Anda di halaman 1dari 8

PEMBUATAN SOFTWARE PERPUSTAKAAN

MENGGUNAKAN BANTUAN TOOL TRELLO

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kuliah


pada Mata Kuliah Masyarakat Etika Profesi Semester Empat yang
Diampu oleh Ragil Saputra, S.Si, M.Cs

DISUSUN OLEH :
Ines Adhisti Putri P (24060117120020)
Yolanda Oktakhania Putri (24060117120026)
Ahmad Mufid (24060117120035)
Defina Yasmin T (24060117120039)

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/ INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
1. Gambaran Proyek
Perpustakaan tak bisa dipisahkan dari pembelajaran siswa-siswi di sekolah
dalam mencari ilmu pengetahuan. Fasilitas yang disediakan sekolah ini, sangatlah
bermanfaat bagi semua siswa apabila bisa memanfaatkannya secara maksimal.
Koleksi buku pada perpustakaan hendaknya selalu diperbaharui pada setiap
periodenya sesuai dengan penerapan sistem pendidikan yang diterapkan oleh
pemerintah. Namun, tidak semua perpustakaan menerapkan teknologi dalam proses
kegiatan perpustakaan seperti peminjaman buku, pendaftaran anggota, pencarian buku
dan lain-lain. Hal ini membuat kegiatan perpustakaan dilakukan secara manual atau
menggunakan pembukuan.

SD Negeri Maju Mundur merupakan salah satu sekolah dasar di Kota


Makmur. Pada tahun ini, SD Negeri Maju Mundur bertekad memperbaiki
infrastruktur dan kinerja para guru-guru agar bisa menjadi sekolah yang berbasis
internasional. Namun, perbaikan infrastruktur tidak dibarengi dengan perkembangan
sistem komputer di dalam sekolah ini. Salah satunya adalah belum
terkomputerisasinya sistem pengelolaan perpustakaan, dengan penerapa sistem
manual membuat kurang maksimalnya kinerja perpustakaan.
Dengan menganalisa gejala-gejala permasalahan tersebut, kami dapat menarik
kesimpulan mengenai suatu peluang pengembangan sebuah aplikasi perpustakaan
yang diterapkan pada sekolah ini. Aplikasi tersebut berbentuk software yang berisi
kegiatan-kegiatan perpustakaan yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi
sebuah sistem terkomputerisasi.

2. Peran dan Tanggungjawab

1. Project Manager (AHMAD MUFID)


Untuk memulai, selalu ada manajemen tim proyek. Pekerja teknis adalah sumber
daya kreatif, produktif, dan sangat efektif, tetapi mereka membutuhkan arahan.
Sebagian besar proyek mencakup banyak sumber daya yang sangat khusus seperti
developer, analis, tester website, desainer grafis, dan penulis teknis.

Salah satu fungsi utama dari PM proyek Anda adalah untuk mengkoordinasikan
semua sumber daya dan tugas mereka – untuk memastikan bahwa pekerjaan
dilakukan dalam urutan yang tepat sesuai dengan tenggat waktu (dan uang) yang
dialokasikan, serta memfasilitasi komunikasi antara yang sangat terfokus (tetapi
belum tentu memahami “gambaran besar” proyek itu) dan anggota tim proyek
software developer yang lain.

Seorang manajer proyek layaknya konduktor orkestra tim web development Anda.
Hal pertama yang dia lakukan adalah berkenalan dengan spesifikasi teknis dan
tanggal jatuh tempo. Berdasarkan informasi ini, rencana proyek disusun dan
dibagi menjadi beberapa tahapan yang juga dikenal sebagai sprint (setting
fungsional untuk jangka waktu tertentu).
Kemudian, manajer proyek memonitor seluruh proses pengembangan produk
untuk memastikan setiap sprint berakhir tepat waktu. Ketika sprint berakhir,
manajer proyek menampilkan demo produk untuk mendapatkan umpan balik dan
persetujuan Anda untuk melanjutkan. Jika Anda tidak puas dengan apa pun itu, ia
meminta anggota tim untuk memperbaiki masalah tersebut.

Selain itu, manajer proyek berkomunikasi dengan Anda sepanjang waktu. Jadi,
jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin membuat beberapa perubahan pada
proyek – dialah orang yang harus Anda hubungi.
2. Analyst (INES ADHISTI PP)
Tugas utama dari spesialisasi ini adalah untuk memahami visi Anda tentang
proyek, menganalisanya, kemudian menerjemahkan ke dalam spesifikasi teknis
yang komprehensif. Pada gilirannya, spesifikasi tersebut akan digunakan oleh tim
website development untuk mengatur kerangka waktu pengerjaan dan persiapan
proyek.

