Buku Seri BUMDesa Kelayakan Usaha BUM Desa
Buku Seri BUMDesa Kelayakan Usaha BUM Desa
PENYUSUNAN
KELAYAKAN USAHA
& PENGEMBANGAN
USAHA
BUM
Desa
Hastowiyono
Suharyanto
Australian Community Development and Civil Society
Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II
Seri Buku Pintar BUM Desa
PENYUSUNAN
KELAYAKAN USAHA
& PENGEMBANGAN USAHA
BUM Desa
Hastowiyono
Suharyanto
Australian Community Development and Civil Society
Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II
Seri Buku Pintar BUM Desa
PENYUSUNAN KELAYAKAN USAHA DAN
PERENCANAAN USAHA BUM DESA
D esa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain
dalam UU No. 6/2014 tentang Desa dinyatakan sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengu-
rus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setem-pat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/ atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Substan-
si undang-undang ini menegaskan tentang janji pemenuhan
kebutuhan (demand complience scenario) dalam konteks
pembangunan nasional di tingkat desa.
Selanjutnya dalam UU No. 6/2014 tentang Desa juga
menyatakan bahwa “Desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa”. Pendirian badan usaha tersebut berpedoman
pada peraturan perundang-undangan. Ini merupakan bagi an
penting dan tidak terpisahkan dari keaslian otonomi desa.
Paul Boon
Direktur Program ACCESS Tahap II
Bagian I
PENDAHULUAN...............................................................................1
Apa Itu Kajian Kelayakan Usaha?.........................................1
Apa Manfaat dari Kajian Kelayakan Usaha?......................2
Apa Tujuan Kajian Kelayakan Usaha?.................................3
Bagaimana Langkah-langkah Penyusunan
Kelayakan Usaha?.......................................................................5
Aspek Apa yang Perlu Dikaji untuk Menentukan
Kelayakan Usaha?....................................................................10
Bagian III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI.......................................37
1. Perencanaan Produk........................................................37
2. Kualitas Produk................................................................38
2. Perencanaan jumlah Produksi......................................40
3. Persediaan bahan baku...................................................41
4. Kapasitas Produksi..........................................................42
5. Pemilihan Teknologi.......................................................43
6. Penentuan Lokasi Usaha................................................44
7. Perencanaan Tata letak (Layout).................................48
Bagian V
ASPEK KEUANGAN.....................................................................67
Kebutuhan Dana dan Sumbernya........................................68
Perkiraan Arus Kas...................................................................76
Perkiraan Laba-Rugi................................................................79
Penilaian Investasi....................................................................82
Bagian VI
ASPEK SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, POLITIK,
LINGKUNGAN USAHA DAN LINGKUNGAN HIDUP. .93
Aspek Sosial Budaya Setempat............................................93
Aspek Perbaikan Ekonomi Desa..........................................95
Aspek Politik..............................................................................96
Aspek Lingkungan Usaha......................................................97
Aspek Lingkungan Hidup....................................................100
Bagian VII
ASPEK HUKUM (YURIDIS)....................................................101
1. Bentuk Usaha dan Perijinannya................................101
Bagian VIII
PERENCANAAN USAHA.........................................................107
Bagian IX
PENUTUP.........................................................................................117
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................121
TENTANG PENULIS...................................................................123
PROFIL FPPD.................................................................................125
LAMPIRAN
Lampiran 1
Instrumen Bantu Penilaian Kelayakan Usaha........................127
Lampiran 2
Contoh Perencanaan Usaha (Business Plan)..........................139
3. Jumlah Konsumen
Konsumen yang memiliki
kemauan dan kemampuan
untuk membeli seringkali Sebelum kegiatan usaha
tidak sebanyak yang kita ha BUM Desa dijalankan,
rapkan sehingga kegiatan pastikan terlebih dahulu
bahwa jumlah calon kon
usaha tidak memperoleh ke sumen cukup banyak.
untungan secara memadai,
atau bahkan mengalami ke
rugian.
Semakin banyak konsumen yang memiliki kemauan
(berminat) dan daya beli yang cukup/tinggi maka produk
yang ditawarkan BUM Desa dapat laku jual, sehingga
dapat mendatangkan keuntungan yang memadai.
Keuntungan yang diperoleh dari kegiat an usaha itulah
yang memungkinkan BUM Desa da-pat menjalankan
dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan.
