TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit
2.1.1 Definisi
sehingga tidak terjadi iritasi pada lapisan tersebut. Saat lendir tersebut
hilang, iritasi bisa terjadi pada lambung. Penyakit ini juga dapat
2.1.2 Klasifikasi
(berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan yang kedua adalah kronis
sebagai iritasi lambung atau radang lambung yang bisa muncul secara
tiba-tiba dan dalam waktu yang relatif lama. Meskipun gejala gangguan
muncul nyeri ulu hati yang parah walau hanya sementara sebagai gejala
lambat tetapi akan terjadi dalam kurun waktu yang relatif lebih lama.
Nyeri yang disebabkan dari iritasi lambung yang kronis ini tidak
waktu yang lama. Iritasi ini dapat mengubah struktur lapisan lambung
dan sering tidak terobati karena tidak bergejala. Inflamasi yang terus
lambung dalam waktu lama dan disebabkan oleh agen kimia terutama
jenis gastritis yang ditandai dengan erosi atau kerusakan pada lapisan
lambung.
dan rasa sakit tidak nyaman pada perut (Nur, 2021). Banyak penderita
gastritis pada awalnya diabaikan saja, padahal jika penyakit gastritis itu
(Danu dkk, 2019). Secara garis besar penyebab gastritis dibedakan atas
adalah menggunakan obat aspirin atau anti radang non steroid, infeksi
hidup dan berkembang biak pada makanan yang tidak higenis atau
makanan dan minuman yang tidak bersih dan terpapar dengan sekret
c. Autoimun
mual, muntah, lemas, kembung dan terasa sesak, nafsu makan menurun,
wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin, pusing atau selalu
bersendawa dan pada kondisi yang lebih parah bisa muntah darah
Bahkan, kondisi ini juga dapat terjadi tanpa disertai gejala. Namun,
panas atau perih di bagian ulu hati, perut kembung, mual, muntah,
hilang nafsu makan, cegukan, cepat merasa kenyang saat makan, berat
menyerupai tabung bentuk J, dan bila penuh berbentuk seperti buah pir
yang terletak dibawah sekat rongga badan. Terletak di tengah agak kiri,
penting lainnya. Organ tubuh manusia satu ini terdiri dari beberapa
pencernaan manusia.
Kardia adalah bagian paling atas, daerah pintu masuk makanan dari
2.1.6 Patofisiologi
Sel epitel lambung dilapisi oleh lapisan mukus proteksi lambung yang
yang padat, bahkan jenis makanan juga tidak lagi diperhatikan dari
segi kebersihannya, maka tidak sedikit orang yang tidak sadar telah
berada pada bagian dasar dari mukus yang melapisi mukosa lambung
(Jameson, 2018)
adalah kondisi medis yang ditandai dengan mual dan muntah yang
(Furkano, 2018)
Helycobacter pylori
Gangguan Difus
Infeksi Mukosa Barier
Lambung Mukosa
Peningkatan Asam
Lambung
Inflamasi Mukosa
Lambung
Menurunnya
Kemampuan Proteksi
terhadap HCL
Peradangan Mukosa
Lambung
(Gastritis)
Rangsangan
Lambung Nosiseptor dari Aktivitas Lambung
Ansietas Mukosa Lambung ke Meningkat
Kehilangan Fungsi sistem saraf
Kelenjar Fundus Kurangnya Kontraksi Otot
Terpapar Informasi Lambung
Timbul nyeri
Penurunan Absorbsi
epigastrum
Vitamin B12 Anoreksia, Mual,
Muntah
Anemia Pernisiosa MK : Defisit MK : Nyeri Masukan Cairan
Pengetahuan Akut
Penurunan Suplai O2 Inadekuat/kehilangan
ke Jaringan
Masukan Nutrient
Kelemahan Fisik MK : Resiko
MK : Inadekuat
MK : Risiko Ketidakseimbangan
Intoleransi Defisit Nutrisi Cairan
lambung.
lambung.
pompa proton.
menyebabkan iritasi
2.1.10 Penatalaksanaan
a. Tirah baring
rempah-rempah.
hal ini telah dibuktikan pada penelitian Sri pada tahun 2022 dalam
(Sunaryo, 2018)
pasien (data primer), keluarga (data sekunder) dan catatan yang ada
catatan medis (Setiadi, 2017). Adapun data yang diperlukan pada pasien
diagnosa medis
2. Keluhan Utama
epigastrum.
berkurang atau hilang, terdapat muntah darah, dan terdapat nyeri tekan
pada abdomen, kaji nyeri terasa seperti apa dan kaji skala nyeri
(PQRST)
keluhan nyeri terjadi, apakah terjadi secara mendadak atau tiba-tiba dan
penilai terbaik dari nyeri yang dialaminya dan karenanya harus diminta
Paint Scale (FPS), yaitu mengukur bagaimana tingkat nyeri pasien yang
mereka rasakan.
yang diderita pasien saat ini. Pada beberapa keadaan apakah ada
6. Riwayat Psikososial
7. Genogram
a. Pola nutrisi
b. Pola Eliminasi
e. Pola Kognisi-Perseptual
penyakit.
atau
keluarga.
9. Pemeriksaan Fisik
gastritis meliputi:
a. Keadaan umum
1) Tanda-tanda vital
2) Keesadaran
kering.
4) Abdomen
pasien nyeri.
5) Integumen
psikologik).
tubuh, yaitu:
a. Data subjektif
menyertai
b. Data objektif
intestinal
yaitu:
a. Evaluasi sumatif
perencanaan).
b. Evaluasi formatif
2.5.2 Pengertian
teknik relaksasi nafas dalam yang dalam hal ini perawat mengajarkan
intensitas nyeri akibat gastritis, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat
(Anndina, 2018)
teknik relaksasi napas dalam (65,80%) nyaman (skala nyeri 2) Jadi dari
2.5.3 Tujuan
yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi kerja nafas,
2.5.4 Manfaat