Dengan kata lain, pakar analisis requirement mempersiapkan dasar untuk


pengembangan produk.
3. Frontend Desain (YOLANDA OP)
Desain adalah tonggak yang menentukan arah untuk keseluruhan proyek. Anda
akan menemukan setidaknya dua dari berbagai kategori- antarmuka pengguna
(User Interface) dan desain pengalaman pengguna (User Experience).

UX berjalan satu langkah lebih jauh dari desain grafis dengan memulai proses UX
bahkan sebelum pena bertemu kertas atau mouse membuka Adobe Illustrator.

UX adalah industri multifaset yang menyatukan riset pengguna, arsitektur


informasi, faktor manusia, dan tentu saja, desain grafis. Desain pengalaman
pengguna bertujuan untuk menciptakan korelasi antara pengguna dengan
produk/merek Anda, melalui cara yang bebas stres dengan menjaga pengguna dan
sasaran sebagai inti dari setiap keputusan.

Dalam tahap awal, desainer UI/UX menganalisis requirement proyek (project


requirements) dan target audiens proyek tersebut untuk melihat gambaran
keseluruhan. Pendekatan semacam ini dilakukan untuk mengidentifikasi kesulitan
yang akan dihadapi pengguna, dan secara efektif menyelesaikannya melalui
desain. Berdasarkan pemikiran ini, desainer menciptakan wireframe yang
merupakan penempatan skematis elemen di website.
4. Backend Programmer (DEFINA YT)
Back-end bertanggung jawab untuk bagian dari fungsionalitas website yang
memerlukan interaksi dengan server. Secara kasar dapat dikatakan, melingkupi
semua pekerjaan kecuali animasi dan visual. Sekarang, tombol tidak hanya
divisualisasikan tetapi didukung oleh kode di bawah “kap mobil” yang membuat
fitur registrasi berfungsi.
Tugas utama mereka adalah menulis kode dari server-side yang menggerakkan
fitur website. Ada banyak bahasa dan kerangka kerja yang dapat digunakan di
bagian ini (JavaScript, Python, .NET, Ruby, PHP dan sebagainya). Selain itu,
mereka bertanggung jawab atas pembuatan basis data dan sistem manajemen
konten.

3. Aktifitas Proyek Menggunakan Trello


1. Login menggunakan akun Trello yang telah dibuat, lalu akan muncul halaman awal
Trello seperti pada gambar dibawah.

2. Untuk membuat proyek baru klik “Create a Team”, lalu isikan nama proyeknya dan
keterangannya.
3. Setelah proyek dibuat, kita dapat menambah anggota dengan klik members

4. Setelah anggota ditambahkan dapat membuat boards baru, boards adalah antar muka
yang digunakan untuk mengetahui apa saja yg harus dilakukan.
5. Pada board dapat ditambahkan list sesuai kebutuhan kerja tim. Pada pembangunan
perangkat lunak perpustakaan daerah ini tim kami membuat 5 list sesuai urutan
pembuatan perangkat lunak kami yaitu untuk diskusi, dartar pekerjaan, sedang
berjalan, sudah dikerjakan, dan selesai.

6. Pada masing masing list dapat di edit dan ditambah oleh semua anggota tim yang
telah di invite.
7. Untuk membantu mengingat dapat ditambah “due date” seperti gambar dibawah.
8. Ketika pekerjaan telah dilakukan tiap-tiap anggota dapat memindah-mindah
pekerjaannya dari list satu ke list lainnya. Contohnya jika programer telah selesai
membuat suatu fungsi, lalu pekerjaannya dipindahkan dari list “sedang berjalan” ke
list “sudah dikerjakan”.

9. Pada tiap-tiap task terdapat fitur komentar. Fungsi komentar tersebut contohnya pada
list diskusi terdapat diskusi tentang tampilan yang dibuat oleh desainer untuk meminta
pendapat mengenai tampilan aplikasi tersebut. Kemudian semua nggota dapat
mengomentari/ memberi saran dari pertanyaan yang diajukan tersebut.
10. Pada pertengahan proyek pembuatan program perpustakaan ini, terlihat dokumentasi
kegiatan yang sedang/telah dilakukan seperti gambar dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai