Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 001


Standar Prosedur
Edisi 1
Operasional
Revisi -
( SPO )
Halaman 1 dari 2
Ikan Nila
Berlaku Efektif November 2022
Disiapkan Oleh
H. Samsul Rizal, S.Pi
Manager Produksi
Karantina Induk
Disetujui Oleh Kepala
Mansur, S.Pi
UPT BBI Lobar

1. Tujuan
Untuk mendapatkan induk ikan Nila yang sehat dan tidak cacat.
2. Ruang Lingkup

2.1. Aklimatisasi induk

2.2. Pemantauan hama


penyakit

3. Acuan
3.1. SNI 6138-2009: Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker)
Kelas Induk Pokok
3.2. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila Dra. S. Rachmatun Suyanto
4. PENANGGUNG JAWAB
4.1. Palaksana Produksi (Tim Manajemen Induk) : H. Samsul Rizal, S.Pi
bertanggung jawab atas pelaksanaan karantina induk
4.2. Pelaksan Laboraturium: Lutfi Hamzan Wari , S.Pi dan Saopiadi, S.Pi
bertanggng jawab atas pemantauan hama penyakit
4.3. Manager Pengendali Mutu : Surisman Haris bertanggung jawab atas kepastian
kesesuaian pelaksana karantina induk
5. Prosedur
5.1. Aklimatisasi Induk
5.1.1. Alat dan Bahan
- Kolam karantina
- Calon Induk/induk Nila
5.1.2. Prosedur Kerja
- Kolam karantina diisi air setinggi ± 1 meter terlebih dahulu
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 001


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 2 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Karantina Induk
Disetujui Oleh Kepala BBI

- Bila induk diangkut dengan kantong plastic (pengangkutan tertutup),


taruh kantong plastic didalam kolam karantina untuk beberapa saat,
hingga suhunya sama dengan kolam karantina.
- Kantong plastic dibuka kemudian masukkan air Kolam karantina ke
kantong plastic secara perlahan dan induk dibiarkan keluar dengan
sendirinya dari kantong plastic.
- Saringan air juga harus diperiksa setiap hari agar tidak sampai
kemasukan ikan mujair
- Letakkan induk dalam wadah karantina selama minimal 1 minggu.
- Bersihkan kembali sarana yang digunakan setelah selesai kegiatan
karantina.

5.2 PEMANTAUAN HAMA PENYAKIT

- Melakukan pemantauan setiap 3 hari sekali (kondisi ikan aktif atau berada
dipermukaan air, gerakan ikan agresif, tubuh ikan apakah terdapat penyakit)

6. Dokumen Terkait
- Formulir 001 : Karantina induk
- Formulir 007 : Pemantauan Hama Penyakit
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 002


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
PEMELIHARAAN/ Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
PENYIMPANAN INDUK
Disetujui Oleh Kepala BBI

1. Tujuan
Untuk mendapatkan induk ikan Nila matang gonad yang akan digunakan untuk
kegiatan pemijahan
2. Ruang Lingkup

 Manajemen pakan

 Manajemen kesehatan ikan

 Manajemen kualitas air

3. Tanggung Jawab
Koordinator Produksi
4. Acuan

SNI 6138-2009: Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Induk
Pokok

5. Alat dan Bahan


 Induk ikan Nila jantan dan betina
 Pakan induk berupa pellet
 Ember dan ciduk pakan
 Timbangan kapasitas 10 kg
6. Prosedur
 Pemberian pakan induk dilakukan pada pagi (± 09.00 ) & siang (± 15.00 ) hari
 Pakan yang diberikan berupa pellet dengan dosis 3%/hr dari bobot biomasa
 Pertahankan ketinggian air bak sekitar 100 cm, jika permukaan air turun lakukan
penambahan air pada pagi hari
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 002


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 2 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
PEMELIHARAAN/ Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
PENYIMPANAN INDUK Disetujui Oleh Kepala BBI

 Lakukan pemantauan kualitas air (SPO 012) dan hama penyakit ikan (SPO 013)
secara rutin
7. Dokumen Terkait
- Formulir 02 : Berat rata-rata Induk dan Pemberian Pakan Induk
- Formulir 06 : Pengukuran Kualitas Air
- Formulir 07 : Pemantauan Hama Penyakit Ikan
- Formulir F 009A : Pemberian Pakan Recovery Induk Betina
- Formulir F 009B : Pemberian Pakan Recovery Induk Jantan
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 003


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 1
Berlaku Efektif November 2022
Disiapkan Oleh Koordinator produksi
Seleksi Induk
Disetujui Oleh Kepala BBI

1. Tujuan
Untuk memastikan induk ikan Nila yang sehat dan tidak cacat.
2. Ruang Lingkup

 Menurunkan air di kolam penyimpanan induk

 Menyeleksi induk matang gonad

 Memindahkan induk hasil seleksi ke kolam pemijahan

3. Tanggung Jawab
Koordinator Produksi
4. Acuan
SNI 6138-2009: Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Induk
Pokok
5. Alat dan Bahan
Induk ikan Nila jantan dan betina, seser induk, gentong, sarung tangan
6. Prosedur
 Turunkan air di kolam penyimpanan induk hingga kedalaman air 20 – 30 cm
dengan cara membuka pralon pada outlet
 Seleksi induk yang matang gonad dan masukkan ke dalam gentong
 Angkat induk dan masukkan ke dalam kolam pemijahan yang sebelumnya telah
dipersiapkan
 Jumlah induk yang akan dipijahkan untuk tiap kolam pemijahan adalah 1 paket
100 ekor jantan dan 300 ekor betina atau dengan perbandingan 1 : 3
7. Dokumen Terkait
- Formulir 3 : Seleksi Induk

Standar Prosedur No. Dokumen SPO 004


PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Pemijahan Induk
Disetujui Oleh Kepala BBI

1. Tujuan
Mendapatkan larva ikan nila yang bermutu baik dan berjumlah banyak
2. Ruang Lingkup

 Persiapan kolam pemijahan

 Pemberian pakan Induk

 Pengukuran Kualitas Air

 Pemantauan hama penyakit

 Pemindahan Induk

3. Tanggung Jawab
Koordinator Produksi
4. Acuan
4.1 SNI 6138-2009: Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas
Induk Pokok
4.2 Buku tentang budidaya ikan nila
5. Alat dan Bahan
 Cangkul
 Sabit
 Kawat saringan
 Gareng

Standar Prosedur No. Dokumen SPO 004


PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 2 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Pemijahan Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Induk Disetujui Oleh Kepala BBI

6. Prosedur
 Bersihkan kolam pemijahan dari kotoran sampah dan ikan-ikan liar
 Melakukan perbaikan pematang yang rusak, berm dan kemalir
 Keringkan bak pemijahan selama 1 hari
 Pasang saringan kawat pada inlet agar ikan-ikan liar tidak masuk selama
pengisian air
 Isi kolam dengan air bersih hingga ketinggian air sekitar 1 m
 Pengisian air kolam pemijahan dilakukan bersamaan dengan kegiatan seleksi
induk matang gonad di kolam pemeliharaan induk
7. Dokumen Terkait
- Formulir 04 : Kegiatan Pemijahan
- Form 06 : Pengukuran Kualitas Air
- Form 07 : Pemantauan Hama penyakit
- Form 08 : Panen Larva
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 06


Standar Prosedur Edisi
Operasional Revisi -
( SPO )
Halaman 1 dari 2
Berlaku Efektif
Pemantauan Kualitas Air Disiapkan Oleh MPM
Disetujui Oleh Kepala BBI

1. Tujuan
Untuk mengetahui perubahan kualitas air dan memastikan kualitas air sesuai dengan
baku mutu untuk kegiatan budidaya ikan
2. Ruang Lingkup

 Menyediakan bahan dan alat laboratorium yang


diperlukan untuk pemantauan kualitas air

 Memeriksa kualitas air di kolam dan di laboratorium

3. Tanggung Jawab
Manager Pengendali Mutu
4. Acuan
SNI 6141:2009 Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker)
Kelas Benih Sebar
5. Alat dan Bahan
 Mikroskop
 Skopnet
 Ember kecil
 pH meter
 DO meter
 Thermometer
6. Prosedur
 Lakukan pemeriksaan aspek fisika kualitas air (suhu, kecerahan, dsb)
 Lakukan pemeriksaan aspek kimia kualitas air (pH, DO, BOD, amonia,
alkalinitas, dsb)
 Lakukan pemeriksaan aspek biologi kualitas air (plankton, organisme di substrat
dasar, bio indikator lainnya, dsb)
 Lakukan tindakan lanjutan bila ada indikasi kualitas air mengalami penurunan
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 06


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 2 dari 2
Berlaku Efektif Juli 2012
Pemantauan Kualitas Air Disiapkan Oleh MPM
Disetujui Oleh Kepala BBI

 Pemantauan kualitas air dilakukan setiap saat terutama ketika terjadi serangan
hama penyakit, musim hujan, dan musim kemarau yang panjang

7. Dokumen Terkait
- Formulir F 008 : Pemantauan Kualitas Air dan Hama Penyakit Ikan
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 07


Standar Prosedur Edisi -
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Pemantauan Hama Disiapkan Oleh MPM
Penyakit Ikan
Disetujui Oleh Kepala BBI

1. Tujuan
Memantau kesehatan ikan, mengobati dan mengantisipasi serangan hama penyakit
ikan
2. Ruang Lingkup

 Menyediakan bahan dan alat laboratorium


yang diperlukan

 Memeriksa kesehatan ikan (benih, induk,


pembesaran)

3. Tanggung Jawab
Manager Pengendali Mutu
4. Acuan
SNI 6141:2009 Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker)
Kelas Benih Sebar
5. Alat dan Bahan
 Ikan (benih, induk, pembesaran)
 Mikroskop
 Pinset, gunting dan pisau preparat
 Skopnet halus
 Ember
 Piring preparat
6. Prosedur
 Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan
 Ambil sampel ikan, masukkan ke dalam ember berisi air
 Amati sampel ikan secara visual dengan cara melihat gerakan dan bentuk fisik
ikan
 Amati ikan sampel secara mikroskopis dengan mengambil bagian yang diduga
terkena serangan hama penyakit
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 07


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 2 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Pemantauan Hama Disiapkan Oleh MPM
Penyakit Ikan
Disetujui Oleh Kepala BBI

 Lakukan tindakan lanjutan bila ada indikasi ikan terserang hama penyakit
 Pemantauan hama penyakit dilakukan setiap saat terutama ketika ada serangan
hama penyakit
7. Dokumen Terkait
- Formulir F 006 : Pemantauan Kualitas Air dan Hama Penyakit Ikan
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 08


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Panen Larva Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Disetujui Oleh Kepala BBI

1. Tujuan
Memanen larva tepat waktu, tepat jumlah, tepat ukuran dan tepat mutu
2. Ruang Lingkup

 Panen larva dengan cara disapih

 Mengambil induk jantan dan betina

 Pemeliharaan larva

3. Tanggung Jawab
Koordinator Produksi
4. Acuan
Buku tentang budidaya ikan nila
5. Alat dan Bahan
 Seser halus
 Skopnet kasar dan skopnet halus
 Saringan plastik
 Hapa halus untuk menampung larva
 Bak plastik untuk menampung sementara larva
 Takaran untuk menghitung jumlah larva
 Gentong untuk mengangkut induk
 Kereta dorong untuk mempermudah pengangkutan
 Kaos tangan
6. Prosedur
 Turunkan air kolam pemijahan sampai ketinggian air 20 – 30 cm
 Ambil larva secara bertahap dengan seser halus, bawa larva dengan bak plastik
dan masukkan ke dalam hapa penampung larva

Standar Prosedur No. Dokumen SPO 08


PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 2 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Panen Larva Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Disetujui Oleh Kepala BBI

 Setelah induk berkumpul di sekitar kemalir, ambil induk jantan dengan


menggunakan tangan , masukkan ke dalam gentong, angkut menggunakan kereta
dorong dan masukkan ke kolam penyimpanan jantan
 Untuk induk betina yang tidak mengerami telur atau memelihara telur larva
langsung dimasukkan ke dalam gentong, angkut dan masukkan ke kolam
recovery betina
 Larva pada hapa dihitung jumlahnya menggunakan takaran, kemudian ditebar di
kolam pendederan
7. Dokumen Terkait
- Formulir F 002 : Kegiatan Pemijahn
- Formulir F 08 : Panen Larva
- Formulir F 007 : Pemantauan Kualitas Air dan Hama Penyakit Ikan
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 09


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Persiapan Kolam Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Pendederan I (P1)
Disetujui Oleh Kepala BBI