Dengan demikian, apabila jumlah konsumen cukup
banyak dan diperkirakan mampu membeli sebagian
besar atau semua produk yang di-
4. Kondisi persaingan.
Desa-desa terdekat dengan Desa Labbo tidak ada yang
me lakukan kegiatan usaha pengelolaan air minum,
sehingga dapat dikatakan kegiatan usaha pengelolaan air
minum tidak ada pesaing. Keadaan ini memperbesar
peluang un-tuk memperoleh jumlah pelanggan atau
konsumen yang semakin banyak.
1. Perencanaan Produk
Agar barang atau jasa yang
Pastikan bahwa produk
akan diproduksi laku dijual, yang dihasilkan sesuai
maka pilihan produk yang dengan kebutuhan dan
akan dijual adalah barang atau keinginan konsumen.
2. Kualitas Produk
Kualitas produk (barang atau
jasa) merupakan hal penting
bagi konsumen. Produk yang Pastikan bahwa produk
akan dihasilkan unit usaha yang akan ditawarkan
BUM Desa akan laku jual unit usaha BUM Desa
adalah produk yang me
apabila berkualitas. Kualitas
miliki keunggulan (ber
produk, baik yang berupa kualitas).
barang maupun jasa, dapat
dinilai berdasarkan be-berapa
segi.
4. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi berkaitan
dengan kemampuan unit
produksi untuk menghasil-kan
barang atau jasa dalam waktu
tertentu. Misalnya, me sin
pompa air memiliki ke
mampuan menghasilkan air
sekian meter kubik per jam,
berapa kuintal pupuk yang
dapat disediakan per bulan, berapa juta rupiah dana yang
mampu disediakan per hari atau per minggu un-tuk
usaha simpan-pinjam, dan lain-lain. Dalam hal ini unit
usaha BUM Desa harus dapat menentukan berapa
kapasitas produksi dari usaha yang akan dijalankan.
Kemudian menentukan apakah kapasitas produksinya
dapat memenuhi seluruh kebutuhan konsumen dalam
waktu tertentu. Jika kapasitas produksi tidak mampu
memenuhi kebutuhan konsumen, risikonya adalah kon-
sumen akan kesulitan mendapatkan produk tepat wak-tu
dan tepat jumlah. Jika ini terjadi, besar kemungkinan
unit usaha BUM Desa akan ditinggalkan konsumen dan
pindah ke perusahaan lain.
pat lain2.
2 (http://www.academia.edu/2714019/ANALISIS_USAHA_UKM).
Kotak 2.
1. Perencanaan produk
Produk yang akan dihasilkan adalah layanan air minum
yang disalurkan langsung ke rumah pelanggan/konsumen
melalui instalasi perpipaan dan dilengkapi dengan alat me
teran air. Jasa layanan air minum ini sesuai dengan kebu
tuhan warga masyarakat, terutama mereka yang tinggal di
wilayah permukiman yang jauh dari lokasi sumber air
bersih. Dengan adanya layanan air minum tersebut,
masya rakat akan terbantu dalam memenuhi kebutuhan
air bersih dengan mudah.
Aspek Manajemen
Aspek manajemen untuk membangun usaha di-dasarkan
pada pendekatan fungsi manajemen, meliputi: perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pen-gendalian. Tujuan
kajian kelayakaan usaha pada aspek manajemen adalah untuk
mengetahui apakah pemben-tukan dan pelaksanaan usaha
dapat direncanakan, dilak-sanakan, dan dikendalikan.
1. Perencanaan
Tujuan dari gagasan menjalankan usaha/proyek ada-lah
untuk memperoleh keuntungan atau kemanfaatan. Untuk
mencapai tujuan ini diperlukan suatu perenca naan
secara menyeluruh beserta kebijakan yang di perlukan.
Untuk itu perlu disusun suatu program kerja
2. Pengorganisasian
Dalam menilai kelayakan usaha, BUM Desa mengkaji
beberapa hal, seperti:
a. Bagaimana langkah-langkah dalam pengorgani
sasian?
Secara garis besar, langkah-langkah dalam mela
kukan proses pengorganisasian meliputi.:
1) Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksa
nakan untuk mencapai tujuan dari unit usaha
yang akan dijalankan.
2) Membagi beban kerja secara jelas dan pro
porsional sehingga dapat dilakukan oleh se
seorang atau oleh sekelompok orang.
3) Menetapkan mekanisme untuk mengkoordi-
nasikan pekerjaan anggota organisasi dalam
satu kesatuan yang harmonis, memantau
efektivitas organisasi dan mengambil lang-kah-
langkah penyesuaian untuk memperta-hankan
atau meningkatkan efektivitas.
