Topik 4
Topik 4
KELAS REGULER C
MATERI TOPIK 4
Berubah artinya beradaptasi, menyesuaikan diri, dan menjadi lebih berdaya untuk
mempertahankan dan meneruskan kehidupan.
Kedua perubahan Strategis yaitu berdampak luas dan memerlukan koordinasi dan dukungan
dari unit terkait.
Perubahan arah/fokus pada bisnis yang sama (dengan konsumen berbeda atau
mengeluarkan produk baru)
Perubahan Radikal adalah merubah referensi, arah, dan kebijakan organisasi dan cenderung
melakukan perubahan strategis.
Perubahan Mosaik adalah perubahan yang berasal dari tempat yang berbeda atau waktu
yang berbeda (Menganalisa berdasarkan data/fakta yang telah terjadi).
Perubahan Kasmatik adalah perubahan yang berasal dari analisis kajian-kajian yang
dirangkum menjadi satu yang menggambarkan arah perubahan yang harus dilakukan.
Pembaharuan Perusahaan
Platt (2001) membedakan perubahan strategis suatu perusahaan kedalam tiga katagori, yaitu:
1.Transformasi Manajemen.
3. Manajemen kritis
TRANSFORMASI MANAJEMEN
• Dilakukan perusahaan- perusahaan yang sehat atau perusahaan yang mulai menagkap
signal-signal yang kurang menggembirakan.
MANAJEMEN TURNAROUND
Dilakukan jika perusahaan sudah mulai menghadapi persoalan-persoalan yang agak pelik dan
melibatkan pihak-pihak yang lebih luas.
Pada tahap ini perusahaan masih mempunyai sumber daya /aset dan waktu untuk
melakukan perubahan.
MANAJEMEN KRITIS
Dilakukan kalau perusahaan sudah memasuki masa krisis yaitu saat perusahaan mulai
kehabisan dana (cashflow) dan energi (reputasi,motivasi).
Langkah yang diambil adalah langkah penyelamatan strategi (stop the bleeding)/hentikan
pendarahan dapat berupa cas flow (dana segar).
Ada pekerjaan-pekerjaan sama yang harus dilakukan pada dua atau tiga situasi yang
berbeda.
Manajemen perlu mengupayakan prinsip going concern yang tercermin dalam: Biaya
produksi,kwalitas barang, revenue, citra perusahaan dan kualitas SDM.
Perubahan Reaktif adalah memberikan reaksi terhadap setiap kejadian dan merespon setiap
hal yang baru terjadi.
Perubahan Krisis adalah perubahan yang membuat orang melakukan perubahan yang
mendasar dan memerlukan banyak biaya dan energi yang besar.
KESIMPULAN
Perubahan startegis membutuhkan konsep dan seni yang kuat dan harus dilakukan secara
bertahap.
Perubahan yang sifatnya mendasar dan perubahan yang sekedar tampak dari luar sama-
sama dibutuhkan dan tidak dapat dipisahkan.
Ilmu Budaya Dasar, dalam bahasa Inggris disebut Basic Humanities merupakan pengetahuan
yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang
dapat digunakan untuk mengkaji maalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Masalah manusia tidak dapat dipisahkan dari masalah budaya atau pengetahuan budaya
yang juga disebut sebagai humaniora.
Humaniora adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan membuat manusia menjadi lebih
manusiawi (humanior), dalam pengertian manusia lebih berbudaya.
TUJUAN
Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung
jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat
menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat
Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kamanusiaan dan daya kebudayaan serta
menambah kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam
masyarakat Indonesia dan dunia
Terjalin toleransi yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif serta
memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh
berbagai cendekiawan yang berlatar belakang pendidikan berbeda.
Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah
kemanusiaan dan budaya.
Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
Agar dapat memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya darma
pendidikan.
FILSAFAT
• pengetahuan yang berusaha untuk mengetahui hakikat segala sesuatu yang berkenaan
dengan tuhan, manusia dan alam semesta dan bagaimana upaya yang dilakukan setelah
mendapatkan pengetahuan tersebut.
PARADIGMA
• Pandangan yang mendasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang
semestinya oleh suatu cabang ilmu pengetahuan (diciplin)
MANAJEMEN MUTU
KONSEP MUTU
Banyak orang yang mengkaitkan mutu dengan penampilan fisik, artinya dapat dirasakan oleh
pancaindera. Misalnya rumah sakit yang bermutu adalah rumah sakit yang penampilan gedungnya
megah, catnya menarik, alat-alatnya canggih, penampilan petugasnya menarik dan lain sebagainya.
Pendapat demikian tidak salah, tetapi juga tidak benar seutuhnya.
► Menurut ISO 9000:2000 aspek-aspek mutu meliputi aspek fisik (penampilan fisik), perilaku
(kejujuran, kesopanan dsb) dan sensori (bau dan rasa).
► Sementara banyak juga orang yang mengkaitkan bahwa sesuatu yang bermutu selalu mahal.
► Banyak persepsi bahwa barang yang bermutu tinggi adalah barang yang memiliki spesifikasi
tinggi, seperti bahan bakunya nomor satu, teknologinya nomor satu, penampilan wujudnya
terkesan mewah.
► Mutu suatu produk dibedakan antara produk dalam bentuk barang dan produk dalam
bentuk jasa. Barang bersifat fisik, berwujud, sehingga dapat dilihat, diraba atau disentuh
dirasa, dipegang, disimpan, dan dipindahkn. Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, jasa juga hanya bisa dikonsumsi tetapi tidak bisa
dimiliki. Dengan demikian berdasarkan sifat dari barang dan jasa, maka karakteristik
mutunya pun berbeda, yaitu seperti berikut ini
BARANG JASA
Dapat dicapai Dapat dicapai
Ketersediaan Keakuratan
Penampilan Kesopan-santunan
Tepat guna Kenyamanan
Kebersihan Kompetensi
Pemakaian Kredibilitas
Ketahanan Ketergantungan
Fleksibilitas Efisiensi
Pemeliharaan Efektif
Dapat diproduksi Jujur
Tahan uji Ketepatan waktu
Aman Dapat dipercaya
Terjamin Terjamin
► Di dalam Kaizen, mutu berarti tidak saja dihubungkan dengan penampilan produk barang
dan jasa, tetapi juga dengan cara kerja orang, cara menggunakan peralatan, dan cara sistem
serta prosedur dilaksanakan, termasuk juga semua aspek perilaku manusianya.
► Untuk dapat lebih memahami mutu di dunia pelayanan jasa seperti rumah sakit, puskesmas,
rumah bersalin, klinik 24 jam dan sebagainya. Ada baiknya kita memahami terlebih dahulu
keadaan atau kondisi yang menunjukkan tidak bermutu, yaitu sebagai berikut :
Refleksi : coba anda renungkan apakah kondisi kondisi tersebut masih ada ditempat kerja anda.
Kondisi-kondisi tersebut tentunya tidak kita inginkan, karena ini akan membawa akibat
ketidakpuasan para pelanggan. Bahkan kemungkinan para pelanggan yang mengalami kekecewaan,
akan meninggalkannya dan mencari pelayanan di tempat lain yang mungkin akan memberikan
pelayanan yang lebih baik. Dengan demikian bila kita bicara mutu, mestinya kondisi-kondisi yang
terurai di atas harus tidak ada lagi. Dan sebaliknya lawan dari kondisi di atas harus diwujudkan.
Refleksi: Coba renungkan apakah di tempat anda, apakah kondisi- kondisi di atas masih banyak
ditemukan?
PENGERTIAN MUTU
Mengenai arti mutu, ada banyak definisi mutu yang disampaikan oleh beberapa pakar mutu,
diantaranya adalah sebagai berikut:
► Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. (Deming, 1982)
► Quality means best for certain customer conditions. These conditions are: The actual use and
the selling price of the product. (Feigenbaum, 1961)
► Mutu berarti ”melakukan sesuatu yang benar dengan benar”. (Doing the right thing right).
► Mutu berarti “peningkatan terus menerus agar memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan”.
► Mutu adalah derajat atau tingkat karakteristik yang melekat pada produk yang mencukupi
persyaratan atau keinginan. (ISO 9000:2000).
► Kalau kita simak dari definisi mutu yang telah diuraikan, terlihat ada dua pendekatan di
dalam menetapkan mutu tersebut, yaitu secara top down dan bottom up. Pendekatan top
down artinya bahwa kondisi mutu ditetapkan terlebih dulu oleh si pemberi pelayanan atau
pembuat produk, diantaranya adalah yang dikemukakan oleh Crossby bahwa mutu adalah
kesesuaian dengan persyaratan. Berbeda dengan pendekatan bottom up di mana bahwa
kondisi mutu disesuaikan dengan keinginan dari pelanggan, hal ini seperti yang dikemukakan
oleh Ishikawa yaitu bahwa mutu adalah kepuasan pelanggan
► Pengertian mutu suatu jasa pelayanan bisa juga dilihat dari tiga sudut pandang unsur-unsur
yang mempunyai kepentingan, yaitu konsumen/klien, pemberi pelayanan (provider), dan dari
manajer, yaitu sebagai berikut:
Mutu dilihat dari sudut konsumen/klien: Apakah jasa pelayanan yang diberikan memenuhi
selera dan kebutuhan konsumen/klien?
Mutu dilihat dari sudut pemberi pelayanan (provider): Apakah jasa pelayanan yang
diberikan memenuhi kebutuhan klien yang sesuai dengan pengkajian?
Apakah jasa pelayanan yang diberikan sesuai dengan tehnik dan prosedur yang benar atau
standar yang berlaku?
Mutu dilihat dari sudut manajer: Apakah pelayanan yang diberikan efektif dan efisien, yaitu
mencapai sasaran yang diharapkan, dengan penggunaan sumber daya yang optimal (tidak
boros).
1. DR.Yoseph Juran :
b. Mutu berarti bebas dari kekurangan, semakin sedikit kekurangan semakin baik mutunya
2. Philip B.Crosby :
Ada 14 butir anjuran Deming diringkas menjadi pngertian Segitiga Deming/Segitiga Joiner/Segitiga
TQM :
b. Menata setiap aspek kegiatan secara efektif utk meyakinkan bahwa produk & jasa dirancang,
c. Setiap anggota organisasi menyadari pentingnya peranan dirinya utk pencapaian tsb.