1. Tujuan
Mempersiapkan kolam agar memenuhi persyaratan teknis untuk pendederan larva
(P1)
2. Ruang Lingkup

 Perbaikan saluran tengah/kemalir dan pengolahan


dasar kolam

 Pengeringan, pemupukan, pengapuran, pemasangan


saringan pada inlet dan outlet

 Pengisian air sesuai kedalaman yang diinginkan

3. Tanggung Jawab
Koordinator Produksi
4. Acuan
Buku tentang budidaya ikan nila

5. Alat dan Bahan


 Cangkul
 Saringan inlet dan outlet
 Pupuk organik
 Kapur tohor

Standar Prosedur No. Dokumen SPO 09


PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 2 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Persiapan Kolam Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Pendederan I (P1)
Disetujui Oleh Kepala BBI

6. Prosedur
 Perbaiki saluran tengah/kemalir dan bersihkan dari lumpur dan sampah
 Olah dasar kolam dengan cara dicangkul
 Keringkan dasar kolam selama ± 3 hari sampai tanah dasar retak-retak
 Lakukan pengapuran dengan dosis 50 – 100 gr/m2 (bila diperlukan)
 Lakukan pemupukan (organik) dengan dosis 100 – 500 gr/m2 (IK 001)
 Pasang saringan pada inlet dan outlet
 Kolam diisi air dengan kedalaman awal ± 20 cm pada outlet, biarkan selama ± 4
hari untuk menumbuhkan plankton
 Setelah plankton tumbuh, kolam siap ditebari larva
 Penambahan air dilakukan secara bertahap sampai panen hingga mencapai
kedalaman 60 – 80 cm
7. Dokumen Terkait
- Form 09: Kegiatan Pendederan I (P1)
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 10


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Persiapan Kolam Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Pendederan II (P2)
Disetujui Oleh Kepala BBI

1. Tujuan
Mempersiapkan kolam agar memenuhi persyaratan teknis untuk pendederan II (P2)
2. Ruang Lingkup

 Perbaikan saluran tengah/kemalir dan pengolahan


dasar kolam

 Pengeringan, pemasangan saringan pada inlet dan


outlet

 Pengisian air sesuai kedalaman yang diinginkan

3. Tanggung Jawab
Koordinator Produksi
4. Acuan
Buku tentang budidaya ikan nila
5. Alat dan Bahan
 Cangkul
 Saringan inlet dan outlet
6. Prosedur
 Perbaiki saluran tengah/kemalir dan bersihkan dari lumpur dan sampah
 Olah dasar kolam dengan cara dicangkul
 Keringkan dasar kolam selama ± 3 hari sampai tanah dasar retak-retak
 Pasang saringan pada inlet dan outlet
 Kolam diisi air dengan kedalaman 60 – 80 cm
 Kolam siap ditebari benih hasil pendederan I (P1)
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 10


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 2 dari 2
Berlaku Efektif November 2022
Persiapan Kolam Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Pendederan II (P2)
Disetujui Oleh Kepala BBI

7. Dokumen Terkait
- Form 07: Kegiatan Pendederan II (P2)
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 11


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 3
Berlaku Efektif November 2022
Panen dan Distribusi Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Benih
Disetujui Oleh Kepala BBI

1. Tujuan
Memanen benih ikan Nila dengan sehat, tepat mutu, waktu, jumlah dan ukuran
sesuai SNI
Untuk menjamin kelancaran penjualan benih ikan Nila dan kepuasan pelanggan
2. Ruang Lingkup

 Mempersiapkan alat panen benih,


grading, dan alat sampling

 Menurunkan air kolam

 Panen benih

 Grading ukuran

 Penampungan benih (pemberokan)


 Pemesanan, pengemasan dan
pendisrtibuuian benih

3. Tanggung Jawab
Koordinator Produksi
4. Acuan
SNI 6141:2009 Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas
benih sebar
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 11


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 2 dari 3
Berlaku Efektif November 2022
Panen dan distribusi benih Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Disetujui Oleh Kepala BBI

