PROPOSAL KOLOKIUM
BIDANG KAJIAN :
MANAJEMEN PEMASARAN
Disusun Oleh :
Egi Hergiana
C.1510092
BAB I
PENDAHULUAN
belum rapi, air mengalir kecil, air keruh, air tidak mengalir, meter buram,
pemindahan letak meter, meter air macet, kaca meter air pecah, meter hilang
(sumber pl & all), ganguan angka meter air, tidak ada segel dan lain-lain.
Permasalahan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mengenai keluhan pelanggan
dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu keluhan non teknis dan keluhan teknis. Dari
kedua bagian tersebut keluhan yang sering dilaporkan yaitu reduksi. Reduksi adalah
pemakaian data meter pelanggan berlebih dari tagihan dan dilaporkan oleh
pelanggan dengan membawa bukti foto meter terbaru. Data dari PDAM
membuktikan pada tahun 2018 menerima laporan sebanyak 2212. Hal ini
menunjukan pelayanan di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang kurang maksimal.
Kemudian dibagian pelayanan sering ditemukan antrian panjang dari pelanggan
yang akan melakukan pelaporan pengaduan terhadap keluhan yang mereka hadapi
dan proses perbaikan yang dilaksanakan oleh teknisi pun membutuhkan waktu
beberapa hari untuk melakukan perbaikan terhadap laporan yang sudah diterima.
Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa laporan atas pelanggan dari
pelayanan PDAM belum optimal maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang dituangkan dalam judul ini yaitu: Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan
Kepuasan Terhadap Loyalitas Pelanggan di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bauran pemasaran secara simultan terhadap
kepuasan di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
2. Untuk mengetahui pengaruh produk atau jasa terhadap kepuasan
pelanggan secara parsial di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
3. Untuk mengetahui pengaruh herga terhadap kepuasan pelanggan secara
parsial di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
4. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap kepuasan pelanggan secara
parsial di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
5. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap kepuasan pelanggan
secara parsial di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
6. Untuk mengetahui pengaruh orang terhadap kepuasan pelanggan secara
parsial di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
7. Untuk mengetahui pengaruh proses atau aktivitas perusahaan terhadap
kepuasan pelanggan secara parsial di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
8. Untuk mengetahui pengaruh bukti fisik terhadap kepuasan pelanggan
secara parsial di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah variabel produk, harga, dan lokasi, dan untuk yang lemah adalah
variabel promosi.
3. Djamaluddin Karim, Jantje L. Sepang & Bode Lumanauw (2014)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, harga,
promosi dan tempat terhadap peningkatan volume penjualan pada
perusahan PT. Manado Sejati Perkasa Group. Metode penelitian adalah
asosiatif yang bertujuan untuk menguji pengaruh antar variabel, dan
pengambilan data menggunakan survey. Pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling, dan analisis data menggunakan
regresi linear berganda.
4. Tabel 2.1 Perbedaan Dan Persamaan Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Dan Nama Peneliti Penelitian
Pengaruh Kualitas Uji Hasil penelitian diperoleh persamaan
Pelayanan dan Harga Normalitas regresi linear berganda Y = 3.958 +
terhadap Kepuasan Uji 0.083 X1 + 0.614 X2. Uji parsial (uji
Pelanggan. Ari Prasetio Multikolonieri t) menunjukkan bahwa kualitas
(2012) tas pelayanan berpengaruh signifikan
Uji terhadap kepuasan pelanggan, harga
Heteroskedast berpengaruh signifikan terhadap
istas kepuasan pelanggan. Uji simultan (uji
Uji T F) menunjukkan bahwa kualitas
Uji F pelayanan dan harga berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan
pelanggan secara simultan. Koefisien
determinasi parsial (r2) kualitas
pelayanan sebesar 8.18%, harga
sebesar 44.48%. Koefisien
determinasi simultan (R2) sebesar
0.725, hal ini berarti 72.5% kepuasan
pelanggan pada PT. TIKI Cabang
Semarang dipengaruhi oleh kualitas
pelayanan dan harga sedangkan
sisanya 27.5% dipengaruhi oleh
variabel lain yang berada di luar
variabel yang diteliti
10
digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan juga untuk merancang
program taktik jangka pendek. Konsep bauran pemasaran pertama kali
dipopulerkan oleh Jerome McCathy dalam Fandy (2014:41) yaitu produk
(product), harga (price), tempat/lokasi (place), dan promosi (promotion).