3. Pelaksanaan
Salah satu fungsi manajemen adalah pelaksanaan ke
giatan. Apakah suatu kegiatan usaha dapat dilaksa
nakan, sangat dipengaruhi
oleh kualitas perencanaan,
pengorganisasian, dan kuali-
Sebelum unit usaha BUM
tas sumber daya manusia. Desa dijalankan, harus
Oleh karena itu seluruh ke dipastikan bahwa seluruh
giatan usaha harus direnca kegiatan usaha yang
direncanakan da-pat
nakan dengan matang dan dilaksanakan dengan
rinci, serta sistem pengor- baik.
4. Pengendalian
Pengendalian atau penga-
wasan di dalam manajemen
memiliki berbagai fungsi Pastikan bahwa fungsi
pokok. Fungsi pokok pe pengendalian terhadap
ngendalian tersebut adalah: unit usaha BUM Desa
a. Mencegah terjadinya yang akan dijalankan
dapat berjalan dengan
penyimpangan-penyim efektif.
pangan atau kesalahan.
Ini dapat dilakukan de
ngan pengawasan secara rutin disertai adanya ke
tegasan-ketegasan dalam pemberian sangsi terha
dap penyimpangan yang terjadi.
b. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang ter-jadi.
Jika penyimpangan telah terjadi, hendaknya
pengawasan/pengendalian dapat menghasilkan
perbaikan.
c. Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pe
ngawasan diharapkan sedini mungkin dapat dice
gah terjadinya penyimpangan-penyimpangan, se
2. Pengorganisasian
Pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan usaha pengelola an
air minum meliputi: pekerjaan manajerial, pekerjaan teknis,
dan pekerjaan administratif. Pekerjaan manajerial ditangani
oleh Direktur BUM Desa dan Kepala Unit Usaha Pengelolaan
Air Minum. Tugas dan kewenangan Direktur membuat
program dan kebijakan BUM Desa, memimpin,
mengkoordinasi, serta melakukan pengawasan terhadap
kinerja Kepala Unit Usaha beserta seksi-seksi. Kepala Unit
Usaha bertugas memimpin, mengkoordinasi, dan menga-
wasi pelaksanaan tugas seksi-seksi.
Pekerjaan teknis meliputi pemasangan, perawatan, dan
perbaikan instalasi air. Pekerjaan ini ditangani seksi
instalasi dan perawatan. Pekerjaan administratif dibagi
menjadi 2, yaitu: pekerjaan pencatatan meteran air
ditangani oleh sek-si pencatat meteran, dan pekerjaan
administrasi ditangani seksi pelayanan administrasi.
4. Pengendalian
Pengendalian dapat dijalankan secara efektif, karena BUM
Desa Ganting telah memiliki mekanisme laporan pertang-
gungjawaban atas pelaksanaan kegiatan usaha. Disamping
itu, warga masyarakat juga dapat ikut melakukan penga-
wasan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha pengelolaan
air, dan jika terjadi penyimpangan dapat dibawa ke dalam
forum musyawarah desa.
Perhitungan Biaya Investasi (Modal Awal) Unit Usaha Pengelolaan Air Minum
Kelayakan Usaha BUM Desa
Sumber : Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa “GANTING” dengan modivikasi
dan rekalkulasi.
Keterangan : *) Biaya investasi tanah tidak diperhitungkan, karena tanah milik desa dan perorangan yang
digunakan untuk membangun bak penampungan dan menanam perpipaan tidak dipungut biaya.
**) Kantor dan Gudang Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa Ganting menempati bangunan
milik Pemerintah Desa Labbo diasumsikan sewa per tahun Rp. 1,500,000.
Tabel 2.
Perhitungan Modal Kerja Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa “GANTING”
di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
NO URAIAN VOLUME SATUAN HARGA JUMLAH
SATUAN
1. Alat Tulis dan Kantor (ATK) 1 paket 250,000 250,000
2. Insentif Pengurus/Pengelola:
a. Komisaris 12 bulan 60,000 720,000
b. Direktur 12 bulan 120,000 1,440,000
c. Sekretaris 12 bulan 80,000 960,000
d. Bendahara 12 bulan 80,000 960,000
e. Kepala Unit Usaha 12 bulan 100,000 1,200,000
f. Ketua Badan Pengawas 12 bulan 60,000 720,000
g. Wakil Ketua Badan Pengawas 12 bulan 40,000 480,000
h. Sekretaris Badan Pengawas 12 bulan 40,000 480,000
i. Anggota Badan Pengawas (2 org) 12 bulan 80,000 960,000
Total Insentif 7,920,000
3. Lain-lain - - - -
TOTAL MODAL KERJA 8,170,0000
73 Sumber : Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa “GANTING” dengan modivikasi dan
rekalkulasi.
