Pada dimensi responsiveness ini pelayanan PDAM yang dinilai unggul adalah “kecepatan dan
oleh pelanggan.
Variabel yang perlu mendapat perhatian adalah “kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam
pelayanan administrasi” (b.1.). Kinerja variabel ini dirasa kurang memuaskan oleh pelanggan
Ralina Transistari 221
63
61
62 59,8
62,2
61,8
61 57,6
60 60,4
59
58 56,2
57,6
57
55 56 57 58 59 60 61 62
Performance
62,5
54,2
62 53,6
62
61,8
61,5
61
60,5
59,6
60
60
59,5
53 54 55 56 57 58 59 60
Performance
Variabel-variabel 59
yang diukur
59,4
adalah:
58
57
e.1. Kebersihan
56 dan kerapian berpakaian
53,4 petugas.
55,8
55
Analisis: Analisis:
Variabel layanan PDAM yang menurut oleh pelanggan sementara tingkat kepentinggannya
Variabel layanan PDAM yang menurut pelanggan unggul adalah “kebersihan dan kerapihan
pelanggan unggul adalah “kebersihan dan mendekati rata-rata.
kerapihan berpakaian
berpakaianpetugas”
petugas”(e.1.).
(e.1.).variabel “Kebersihan
variabeliniini mendapat kantor
penilaian pelayanan
pelanggan secara
dengan umum”
tingkat yang
mendapat penilaian pelanggan dengan tingkat yang (e.2.) ternyata dinilai penting oleh pelanggan.
memuaskan,memuaskan,
sementara sementara tingkat kepentingannya
tingkat kepentingannya Namunjuga
sayangnya PDAM belum
tinggi. Sementara dapat
untuk memuaskan
variabel “fasilitas
juga tinggi. Sementara untuk variabel “fasilitas keinginan pelanggan tersebut. Untuk itu variabel
tempat parkir’ (e.4), sudah dirasa cukup memuaskan oleh pelanggan sementara tingkat
tempat parkir’ (e.4), sudah dirasa cukup memuaskan ini harus menjadi perhatian PDAM dalam program
kepentinggannya mendekati rata-rata.
“Kebersihan kantor pelayanan secara umum” (e.2.) ternyata dinilai penting oleh pelanggan.
Namun sayangnya PDAM belum dapat memuaskan keinginan pelanggan tersebut. Untuk itu
Ralina Transistari 223
peningkatan kepuasan pelanggan. Variabel yang gangguan teknik. Variabel-variabel yang masuk
termasuk dalam dimensi tangibles yang tidak pada kuadran 3 memiliki kepentingan yang kurang
terlalu dipentingkan oleh pelanggan ternyata adalah bagi pelanggan sementara kinerjanyapun tidak
“kenyamanan ruang tunggu kantor pelayanan” istimewa. Bagi perusahaan kinerja yang kurang
(e.3.) dan “kemudahan untuk memperoleh buku menjadi masukan yang berharga untuk dapat
petunjuk tentang informasi pelayanan” (e.5). ditingkatkan, akan tetapi upaya peningkatannya
Kedua variabel ini masuk dalam kuadran 3, dan tidak menjadi prioritas utama mengingat hal ini
tidak menjadi prioritas PDAM untuk meningkatkan kurang dianggap penting bagi pelanggan. Adapun
kinerjanya, karena tidak menjadi hal yang terlalu variabel tersebut adalah: pelaksanaan pencatatan
penting bagi pelanggan. di rumah pelanggan, keramahan dan kesopanan
petugas penerima pengaduan dalam memberikan
pelayanan, kejujuran karyawan dalam proses
SIMPULAN pembayaran sambungan baru, kenyamanan ruang
tunggu kantor pelayanan, dan kemudahan untuk
Berdasar analisis yang telah dilakukan di setiap memperoleh buku petunjuk tentang informasi
dimenasi dapat diketahui variabel-variabel pelayanan. Variabel-variabel yang masuk pada
pembentuk kualitas pelayanan PDAM Tirta Marta kuadran 4 dirasa kurang penting oleh pelanggan,
yang sudah dapat memuaskan dan yang belum. namun perusahaan sudah berkinerja memuaskan.
