Anda di halaman 1dari 14

JURNAL ILMIAH GEMA EKONOMI

Vol. 3, No. 1 Februari 2013


Hal 213-224

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN


IMPORTANCE-PERFORMANCE ANALYSIS
PADA PDAM TIRTA MARTA YOGYAKARTA

THE CUSTOMER SATISFACTION ANALYSIS USING


IMPORTANCE-PERFORMANCE ANALYSIS
THE PDAM TIRTA MARTA YOGYAKARTA

Ralina Transistari

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Yogyakarta


email: ralina_tr@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang
dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Marta Yogyakarta dengan menggunakan metode
Importance-Performance Analysis. Kualitas pelayanan diukur dengan menggunakan dimensi SERVQUAL.
Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai kinerja dan kepentingan pada setiap item yang
terdapat pada dimensi SERVQUAL yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 92 pelanggan PDAM Tirta Marta
Yogyakarta, baik pelanggan rumah tangga, sosial, niaga, instansi, maupun industri. Berdasar hasil analisis
setiap dimensi diketahui bahwa variabel yang dianggap penting tetapi kinerjanya belum memuaskan
(kuadran 1) adalah kecepatan dan ketanggapan pelayanan, sikap petugas di loket maupun petugas teknik,
serta kebersihan kantor. Variabel yang berkinerja baik dan penting bagi pelanggan (kuadran 2) adalah
kemudahan pendaftaran pelanggan baru dan ketanggapan petugas pembayaran rekening, keterampilan
karyawan dan petugas teknis dalam menangani gangguan. Kuadran 3 menunjukkan variabel yang kurang
penting bagi pelanggan dan kinerjanya tidak istimewa, yaitu pencatatan di rumah pelanggan, keramahan
petugas pengaduan, kejujuran dalam proses sambungan baru, kenyamanan ruang tunggu, dan kemudahan
memperoleh buku petunjuk. Variabel yang termasuk kuadran 4 adalah variabel yang kurang penting bagi
pelanggan sementara kinerjanya sudah baik, yaitu kecepatan petugas lapangan, ketanggapan petugas
pencatat, kepekaan petugas penerima keluhan, dan fasilitas parkir.

Kata kunci: importance, performance, kepuasan pelanggan

ABSTRACT

This study aims to determine customer satisfaction with the quality of service of Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Marta Yogyakarta using the Importance-Performance Analysis. The quality of
service was measured using SERVQUAL dimensions. The analysis has been done by comparing the value
of performance and importance on SERVQUAL dimensions namely reliability, responsiveness, assurance,
214 Jurnal llmiah GEMA EKONOMI, Februari 2013

empathy, and tangibles. The data was collected using a questionnaire to 92 PDAM Tirta Marta Yogyakarta
customers, including household, social, commercial, institution, and industrial ones. The analysis of each
dimension shows that the variables important for customers but the performances have not yet been
satisfactory (quadrant 1) are the speed and responsiveness of service, attitude of staff at the counter or
engineering officers, as well as office cleaning. Variables that have been performing well and important
for customers (quadrant 2) are the ease of registration of new customers and responsiveness accounts
payment officer; and employee skills and technical officers in dealing with disruption. Quadrant 3 shows
the variables that are less important to the customers and their performances are nothing special could
be identified as the recording at home customer complaints officer hospitality, honesty in the process of
a new connection, the waiting room comfort, and ease of obtaining user guide. Quadrant 4 is a variable
that is less important to customers while its performance has been good are the velocity field officer, the
registrar responsiveness, the sensitivity of officer who has recieved complaints, and the parking facilities.

Keywords: importance, performance, satisfaction

PENDAHULUAN saat ini jumlah pelanggannya mencapai 34.000


pelangggan, yang terdiri atas kelompok pelanggan
Air bagi manusia merupakan kebutuhan primer rumah tangga, industri, sosial, usaha/niaga, instansi
yang diperlukan untuk berbagai kepentingan, baik pemerintah, dan lainnya. Pasokan air PDAM Tirta
untuk rumah tangga seperti minum, memasak, Marta selama ini berasal dari 34 sumur dalam,
mandi, maupun untuk keperluan operasional sumber air Umbulwadon, dan padasan sungai yang
berbagai industri. Air tidak hanya berfungsi mayoritas berada di Kabupaten Sleman. Untuk
ekonomi tetapi juga sosial. Kondisi air yang mencukupi kebutuhan pelanggan PDAM harus
bersih dan sehat sangat diperlukan untuk menjaga menyediakan pasokan air bersih sejumlah 1.000
kesehatan masyarakat. Tersedianya air dengan liter debit air per detik.
kapasitas yang cukup dan teratur akan berdampak Fokus pada pelanggan bagi PDAM Tirta Marta
pada perkembangan berbagai sektor pembangunan sudah menjadi perhatian, karena disadari dari
di masyarakat. Mengingat fungsinya yang sangat pelangganlah pendapatan perusahaan diperoleh.
vital tersebut, pengelolaan air bersih diserahkan Berbagai upaya terus dilakukan untuk dapat
kepada perusahaan yang dikelola pemerintah memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.
daerah yaitu Perusahaan Daerah Air Minum Oleh karena kepuasan pelanggan bagi perusahaan
(PDAM). PDAM sebagai badan pelayanan sektor publik merupakan hasil dari suatu pelayanan
masyarakat dituntut untuk mengutamakan publik yang dapat dikategorikan sebagai tujuan
pemenuhan kebutuhan akan air yang memenuhi tingkat tinggi dalam sistem pengukuran kinerja
kualitas dengan harga terjangkau. Di sisi lain, (Mahmudi, 2005).
PDAM harus dikelola dengan baik sesuai prinsip Pertumbuhan jumlah penduduk kota Yogyakarta
manajemen sehingga dapat menjaga kelangsungan menjadikan kebutuhan akan air bersih terus
hidup perusahaan. Jasa PDAM meliputi produksi meningkat. Hal ini menjadi tantangan bagi PDAM
dan distribusi air minum yang bersih, sehat, dan Tirta Marta untuk dapat memenuhi harapan
memadai untuk keperluan rumah tangga maupun pelanggannya. Pada prinsipnya pelayanan air bersih
industri sehingga menunjang perkembangan dapat dinilai dari 3 K yaitu Kualitas, Kuantitas, dan
ekonomi dan derajat kesehatan penduduk. Kontinuitas. Kualitas menyangkut kondisi air yang
PDAM Tirta Marta Yogyakarta didirikan memenuhi syarat kesehatan seperti: jernih, tidak
berdasar peraturan daerah Kotamadya Yogyakarta berwarna, dan tidak berbau. Kuantitas berkaitan
nomor 3 tanggal 19 Juni 1976. Sampai dengan dengan jumlah yang tersedia untuk memenuhi
Ralina Transistari 215