5. Alat dan Bahan


 Bak plastik
 Skopnet halus dan kasar
 Seser
 Cangkul
 Saringan
 Waring
 Hapa penampung benih
 Alat untuk grading ukuran
6. Prosedur
 Sebelum panen benih, lakukan pemeriksaan mutu benih
 Panen dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 – 09.00
 Pasang saringan pada outlet, turunkan ketingian air, pasang waring dekat outlet
sebelah dalam pada saat ketinggian air 40 cm
 Bersihkan kemalir dari lumpur, tunggu air kolam surut sampai ikan berkumpul di
kemalir/parit tengah
 Lakukan pengambilan benih yang ada di kemalir dengan seser secara hati-hati di
tampung sementara di bak plastik
 Benih dibawa menggunakan bak plastik menuju bak seleksi/grading
 Grading sesuai ukuran (2 – 3, 3 – 5, 4 – 6, 5 – 7, 7 – 9, 8 - 12)
 Menghitung jumlah benih secara sampling menggunakan timbangan
 Benih berdasarkan ukuran dipindah ke kolam penampungan untuk diberok 1 – 2
hari sebelum dijual
 Pemberian pakan di kolam penampungan tetap dilakukan apabila benih tidak
segera terjual
 Pemberian pakan buatan dilakukan pada pagi (± 09.00 ) & siang (± 15.00 ) hari
 Pakan buatan yang diberikan berupa pellet dengan dosis 1 – 2 %/hr dari bobot
biomasa
 Lakukan pemantauan kualitas air dan hama penyakit secara rutin
7. Dokumen Terkait

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 12


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 3
Berlaku Efektif November 2022
Biosecurity Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Disetujui Oleh Kepala BBI
1. Tujuan
Untuk mencegah masuknya organisme patagon ke areal pembenihan serta
mengurangi resiko masuknya penyakit.
2. Ruang Lingkup

- Pengaturan tata letak

- Pengaturan akses masuk ke lokasi

- Sterilisasi wadah, peralatan dan ruangan

- Sanitasi lingkungan pembenihan

- Pengolahan limbah

Pengaturan karyawan

3. Tanggung Jawab
Koordinator Biosecurity
4. Acuan
Buku tentang budidaya ikan nila

Standar Prosedur No. Dokumen SPO 12


PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 2 dari 3
Berlaku Efektif November 2022
Biosecurity Disiapkan Oleh Koordinator Produksi
Disetujui Oleh Kepala BBI

5. Prosedur
a. Pengaturan tata letak
 Desain tata letak masing-masing sub unit pembenihan berurutan/mengalir
mengikuti proses produksi mulai dari seleksi induk, recovery induk,
pemijahan, pendederan, penampungan benih, pengemasan dan distribusi
benih
 Tata letak masing-masing sub unit pembenihan dapat mencegah terjadinya
kontaminasi silang organisme pathogen dan bahan kimia berbahaya
 Pada beberapa sub unit pembenihan dibangun sekat/pagar seperti di
sekeliling bak recovery induk dan bak pemijahan, di sekitar hatchery,
laboratorium, gudang pakan dan rumah dinas/asrama/kopel, sehingga dapat
mencegah kontaminasi silang. Pagar terluar dari unit pembenihan juga perlu
dibangun untuk membatasi masuknya orang yang tidak berkepentingan dan
hewan yang berpotensi membawa organisme pathogen atau pencemar ke unit
pembenihan
 Bahan kimia disimpan di tempat aman yang tidak memungkinkan terjadinya
kontaminasi ke unit pembenihan, seperti dapat disimpan di almari kaca atau
kulkas di laboratorium
b. Pengaturan akses masuk ke lokasi
 Pintu masuk ke unit pembenihan diatur hanya dengan 1 pintu masukdan
dilengkapi dengan sarana sterilisasi roda kendaraan
 Sarana sterilisasi berupa wastafel dan footbath juga dibangun di depan pintu
hatchery, laboratorium dan bangsal penjualan
c. Sterilisasi wadah, peralatan dan ruangan
 Sterilisasi wadah pemeliharaan dilakukan secara berkala dengan cara dikuras
dan dicuci terhadap bak/kolam di unit pembenihan, terutama di bak recovery
induk, bak pemijahan, inkubator, bak pemeliharaan larva, bak karantina, dan
bak di bangsal penjualan
 Sterilisasi kolam pendederan/tampungan/pembesaran dilakukan setelah
panen dengan cara pengeringan, pengapuran dan pengolahan tanah dasar
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 12


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 3 dari 3
Berlaku Efektif Juli 2012
Biosecurity Disiapkan Oleh MPM
Disetujui Oleh Kepala BBI

 Sterilisasi peralatan produksi (pembenihan dan pendederan) dilakukan setiap


setelah pekerjaan selesai dilakukan dengan cara dicuci bersih dan
dijemur/dikeringkan
 Sterilisasi ruangan seperti bangsal penjualan, ruang kantor, hatchery,
laboratorium, dan bangunan lain dilakukan secara berkala dengan cara disapu
(lantai, dinding, atap) dan dipel menggunakan desinfektan
d. Sanitasi lingkungan pembenihan
 Sanitasi lingkungan pembenihan seperti halaman/ruang terbuka dilakukan
secara berkala dengan cara disapu
 Sanitasi di sekitar kolam seperti rumput dilakukan secara berkala dengan cara
dipotong menggunakan mesin potong rumput
 Sampah di sekitar unit pembenihan dikumpulkan di tempah sampah untuk
selanjutnya dibakar
 Fasilitas MCK juga disediakan dan letak septic tank > 10 m dari sumber air
atau unit pembenihan
e. Pengolahan limbah
 Pengolahan limbah dilakukan dengan tidak menggunakan instalasi khusus
pengolah limbah, tetapi menggunakan saluran air yang diharapkan dapat
mereduksi/menetralkan bahan kimia atau bahan biologi yang berbahaya
sebelum dibuang ke perairan di sekitarnya
f. Pengaturan karyawan
 Setiap karyawan di unit pembenihan wajib memakai pakaian dan
perlengkapan kerja yang bersih dan lengkap, seperti sepatu boot, penutup
kepala, dan sarung tangan
 Sterilisasi alas kaki dan tangan wajib dilakukan terutama bila karyawan akan
memasuki hatchery, laboratorium dan bangsal penjualan

6. Dokumen Terkait
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 13


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 1
Berlaku Efektif November 2022
Penanganan Keluhan dan Disiapkan Oleh Manager Distribusi
Kepuasan Pelanggan Disetujui Oleh Kepala BBI

1. TUJUAN
- Menangani masalah keluhan pelanggan secepat mungkin dan memenuhi kepuasan
pelanggan
- Memberikan pelayanan prima pada pelanggan

2. RUANG LINGKUP

Penanganan keluhan
pelanggan

Pelanyanan Prima

3. ACUAN
4.
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UPT BALAI BENIH IKAN GONTORAN
Jln. Baru mekar Desa Gontoran Kecamatan Lingsar

No. Dokumen SPO 14


Standar Prosedur Edisi 1
Operasional Revisi -
( SPO ) Halaman 1 dari 1
Berlaku Efektif November 2022
Pengadaan Sarana Disiapkan Oleh MPM
produksi Disetujui Oleh Kepala BBI

1. Tujuan
Menyediakan barang untuk memperlancar proses produksi
2. Ruang Lingkup

 Pembelian barang untuk seluruh kegiatan


produksi di Lombok Barat

3. Tanggung Jawab
Manager Pengendali Mutu dan koordinator Administrasi
4. Acuan
Panduan RKJM
5. Alat dan Bahan
 Sarana transportasi dan komunikasi
 Rencana kebutuhan barang BBI Lombok Barat
6. Prosedur
BBI Lombok Barat melakukan pembelian barang/jasa dengan pihak yang telah
disetujui bersama melalui Pola Kemitraan (MoU) dengan prosedur sebagai berikut:
 Pembelian dilakukan oleh Koordinator Produksi dan Koordinator Administrasi
dengan cara membuat catatan tertulis barang/jasa yang diperlukan untuk proses
produksi maupun keperluan BBI yang telah disetujui oleh Pimpinan BBI
 Apabila disetujui oleh Pimpinan BBI, maka Koordinator Produksi dan
Koordinator Administrasi bertanggung jawab untuk melakukan pembelian
barang/jasa dengan pihak yang telah disetujui sesuai isi MoU
 Setiap barang/jasa yang dibeli diperiksa oleh Manager Pengendali Mutu untuk
mengetahui kesesuaian dengan pesanan dan persyaratan yang telah ditetapkan
 Hasil pembelian barang dilaporkan secara tertulis kepada Pimpinan BBI dan
Koordinator Administrasi untuk diarsipkan/didokumentasikan
7. Dokumen Terkait
- Formulir F 013 : Pembelian Sarana Produksi Benih

Anda mungkin juga menyukai