Anda di halaman 1dari 13

Proses Pelaksanaan Scrum

Pada video-video sebelumnya, kamu sudah mengetahui langkah-langkah dalam


proses scrum. Untuk mencoba metode scrum, kamu bisa memulainya dengan
mengerjakan satu proyek yang sederhana dan singkat. Dengan begitu, kamu bisa
membantu tim kamu untuk memiliki pola pikir yang benar mengenai metode scrum.
Perlu diingat bahwa scrum sama dengan kerja tim pada umumnya, beberapa orang
dalam tim akan ada yang menyukainya dan beberapa orang akan tidak menyukainya.
Hal tersebut merupakan hal yang lumrah dan kamu harus mendorong orang-orang di
tim untuk mencobanya dengan benar sebelum mereka menyerah.

Berikut contoh pelaksanaan proses scrum, yang dibagi menjadi 2 proses utama, yaitu
menentukan tim dan pelaksanaan scrum dengan sprint.

1. Menentukan Tim Scrum

Gambar 1. Scrum team


Satu tim dalam scrum terdiri dari product owner, scrum master, dan developers dari
berbagai macam profesi sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan untuk membuat
satu produk yang diinginkan.

1
a) Menentukan product owner

Seorang product owner adalah orang yang bertanggung jawab kepada


stakeholders, yaitu pemilik bisnis dan customers/users. Ia menjadi pemimpin
dari proyek yang dilakukan, sehingga product owner lah yang menentukan apa
yang harus dikerjakan dalam satu proses scrum sehingga nilai bisnis dari
produk yang dihasilkan dapat dicapai dengan maksimal.

Ia menentukannya dengan cara memformulasikan product backlog dari epic


dan user stories, menjelaskan setiap items pada product backlog sehingga
dipahami oleh developers, memastikan product backlog dapat dilihat secara
transparan oleh semua pihak (developers, scrum master, user, dan pemilik
bisnis), dan menentukan setiap waktu product backlog apa yang harus jadi
prioritas agar dikerjakan terlebih dahulu.

Setiap pihak-pihak yang ingin melakukan perubahan terhadap prioritas


pekerjaan dalam product backlog harus menyampaikannya melalui product
owner, supaya ketika disetujui, maka product owner dapat segera
mengubahnya dan langsung diketahui secara transparan oleh semua pihak
yang terlibat dalam scrum.

b) Menentukan scrum master

scrum master haruslah orang yang benar-benar memahami segala proses dan
metode yang ada di dalam scrum, karena tugas utamanya adalah untuk
memandu proses pengerjaan proyek sesuai dengan metode scrum. Biasanya
perusahaan akan mempekerjakan orang di luar perusahaan sebagai scrum
master dengan tugas khusus karena pekerjaannya adalah terus menerus
melakukan coaching kepada product owner serta developers tentang
bagaimana menjalani proses metode scrum yang benar.

Tugas-tugas harian scrum master adalah memonitoring pekerjaan product


owner dalam membuat backlog, memastikan backlog dipahami oleh
developers, membimbing tim developers agar dapat bekerja secara mandiri
dan lintas fungsi, serta juga memfasilitasi acara-acara sprint.

2
c) Menentukan developers

Developers terdiri dari tim dengan jumlah 3-9 orang dengan keahlian yang
beragam dan bersifat lintas fungsi. Keahlian apa yang ingin digunakan dalam
tim developers akan sangat tergantung dari proyek yang sedang dikerjakan.
Developers dapat terdiri dari ahli UX Researcher, UI Designer, Programmer
Front-end dan Back-end, Business Analyst, dan lain sebagainya. Sifat lintas
fungsi dalam tim developers adalah kemampuan untuk dapat bekerja dengan
menggabungkan beberapa keahlian sekaligus. Karena tim ini terdiri dari orang-
orang yang keahliannya berbeda dan mengerjakan pekerjaan yang sama,
maka mereka harus saling memahami pekerjaan sesamanya. Karena itu
penting untuk memasukkan orang-orang yang dapat memahami berbagai
macam pekerjaan dalam satu tim developers.

Sebagai contoh, seorang Business Analyst akan mengolah data yang ada untuk
melihat penilaian pasar terhadap satu aplikasi yang akan diluncurkan, setelah
ia mendapatkan hasil penilaian pasar, maka ia harus juga membuat saran
untuk pengembangan. Ketika seorang Business Analyst membuat saran
pengembangan, tentu ia harus mengerti bagaimana caranya sebuah aplikasi
dapat diciptakan sehingga ia mengerti saran seperti apa yang dapat diberikan.
Pada titik ini ia harus memahami UX, UI dan programming sekaligus. Hal yang
serupa harus dilakukan oleh fungsi-fungsi lain pada tim developers.