Dengan hasil tersebut PDAM dapat melakukan Adapun variabel-variabel tersebut adalah:
upaya untuk meningkatkan kepuasan berdasar kecepatan petugas lapangan dalam menyelesaikan
pada posisi variabel dalam kuadran. Untuk keluhan pelanggan, ketanggapan petugas pencatat
variabel yang berada di kuadran 1, ini berarti dalam melaksanakan pencatatan, kepekaan petugas
kinerja pelayanan masih kurang padahal hal penerima keluhan maupun pengaduan terhadap
tersebut dianggap penting oleh pelanggan. Untuk kebutuhan informasi, dan fasilitas tempat parkir.
itu perusahaan harus berkonsentarsi pada variabel- Dengan memahami posisi masing-masing variabel
variabel yang masuk dalam kuadran ini, dengan pada setiap kuadran penelitian ini merekomendasikan
upaya terus-menerus diharapkan dapat berpindah agar upaya peningkatan kepuasan pelanggan
pada kuadran 2. Variabel-variabel tersebut adalah: hendaknya disusun berdasarkan prioritas kepentingan
kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam di mata pelanggan. Dengan demikian upaya
pelayanan administrasi, sikap petugas di loket- memberikan kepuasan pada pelanggan tidak menjadi
loket pembayaran, sikap petugas teknik terhadap sia-sia karena pelanggan menganggap hal tersebut
pelanggan dalam melaksanakan tugasnya, tidak/kurang penting. Hal ini dapat memberi mafaat
kebersihan kantor pelayanan secara umum. Variabel bagi perusahaan terutama dalam hal penghematan
yang menjadi kekuatan perusahaan adalah variabel- biaya, dan alokasi sumberdaya perusahaan dengan
variabel yang terdapat pada kuadran 2. Di samping tepat. Penelitian sejenis diharapkan dapat dilakukan
sudah berkinerja memuaskan, menurut pelanggan secara periodik dengan jumlah sampel yang
hal tersebut juga penting. Untuk itu perusahaan lebih banyak, atau dapat pula dilakukan dengan
harus mempertahankan kinerjanya pada hal-hal ini. pembedaan antar kelompok pelanggan. Hal ini
Adapun variabel tersebut adalah: kemudahan dalam diperlukan karena kemungkinan kebutuhan antar
proses pendaftaran pelanggan baru, kemudahan kelompok pelanggan berbeda. Penelitian secara
dalam pembayaran rekening di loket pembayaran, periodik akan memberi informasi pada perusahaan
kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam proses apakah upaya yang dilakukan sudah membawa
pembayaran rekening, keterampilan karyawan hasil, yaitu peningkatan kepuasan pelanggan
dalam menangani proses pembayaran rekening, terhadap layanan yang diberikan pada masing-
dan keterampilan petugas teknis dalam menangani masing kelompok pelanggan.
224 Jurnal llmiah GEMA EKONOMI, Februari 2013
Guntur, Muhammad dan Bambang Setiaji. Sezhian M.V., Muralidharan C, Nambirajan T, and
2006. Analisis Service Quality terhadap Deshmukh S.G. 2011. Developing a
Kepuasan Pelanggan pada PDAM
Performance Importance Matrix for a Public Sector
Kota Surakarta. Thesis. Universitas
Bus Transport Company: A Case Study.
Muhammadiyah Surakarta
Theoritical and Empirical research in
Istijanto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran: Urban Management. 6 (3). 5-14
Cara Praktis Meneliti Konsumen dan
Tjiptono, Fandy. 2004. Prinsip-prinsip Total
Pesaing. Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Quality Service. Yogyakarta. Andi Offset
Utama
Wahyuddin, M. dan Ambar Muryati. 2001. Faktor-
Kitcharoen, Krisana. 2004. The Importance-
faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Performance Analysis of Service Quality
Pelanggan PDAM Klaten. Jurnal
in
Manajemen Daya Saing. 2 (2)
Administrative Departments of Private Universities
Wong, Meng Seng, Nishimoto Hideki and Philip
in Thailand. ABAC Journal. 24 (3). 20-46
George. 2011. The Use of Importance-
Kotler, Philip. 2000. Marketing Management: Performance Analysis (IPA) in Evaluating
Analysis, Planning, Implementation and Japan’s E-goverment Services. Journal
Control, Millenium Edition. New Jersey. of Theoritical and Applied Electronic
Prentice Hall Inc. Commerce Research. 6 (2). 17-30
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Zeithaml, V.A., Parasuraman, A. and Berry
Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta. L.L., 1990. Delivering Quality Service:
Penerbit Salemba Empat Balancing Customer Perceptions and
Expectations. New York. The Free Press
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik.
Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan
STIM YKPN