kebutuhan pelanggan, hal ini sangat tergantung pelanggan sebagai hasil penilaian pelanggan
pada sumber air yang dapat dieksplorasi oleh terhadap apa yang diharapkannya dengan membeli
perusahaan seperti dari mata air, air sumur dalam, atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
dan air sumur permukaan. Sementara kontinuitas Haparan tersebut kemudian dibandingkan dengan
adalah adanya jaminan PDAM dapat memberikan persepsinya terhadap kinerja yang diterimanya.
pasokan air bersih secara teratur mengingat air Jika harapannya lebih tinggi daripada kinerja
dibutuhkan setiap saat. produk, pelanggan tidak akan puas, dan sebaliknya
Sebagai perusahaan sektor publik, PDAM jika harapan sama atau lebih dengan kinerja
Tirta Marta dituntut untuk memberikan pelayanan produk mereka akan puas (Aritonang, 2005).
terbaik agar pelanggan dapat terlayani dan dapat Berbagai definisi di atas menjelaskan bahwa
menghasilkan keuntungan sehingga menjadi kepuasan terbentuk dari dua ukuran yaitu
sumber pendapatan bagi daerah. Perusahaan harapan pelanggan yang dipengaruhi oleh tingkat
sangat menyadari bahwa dari pelangganlah kepentingannya dengan kinerja produk. Oleh
pendapatan diperoleh sehingga dapat menyumbang karena kepuasan yang dirasakan pelanggan
keuntungan. Oleh sebab itu, kepuasan pelanggan bertendensi untuk menjadikan mereka pelanggan
menjadi sangat penting posisinya. Sementara dalam yang loyal, maka perusahaan berusaha untuk
rangka memberikan pelayanan terbaik, perusahaan dapat memenuhi harapan pelanggan agar mereka
memiliki kendala sumber air yang terbatas dan tarif puas. Hal ini menyebabkan mengukur kepuasan
yang harus terjangkau masyarakat mengingat air pelanggan menjadi sangat penting bagi perusahaan,
bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat. meski disadari bahwa hal tersebut tidaklah mudah.
Berdasar latar belakang di atas, penelitian Kepuasan pelanggan juga merupakan sesuatu
ini bertujuan untuk mengukur seberapa tingkat yang terus bergerak dan tidak bersifat statis.
kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Hal ini menjadikan perusahaan dituntut untuk
PDAM Tirta Marta Yogyakarta dilihat dari tingkat meningkatkan kinerja produk atau jasanya secara
kepentingan dan kinerja yang dirasakan konsumen. terus-menerus sesuai dengan harapan pelanggan,
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sehingga pelanggan tidak tergiur dengan tawaran
kepada manajemen PDAM Tirta Marta Yogyakarta produk atau jasa lainnya.
untuk perbaikan kualitas pelayanan agar
memuaskan konsumen. Kualitas Pelayanan
Secara umum pelanggan akan puas jika
Kepuasan pelanggan produk atau jasa yang dikonsumsinya berkualitas.
Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai Ukuran kualitas sekarang ini lebih bersifat subyektif
respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian yang lebih berorientasi pada persepsi, oleh karena
antara tingkat kepentingan yang dirasakan ukuran obyektif tidak atau susah digunakan untuk
sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan mengurukur kualitas jasa (Aritonang, 2005).
setelah pemakaian (Rangkuti, 2002). Dengan kata Ukuran subyektif dapat menggunakan angket
lain kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan kepuasan pelanggan agar dapat diketahui persepsi
seseorang setelah membandingkan kinerja yang pelanggan atas kualitas produk atau jasa yang
dia rasakan terhadap tingkat kepentingannya. dikonsumsinya. Hal ini menjadikan atribut-atribut
Sementara menurut Kotler (2003) merupakan kualitas yang dimiliki oleh sebuah produk atau jasa
tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan perlu diidentifikasi. Atributatribut kualitas produk
hasil perbandingan antara kinerja produk (jasa) atau jasa dapat berbeda sesuai dengan produk atau
yang diterima dengan yang diharapkan. Sedangkan jasanya. Sebagai contoh kualitas jasa perusahaan
Tjiptono dan Chandra (2005) mengartikan kepuasan telekomunikasi dapat diukur dari atribut harga,
sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat jasa tambahan, kenyamanan prosedur, kualitas
sesuatu memadai. Dengan kata lain kepuasan panggilan, dan lainnya. Sementara untuk
216 Jurnal llmiah GEMA EKONOMI, Februari 2013

perusahaan perbankan bisa mencakup atribut Importance Performance Analysis


kecepatan pelayanan, jumlah produk yang ditawarkan, Pada tahun 1977, Martilla dan James
akurasi janji, profesionalisme, dan lainnya. memperkenalkan metode Importance Performance
Identifikasi atribut-atribut yang membentuk Analysis (IPA). IPA ditampilkan dalam bentuk
kualitas tersebut dapat dilakukan dengan Importance and Performance Matrix yang
pengembangan dimensi kualitas. Dimensi kualitas menggabungkan tingkat kepentingan dan kepuasan
jasa yang paling banyak digunakan dalam penelitian yang dirasakan oleh konsumen atas pelayanan
dikemukan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry sebuah institusi. Dengan kata lain konsep ini
(1990) yang dikenal sebagai SERVQUAL (service mengukur tingkat kepentingan menurut persepsi
quality). Dimensi SERVQUAL meliputi dimensi pelanggan dalam kaitannya dengan apa yang
tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar
emphaty. Kelima dimensi tersebut diukur melalui menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas
22 item pertanyaan yang merupakan jabaran dari tinggi.
masing-masing dimensi. Dari berbagai persepsi tingkat kepentingan
Atribut-atribut kinerja produk yang pelanggan, dapat dirumuskan mana variabel yang
membentuk kepuasan pelanggan ada yang bersifat paling dominan. Konsep kemudian dikaitkan
umum untuk suatu industri dan khusus berlaku dengan pentingnya variabel tersebut dengan
untuk satu perusahaan (Aritonang, 2005). Sebagai kenyataan yang dirasakan oleh pelanggan. Sebagai
contoh, atribut umum untuk jasa terdiri atas jaminan, contoh apabila harga menjadi variabel yang
pemberian pelayanan, penanganan keluhan, dan sangat penting bagi pelanggan (high importance),
penyelesaian masalah. Sementara atribut umum sementara pelanggan merasakan harga sangat
barang meliputi kaitan nilai dengan harga, kualitas mahal (low performance), dapat disarankan
barang, manfaat barang, desain barang, konsistensi, kepada perusahaan agar menurunkan harga untuk
dan pelayanan. Atribut khusus tergantung pada jenis meningkatkan performance-nya. Kondisi tersebut
usahanya, seperti usaha penyalur komputer dapat dapat digambarkan dalam diagram Importance and
berupa ketersediaan suku cadang, ketepatan waktu, Performance Matrix di bawah ini:
layanan purna jual, dan kemampuan teknisi.

High 1 2
Concentrate Here Keep up the Good Work
IMPORTANCE
3 3
Low
Low Priority Possible Overkill

Low P
ERFORMANCE High

Gambar 1. IPA Framework (Wong et al., 2011)


Matriks di atas terdiri atas 4 kuadran. Keempat atau tingkat kepuasan yang diperoleh masih
kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut sangat rendah. Variabel-variabel yang masuk
(Rangkuti, 2003): dalam kuadran ini harus ditingkatkan dengan
cara melakukan perbaikan terus-menerus
Kuadran 1 sehingga performance meningkat.

Kuadran ini menunjukkan wilayah yang Kuadran 2


memuat faktor-faktor yang dianggap penting
oleh pelanggan tetapi kenyataannya faktor- Kuadran ini memuat faktor-faktor yang
faktor ini belum sesuai seperti yang diharapkan, dianggap penting oleh pelanggan dan
Ralina Transistari 217

faktorfaktor yang dianggap oleh pelanggan Penelitian terkait kinerja perusahaan air minum
sudah sesuai dengan yang dirasakannya dilakukan oleh Lambok Panjaitan (2004) yang
sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih hasilnya menyatakan terhadap hubungan antara
tinggi. Variabel yang termasuk dalam kuadran dimensi kualitas pelayanan terhadap variabel
ini harus tetap dipertahankan karena semua pandangan masyarakat terhadap pelayanan DPAM
variabel ini menjadikan produk/jasa tersebut Tirta Musi di Palembang. Atribut yang digunakan
unggul di mata pelanggan. dalam menilai kualitas pelayanan yang digunakan
dalam penelitiannya mencakup pelayanan jasanya
Kuadran 3 sendiri seperti kualitas air, distribusi, harga,
pencatatan, penanganan keluhan, sikap petugas,
Pada kuadran terdapat faktor-faktor yang dan juga fasilitas pelayanannya yang mencakup
dianggap kurang penting oleh pelanggan dan kenyamanan ruang tunggu, ruang pembayaran, jam
pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu kerja, informasi, dan tempat parkir.
istimewa. Peningkatan variabel-variabel Sementara Eka Wulansari (2007) dalam
yang termasuk dalam kuadran ini dapat penelitiannya yang menganalisis kepuasan
dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya pelanggan terhadap kualitas pelayanan PDAM
terdapat manfaat yang dirasakan oleh pelanggan Semarang menunjukkan bahwa secara keseluruhan
sangat kecil. tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan termasuk kurang baik karena harapan
Kuadran 4 pelanggan tidak sesuai dengan kinerja aktual. Atribut
kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan
Wilayah ini memuat faktor-faktor yang dianggap yang berada pada kategori kurang baik terdapat 9
kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan yaitu serviceability, sistem pengiriman, prosedur
terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan,
termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi tanggung jawab petugas pelayanan, kemampuan
agar perusahaan dapat menghemat biaya, atau pelayanan petugas, kewajaran biaya pelayanan,
dengan cara mengalokasikan sumberdaya pada kepastian biaya, dan kepastian jadwal pelayanan.
variabel lain Sedangkan unsur dalam kategori baik terdapat
8 yaitu kualitas produk, persyaratan pelayanan,
Apabila kita menarik garis diagonal dari sudut kejelasan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan
kiri bawah ke kanan atas, garis tersebut akan sebesar, keadilan mendapatkan pelayanan sebesar,
menunjukkan korelasi yang positif antara kinerja kesopanan dan keramahan petugas, kenyamanan
dan kepentingannya (Aritonang, 2005). Jika suatu lingkungan, dan keamanan lingkungan.
variabel berada pada garis diagonal tersebut berarti Guntur dan Setiaji (2006) yang meneliti
variabel tersebut dapat dikatakan sudah memenuhi tentang kepuasan pelanggan dengan menggunakan
harapan pelanggan. Sebaliknya jika berada jauh dari service quality (SERVQUAL) menyimpulkan
garis diagonal, variabel tersebut tidak berada pada bahwa untuk dimensi responsiveness dan emphaty
kondisi ideal. Variabel tersebut mungkin kurang kualitas pelayanan PDAM Surakarta dinilai baik.
memuasakan atau sebaliknya lebih memuaskan Sementara untuk dimensi assurance, tangible,
pelanggan. dan reliability terdapat gap yang besar dan negatif
Penelitian tentang kepuasan pelanggan banyak artinya belum dapat memuasakan pelanggan. Hal
dilakukan seiring dengan kesadaran perusahaan yang menarik dari ketiga peneliti di atas, mereka
akan pentingnya hal tersebut. Sebagai perusahaan menggunakan dimensi kualitas pelayanan yang
publik, PDAM menjadi menarik sebagai obyek berbeda meskipun perusahaan yang menjadi obyek
penelitian mengingat produknya yang sangat penelitiannya sejenis.
penting bagi masyarakat dan jangkauan layanan Sementara penelitian yang menggunakan
yang menyangkut banyak konsumen. Importance and Performance Analysis (IPA) sudah
218 Jurnal llmiah GEMA EKONOMI, Februari 2013

dilakukan oleh banyak peneliti antara lain Setiawan d) kepedulian petugas dalam memberikan
(2005) yang meneliti tingkat kepuasan pengguna pelayanan (emphaty); dan
kereta api komuter dengan hasil faktor yang menjadi e) penampilan petugas, fisik dan fasilitas kantor
prioritas untuk ditingkatkan adalah kebersihan dan pelayanan (tangibles).
keamanan stasiun. Sementara Kitcharoen (2004)
melakukan penelitian di universitas swasta di Masing-masing dimensi diwakili oleh
Thailand dengan hasil mahasiswa memiliki persepsi beberapa pertanyaan yang menyangkut pelayanan
yang lebih tinggi terhadap atribut importance yang dilakukan oleh perusahaan. Kuesioner
dibanding staf, tetapi sebaliknya untuk atribut disusun dengan skala likert dengan lima pilihan.
performance. Penggunaan IPA pada penelitian Untuk aspek kepentingan, para responden diberi
pelayanan e-goverment di Jepang dilakukan oleh pertanyaan bagaimana penilaian mereka terhadap
Wong et al. (2011) dan dinyatakan bahwa metode kinerja PDAM dilihat dari kelima kelompok
IPA sebagai alat evaluasi yang sangat membantu item pertanyaan yang meliputi 5 dimensi kualitas
untuk menemukan atribut-atribut yang berkinerja pelayanan. Demikian juga untuk aspek kinerja
baik dan yang perlu ditingkatkan dan membutuhkan yang selama ini telah dirasakan oleh pelanggan.
tindakan segera. Sementara Sezhian et al. (2011) Untuk memastikan apakah instrumen penelitian
melakukan penelitian pada perusahaan transportasi yang digunakan valid dan reliabel, sebelumnya
(bus) menggunakan IPA dengan membedakan antar dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada
persepsi manajer dan penumpang. butir-butir pertanyaan.
Pada dasarnya analisis data dilakukan
METODE PENELITIAN dengan membandingkan nilai pada setiap item
yang terdapat pada setiap dimensi yaitu antara nilai
Populasi pada penelitian ini mencakup seluruh indeks kinerja (x) dengan nilai index kepentingan
pelanggan aktif yang menggunakan jasa PDAM (y). Hasil perbandingan ditampilkan dalam matriks
Tirta Marta, baik pelanggan rumah tangga, sosial, berupa skater diagram untuk tujuan menentukan
maupun niaga. Sampel yang diambil sebanyak pada kuadran mana setiap item dalam satu dimensi
92 pelanggan dari 100 pelanggan yang mengisi itu berada. Batas kuadran ditentukan berdasar nilai
kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan rata-rata dalam setiap dimensi.
menggunakan metode purposive sampling. Lokasi Variabel yang memiliki nilai kinerja
responden dalam penelitian ini diambil di lima di bawah rata-rata berarti harus ditingkatkan
lokasi yang menjadi jangkauan pelayanan PDAM kualitasnya, sedangkan yang sudah di atas rata-
Tirta Marta Yogyakarta. rata perlu dipertahankan karena telah memberikan
Penelitian ini menggunakan variabel- tingkat kepuasan kepada pelanggan. Selain dilihat
variabel yang telah dilakukan oleh peneliti dari kinerja, setiap variabel juga dilihat dari nilai
sebelumnya yaitu Freddy Rangkuti yang kepentingannya, sehingga memberikan gambaran
melakukan penelitian kepuasan pelanggan pada kepada manajemen untuk variabel mana yang perlu
PT PLN dan juga Perusahaan Air Minum (2002). ditingkatkan sesuai dengan kepentingannya.
Dimensi kualitas pelayanan yang diteliti terdiri atas
5 dimensi mengacu pada penelitian Parasuraman et HASIL DAN PEMBAHASAN
al. dengan beberapa penyesuaian yaitu:
a) kemampuan melaksanakan jasa (reliability); Hasil uji validitas dan reliabilitas baik pada variabel
b) kecepatan dan tanggapan petugas dalam kepentingan maupun kinerja dapat dilihat pada
memberikan jasa (responsiveness); tabel berikut:
c) kemananan dan kesopanan pertugas serta sifat
dapat dipercaya (assurance);
Ralina Transistari 219

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

Faktor Importance Performance


Sig. Validitas Sig. Validitas
A1 0.002 Valid 0.001 Valid
A2 0.000 Valid 0.000 Valid
A3 0.000 Valid 0.000 Valid
B1 0.004 Valid 0.007 Valid
B2 0.037 Valid 0.006 Valid
B3 0.000 Valid 0.000 Valid
B4 0.000 Valid 0.000 Valid
C1 0.000 Valid 0.001 Valid
C2 0.000 Valid 0.000 Valid
C3 0.000 Valid 0.000 Valid
C4 0.000 Valid 0.000 Valid
D1 0.027 Valid 0.017 Valid
D2 0.041 Valid 0.004 Valid
D3 0.003 Valid 0.005 Valid
E1 0.005 Valid 0.012 Valid
E2 0.001 Valid 0.002 Valid
E3 0.016 Valid 0.035 Valid
E4 0.021 Valid 0.020 Valid
E5 0.000 Valid 0.001 Valid

Sedangkan Uji Reliabilitas dilakukan dengan Hasil Importance Performance Analysis


melihat besaran Cronbach’s Alpha. Adapun hasil
uji ini menghasilkan Cronbach’s Alpha sebesar Tabel berikut memperlihatkan hasil perhitungan
0,656 untuk Importance dan sebesar 0,657 untuk nilai indeks tingkat kepentingan dan kinerja di
Performance, dengan demikian keduanya reliabel. setiap faktor.

Tabel 2. Hasil Perhitungan Indeks Importance dan Performance


Variabel Kualitas Pelayanan Indeks Importance Indeks Perfomance
A. Kemampuan petugas dalam melaksanakan jasa
1. Kemudahan dalam proses pendaftaran pelanggan baru. 63,0 59,8
2. Kemudahan dalam pembayaran rekening di loket pembayaran 63,6 61,4
3. Pelaksanaan pencatatan di rumah pelanggan. 62,0 53,8
B. Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam memberikan jasa
1. Kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam pelayanan administrasi 61,0 54,6
2. Kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam proses pembayaran rekening 64,4 58,8
3. Kecepatan petugas lapangan dalam menyelesaikan keluhan pelanggan 58,8 57,4
4. Ketanggapan petugas pencatat dalam melaksanakan pencatatan 56,6 58,2
C. Keramahan dan kesopanan petugas serta sifat dapat dipercaya
1. Keramahan dan kesopanan petugas penerima pengaduan dalam memberikan pelayanan 60,4 57,6
2. Kejujuran karyawan dalam proses pembayaran sambungan baru 57,6 56,2
3. Keterampilan karyawan dalam menangani proses pembayaran rekening 62,2 60,6
4. Keterampilan petugas teknis dalam menangani gangguan teknik 61,8 59,8
D. Kepedulian petugas dalam memberikan layanan
1. Sikap petugas di loket-loket pembayaran 62 54,2
2. Kepekaan petugas penerima keluhan maupun pengaduan terhadap kebutuhan informasi 60 59,6
3. Sikap petugas teknik terhadap pelanggan dalam melaksanakan tugasnya 61,8 53,6
E. Penampilan petugas, fisik, dan fasilitas kantor pelayanan
1. Kebersihan dan kerapihan berpakaian petugas 63,6 59,6
2. Kebersihan kantor pelayanan secara umum 62,8 52,6
3. Kenyamanan ruang tunggu kantor pelayanan 59,4 50,8
4. Fasilitas tempat parkir 60,4 59,2
5. Kemudahan untuk memperoleh buku petunjuk tentang informasi pelayanan 55,8 53,4
Nilai Rata-rata Indeks 60,9 56,9
Analisis dilakukan untuk setiap dimensi dengan cara membandingkan tingkat kepentingan

dengan kinerja pelayanan PDAM. Secara berurutan adalah sebagai berikut:

220 Kemampuan petugas dalam melaksanakan jasa Jurnal


(reliability)
llmiah GEMA EKONOMI, Februari 2013
Variabel-variabel yang diukur adalah:
Analisis dilakukan untuk setiap dimensi dengan Variabel-variabel yang diukur adalah:
cara membandingkan tingkat kepentingan
a.1. Kemudahan dengan
dalam proses a.1.
pendaftaranKemudahan
pelanggan baru.dalam proses pendaftaran
kinerja pelayanan PDAM. Secara berurutan adalah pelanggan baru.
sebagai berikut:a.2. Kemudahan dalam pembayaran rekening
a.2. Kemudahan dalam pembayaran rekening di
di loket pembayaran.
Kemampuan petugas dalam melaksanakan jasa loket pembayaran.
(reliability) a.3. Pelaksanaan pencatatan di rumah a.3.
pelanggan.
Pelaksanaan pencatatan di rumah pelanggan.

Kemampuan Petugas dalam Melaksanakan


Jasa

63,8
61,4
63,6
63,6
63,4
63,2
60,6
63
63
62,8
62,6
62,4
62,2
53,8
62
62
61,8
52 54 56 58 60 62
Performance

Analisis: variabel tersebut dirasa penting oleh pelanggan dan


Analisis: kinerja PDAM selama ini dirasa sudah memberikan
Pada dimensi kemampuan
Pada dimensi kemampuanpetugas
petugasdalam
dalam melaksanakan
kepuasan. Untukjasa yang mengukur 3 variabel
itu variabel-variabel ini ternyata
harus
melaksanakan memberikan
jasa yang kepuasan.
mengukur 3 variabel tetap diperhatikan kenerjanya karena menjadi
Untuk itu variabel-variabel ini harus tetap diperhatikan kenerjanya karena
ternyata variabel
variabel“pelaksanaan
“pelaksanaan pencatatan
pencatatandi rumah
di pelanggan” (a.3.) berada kuadran 3. Hal ini berarti
pelayanan yang unggul dimata pelanggan.
rumah pelanggan”menjadi pelayanan
(a.3.) beradayang unggul dimata
kuadran 3. Halpelanggan.
Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam
menurut pelanggan variabel tersebut tidak penting dan memiliki kepuasan yang rendah. Meski
ini berarti menurut pelanggan variabel tersebut memberikan jasa (responsiveness)
tidak penting
demikian danvariabel
Kecepatan memiliki kepuasan
dan ketanggapan
ini tetap yang
petugas
menjadi dalamVariabel-variabel
memberikan
perhatian yangmengingat
diukur adalah:
jasa (responsiveness)
perusahaan, pencatatan meter
rendah. Meski demikian variabel ini tetap menjadi b.1. Kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam
Variabel-variabel yang diukur adalah:
perhatianpenggunaan
perusahaan, menjadi penentu
mengingat jumlah
pencatatan pemakaian air
meter minum oleh
pelayanan pelanggan.
administrasi.
penggunaan menjadi b.1. penentu jumlah
Kecepatan pemakaian karyawan
dan ketanggapan b.2. Kecepatan dan ketanggapan
dalam pelayanan administrasi. karyawan dalam
Untuk variabel “kemudahan dalam proses pendaftaran
air minum oleh pelanggan. proses pembayaranbaru”
pelanggan dan “kemudahan dalam
rekening.
Untuk variabelb.2. Kecepatan dan
“kemudahan ketanggapan
dalam proses karyawan
pembayaran rekening di loket pembayaran”b.3.
dalam proses pembayaran
Kecepatan
masuk ke dalam petugas
rekening.
kuadran 3. lapangan dalam
Ini berarti variabel-
pendaftaran pelanggan baru” dan “kemudahan menyelesaikan keluhan
b.3. Kecepatan petugas lapangan dalam menyelesaikan keluhan pelanggan.pelanggan.
dalam pembayaran rekening
variabel tersebut di loket
dirasa pembayaran”
penting b.4.
oleh pelanggan Ketanggapan
dan kinerja PDAM petugasselamapencatat
ini dirasadalam
sudah
masuk ke dalam kuadran 3. Ini berarti
b.4. Ketanggapan variabel-
petugas pencatat dalammelaksanakan pencatatan.
melaksanakan pencatatan.

Kecepatan dan Ketanggapan Petugas dalam


Memberikan Jasa

64 58,8
63 63,6

62
54,6
61
61
60
59 58,2
58,8
58
57 57,4
56 56,6
54 55 56 57 58 59 60
Performance

Analisis:

Pada dimensi responsiveness ini pelayanan PDAM yang dinilai unggul adalah “kecepatan dan
oleh pelanggan.

Variabel yang perlu mendapat perhatian adalah “kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam

pelayanan administrasi” (b.1.). Kinerja variabel ini dirasa kurang memuaskan oleh pelanggan
Ralina Transistari 221

Analisis: padahal variabel ini memiliki tingkat kepentingandirasayang tinggi


kurang dimata pelanggan.
memuaskan Untuk itu
oleh pelanggan padahal
Pada dimensi responsiveness ini pelayanan variabel ini memiliki tingkat kepentingan yang
PDAM yang perusahaan
dinilai pelu meningkatkan
unggul kinerja bagian
adalah “kecepatan dan administrasi terutama
tinggi dimata yang berhubungan
pelanggan. langsung pelu
Untuk itu perusahaan
ketanggapan karyawan dalam proses pembayaran meningkatkan kinerja bagian administrasi terutama
dengan pelanggan.
rekening” (b.2.). Variabel ini menurut pelanggan yang berhubungan langsung dengan pelanggan.
juga dinilai penting, dan
Keramahan olehkesopanan
karena itupetugas
PDAMsertapatut Keramahan
sifat dapat dipercayadan kesopanan petugas serta sifat
(assurance)
mempertahankannya. dapat dipercaya (assurance)
Sementara untuk variabel
Variabel-variabel “kecepatan
yang petugas
diukur adalah: Variabel-variabel yang diukur adalah:
lapangan dalam menyelesaikan keluhan pelanggan” c. 1. Keramahan dan kesopanan petugas penerima
c. 1. Keramahan
(b.3.) dan “ketanggapan petugasdan kesopanan
pencatat dalampetugas pengaduan
penerima pengaduan dalam memberikan
dalam memberikan pelayanan.
melaksanakan pencatatan” (b.4.) PDAM telah c.1. Kejujuran karyawan dalam proses pembayaran
pelayanan.
berkinerja memuaskan. Namun demikian variabel sambungan baru.
ini ternyata tidakc.2.
dirasa pentingkaryawan
Kejujuran oleh pelanggan. c.2. Keterampilan
dalam proses pembayaran sambungan karyawan
baru. dalam menangani
Variabel yang perlu mendapat perhatian adalah proses pembayaran rekening.
“kecepatan danc.3.ketanggapan
Keterampilankaryawan dalam
karyawan dalam c.3. Keterampilan
menangani petugas
proses pembayaran teknis dalam menangani
rekening.
pelayanan administrasi” (b.1.). Kinerja variabel ini gangguan teknik.
c.4. Keterampilan petugas teknis dalam menangani gangguan teknik.
Keramahan dan Kesopanan Petugas serta
Sifat Dapat Dipercaya

63
61
62 59,8
62,2
61,8
61 57,6
60 60,4

59

58 56,2
57,6
57
55 56 57 58 59 60 61 62
Performance

Analisis: dan variabel c.2. yaitu “kejujuran karyawan dalam


Analisis:
Pada dimensi assurance atau diartikan sebagai proses pembayaransambungan baru” tidak menjadi
keramahan dan kesopanan petugas serta sifat dapat variabel yang dirasa penting oleh pelanggan. Kinerja
dipercaya, pelayanan PDAM dinilai memuaskan PDAM sendiri belum cukup memuasakan di mata
oleh pelanggan terutama untuk variabel pelanggan. Perlu diperhatiakan variabel c.1. meski
“keterampilan karyawan dalam proses pembayaran masuk pada kuadran 3, akan tetapi sebenarnya
rekening” (c.3.) dan “keterampilan petugas teknis mendekati kuadran 1 (tingkat kepentingan tinggi
dalam menangani gangguan teknik” (c.4.). Variabel di mata konsumen), untuk itu peningkata kinerja
ini menurut pelanggan juga menjadi variabel yang variabel ini sebaiknya mendapat perhatian di masa
memiliki tingkat kepentinggan tinggi. Dengan yang akan datang.
demikian PDAM patut memelihara variabel ini Kepedulian petugas dalam memberikan layanan
karena dapat menjadi keunggulan dalam pelayanan, (emphaty)
misalnya dengan terus menambah keterampilan Variabel-variabel yang diukur adalah:
karyawan dalam pelayanan dan peningkatan d.1. Sikap petugas di loket-loket pembayaran.
kemampuan petugas teknis gangguan. d.2. Kepekaan petugas penerima keluhan maupun
Di sisi yang lain, pelanggan menilai layanan pengaduan terhadap kebutuhan informasi
yang diberikan oleh PDAM terutama pada variabel d.3. Sikap petugas teknik terhadap pelanggan
c.1. yaitu “keramahan dan kesopanan petugas dalam melaksanakan tugasnya.
penerima pengaduan dalam memberikan layanan”
222 Jurnal llmiah GEMA EKONOMI, Februari 2013

Kepedulian Petugas dalam Memberikan


Layanan

62,5
54,2
62 53,6
62
61,8
61,5

61

60,5
59,6
60
60
59,5
53 54 55 56 57 58 59 60
Performance

Analisis: Analisis: meski sudah berkinerja memuaskan dimata


Kepedulain petugas dalam memberikan layanan pelanggan, akan tetapi tingkat kepentingan variabel
ternyata menurut Kepedulain
pelangganpetugas
memiliki dalam memberikan
kepentingan itu layanan
ternyataternyata
rendah.menurut
Untuk pelanggan
itu PDAM memiliki
dapat
tinggi, terutama untuk variabel “sikap petugas di mengalokasikan sumberdayanya pada
kepentingan tinggi, terutama untuk variabel “sikap petugas di loket-loket pembayaran” (d.1.) dan variabel
loket-loket pembayaran” (d.1.) dan yang lain.
“kepekaan petugas penerima keluhan maupun
“kepekaan petugas penerima keluhan maupun pengaduan petugas,
Penampilan terhadap fisik, dan fasilitator
kebutuhan kantor
informasi” (d.2.).
pengaduan terhadap kebutuhan informasi” (d.2.). pelayanan (tangibles)
Namunlayanan
Namun sayangnya sayangnya
PDAM layanan
padaPDAM pada
variabel itu variabel itu dirasa belumyang
Variabel-variabel dapatdiukur
memuaskan pelanggan.
adalah:
dirasa belum dapat memuaskan pelanggan. Tentu e.1. Kebersihan dan kerapian berpakaian petugas.
Tentu saja hal ini menjadi masukan berharga bagi PDAM untuk menentukan strategi peningkatan
saja hal ini menjadi masukan berharga bagi PDAM e.2. Kebersihan kantor pelayanan secara umum.
untuk menentukan e.3. Kenyamanan
strategi ruangkinerja
peningkatan tunggu kantor
e.3. pelayanan.
Kenyamanan ruang tunggu kantor pelayanan.
kinerja agar kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan.
agar kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan.
e.4. Fasilitas tempat parkir. e.4. Fasilitas tempat parkir.
Meski demikianMeski“sikap petugas
demikian teknik
“sikap terhadap
petugas teknik e.5. Kemudahan
terhadap pelangganuntuk
dalammemperoleh buku
melaksanakan petunjuk
tugasnya”
pelanggan dalam melaksanakan
e.5. Kemudahan tugasnya” (d.3.) tentang
untuk memperoleh informasitentang
buku petunjuk pelayanan.
informasi pelayanan.
(d.3.) meski sudah berkinerja memuaskan dimata pelanggan, akan tetapi tingkat kepentingan
Penampilan Petugas, Fisik, dan Fasilitas
variabel itu ternyata rendah. Untuk itukantor
PDAM dapat mengalokasikan sumberdayanya pada variabel
Pelayanan

yang lain. 65 59,6


64 64,4
63 52,6
62,8
62
Penampilan petugas,61fisik, dan fasilitator kantor pelayanan (tangibles)
59,2
60 50,8 60,4

Variabel-variabel 59
yang diukur
59,4
adalah:
58
57
e.1. Kebersihan
56 dan kerapian berpakaian
53,4 petugas.
55,8
55

e.2. Kebersihan kantor pelayanan


50 52
54
secara
56
umum.
58 60 62
Performance

Analisis: Analisis:
Variabel layanan PDAM yang menurut oleh pelanggan sementara tingkat kepentinggannya
Variabel layanan PDAM yang menurut pelanggan unggul adalah “kebersihan dan kerapihan
pelanggan unggul adalah “kebersihan dan mendekati rata-rata.
kerapihan berpakaian
berpakaianpetugas”
petugas”(e.1.).
(e.1.).variabel “Kebersihan
variabeliniini mendapat kantor
penilaian pelayanan
pelanggan secara
dengan umum”
tingkat yang
mendapat penilaian pelanggan dengan tingkat yang (e.2.) ternyata dinilai penting oleh pelanggan.
memuaskan,memuaskan,
sementara sementara tingkat kepentingannya
tingkat kepentingannya Namunjuga
sayangnya PDAM belum
tinggi. Sementara dapat
untuk memuaskan
variabel “fasilitas
juga tinggi. Sementara untuk variabel “fasilitas keinginan pelanggan tersebut. Untuk itu variabel
tempat parkir’ (e.4), sudah dirasa cukup memuaskan oleh pelanggan sementara tingkat
tempat parkir’ (e.4), sudah dirasa cukup memuaskan ini harus menjadi perhatian PDAM dalam program
kepentinggannya mendekati rata-rata.

“Kebersihan kantor pelayanan secara umum” (e.2.) ternyata dinilai penting oleh pelanggan.

Namun sayangnya PDAM belum dapat memuaskan keinginan pelanggan tersebut. Untuk itu
Ralina Transistari 223

peningkatan kepuasan pelanggan. Variabel yang gangguan teknik. Variabel-variabel yang masuk
termasuk dalam dimensi tangibles yang tidak pada kuadran 3 memiliki kepentingan yang kurang
terlalu dipentingkan oleh pelanggan ternyata adalah bagi pelanggan sementara kinerjanyapun tidak
“kenyamanan ruang tunggu kantor pelayanan” istimewa. Bagi perusahaan kinerja yang kurang
(e.3.) dan “kemudahan untuk memperoleh buku menjadi masukan yang berharga untuk dapat
petunjuk tentang informasi pelayanan” (e.5). ditingkatkan, akan tetapi upaya peningkatannya
Kedua variabel ini masuk dalam kuadran 3, dan tidak menjadi prioritas utama mengingat hal ini
tidak menjadi prioritas PDAM untuk meningkatkan kurang dianggap penting bagi pelanggan. Adapun
kinerjanya, karena tidak menjadi hal yang terlalu variabel tersebut adalah: pelaksanaan pencatatan
penting bagi pelanggan. di rumah pelanggan, keramahan dan kesopanan
petugas penerima pengaduan dalam memberikan
pelayanan, kejujuran karyawan dalam proses
SIMPULAN pembayaran sambungan baru, kenyamanan ruang
tunggu kantor pelayanan, dan kemudahan untuk
Berdasar analisis yang telah dilakukan di setiap memperoleh buku petunjuk tentang informasi
dimenasi dapat diketahui variabel-variabel pelayanan. Variabel-variabel yang masuk pada
pembentuk kualitas pelayanan PDAM Tirta Marta kuadran 4 dirasa kurang penting oleh pelanggan,
yang sudah dapat memuaskan dan yang belum. namun perusahaan sudah berkinerja memuaskan.
Dengan hasil tersebut PDAM dapat melakukan Adapun variabel-variabel tersebut adalah:
upaya untuk meningkatkan kepuasan berdasar kecepatan petugas lapangan dalam menyelesaikan
pada posisi variabel dalam kuadran. Untuk keluhan pelanggan, ketanggapan petugas pencatat
variabel yang berada di kuadran 1, ini berarti dalam melaksanakan pencatatan, kepekaan petugas
kinerja pelayanan masih kurang padahal hal penerima keluhan maupun pengaduan terhadap
tersebut dianggap penting oleh pelanggan. Untuk kebutuhan informasi, dan fasilitas tempat parkir.
itu perusahaan harus berkonsentarsi pada variabel- Dengan memahami posisi masing-masing variabel
variabel yang masuk dalam kuadran ini, dengan pada setiap kuadran penelitian ini merekomendasikan
upaya terus-menerus diharapkan dapat berpindah agar upaya peningkatan kepuasan pelanggan
pada kuadran 2. Variabel-variabel tersebut adalah: hendaknya disusun berdasarkan prioritas kepentingan
kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam di mata pelanggan. Dengan demikian upaya
pelayanan administrasi, sikap petugas di loket- memberikan kepuasan pada pelanggan tidak menjadi
loket pembayaran, sikap petugas teknik terhadap sia-sia karena pelanggan menganggap hal tersebut
pelanggan dalam melaksanakan tugasnya, tidak/kurang penting. Hal ini dapat memberi mafaat
kebersihan kantor pelayanan secara umum. Variabel bagi perusahaan terutama dalam hal penghematan
yang menjadi kekuatan perusahaan adalah variabel- biaya, dan alokasi sumberdaya perusahaan dengan
variabel yang terdapat pada kuadran 2. Di samping tepat. Penelitian sejenis diharapkan dapat dilakukan
sudah berkinerja memuaskan, menurut pelanggan secara periodik dengan jumlah sampel yang
hal tersebut juga penting. Untuk itu perusahaan lebih banyak, atau dapat pula dilakukan dengan
harus mempertahankan kinerjanya pada hal-hal ini. pembedaan antar kelompok pelanggan. Hal ini
Adapun variabel tersebut adalah: kemudahan dalam diperlukan karena kemungkinan kebutuhan antar
proses pendaftaran pelanggan baru, kemudahan kelompok pelanggan berbeda. Penelitian secara
dalam pembayaran rekening di loket pembayaran, periodik akan memberi informasi pada perusahaan
kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam proses apakah upaya yang dilakukan sudah membawa
pembayaran rekening, keterampilan karyawan hasil, yaitu peningkatan kepuasan pelanggan
dalam menangani proses pembayaran rekening, terhadap layanan yang diberikan pada masing-
dan keterampilan petugas teknis dalam menangani masing kelompok pelanggan.
224 Jurnal llmiah GEMA EKONOMI, Februari 2013

DAFTAR PUSTAKA Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Customer


Satisfaction: Gaining Customer
Aritonang, Lerbin R. 2005. Kepuasan Pelanggan: Relationship Strategy. Jakarta. PT
Pengukuran dan Penganalisisan dengan Gramedia Pustaka Utama
SPSS. Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Utama Setiawan, Rudi. 2005. Analisa Tigkat Kepuasan
Pengguna Kereta Api Komuter Surabaya –
Cooper, Donal R and C. Emory. 1999. Business
Research Methods (Edisi Indonesia). Sidoarjo. Materi Simposium FSTPT. Universitas
Jakarta. Penerbit Erlangga Sriwijaya. 5-6 Desember

Guntur, Muhammad dan Bambang Setiaji. Sezhian M.V., Muralidharan C, Nambirajan T, and
2006. Analisis Service Quality terhadap Deshmukh S.G. 2011. Developing a
Kepuasan Pelanggan pada PDAM
Performance Importance Matrix for a Public Sector
Kota Surakarta. Thesis. Universitas
Bus Transport Company: A Case Study.
Muhammadiyah Surakarta
Theoritical and Empirical research in
Istijanto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran: Urban Management. 6 (3). 5-14
Cara Praktis Meneliti Konsumen dan
Tjiptono, Fandy. 2004. Prinsip-prinsip Total
Pesaing. Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Quality Service. Yogyakarta. Andi Offset
Utama
Wahyuddin, M. dan Ambar Muryati. 2001. Faktor-
Kitcharoen, Krisana. 2004. The Importance-
faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Performance Analysis of Service Quality
Pelanggan PDAM Klaten. Jurnal
in
Manajemen Daya Saing. 2 (2)
Administrative Departments of Private Universities
Wong, Meng Seng, Nishimoto Hideki and Philip
in Thailand. ABAC Journal. 24 (3). 20-46
George. 2011. The Use of Importance-
Kotler, Philip. 2000. Marketing Management: Performance Analysis (IPA) in Evaluating
Analysis, Planning, Implementation and Japan’s E-goverment Services. Journal
Control, Millenium Edition. New Jersey. of Theoritical and Applied Electronic
Prentice Hall Inc. Commerce Research. 6 (2). 17-30

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Zeithaml, V.A., Parasuraman, A. and Berry
Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta. L.L., 1990. Delivering Quality Service:
Penerbit Salemba Empat Balancing Customer Perceptions and
Expectations. New York. The Free Press
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik.
Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan
STIM YKPN

Martilla, J.A. and J.C. James. 1977. Importance-


Performance Analysis. Journal of
Marketing. 41 (1). 77-79

Anda mungkin juga menyukai