Mutu adalah ganbaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yg berhubungan dg
kemampuannya u/ memberikan kebutuhan kepuasan
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yg berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yg memenuhi atau melibihi harapan
Mutu pelayanan didefinisikan oleh pelanggan. Ok i= mutu yan kesesuaian ant hrpn & atau keinginan
dgn kenyataan
Selain itu juga bahwa definisi-definisi mutu tersebut di atas pada hakekatnya mempunyai 3
(kesamaan) perspektif dalam memandang mutu, yaitu bahwa:
Mutu mencakup produk (baik barang maupun jasa/pelayanan), proses, dan lingkungan.
Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan.
PENGERTIAN PELAYANAN
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (1995) : Usaha melayani kebutuhan orang lain.
KEPMENPAN 81/93.
Segala bentuk kegtn yan yg dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di pusat, daerah, BUMN/D
dlm bentuk brg & jasa dlm rangka pemenuhan kebutuhan masy sesuai per UU yang berlaku.
Pelayanan kesehatan (yankes) yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa yankes yangg sesuai
dengan tingkat kepuasan rata2 penduduk serta penyelenggaraan nya sesuai standar & kode etik
profesi (Azrul Azwar, 1996).
Mutu yankes memenuhi dan melebihi kebutuhan dan harapan plgg mll peningkatan yg berkelanju
tan atas seluruh proses. Plggn meliputi pasien, keluarga, & lainnya yg datang utk mendapatkan
pelayanan. Dokter, karyawan, pembayar dan anggota masy lainnya yg kita layani (Mary
R.Zimmerman)
Penampilan yg pantas/sesuai (yg berhub dengn standar2) dr suatu intervensi yg diketahui aman, yg
dpt memberikan hsl kpd masy ybs dan yg telah mempunyai kemampuan utk menghslkan dampak pd
kematian, kesakitan, ketdk mapuan dan kekurangan gizi (Milton I Roemer & C Monto ya Aguilr, WHO
1988)
1. Menurut pasien/masy adalah: empati, respek, tanggap, sesuai dg kebutuhan dan ramah.
2. Menurut ptgs kes adalah : bebas melakukan segala sesuatu secara profesional sesuai dg ilmu
pengetahuan, keterampilan peralatan yg baik,memenuhi standar.
3. Menurut manajer/administrator adalah mendorong manajer utk mengatur staf,
pasien/masyarakat dg baik
4. Menurut Yayasan/pemilik adalah menuntut pemilik agar memiliki tenaga profesional yg
bermutu dan cukup
1. Tak nyata: penampilan fasilitas fisik, peralatan, Tenaga Kerja dan materi komunikasi
2. Daya uji: Kempuan jasa dpt diandalkan & akurat spt yg dijanjikan
3. Daya tanggap: Kemauan membantu plggn dan menye diakan yan dg segera.
1. Dapat lbh meningktkan efektivitas yankes yaitu dpt diatasinya masalah yan dg tepat & benar
2. Dpt lbh meningktkn efisiensi yankes yaitu dapat dicegahnya penyelenggaraan yan yg
berlbhn& atau dibwh standar shg biaya tambahan dpt dicegah.
3. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap yankes yaitu krn yan yg
diberikan sesuai kbthn & tuntutan mereka
4. Dapat melindungi pelaksana yan dr kmungkinan munculnya gugatan hukum.
► MEN
► MONEY
► MATERIALS
► MARKETS
► MANAGEMENT
► MOTIVATION
Adalah pengetahuan cara mengerjakan sesuatu agar mencapai suatu hasil yang kongkrit dan
diinginkan.
Adalah mencapi tujuan kongkrit, mencapai hasil, menciptakan situasi-situasi yg semuanya tidak akan
terjadi tanpa uasah yg disengaja
FUNGSI ILMU :
Mempunyai batasan-batasan
Prinsip adalah :
Suatu prinsip mewujudkan suatu variabel yang tak tergantung (bebas) dan yang
tergantung (terikat)
Teori adalah:
PRINSIP
DESKRIPTIF
Kalau dia cukup menggambarkan suatu hubungan antara faktor- faktor tidak tetap.
Contoh : Badan jatuh Dia tidak mengatakan apa-apa tentang badan yg jatuh.
Kalau dinyatakan begitu rupa sehingga menunjukkan apa yang harus dilakukan sekarang Sebaliknya
kalau prinsip-prinsip sudah ditera-pkan pada sekala nilai- nilai boleh jadi prisip itu disebut sebagai
menentukan (preskriptif/normatif.
SISTEM :
1. Suatu sistem ada;lah lebih dari junlah bagian-bagian dan sebagai kewseluruhan
2. Sistem dapat dianggap sebagai tertutup dan terbuka. Terbuka karena saling bertukar
informasi atau energi antar bagian atau bahkan dengan lingkungan. Tertutup kalu dia tidak
memberikan pengaruh timbal balik dengan lingkungan