dengan nasabah didasarkan pada dua unsur yang saling terkait, yaitu
usaha yang paling utama, karena pendapatan terbesar dari usaha bank
berasal dari pendapatan kegiatan usaha kredit yaitu berupa bunga dan
provisi.
ada yang sudah dapat diduga dan tidak terduga sebelumnya. Akibat
1
kerugian ini seringkali menimbulkan masalah baru bagi pihak yang
diketahui lebih dahulu apakah akan terjadi dan kapan akan terjadi.4
disediakan debitur.
seperti hak tanggungan atas tanah, gadai, hipotik, fidusia, dan sebagainya
2
Sentosa Sembiring, Hukum Asuransi, Nuansa Aulia, Bandung, 2014, hlm.1.
3
A.Hasymi Ali, Pengantar Asuransi, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2002, hlm.32.
4
Radiks Purba, Memahami Asuransi di Indonesia, Pustaka Binaman Pressindo,
Jakarta, 1992, hlm.29.
5
Ibid, hlm. 9.
2
hanya dianggap sebagai “jaminan tambahan” semata, yakni tambahan
atas jaminan utamanya berupa jaminan atas barang yang dibiayai dengan
kredit tersebut.
debitur yang dipakai sebagai agunan. Salah satu cara untuk mengatasi
melainkan sebagai tambahan atau pelengkap dari jaminan yang sudah ada.
bagi masyarakat yang telah diatur dengan sangat baik melalui ketentuan
dan tolong menolong antara satu sama lain dalam sebuah masyarakat.
manfaat yang diambil oleh masyarakat sebagai pemegang polis dan juga
6
M. Suparman Sastrawidjiaja, Aspek-aspek Hukum Asuransi Dan Surat Berharga,
Alumni, Bandung, 2003, hlm.8
3
stake holder yang mempunyai kepentingan terhadap polis tersebut.7
atau risiko yang dapat dinilai dengan uang. Dengan demikian seseorang
7
Nur Ichsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, Jakarta, Gaung Persada Press, 2014, h.
35
4
secara wajib berdasarkan suatu aturan undang-undang untuk
perjanjian kredit.
telah diperolehnya dari bank sesuai jangka waktu yang sudah ditentukan
yang telah diterimahnya dari bank. Oleh karena itu untuk mengatasi
5
yang menyebabkan kerugian bagi bank karena terjadinya kemacetan
kepada bank. Bank selaku pihak yang dirugikan sudah tentu berhak atas
rugi yang diberikan kepada bank adalah hanya sebesar sisa utang debitur
(biasanya ahli waris debitu). Hak bank ini dinyatakan dalam perjanjian
asuransi jiwa debitur antara debitur dengan pihak asuransi bahwa yang
tertanggung.
6
Tertanggung dalam hal ini nasabah debitur tidak pernah
isi perjanjian yang nantinya dimuat dalam polis asuransi. Debitur tidak
B. Rumusan Masalah
7
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka penulis
C. Tujuan Penelitian
yang jelas yang akan dicapai. Hal ini tentunya akan sangat berguna
sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
kegunaan atau manfaat, baik bagi diri penulis secara pribadi maupun
bagi orang lain sebagai pembaca secara umum. Adapun manfaat yang
1. Manfaat Teoritis
yang ada.
8
b) Bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
9
akibat hukum perbedaan jangka waktu asuransi jiwa dengan jangka
masih berjalan?
10
penelitian yang akan dibahas yaitu pada rumusan masalah yang terdapat
pelunasan hutang.
1. Kerangka Teoritis
dan para sarjana hukum yang terkait asuransi kredit dalam hal
a) Teori Perjanjian
tetapi dengan pengertian ini sudah jelas bahwa dalam perjanjian itu
11
terdapat satu pihak mengikatkan dirinya kepada pihak lain.8
8
Ahmadi Miru dan Sakka Pati, Hukum Perikatan (Penjelasan Makna Pasal 1233 Sampai
1456 BW), Raja Grafindo Persada,Jakarta, 2011, hlm.63.
9
Salim HS, et.al. Perancangan Kontrak dan Memorandum of Understanding (MoU).
Sinar Grafika, Jakarta, 2006, hlm.9.
10
R. Soeroso, Perjanjian di bawah Tangan, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm.12.
12
wewenang untuk melakukan perbuatan hukum,
perjanjian-perjanjian tertentu.
13
pengertian causa yang halal (orzaak). Dalam Pasal 1337
undangan.
persyaratannya, serta
14
(d) Menentukan bentuk perjanjiannya, baik lisan maupun
tertulis.
dalamnya.
15
pihak yaitu pihak kreditur dan debitur diwajibkan untuk
pihak.
16
b) Teori Kepastian Hukum
terlepas peraturan itu adil atau tidak adil dan bermanfaat bagi
11
Farida Fitriyah, Hukum Pengadaan Tanah Transmigrasi, Setara Press, Malang, 2016,
hlm 37-38.
12
Ibid.
17
(b) Kepastian hukum berarti perlindungan hukum,
penghakiman.13
18
hukum”. Dalam tugas itu tersimpul dua tugas lain yakni hukum
yang tidak pasti dan tidak mau adil bukan sekedar hukum
yang buruk.17
16
M. Solly Lubis, Diktat Teori Hukum, Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum, USU
Medan, 2007, hlm.43.
17
Cst Kansil, Christine, Engelien R, Palandeng dan Godlieb N Mamahit, Kamus
Istilah Hukum, Jala Permata Aksara, Jakarta, 2009, hlm.385.
19
ada yang dirugikan maka sanksi dalam suatu perjanjian/kontrak
bersama.
2. Kerangka Konseptual
sebagai berikut:
a. Asuransi Jiwa
b. Perjanjian Kredit
20
merupakan hasil pemufakatan antara pemberi dan penerima
c. Debitur
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
yang mengkaji ketentun hukum yang berlaku serta yang telah terjadi
20
Mariam Darus Badrulzaman. Kompilasi Hukum Perikatan, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2001, hlm. 115
21
Nashriana, Perlindungan Hukum Pidana bagi Anak di Indonesia, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2011), hlm.1.
21
didalam kehidupan masyarakat.22 Atau dengan kata lain yaitu suatu
dibutuhkan.23
2. Sifat Penelitian
hutang”.
22
Bambang Waluyo, “Penelitian Hukum Dalam Praktek”, Sinar Grafika, Jakarta, 2002,
hlm.15.
23
Ibid
24
Ronny Hanitijo Soemitro, “Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri”, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1988, hlm.35.
22
langsung di lokasi penelitian dari semua pihak yang terkait
ini adalah:
Perasuransian;
penelitian ini.
23
penelitian ini.
baik data primer dan data sekunder, Teknik pengumpulan data yang
a) Teknik Wawancara
b) Observasi
yang berlaku.
24
kualitatif, analisis data kualitatif yaitu data yang diperoleh melalui
ada.27
6. Sistematika Penulisan
dan pembaca dapat lebih mudah untuk membaca tulisan ini, maka
Bab I : Pendahuluan
27
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta,
1986, hlm.112.
25
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab IV : Penutup
tersebut.
26
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ahmadi Miru dan Sakka Pati, Hukum Perikatan (Penjelasan Makna Pasal
1233 Sampai 1456 BW), Raja Grafindo Persada,Jakarta, 2011.
27
Deny Guntara, Asuransi dan ketentuan-ketentuan hukum yang
mengaturnya, Jurnal Justisi Ilmu Hukum, Universitas Buana
Perjuangan Karawang, Vol 1, No 1, 2016.
28
29