Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ni Made Suci Ari Ayu Riantini

NIM : 2017051118
No : 23
Kelas : 2D

UAS PERPAJAKAN
SOAL 1:
PT. Kulit Indah merupakan produsen tas dan asesoris lain dari bahan kulit. yang berlokasi di
Denpasar. Perusahaan menjual produknya sendiri dan telah dikukuhkan sebagai PKP sejak
tahun 2005. Selama bulan Juni 2020, melakukan transaksi-transaksi sebagai berikut:
1 Juni
Perusahaan mengeskpor hasil produknya sebesar USD 10.000. Kurs yang berlaku saat transaksi
tersebut adalah Rp 14.100.
3 Juni
Membayar pelunasan atas pembelian yang dilakukan pada tanggal 5 Maret sebesar Rp
30.000.000. Nilai total pembelian pada 5 Maret sebesar Rp 100.000.000 (barang sudah dikirim)
4 Juni
Menerima kiriman seluruh pesanan bahan baku dari PT. Kenanglah. Total nilai pembelian
sebesar Rp 100.000.000. Perusahaan telah membayar uang muka Rp 20.000.000 pada bulan
Mei, Rp 40.00.000 dibayarkan saat pengirimaan pesanan dan sisanya akan dibayarkan pada
bulan Juli.
5 Juni
Menerima pelunasan penjualan dari PT. Mutiara atas penjualan yang dilakukan pada 10 Mei
senilai Rp 80.000.000. Barang telah dikirimkan oleh perusahaan pada bulan Mei
7 Juni
Memesan bahan baku kepada PT. Kenanglah dengan nilai pembelian sebesar Rp 50.000.000.
Atas pemesanan tersebut Perusahaan membayar uang muka sebesar 30%. . Barang akan
dikirim bulan depan
10 Juni
Menyerahkan barang senilai Rp 100.000.000 dengan skema pembayaran kredit, cicilan
dilakukan selama 4 bulan mulai bulan Juli sama rata tiap bulannya.
15 Juni
Dalam rangka ulang tahun memberikan tas kepada murid SD terpencil secara cuma-cuma. Di
pasaran harga jual tas tsb sebesar Rp 20.000.000. Laba kotor atas tas ini adalah 20% dari harga
jual
16 Juni
Membayar tagihan listrik dan telpon masing-masing Rp 9.350.000 dan Rp 4.675.000 termasuk
PPN dalam kwitansi pembayaran.
21 Juni
Mengirimkan tagihan ke Dinas Sosial atas tas yang telah diserahkan pada 15 Mei 2015.
Perusahaan menunggu kelengkapan berita acara serah terima sehingga baru mengirimkan
tagihan pada 21 Juni. Nilai tagihan sebesar Rp 30.000.000.
22 Juni
Menerima faktur pajak atas pembelian dari suplier yang dilakukan pada 20 Maret 2015.
Pembelian tersebut senilai Rp 10.000.000
25 Juni
Membeli bahan baku secara tunai sebesar Rp 50.000.000 dari PT. Buana.
26 Juni
Membeli mobil wagon untuk kendaraan dinas direksi sebesar Rp 200.000.000 secara tunai dan
membeli peralatan pabrik sebesar Rp 500.000.000 .
30 Juni
Melakukan pembangunan secara mandiri sebuah gudang dengan luas 500 m2. Biaya yang
dikeluarkan untuk pembangunan tersebut selama bulan Juni adalah, bahan baku Rp
240.000.000 dan biaya upah sebesar Rp 60.000.000. Atas pembelian bahan baku perusahaan
menerima faktur pajak masukan.
30 Juni
Membuat faktur pajak gabungan atas penjualan retail yang terjadi selama bulan Juni. Total
penjualan sebesar Rp 100.000.000
30 Juni
Melakukan penjualan salah satu mesin yang sudah tidak digunakan senilai Rp. 50.000.000 dan
sebuah truk senilai Rp. 40.000.000. Adapun saat pembeliannya mesin tsb dibebaskan PPN krn
termasuk barang strategis, sedangkan truk yang dijual biasa digunakan untuk pengiriman
barang dagang namun saat pembeliaannya faktur pajak masukannya terlambat diterima
sehingga tidak dikreditkan namun dibebankan sebagai biaya.
DIMINTA:
Berdasarkan atas transaksi diatas, hitunglah PPN yang harus disetor ke kas negara.

