Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dhea Hikmah Zahra Effendy

Kelas : XII IIS 2


Mata Pelajaran : Penjas
Tanggal : 01/03/22

Soal :

1. Jelaskan koordinasi gerakan lengan pada gaya dada!


2. Jelaskan koordinasi gerakan lengan pada gaya bebas!
3. Jelaskan cara melakukan gerakan pada gaya punggung!
4. Jelaskan teknik gerakan kaki pada renang gaya kupu-kupu!
5. Sebutkan contoh kecelakaan yang terjadi di air saat berenang!

Jawaban :

1. Koordinasi gerakan lengan pada gaya dada :


a. Ketika tubuh dalam posisi mengapung dan te lungkup, julurkan kedua tangan.
b. Tekuklah pergelangan tangan hingga posisi jari menghadap ke bawah.
c. Tekuklah siku hingga 90 sehingga posisi jari lurus ke bawah.
d. Angkatlah dagu ketika melakukan kayuhan setengah melingkar
e. Sebagai recovery, sementara kalian men jatuhkan wajah kembali ke dalam air,
gerakkan siku ke samping. Bersamaan itu. posisikan telapak tangan menghadap ke atas
saat posisinya setinggi dagu atau leher.
f. Putarlah telapak tangan menghadap ke bawah dan doronglah ke depan.
Jadi, urutan gerakan tangan pada renang gaya dada adalah luruskan tangan di atas
kepala, gerakkan tangan ke samping kiri dan kanan (cukup tarik ke samping selebar bahu
dan selebihnya tarik ke bawah), demikian seterusnya.

2. Koordinasi gerakan lengan pada gaya bebas :


Kedua kaki dibuka lebar dan berdiri di kolam yang dangkal. Bungkukkan badan
bersamaan kedua tangan lurus ke depan. Gerakkan satu tangan ke dalam air ke arah
pusar dengan siku dibengkokkan. Kemudian tangan ke belakang hingga tangan lurus di
samping paha. Setelah itu tangan diangkat ke atas hingga siku membentuk sudut ± 90°
Tangan dijatuhkan ke dalam air dengan ibu jari masuk dahulu sejajar tangan yang di
depannya, dilakukan dengan tangan bergantian secara terus-menerus.
Gerakan lengan gaya bebas dibagi menjadi tiga tahap, di antaranya adalah sebagai
berikut :

a. Gerakan Menarik (Pull), Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada
dengan siku dibengkokkan.
b. Gerakan Mendorong (Push), Setelah siku mencapai bidang vertikal bahu, dilanjutkan
dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang.
c. Istirahat (Recovery), Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang
dilanjutkan dengan mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari-jari
secara relaks digeser ke depan permukaan air kemudian jan jari dimasukkan ke dalam.

3. Lakukanlah dengan posisi badan tidur telentang dan terapung lurus. Lakukanlah gerakan
renang gaya punggung dengan cara sebagai berikut :
a. Ketika tangan kiri masuk ke dalam permukaan air dalam sikap lengan yang lurus
melewati bahu, kaki bergerak naik turun secara teratur.
b. Tangan kiri bergerak ke bawah ketika akan melakukan tarikan dan lengan kanan mulai
bergerak ke atas.
c. Siku lengan kini terus dibengkokkan ketika melakukan tarikan, sedangkan lengan kanan
bergerak ke atas.
d. Lengan kiri mendorong hingga di samping bagian paha, sedangkan kaki tetap
melakukan gerakan tendangan secara teratur.
e Tarikan terakhir dengan telapak tangan mendekat ke arah dasar kolam Pada saat
bersamaan, lengan kanan masuk ke permukaan air melalui bahu dalam, sikap lengan
lurus.

4. Gerak tungkai pada renang gaya kupu-kupu dilakukan dengan cambukan kaki ke atas dan
ke bawah. Cambukan ke atas merupakan gerak recovery, yaitu dengan menggerakkan kaki
ke atas hingga ke permukaan air. Cambukan dilakukan dua kali untuk satu putaran lengan
gaya kupu-kupu. Cambukan ke bawah dimulai dengan melentingkan pinggang, lutut
diluruskan, dan kedua kaki dicambukkan dengan cepat ke bawah. Kelenturan pada sendi
pergelangan kaki dan sendi lutut sangat menentukan hasil cambukan ke bawah.
5. Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang yang sedang
berenang di kolam renang, antara lain sebagai berikut :
1. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot perut.
2. Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian dengkul (knee joint),
persendian bahu (solder joint), pergelangan tangan (wrist joint), dan tulang belakang.
3. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan dengan sesama
perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau lantai kolam (jika dangkal).
4. Pingsan akibat kelelahan.
5. Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam. Penyebab lainnya,
terutama penyakit yang diderita atau yang tidak terduga lainnya.

Anda mungkin juga menyukai