Tabel 3
74
Jumlah Dana yang diperlukan untuk Investasi dan Modal Kerja Unit Usaha Pengelolaan
Kelayakan Usaha BUM Desa
Air Minum BUM Desa “GANTING” di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kabupaten Bantaeng
NO KLASIFIKASI MODAL SUMBER dan JUMLAH DANA JUMLAH
Pem. Desa Pem. Kab Pem. Prov Lainnya
A. INVESTASI
1. Tanah dan Bangunan 1,500,000 - - - 1,500,000
2. Peralatan - 54,260,000 - - 54,260,000
3. Bahan, Pemasangan, Transport - 10,540,000 - - 10,540,000
4. Perlengkapan Kantor - 6,700,000 - - 6,700,000
5. Biaya lainnya - 3,450,000 - - 3,450,000
B. MODAL KERJA
1. ATK - 250,000 - - 250,000
2. Insentif Pengelola - 7,920,000 - - 7,920,000
3. Biaya lainnya - - - - -
TOTAL MODAL 84,620,000
Sumber : Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa “GANTING” dengan modivikasi dan
rekalkulasi.
Lebih lanjut, perlu dilakukan perhitungan biaya penyu
sutan terhadap investasi yang berbentuk harta tetap, misal
nya: gedung, mesin, komputer, meja-kursi, peralatan, dan
lain-lain. Perhitungan ini diperlukan untuk memperhitung
kan laba/rugi dari kegiatan usaha. Perhitungan biaya pe-
nyusutan dapat dilakukan berdasarkan satuan waktu hari,
minggu, bulan dan tahun. Penentuan satuan waktu terse-but
disesuaikan keperluan dan sifat dari barang. Sebagai contoh,
Tabel 4 menggambarkan perhitungan biaya pe nyusutan dari
investasi kegiatan usaha pengelolaan air BUM Desa
“GANTING”.
Tabel 4.
Perhitungan Biaya Penyusutan Investasi Unit Usaha Pe
ngelolaan Air Minum BUM Desa “GANTING” di Desa Labbo
Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
NO JENIS HARTA HARGA UMUR BIAYA PENYU-
TETAP EKONOMIS SUTAN/TH
1. Meteran air 30,000,000 12 tahun 2,500,000
2. Pipa type AW 3,060,000 12 tahun 255,000
3. Sambungan L 3,200,000 12 tahun 266,667
4. Double Neppel 4,000,000 12 tahun 333,333
5. Stop kran 14,000,000 5 tahun 2,800,000
6. Komputer 5,000,000 5 tahun 1,000,000
7. Kursi 300,000 12 tahun 25,000
8. Meja 900,000 12 tahun 75,000
9. Almari arsip 500,000 12 tahun 41,667
TOTAL 60,960,000 7,296,667
Sumber : Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa
“GANTING” dengan modivikasi dan rekalkulasi.
Perkiraan Arus Kas Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa “GANTING”
Kelayakan Usaha BUM Desa
Catatan: dalam periode 5 tahun jumlah pelanggan, tarif air dan biaya operasional diasumsikan tetap.
Perkiraan Laba-Rugi
Perkiraan atau proyeksi laba-rugi penting dilakukan,
karena salah satu tujuan BUM Desa melakukan kegiatan
usaha adalah mendapatkan keuntungan atau laba usaha.
Apabila dari proyeksi laba-rugi menunjukkan rugi, maka se-
baiknya rencana kegiatan usaha perlu dicari alternatif usaha
lain dengan cara memperhitungkan kembali aspek-aspek
keuangan agar mencapai keadaan yang dapat menghasil-kan
laba. Jika tidak ada alternatif, dan hasil proyeksi tetap rugi,
sebaiknya rencana kegiatan usaha dihentikan saja.
Tabel 6 berikut ini merupakan contoh proyeksi laba-ru-
gi yang disarikan dari data kajian kelayakan usaha penge
lolaan air BUM Desa “GANTING”.