2. Sprint

Gambar 2. Proses sprint

3
Setelah tim terbentuk dan setiap komponen tim memahami fungsinya masing-
masing, maka proyek dapat segera dimulai. Dalam memulai setiap proyek
menggunakan scrum, sprint menjadi sesuatu yang sangat penting karena sprint
adalah inti dari scrum. Sprint menjadi batasan waktu yang ditentukan untuk
membuat suatu proyek pengembangan sampai selesai di setiap backlog-nya. Durasi
sprint yang digunakan bisa selama dua minggu atau maksimal satu bulan, dan pada
rentang waktu ini setiap satu proyek harus sudah selesai, kecuali ada perubahan di
tengah sprint. Di dalam proses sprint terdapat event-event yang harus dilakukan,
fungsinya adalah untuk monitoring dengan transparan perkembangan pengerjaan
proyek.

4
5
Mari kita ambil satu contoh bagaimana pengembangan produk menggunakan
metode scrum dilakukan. Sebagai contoh, kamu bekerja sebagai anggota dalam tim
scrum di suatu bank yang mengembangkan start-up di bidang keuangan. Ketika
melihat pasar, kamu menemukan bahwa belum ada aplikasi yang dapat
mengintegrasikan seluruh produk-produk keuangan yang ada, mulai dari tabungan
rekening bank, e-wallet, instrumen investasi, dan bahkan alat pencatatan keuangan.
Melihat kebutuhan ini, kamu memiliki ide untuk menciptakan aplikasi yang dapat
mengintegrasikan semuanya ke dalam satu layar handphone secara bersamaan.
Temuan yang kamu dapatkan adalah sebuah epic; satu ide yang sangat besar, yang
perlu dipecah-pecah menjadi pengembangan-pengembangan yang lebih kecil,
pengembangan tersebut adalah user stories. epic sebesar itu dapat dipecah menjadi
user stories seperti berikut:
1) Bagaimana caranya memunculkan semua isi rekening dan e-wallet secara
bersamaan, termasuk uang yang ada di instrumen keuangan seperti reksadana,
saham dan lain sebagainya; agar pengguna dapat dengan jelas melihat secara

6
bersamaan berapa banyak uang yang ia miliki dan tersebar di mana saja uang
tersebut.
2) Bagaimana menyambungkan rekening dan e-wallet ke dalam pencatatan
keuangan agar setiap transfer yang dilakukan dalam rekening dapat langsung
tercatat dalam pencatatan keuangan. Pencatatan otomatis setiap kali
melakukan transfer untuk belanja online dan pembayaran non-tunai untuk
membeli makanan secara online akan sangat membantu pengguna dalam
melihat berapa pengeluaran mereka untuk belanja.

User stories yang sudah ditentukan dapat dibahas pada sprint planning sehingga tim
dapat melakukan brainstorming tentang bagaimana caranya menciptakan user
stories tersebut. Pada sprint ini, mungkin kamu membutuhkan sejumlah backend
developer, frontend developer, UI designer, UX researcher, business analyst, data
engineer/scientist, dan keahlian profesi lain yang berhubungan dengan penciptaan
suatu aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Product owner akan memformulasikan product backlog yang akan dicarikan
solusinya oleh developers. Backlog yang akan ditemukan contohnya sebagai berikut:
 Perlu melakukan integrasi data rekening dengan aplikasi.
 Perlu melakukan integrasi data berbagai e-wallet dengan aplikasi.
 Perlu melakukan integrasi data kepemilikan investasi dengan aplikasi.
 Perlu menciptakan otomasi data mutasi rekening dan e-wallet yang berkaitan
dengan transaksi kepada pencatatan keuangan dalam aplikasi.
 Perlu mendesain user interface aplikasi bagian data keuangan yang terintegrasi
dan bagian pencatatan keuangan.
 Perlu melakukan survei seberapa dibutuhkannya aplikasi ini oleh masyarakat.

Setelah backlog sudah didapatkan dan ditentukan mana yang paling prioritas untuk
dikerjakan, maka tim developers dapat dengan mandiri mengorganisir pekerjaannya
masing-masing. Setelah increments berhasil dilakukan, masing-masing developers
akan menjelaskan hasil pekerjaan mereka.