JAWAB:
Tgl Nama transaksi PK/PM DPP PPN PPN Terhutang
Transaksi
1 Juni Ekspor produk PK Rp 14.100 x 10.000 = 10% x Rp 141.000.000 =
Rp 141.000.000 Rp 14.100.000
3 Juni Membayar pelunasan atas PM Rp 30.000.000 10% x Rp 30.000.000 =
pebelian yang dilakukan Rp 3.000.000
pada tanggal 5 maret
4 Juni Pembelian bahan baku PM Rp 80.000.000 10% x Rp 80.000.000 =
Rp 8.000.000
5 Juni Pelunasan penjualan dari PK Rp 80.000.000 10% x Rp 80.000.000 =
PT . Mutiara Rp 8.000.000
7 Juni Membayar uang muka PM 10% x 50.000.000 = 10% x 15.000.000 =
pesanan bahan baku Rp 15.000.000 Rp 1.500.000
10 Juni Penyerahan barang kredit PK Rp 100.000.000 10% x Rp 100.000.000 =
Rp 10.000.000
15 Juni Memberi hadiah Cuma- PK  Laba Kotor = 20% 10% x Rp 16.000.000 =
cuma x Rp 20.000.000 = Rp 1.600.000
Rp 4.000.000
 DPP PPN = Rp
20.000.000 – Rp
4.000.000 =
Rp 16.000.000
16 Juni  Pembayaran listrik PM  Listrik = 100/110 x  Listrik =10% x Rp
 Pembayaran telepon PM Rp 9.350.000 = Rp 8.500.000 = Rp
8.500.000 850.000
 Telepon = 100/110  10% x Rp 4.250.000 =
x Rp 4.250.000 = Rp 425.000
Rp
21 Juni Mengirim tagihan ke Dinas PK Rp 30.000.000 10% x Rp 30.000.000 =
Sosial Rp 3.000.000
22 Juni Menerima faktur atas PM Rp 10.000.000 10% x Rp 10.000.000 =
pembelian Rp 1.000.000
25 juni Membeli bahan baku secara PM Rp 50.000.000 10% x 50.000.000 =
tunai Rp 5.000.000
26 Juni  Membeli kendaraan PM  Kendaraan = Rp  Kendaraan:10% x Rp
 mebeli peralatan PM 200.000.000 200.000.000 = Rp
pabrik  Peralatan Pabrik = 20.000.000
Rp 500.000.000  Peralaran pabrik: 10%
x 500.000.000
= Rp 50.000.000
30 Juni Kegiatan membangun PM 20% x ( Rp 10% x Rp 60.000.000 =
sendiri 240.000.000 + Rp 6.000.000
60.000.000) = Rp
60.000.000
30 Juni Membuat faktur pajak PK Rp 100.000.000 10% x Rp 100.000.000 =
gabungan Rp 10.000.000

30 juni - - - Pembelian mesin terbebas


dari PPN dan truk faktur
pajaknya telat sehingga
tidak bisa dikredit.

Jadi, PPN yang harus disetor ke kas negara oleh PT. Kulit Indah yaitu sebesar:
PPN Keluaran – PPN Masukan
PPN Keluaran = Rp 46.700.000
PPN Masukan = Rp 97.775.000
PPN Terutang = - 49.075.000 (PPN Lebih Bayar)
SOAL 2:
PT. Satya Dekor adalah sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dalam sektor desain
interior. Adapun laporan Laba/Rugi pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :
PT. Satya Dekor
Laporan Laba/rugi
Untuk Periode tahun 2020

Penjualan Bruto 8,750,000,000


Retur Penjualan (375,800,000)
Potongan Penjualan (1,578,090,000)
Penjualan Neto 6,796,110,000
HPP (2,038,833,000)
Laba Kotor 4,757,277,000
Biaya Umum, Administrasi dan Penjualan
a. Biaya Gaji, Bonus dan THR 875,800,000
b. Premi Asuransi Karyawan 160,800,900
c. By. Perjalanan Dinas 90,680,250
d Listrik, Telp dan air 20,890,850
e Penyisihan Piutang 5,780,900
f Biaya Sewa 150,800,000
g Biaya Pemeliharaan 90,125,700
h Royalti 10,000,000
i Penyusutan 181,980,833
j Iklan dan Pemasaran 120,800,000
Total Biaya (1,707,659,433)
Laba Usaha 3,049,617,567
Pendapatan dan beban Luar usaha
Bunga Bank Bunga 156,789,987
Bunga Bank Meja 135,678,900
Keuntungan Penjualan Saham PT.Ku 45,600,000
Pendapatan Sewa 123,456,800
Keuntungan Penjualan Tanah 1,500,000,000
Dividen PT. Untung 278,900,000
Dividen PT. Jati 175,600,900
Biaya Sanksi Pajak tahun 2019 (67,800,000)
Keuntungan Selisih Kurs 21,906,250
Laba Cabang Vietnam 1,456,789,000
Rugi Cabang Brunei (467,890,600)
Total Pendapatan dan Beban Operasional 3,359,031,237
Total Laba Sebelum Pajak 6,408,648,804

Data Tambahan :
1. Perusahaan mengantisipasi cadangan retur penjualan dengan menggunakan metode
cadangan retur penjualan. Retur penjualan yang terealisasi pada tahun 2020 adalah
sebesar Rp. 245.900.850,-
2. Biaya gaji, bonus dan THR sebesar Rp. 875.800.000,- sudah termasuk atas bonus
penjualan kepada marketing sebesar Rp. 80.800.000,-.
3. Biaya Premi Asuransi adalah biaya yang dibentuk atas aturan pemerintah dalam
memberi keselamatan karyawan.
4. Biaya Perjalanan dinas sudah termasuk biaya pengiriman 2 orang karyawan ke Cabang
Brunei dalam rangka memberikan pelatihan sebesar Rp. 25.800.000,-
5. Biaya Listrik, telp dan air sebesar Rp. 20.890.850 sudah termasuk biaya pulsa untuk
Direksi sebesar Rp. 3.700.000,- dan pembayaran listrik untuk rumah dinas direksi
sebesar Rp. 3.670.800,-.
6. Biaya Penyisihan piutang sebesar Rp. 5.780.900 adalah pembentukan biaya atas
perkiraan piutang tidak tertagih. Perusahaan membentuk biaya penyisihan sebesar 1,5%
dari total perkiraan piutang tak tertagih. Dalam realnya, jumlah piutang yang benar-
benar tidak tertagih untuk tahun 2020 adalah sebesar Rp. 90.700.000,-
7. Biaya Sewa sebesar Rp.150.800.000 sudah termasuk :
a. Biaya Sewa Gedung untuk gudang sebesar Rp. 60.000.000,- sudah termasuk
PPh 4(2)
b. Biaya Sewa mesin potong sebesar Rp. 16.000.000,- sudah termasuk PPh pasal
23
c. Biaya sewa truk untuk angkut kayu sebesar Rp. 15.000.000,- sudah termasuk
PPh pasal 23
8. Biaya pemeliharaan sebesar Rp. 90.125.700 sudah dibuatkan daftar nominative. Biaya
pemeliharaan ini juga sudah termasuk potongan PPh pasal 23 sebesar Rp. 4.567.800,-
atas jasa pemeliharaan.
9. Royalti sebesar Rp. 10.000.000,- belum dipotong pajak. Sehingga perusahaan masih
terhutang pajak atas royalty yang diperoleh pada bulan Desember 2020.
10. Atas biaya penyusutan, perusahaan menggunakan metode garis lurus dengan
mengurangi dengan nilai sisa. Perusahaan berasumsi, kalaupun umur ekonomis aktiva
yang dibeli habis masih memiliki harga ekonomis. Adapun daftar penyusutan adalah
sebagai berikut : (lampiran).
11. Biaya iklan dan promosi sudah dibuatkan daftar nominative. Biaya iklan dan promosi
sebesar Rp. 120.800.000,- sudah termasuk PPh 23 sebesar Rp. 7.600.800,-.
12. Penjualan saham atas kepemilikan PT.Ku sudah termasuk PPh 4(2) sebesar 0,1%.
13. Pendapatan Sewa sudah termasuk sewa atas truk senilai Rp. 35.000.000,-. Harga sewa
ini sudah termasuk PPh 23.
14. Keuntungan Penjualan tanah Rp. 1.500.000.000,- adalah atas tanah perusahaan yang
diperoleh pada tahun 2010 dengan perolehan Rp.500.000.000,-
15. Dividen yang di peroleh dari PT. Untung dan PT. Jati adalah atas penempatan saham
perusahaandi Indonesia. Adapun penyertaan (kepemilikan) saham Perusahaan adalah
27% di PT. Untung dan 41% di PT. Jati.
16. Biaya sanksi pajak sebesar Rp. 67.800.00,- adalah atas kesalahan perusahaan dalam
menghitung PPh 25 pada tahun lalu termasuk sanksinya.
17. Keuntungan selisih kurs adalah atas ekspor ke Singapura. Jumlah nilai Eksport saat itu
adalah sebesar SGD$ 175.250 dengan kurs tengah BI saat penjualan adalah sebesar
sebesar Rp. 10.125/SGD. Sedangkan Kurs BI saat pelunasan adalah sebesar Rp.
10.250/SGD. Namun Kurs Menteri keuangan saat penjualan adalah Rp. 10.125/SGD
dan Rp. 10.075/SGD saat pelunasan.
18. Atas Laba Cabang Vietnam, perusahaan telah membayar pajak kepada pemerintah
Vietnam sebesar 18% dari laba yang diperoleh di Vietnam.
DIMINTA:
Berdasarkan data diatas, Hitunglah PPh pasal 25 PT. Satya Dekor untuk tahun pajak 2020
apabila selama tahun 2020 (Januari-Desember2020) telah dilakukan pembayaran angsuran
PPh 25 sebesar Rp. 475.000.000,-. (buat laba rugi fiskalnya).

JAWAB:
Jumlah seluruh penghasilan bruto Rp. 8.116.308.237
Biaya Rp. 1.707.659.433 -
Jumlah penghasilan neto komersial Rp. 6.408.648.804

Anda mungkin juga menyukai