Proyeksi Laba-Rugi Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa “GANTING”
Kelayakan Usaha BUM Desa
D. BIAYA USAHA
1. ATK 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000
2. Gaji/Insentif Pengelola 7,920,000 7,920,000 7,920,000 7,920,000 7,920,000
3. Biaya promosi - - - - -
4. Biaya Penyusutan 7,296,667 7,296,667 7,296,667 7,296,667 7,296,667
5. Lain-lain - - - - -
Total Biaya Usaha 15,466,667 15,466,667 15,466,667 15,466,667 15,466,667
E. LABA USAHA (C – D) 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333
F. BUNGA - - - - -
H. PAJAK - - - - -
Keterangan : *) Kebetulan kasus pengelolaan air di Desa Labbo bahan baku air tinggal mengalirkan saja dari sum-bernya
sehingga tanpa biaya, dan tenaga kerja dirangkap oleh pengelola yang diberi tunjangan (insentif)
Kelayakan Usaha BUM Desa
bulanan (dimasukkan dalam Biaya Usaha). Untuk kasus lain, harap menyesuaikan de ngan keadaan
setempat.
81
Penilaian Investasi
Jika dalam periode yang sama terdapat beberapa usul an
rencana usaha yang ternyata layak untuk dijalankan, se-
dangkan dana yang tersedia tidak mencukupi, maka perlu
dicari jalan keluar. Salah satunya adalah dengan melaku-kan
urutan prioritas terhadap usulan-usulan bisnis itu. Un-tuk
melakukan penilaian investasi serta melakukan analisis
urutan prioritas adalah sebagai berikut.
Rumus:
Pay Back Period
= (Nilai Investasi Awal : Kas Masuk Bersih) X 1
tahun
Contoh:
Investasi Awal unit usaha pengelolaan air BUM Desa
“GANTING” adalah sebesar Rp. 76.450.000,- (lihat
Tabel 1), dan Arus Kas Masuk Bersih sebesar Rp.
24.230.000,-. Berdasarkan data ini, dapat diperhi-
tungkan Pay Back Period-nya sebagai berikut.
Payback Period = (76,450,000 / 24,230,000) X 1 ta-hun
Rumus:
Keterangan:
AKt = aliran kas per tahun pada periode t Io
= investasi awal pada tahun ke-0
b = suku bunga (discount rate) à biasanya suku bunga
sertifikat Bank Indonesia atau bunga de-posito
digunakan sebagai acuan
Contoh:
Berikut ini merupakan perhitungan NPV berdasarkan
biaya investasi dan arus kas bersih bagi unit usaha
pengelolaan air BUM Desa “GANTING”. Total investasi
awal sebesar Rp. 76.450.000,- (lihat Tabel 1). Arus kas
bersih diasumsikan tetap/konstan selama periode 5
tahun, yaitu sebesar Rp. 24.230.000,-/tahun (lihat Ta-bel
5). Suku bunga bank diasumsikan 7% per tahun (SBI
Tahun 2010).
Rumus:
PI = PV Kas Masuk : PV Kas Keluar
Kriteria Penilaian:
Contoh :
Dengan menggunakan nilai Present Value yang tercan-
tum pada Tabel 7, kita dapat dengan mudah menghi-tung
Profitability Index.
Caranya: PV untuk arus kas bersih tahun ke-1 sampai
dengan tahun ke-5 dijumlahkan, kemudian hasil pen-
jumlahannya dibagi dengan PV investasi awal. Hasil
perhitungannya adalah sebagai berikut:
PI = Rp 99.347.784,- / Rp 76.450.000,-=
1,30
Contoh 1:
Biaya tetap pengelolaan air BUM Desa “GANTING”
sebesar Rp. 8.170.000,- per tahun atau Rp. 680.833,-per
bulan. Biaya tetap ini untuk membayar ATK dan
gaji/tunjangan pengurus dan pengelola. Biaya varia-
belnya Rp. 0,- karena produksi air tidak menggunakan
mesin (tinggal mengalirkan saja melalui perpipaan) dan
tidak ada biaya tenaga kerja langsung. Jumlah
pelanggannya sebanyak 400 rumahtangga. Berarti Bi-
aya Tetap per pelanggan per bulan = Rp. 680.833,- : 400
= Rp. 1.702. Harga jual per M3 sebesar Rp. 250,-.
Berdasarkan data tersebut BEP dapat dihitung seba-gai
berikut:
Contoh 2 :
Untuk memperjelas perhitungan BEP, berikut ini meru-
pakan contoh dengan permisalan seorang produsen
tempe:
Harga jual tempe per unit sebesar Rp 500,-, biaya tetap
sebesar Rp 10.000,-, dan biaya variabel sebe-sar Rp
100,-/unit, maka jumlah yang diproduksi agar mencapai
BEP adalah:
Aspek Politik
Aspek politik merupa-
kan hal penting yang harus
dipertimbangkan dalam Usahakan unit kegiatan usaha
merencanakan suatu ke BUM Desa mendapatkan du
giatan usaha, karena aspek kungan politik dari berbagai
pemangku kepentingan desa
politik dapat mendukung (Kepala Desa, BPD, Tokoh Ma
atau sebaliknya mengga syarakat, Lembaga-lembaga
galkan kegiatan usaha yang Kemasyarakatan, Pemerintah
Kabupaten, dll)
akan dijalankan. Dari aspek
politik yang perlu di
pertimbangkan antara lain:
apakah warga desa memberi dukungan ataukah menolak
adanya rencana membuka suatu kegiatan usaha BUM Desa?
Apabila masyarakat memberi dukungan atas renca-na
tersebut, maka kegiatan usaha yang direncanakan dapat
Halaman Judul
Daftar Isi
Ringkasan Eksekutif
Perencanaan Manajemen
Perencanaan Pengoperasian
Perencanaan Keuangan
terkait dengan kegiatan bisnis. Aspek-aspek yang perlu dikaji meliputi: aspek pe masaran,
aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan SDM, aspek keuangan, aspek sosial
Hasil��������������������������kajianterhadapber-
bagai aspek tersebut akan menunjukkan layak atau tidak layak suatu gagasan/ide dijalankan
sebagai suatu jenis ke giatan usaha tertentu. Pengertian layak dalam kajian ini adalah
kemungkinan dari gagasan usaha/bisnis yang akan dijalankan BUM Desa memberikan
manfaat finansial (pro fit) maupun manfaat sosial (social benefit). Apabila hasil kajian dari
berbagai aspek menunjukkan “layak” maka ide/ gagasan usaha BUM Desa dapat
direalisasikan. Apabila sebaliknya, hasil kajian menunjukkan “tidak layak”, sebaik nya
gagasan usaha ditunda dulu sambil mencari alternatif usaha lain untuk mengkondisikan
aspek-aspek yang tidak layak menjadi layak, atau gagasan usaha itu tidak perlu di-lanjutkan.
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil
Desa dan Kelurahan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 Tentang
Badan Usaha Milik Desa.
Visi
Menjadi arena belajar pengembangan pembaharuan desa yang terper-caya
untuk mewujudkan masyarakat desa yang otonom dan demokratis
Misi
Meningkatkan keterpaduan gerak antar pihak untuk pembaharuan desa
Nilai-nilai Dasar
Menghormati keputusan bersama
Solidaritas
Tanggung-gugat
Menghargai perbedaan
Strategi
Konsolidasi gerakan pembaharuan desa
Petunjuk Penggunaan
TK = AL : A x 100%
TK = Tingkat Kelayakan Usaha
AL = Jumlah Aspek yang Layak
A = Jumlah seluruh Aspek yang dinilai (6 aspek)
Contoh:
Jumlah Aspek yang dinyatakan Layak (AL) sebanyak 5 as-
pek, maka:
TK = AL : A x 100%
= 5 : 6 x 100% = 83,33%
Kesimpulan: kegiatan usaha yang direncanakan layak un-tuk
dijalankan.
CATATAN:
1. Penentuan skor harus didasarkan pada data dan infor-
masi yang diperoleh dari kajian lapangan, laporan/in-
formasi dari warga desa, kajian data sekunder (misal:
data profil desa), dan sebagainya.
2. Penentuan skor harus dilakukan dalam forum rapat atau
musyawarah Tim Penyusunan Kelayakan Usaha BUM
Desa. Ini dimaksudkan agar penentuan skor da-pat
dilakukan seobyektif mungkin.
3. Meskipun kegiatan usaha dinyatakan layak tetapi Ting-
kat Kelayakan Usaha tidak mencapai 100%, maka ada
unsur-unsur yang bermasalah dan perlu dilakukan upaya
perbaikan.
JENIS USAHA :
NAMA BUM Desa :
NAMA DESA :
STATUS USAHA : £ BARU £ SUDAH BERJALAN
N I LAI
( Total Skor dibagi Jumlah Unsur )
KESIMPULAN: £TIDAK LAYAK
Nilai > 3 (Layak)
Nilai = 3 (Meragukan) £MERAGUKAN
Nilai < 3 (Tidak Layak) £LAYAK
*) Kriteria Skor:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju5 = Sa ngat
Setuju
T O TALS K O R
N I LAI
( Total Skor dibagi Jumlah Unsur )
KESIMPULAN: £TIDAK LAYAK
Nilai > 3 (Layak)
£MERAGUKAN
Nilai = 3 (Meragukan)
£LAYAK
Nilai < 3 (Tidak Layak)
*) Kriteria Skor:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
KESIMPULAN:
TK > 80% (Layak) £ TIDAK LAYAK
TK 60 % - 80% (Meragukan) £ MERAGUKAN
TK <60% (Tidak Layak) £ LAYAK
DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kelembagaan BUM Desa
Lampiran 2. Foto copy Akte Notaris
RINGKASAN EKSEKUTIF
Badan Usaha Milik Desa “GANTING” atau yang sering di
singkat BUM Desa “GANTING” merupakan lembaga usaha eko
nomi desa milik Pemerintah Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabaupaten Bantaeng. BUM Desa “GANTING” didirikan pada
tanggal 31 Desember 2008 melalui forum musyawarah desa yang
dihadiri perwakilan warga masyarakat, Pemerintah Desa, Badan
Permusyawaratan Desa dan lembaga kemasyarakatan lainnya.
BUM Desa “GANTING” telah memiliki struktur organisasi
kepengurusan yang lengkap dan cukup sederhana (ramping), yaitu
terdiri atas Komisaris, Direktur, Sekretaris, dan Bendahara.
Komisaris dijabat oleh Kepala Desa, Direktur dijabat oleh Sa-
haruddin, S.Ag, Sekretaris dijabat oleh Jamaluddin, S.Pd, dan
Bendahara dijabat oleh Darmiati, Sp. Komisaris beserta seluruh
pengurus lainnya dapat saling bekerjasama sehingga kegiatan
usaha BUM Desa yang sudah ada dapat berjalan dengan baik.
Salah satu unit usaha yang akan dikembangkan BUM Desa
“GANTING” adalah kegiatan usaha pengelolaan air bersih de ngan
pemasangan sambungan pipa dan meteran air. Muncul nya ide
untuk menjalankan kegiatan usaha tersebut dilatar bela-kangi oleh
keadaan warga desa yang mengalami kesulitan untuk memperoleh
air bersih. Ini disebabkan letak sumber air bersih yang cukup jauh.
b. Topografi Desa
Desa Labbo memiliki kondisi daerah yang berbukit-
bukit, berada di atas gunung dengan ketinggian anta-ra
750 m sampai 1000 m di atas permukaan laut. Kondisi
tanah cukup subur untuk ditanami berbagai jenis
tanaman, baik tanaman jangka pendek maupun tanaman
jangka panjang. Tanaman jangka panjang adalah kopi,
cengkeh serta kakao, sedangkan tanam an jangka pendek
adalah sayur-sayuran.
Daerah pegunungan di Desa Labbo terdapat hutan yang
terpelihara dengan baik. Oleh karena itu mata air dan
sungai hingga saat dapat menyediakan air un-tuk
kebutuhan warga desa. Namun demikian, karena jauhnya
lokasi sumber air tersebut sehingga warga desa banyak
yang mengalami kendala untuk memper olehnya.
2. Kondisi Demografis
a. Jumlah Penduduk
Desa Labbo memiliki jumlah penduduk 883 KK (741
KK laki-laki dan 142 KK perempuan) yang terdiri atas
1.529 jiwa laki-laki dan 1.644 jiwa perempuan se
3. Administrasi Desa
Pusat pemerintahan Desa Labbo terletak di Dusun Labbo dan
untuk menuju Kantor Desa dapat dijangkau dengan kendaraan
umum atau jalan kaki, karena berada di jalan poros yang
terhubung langsung dengan pusat kota Kabu-paten Bantaeng
dan telah di-hotmix.
Secara administratif Desa Labbo terbagi atas 4 dusun yaitu:
1) Dusun Pattiro membawahi 2 RW dan 4 RT
2) Dusun Ganting membawahi 2 RW dan 4 RT
3) Dusun Panjang selatan membawahi 2 RW dan 4 RT
4) Dusun Bawa membawahi 2 RW dan 4 RT
5) Dusun Labbo Membawahi 2 RW dan 4 RT
6) Dusun panjang Utara membawahi 2 RW dan 4 RT
3. Badan Hukum
BUM Desa “GANTING” di Desa Labbo belum berbadan hu-
kum, namun legal karena telah ditetapkan dengan Peratur an
Desa Labbo sehingga pendiriannya telah memiliki alas
hukum. Perdes tentang pendirian BUM Desa “GANTING”
tersebut telah dicatatkan di Kantor Notaris Eddy Tungge-leng,
SH dengan akte notaris Nomor 50.
4. Organisasi
Susunan organisasi kepengurusan BUM Desa “GANTING”
Desa Labbo terdiri dari :
a. Komisaris : Kepala Desa Labbo
b. Direktur : Saharuddin,S.Ag
c. Sekretaris : Jamaluddin, S.Pd
d. Bendahara : Darmiati,Sp
6. Sumber keuangan:
a. Pemerintah Desa Labbo
b. Bantuan APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten
Bantaeng
c. Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat
d. Swadaya masyarakat
2. Perencanaan Produk
Produk yang akan dihasilkan oleh Unit Usaha Pengelolaan Air
adalah layanan jasa distribusi air melalui perpipaan yang
tersambung langsung ke rumah-rumah pelanggan. Produk ini
sangat dibutuhkan oleh warga desa (konsumen), karena air
bersih yang menjadi kebutuhan dasar warga letak lokasi
sumbernya jauh dari permukiman. Oleh karena itu, dengan
layanan jasa distribusi air bersih tersebut selain warga desa
terpenuhi kebutuhannya, juga terpenuhi keinginannya un-tuk
memperoleh air dengan mudah.
3. Perencanaan Pemasaran
Pasar yang dibidik adalah warga masyarakat Desa Labbo
yang memanfaatkan sarana perpipaan milik Pemerintah Desa
Labbo. Warga desa yang memanfaatkan sarana air bersih
tersebut cukup besar jumlahnya, yaitu sebanyak 400 KK,
sehingga ini merupakan potensi pasar cukup besar. Model
pemasaran yang dilakukan adalah menyambung pipa untuk
menyalurkan air dari sumbernya ke rumah kon-sumen dengan
pemasangan meteran air. Dengan pema-sangan meteran air,
penggunaan air menjadi terkontrol, dan ini menguntungkan
semua pihak. Bagi konsumen, adanya meteran air dapat
mengatur penggunaan air se efisien mungkin sesuai dengan
kebutuhan dan kemam-
a. Strategi harga
Strategi penentuan Biaya pengelolaan air yang dibeban-
kan kepada masyarakat disesuaikan kualitas pelayanan
dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat.
b. Strategi distribusi
Strategi distribusi dilaksanakan dengan memaksimal kan
potensi Sumber Daya Manusia pengurus BUM Desa dan
potensi SDM lainnya dari Desa sendiri de ngan prinsip
pelayanan prima.
4. Perencanaan Manajemen
a. Kompetensi yang dimiliki pengelola dapat dimanfaat-
kan secara optimal, karena mereka:
1) Memahami kondisi masyarakat Desa Labbo
2) Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bi-
dang pengelolaan Air
3) Memiliki pengalaman organisasi
5. Perencanaan Pengoperasian
Untuk mengoperasikan kegiatan usaha pengelolaan air di
lakukan dengan menggunakan teknologi yang ramah ling
kungan, tanpa menggunakan bahan bakar dan mudah
membangunnya. Teknologi yang dimaksud adalah sistem
grafitasi bumi. Untuk menyalurkan air dari sumbernya
menggunakan fasilitas sarana perpipaan sepanjang 7 Km yang
telah dimiliki BUM Desa “GANTING” Desa Labbo.
Proyeksi Laba-Rugi.
Berdasarkan hasil kajian kelayakan yang telah dilakukan,
kegiatan usaha pengelolaan air dalam keadaan laba seperti
yang ditunjukkan data pada Tabel 2 berikut ini.
D. BIAYA USAHA
1. ATK 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000
2. Gaji/Insentif Pengelola 7,920,000 7,920,000 7,920,000 7,920,000 7,920,000
3. Biaya promosi - - - - -
4. Biaya Penyusutan 7,296,667 7,296,667 7,296,667 7,296,667 7,296,667
BU
5. Lain-lain - - - - -
Des
9 786021 464335