Sementara itu, untuk pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas
dengan penambahan unsur non-traditional marketing mix, yaitu orang
(people), Fasilitas fisik (physical evidence), dan proses (process), sehingga
menjadi 7P. Masing-masing dari tujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling
berhubungan dan tergantung satu sama lainnya dan mempunyai suatu bauran
yang optimal sesuai dengan karakteristik.
2.4 Kepuasan
2.4.1 Pengertian Kepuasan
Kepuasan menurut Kotler dan Keller (2016:153), adalah: Kepuasan
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang hasil dari membandingkan
kinerja produk atau layanan yang dirasakan (atau hasil) dengan harapan.
Kotler dan Armstrong (2015:35) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai
berikut: Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana suatu produk dirasakan
kinerja sesuai dengan harapan pembeli. Jika kinerja produk gagal memenuhi
harapan pelanggan tidak puas. Jika kinerja sesuai harapan, pelanggan puas.
Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan ih sangat puas atau senang.
2.4.2 Pengukuran Kepuasan Konsumen
Kepuasan pelanggan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu
perusahaan, untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen, diperlukan alat
atau model untuk mengukurnya. Terdapat beberapa model yang digunakan
perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya dan
pelanggan pesaing. Menurut Fandy Tjiptono (2016:219) terdapat empat
metode dalam pengukuran kepuasan konsumen, sebagai berikut:
1. (customer-oriented)
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-
oriented), perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan
nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik,
14
Produk
X1
H2
Harga
X2 H3
KEPUASAN (Y)
Lokasi H4
X3
H5 Kepuasan
Promosi
X4 Y
H6
Orang
X5
H7
Proses
X6
H8
Bukti
fisik
X7
H1
20
BAB III
METODE PENELITIAN
individu serta studi untuk menentukan frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk
meminimalisasikan bias dan memaksimumkan reabilitas. Metode deskriptif ini
digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian
secara independen. Sedangkan metode verifikatif menurut Moch. Nazir (2011:91)
merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
kausalitas antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis dengan menggunakan
suatu perhitungan statistik sehingga dapat dihasilkan pembuktian yang
menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima.
Unit analisis menurut Hamidi (2010:75-76) adalah satuan yang diteliti bisa
berupa individu, kelompok, organisasi, benda, atau suatu peristiwa sosial seperti
aktivitas individu atau kelompok. Unit penelitian ini dilakukan dengan sengaja
(purposive) di Jalan Siliwangi No. 121 Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota
Bogor.
Menurut Sugiyono (2014:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
Sampel menurut Sugiyono (2014:116) merupakan sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, jumlah
populasi dari konsumen PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor tidak diketahui dengan
pasti jumlahnya. Sehingga teknik pengambilan sampel menggunakan teknik atau
pendekatan non probability sampling. Menurut Sugiyono (2014:120) non
probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik non probability sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling. Purposive sampling menurut Sugiyono (2014:122)
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang dapat
dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini adalah konsumen PDAM Tirta
Pakuan Kota Bogor yang melakukan proses pembelian. Penentuan jumlah sampel
dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin. Menurut Noor (2014:158)
rumus slovin sebagai berikut:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 × 𝑒2
Keterangan :
n = Jumlah elemen/anggota sampel
N = Jumlah elemen/anggota populasi
e = error level (tingkat kesalahan) (10% atau 0.1)
3.5 Metode Pengumpulan Data
Menurut Riduwan (2010:51) metode pengumpulan data adalah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh peniliti dalam mengumpulkan data.
Sedangkan menurut Djaman Satori dan Aan Komariah (2011:103) pengumpulan
24
data dalam penenlitian ilmiah adalah prosedur sistematis untuk memperoleh data
yang diperlukan. Menurut Sugiyono (2014:225) bila dilihat dari segi cara atau
teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi (pengamatan), interview (wawancara) kuesioner (angket) dokumentasi
dan gabungan keempat. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Studi Lapangan (field research)
a) Observasi
Menurut Sugiyono (2014:226) observasi dasar semua ilmu
pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan seiring dengan
bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-
benda yang sangat kecil maupun sangat jauh dapat diobservasi
dengan jelas. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan
cara pengambilan data dengan pengamatan secara langsung
terhadap perilaku pembelian konsumen PDAM Tirta Pakuan
Kota Bogor
b) Wawancara
Menurut Sugiyono (2014:137) wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data dengan melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Dalam
penelitian ini, wawancara dilakukan dengan cara mengumpulkan
data dan keterangan melalui tanya jawab langsung dengan pihak
terkait yaitu intansi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dan
konsumen PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor
c) Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2014:227) pengumpulan data dilakukan
dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada
perusahaan atau instansi.