7
 Backend developers menjelaskan seperti apa aplikasi yang akan dibuat, metode
pengembangannya, server yang diciptakan, dan lain-lain.

 UI designer dan UX researcher menjelaskan hasil temuan mereka tentang


seperti apa arsitektur aplikasi yang sesuai dengan market.

 Frontend developers menjelaskan seperti apa hasil pengembangan dalam


bentuk aplikasi sesuai dengan request yang diberikan oleh UI designer.

 Data engineering/scientist menjelaskan seperti database yang digunakan untuk


menampung data setiap user di dalam aplikasi.

 Business analyst menjelaskan seperti apa kebutuhan masyarakat terhadap


aplikasi yang dikembangkan.

Setiap pengembangan yang dilakukan akan diinspeksi dan digabungkan menjadi satu
hasil pekerjaan yang sesuai dengan sprint goals yang disetujui di awal. Setelah sprint
selesai, setiap anggota tim akan melakukan sprint retrospective, dimana anggota tim
akan membahas tentang bagaimana mereka bekerja sama satu dengan yang lain,
bagaimana hambatan-hambatan dalam pekerjaan mereka, dan apalagi yang harus
dikembangkan dari aplikasi yang sudah dibuat.

Tools untuk Metode Scrum

Gambar 3. Tools untuk scrum

8
Untuk mencoba metode scrum, kamu bisa memulai dengan mengerjakan satu
proyek yang sederhana dan singkat dalam produk aplikasi, yaitu menggunakan
teknologi scrum dengan tools Trello. Trello sendiri merupakan aplikasi yang
didesain untuk mengorganisasikan pekerjaan sehari-hari jadi mudah dan
menyenangkan. Trello memiliki fitur lengkap yang bisa dimanfaatkan untuk bekerja
secara individu, kolaborasi, maupun dalam tim yang berbeda ruangan. Aplikasi ini
dibuat pada 2010 oleh Fog Creek Software Company dari New York. Beragam tugas
dapat dimasukkan pada daftar, seperti mengorganisir pekerjaan di kantor,
menyusun rencana berlibur, hingga mengurus pekerjaan rumah tangga sederhana.

Tampilan Trello seperti papan tulis besar yang bisa diisi daftar berbentuk horizontal
sehingga pengguna dapat memeriksanya dengan mudah. Dalam satu daftar,
pengguna dapat memasukkan kartu sebagai keterangan pekerjaan yang akan
dilakukan. Penyusunan kartu disesuaikan dengan prioritas masing-masing. Kartu-
kartu ini dapat dipindahkan atau diubah posisi ke daftar lainnya.

Kartu yang dibuat bisa diisi dengan daftar centang, gambar, juga berkas seperti PDF.
Setiap kartu bisa diberi tenggat waktu tertentu dan ditandai dengan warna sebagai
prioritas utama. Jika sebuah kartu akan mendekati tenggat waktu yang ditentukan,
maka akan ada notifikasi pengingat melalui e-mail. Pengguna bisa mengundang
orang lain pada papan juga kartu dan dapat melakukan diskusi terkait tugas yang
diberikan. Setiap kartu yang dibuat bisa dicari dengan sangat mudah oleh anggota
di dalam papan tersebut.

Seperti penjelasan di atas, dalam satu papan kita bisa membuat beberapa daftar.
Sebagai contoh, gunakan metode Kanban yang memberi nama daftar sesuai
keperluan. Metode ini berfungsi untuk memvisualisasikan alur kerja serta progres
dalam bentuk kartu-kartu virtual yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

9
Gambar 4. Contoh Papan Kanban

Dari kartu, To-Do bisa diisi dengan hal-hal yang ingin dilakukan, Doing dengan
pekerjaan yang sedang dilakukan, dan Done jika tugas-tugas sudah selesai
dilaksanakan. Penamaan daftar kartu ini tentu bisa disesuaikan juga dengan
anggota pada papan tersebut. Seperti di keluarga, dalam satu papan dapat
membuat daftar pekerjaan untuk ayah, ibu, kakak, juga adik.

Kemudian, isi daftar dengan kartu-kartu pekerjaan yang akan dilakukan. Contoh
untuk pekerjaan kantor, seperti membuat laporan mingguan yang diberi tenggat
waktu tertentu sehingga pengerjaannya bisa diutamakan. Tugas tersebut juga bisa
diberi label untuk mengukur kepentingan seperti warna merah, kuning, atau
hijau.

Penggunaan Trello akan sangat membantu kamu dalam menyusun, melakukan,


hingga menyelesaikan berbagai pekerjaan. Apapun profesinya, Trello bisa sangat
berguna bagi pelaku gaya hidup digital. Apapun keperluannya bisa diatasi dengan
cara kerja Trello yang sangat efisien bagi siapa saja. Seperti untuk penulis novel
yang bisa menggunakannya untuk membuat daftaride, karakter dan alur cerita
yang diinginkan.

10
Tips dan Kelebihan Menggunakan Metode Scrum

Setelah kamu mengetahui proses scrum dan tools yang dapat digunakan dalam
prosesnya, kamu juga perlu mengetahui tips-tips yang dapat menunjang
keefektifan proses scrum, berikut tipsnya:

 scrum mater harus menjelaskan aturan-aturan dasar dari daily scrum ke


seluruh tim dengan jelas, karena bisa saja ada anggota tim yang tidak
mengerti value dan principles dari scurm.

 Setiap anggota tim tidak boleh ada yang telat agar agenda scrum berjalan
sesuai jadwal dan output yang diinginkan. scrum master bisa menyarankan
untuk membuat pinalti bagi yang hadir telat.

 Mulai scrum dengan menanyakan “apa yang sedang kita kerjakan?” dan
“adakah tugas yang tidak bisa kita selesaikan?”. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut diajukan untuk membuat tim tetap fokus dengan apa yang sedang
dikerjakan dan juga fokus untuk mencari alternatif yang lebih mudah untuk
melesaikan tugas.

 Hindari perubahan major pada backlog karena akan mengganggu proses


berjalannya scrum.

 Buat daftar prioritas yang harus didiskusikan agar pelaksanaan scrum tidak
berbelit-belit dan mencapai waktu meeting yang ditentukan.

 Lakukan stand-up meeting dengan posisi benar-benar berdiri karena


penilitian dari Harvard Business Review menyatakan posisi tersebut dapat
meningkatkan kreativitas dan engagement seluruh tim.

 Gunakan papan kanban seperti yang sudah disampaikan sebelumnya agar


seluruh tugas dan target harian dapat diselesaikan oleh tim dengan baik
karena sudah tervisualisasi.

11
 Yang terakhir, yang tidak kalah penting adalah pastikan scrum master yang
direkrut adalah seorang yang profesional dan sudah sangat berpengalaman
dalam membantu proses scrum menjadi lebih efektif.

Setelah tips-tips tersebut, kamu juga perlu mengatahui alasan banyak orang
tertarik dan bahkan sudah menjadikan scrum sebagai “default framework” untuk
setiap proyek yang dikerjakan. Alasan-alasannya adalah sebagai berikut:

 Berorganisasi sendiri dengan fokus pada tim.

 Tidak perlu dokumentasi dalam jumlah besar. Scrum menggunakan


pendekatan yang to the point dalam memberikan tugas atau menanyakan
progres.

 Tim scrum adalah sebuah tim yang memiliki lintas fungsional sehingga bisa
bekerja sama sebagai satu kesatuan.

 Komunikasi yang kuat dan banyak interaksi.

 Memiliki ritme yang pasti dan berulang untuk menyelesaikan pekerjaan


dalam waktu maksimal 30 hari.

 Alih-alih mencoba melakukan keseluruhan pekerjaan pada saat bersamaan,


scrum membantu menyelesaikannya satu persatu dengan interval waktu yang
ditentukan.

 Mengaplikasikan scrum dapat membuat anggota ti kamu merasa dipercaya


dan kamu juga tahu anggota mana yang ahli di bidangnya dan bisa
mengerjakan tugasnya sehingga tidak ada tunggu-menunggu.

Kesimpulan

Dari materi pada PDF ini, kamu jadi tahu penjelasan lebih lengkap tentang proses
scrum, tools yang dapat digunakan dalam scrum, tips-tips yang dapat menunjang
proses scrum, dan juga kelebih dari scrum. Tidak lengkap rasanya jika kamu hanya

12
membaca materi materi-materi tersebut tanpa dipraktikkan. Jadi, jika sungguh-
sungguh ingin andal dalam melakukan scrum, cobalah terapkan prosesnya dalam
keseharian maupun dalam pekerjaan kamu bersama tim di kantor. Selamat
mencoba ya! Semoga sukses!

13

Anda mungkin juga menyukai