25
d) Kuesioner
Sugiyono (2014:230) menyebutkan bahwa kuisioner merupakan
instrumen untuk pengumpulan data, dimana partisipan atau
responden mengisi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan
oleh peneliti. Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
2. Studi Pustaka ( library research)
Menurut Sugiyono (2013:232) untuk memperoleh data dengan cara
membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan
penelitian.
3.6 Metode Pengujian Data
Setelah indikator-indikator dikembangkan yang berasal dari konsep teoritis
variabel, maka sebelum dipergunakan dalam penelitian sesungguhnya, akan
dilakukan uji coba kepada populasi sasaran dalam jumlah yang relatif kecil yang
dianggap mewakili karakteristik populasi maupun sasaran yang sebenarnya.
Keterangan:
r11 = Koefisien reliabilitas
27
X1 ᵋ
Y
X2
31
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Kepuasan Pelanggan
Y = Loyalitas Pelanggan
ɛ = Faktor lain yang tidak diteliti
Menurut Sugiyono (2014:277) persamaan regresi linear berganda
yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Y = α +b1X1 + b2X2 + ɛ
Keterangan :
Y = Loyalitas Pelanggan
α = Koefisien konstanta
b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Kepuasan
ɛ = Error, variabel gangguan
3.9 Analisis Korelasi Berganda
Menurut Sugiyono ( 2009:286) korelasi berganda merupakan angka yang
menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua atau lebih variabel independen
secara bersama-sama dengan satu variabel dependen. Untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara kualitas pelayanan, kepuasan terhadap loyalitas pelanggan dengan
keputusan pembelian pada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor maka digunakan rumus
sebagai berikut:
32
𝑛𝛴𝑋𝑖𝑌 − (𝛴𝑋𝑖)(𝛴𝑌)
𝑟𝑋𝑖𝑌 =
√{𝑛𝛴𝑋𝑖 2 − (𝛴𝑋𝑖 2 )}{𝑛𝛴𝑌 2 − (𝛴𝑌)}
Dari rumus analisis korelasi diatas, maka akan diperoleh nilai r yang besarnya
antara -1, 0 sampai 1. Notasi ini menggunakan korelasi atau hubungan antara
variabel-variabel yang diuji dalam penelitian.
1. Apabila r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada hubungan antara kedua
variabel atau hubungan kedua variabel sangat lemah
2. Apabila r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan kedua variabel bersifat
searah dan sangat kuat, artinya kenaikan nilai-nilai X akan diikuti oleh
kenaikan nilai-nilai Y, atau sebaliknya.
3. Apabila r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel
berlawanan arah dan sangat kuat, artinya kenaikan nilai-nilai X akan
diikuti oleh penurunan nilai-nilai Y, atau sebaliknya.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap korelasi yang ditemukan
tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada
Tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : (Sugiyono, 2014:192)
R2 = r2 x 100%
Keterangan:
R2 : Koefisien Determinasi
r2 : Koefisien korelasi
b. Rumus Uji F
Adapun perhitungan uji F menurut Sugiyono (2014:257) dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑹𝟐
𝑭= 𝒌
𝟐
(𝟏 − 𝑹 )(𝒏 − 𝑲 − 𝟏)
Keterangan :
R2 : Koefisien determinasi
n : Jumlah anggota data atau kasus
k : Jumlah variabel independen
2. Uji t
35
𝒓√𝒏 − 𝟐
𝒕=
√𝟏 − 𝒓𝟐
Keterangan :
r : Koefisien korelasi parsial
t : Distribusi t
n : Jumlah data
36
r2 : koefisien determinasi
b. Kriteria Keputusan Uji t
1) Untuk kualitas pelayanan (X1) bila thitung lebih kecil dari atau sama
dengan ttabel (thitung ≤ ttabel) pada α = 0,05 maka H0 diterima dan
Ha ditolak, artinya kualitas pelayanan tidak mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelangga PDAM Tirta
Pakuan Kota Bogor.
Sedangkan bila thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) pada α
= 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelangga PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor..
2) Untuk kepuasan (X2) bila thitung lebih kecil dari atau sama dengan
ttabel (thitung ≤ ttabel) pada α = 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak,
artinya kepuasan tidak mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelangga PDAM Tirta Pakuan Kota
Bogor. Sedangkan bila thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel)
pada α = 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya kepuasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelangga
PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
Adapun uji satu pihak dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini :