Anda di halaman 1dari 43

Basic Clinical Competence Training

Advanced Airway and


Breathing Management
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


● Airway Obstruction

Topik yang Akan ● Adjunct to Basic Airway Techniques

Dipelajari ● Advanced Airway: Combitube &


Laryngeal Mask Airway (LMA)

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Obstruksi Airway

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Sebab Obstruksi Airway
● Obstruksi airway, dibagi menjadi:
○ Parsial
○ Komplit
● Pada pasien tidak sadar → obstruksi paling umum
setinggi faring (displacement lidah ke posterior akibat
hilangnya tonus otot)
● Sebab lain → muntah/ regurgitasi isi gaster, darah, benda
asing
● Obstruksi laring ⇒ akibat edema dari luka bakar,
inflamasi, atau benda asing
● Obstruksi di bawah laring ⇒ akibat sekresi bronkial
berlebih, edema mukosa, bronkospasme, edem pulmo,
aspirasi isi gaster
Sebab obstruksi airway

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Obstruksi Benda Asing pada Pasien Dewasa
● Kasus jarang, tapi dapat mengancam jiwa
● Biasanya terjadi saat makan
● Tanda dan gejalanya tergantung derajat obstruksi airway
● Mengenali tanda obstruksi airway:

Tanda Obstruksi Airway Derajat Sedang Tanda Obstruksi Airway Derajat Berat
● Masih respon terhadap pertanyaan ● Respon terhadap pertanyaan
“Apakah anda tersedak?” dengan “Apakah anda tesedak?” dengan
“Ya” mengangguk atau tidak respon.
● Pasien dapat ● Tidak dapat bernapas
○ Bicara ● Napas terdengar wheezy
○ Batuk ● Upaya batuk tapi tak bersuara
○ bernapas ● Tidak sadar

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Tatalaksana - Obstruksi Benda Asing pada Pasien Dewasa

Obstruksi Airway Sedang


(masih bisa batuk efektif)

➔ Minta pasien untuk batuk


➔ Monitor dengan ketat
➔ Segera transport ke rumah
sakit

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Tatalaksana - Obstruksi Benda Asing pada Pasien Dewasa

Obstruksi Airway Berat

Pasien Sadar:
➔ Back blows
➔ Abdominal Thrust
➔ Jika belum berhasil, upayakan
back blows dan abdominal
thrust bergantian

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Tatalaksana - Obstruksi Benda Asing pada Pasien Dewasa

Obstruksi Airway Berat

Pasien TIdak Sadar:


➔ Mulai BLS dengan kompresi dada
➔ Perhatikan jika benda asing berhasil
keluar pada saat kompresi dada
➔ Jika semua upaya gagal
◆ Visualisasi plica vocalis dengan
laringoskop
◆ Ambil benda asing dengan
forceps atau suction
◆ Atau needle cricothyroidotomy
(jika ada staf terlatih)

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Basic Airway Management
● Setelah mengenali derajat obstruksi, segera pastikan jalan napas paten
● Manuver:
○ Head-tilt dan chin-lift
○ Jaw-Thrust

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Adjunct to Basic Airway Technique

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Manajemen Basic
Airway pada Pasien ➔ Administrasi suplementasi

Trauma oksigen, 100% O2 dengan high-


flow mask
➔ Membuka jalan napas dengan
chin-lift dan jaw thrust (hindari
head-tilt)
➔ Hilangkan obstruksi (darah atau
benda asing) dengan suction
secara lembut
➔ Gunakan oropharyngeal airway
atau nasopharyngeal airway

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Oropharyngeal Airways (OPA)
● Sebab utama obstruksi airway → lidah dan
epiglotis ‘jatuh’ pada pasien yang tidak sadar
● OPA bisa digunakan secara sementara pada pasien
yang kehilangan refleks pada airway-nya
● OPA tersedia dalam berbagai ukuran. Ukuran yang
tepat untuk pasien diukur dari incisivus hingga
angulus mandibula
● Alat ini bisa menyebabkan tersedak, batuk, dan
muntah pada pasien yang sadar, serta
laringospasme pada pasien yang tersedasi parsial
atau pasien intoksikasi obat
Teknik Pemasangan OPA

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Nasopharyngeal Airways (NPA)
● Pada pasien yang tidak sepenuhnya kehilangan
kesadaran, NPA lebih bisa ditoleransi daripada OPA
● NPA lebih sedikit menyebabkan tersedak dan muntah,
baik digunakan pada pasien dengan clench jaw, trismus,
atau cedera maksilofasial yang sulit dipasangkan OPA
● NPA dapat menyebabkan perdarahan nasal
● Hindari penggunaan NPA pada pasien curiga trauma
pada basis cranii atau lamina cribrosa

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Pemberian Suplementasi Oksigen
Estimasi Konsentrasi Penghantaran Oksigen dengan Alat-Alat yang Umum Digunakan
O2 delivery device O2 flow rate (L/min) FiO2

Nasal Cannulae 2 0.21-0.24

4 0.26

10 0.30-0.46

Simple Mask 6 0.35

10 0.55

Partial rebreather mask 10 0.6

Non-rebreather mask 10 0.8-0.95

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Pemberian Suplementasi Oksigen
Target Saturasi 94-98%. Berikan suplementasi oksigen awal hingga tanda vital normal,
lalu kurangi dosis hingga saturasi berada pada range 94-98% (atau sesuai kondisi pasien)

Kondisi Dosis Awal Metode Pemberian

● Henti jantung atau resusitasi Dosis maksimal hingga TTV normal Bag-valve mask
● Keracunan karbon monoksida

● Major Trauma 15 lpm Reservoir-mask (NRM)


● Anafilaksis
● Major pulmonary hemorrhage
● Sepsis
● Syok

● Kejang aktif Berikan 15 lpm hingga pengukuran SpO2 yang pasti


● Hipotermia bisa didapatkan, lalu sesuaikan dosis pemberian
oksigen hingga target tercapai

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Advanced Airway Adjuncts

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Combitube
● Alat airway invasif dengan 2 balon yang
dapat mengembang serta cuff
● Pipa dengan lumen ganda yang dapat
dimasukkan secara “blind” (tanpa
visualisasi plica vokalis)
● Dapat menyediakan akses ventilasi
entah pipa masuk ke esofagus atau
trachea
Kiri: combitube dengan posisi esofagus
Kanan: combitube dengan posisi trachea

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Laryngeal Mask Airway (LMA)
● Salah satu alat supraglottic untuk memfasilitasi patensi airway untuk
pemberian ventilasi tekanan positif
● Keuntungan:
○ Tidak memerlukan visualisasi glottis → lebih mudah dipasang
○ Pemasangannya tidak menginterupsi kompresi dada
○ Cocok untuk pasien dengan cedera servikal karena memerlukan
manipulasi pada leher

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Pemasangan LMA
● Pegang LMA dengan menaruh telunjuk dan ibu jari di
persimpangan antara cuff dengan pipa
● Posisikan pasien “sniffing position”
● Saat memasukkan LMA, posisi tangan seperti memegang
pena, dengan jari berada di anterior dari pipa dan cuff.
● Untuk memfasilitasi pemasangan LMA ke orofaring,
gunakan jari tengah untuk mendorong mandibula ke
inferior
● Tekan LMA ke arah palatum durum (ke cranial) dan
pastikan menempel dengan palatum
● Pastikan pipa tidak bengkok sebelum mendorong lebih
jauh ke faring
● Tekan LMA ke dinding posterior faring dengan jari
telunjuk untuk menghindari epiglotis

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Pemasangan LMA -cont
● Masukkan seluruh bagian jari telunjuk ke dalam mulut
dengan memposisikan bagian fleksor jari mendorong pipa
LMA ke arah palatum
● Saat terasa ada tahanan, lepaskan tangan di dalam mulut
sambil memegang ujung pipa LMA untuk mempertahankan
posisinya menggunakan tangan yang lain
● Pastikan indikator garis hitam pada pipa LMA terletak tepat
di atas bibir.
● Kembangkan katup ke dalam manset untuk mengamankan
posisi LMA menggunakan udara bertekanan rendah (18-20
cm H2O)

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Endotracheal Tube Intubation

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Periksa semua peralatan

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Sambungkan handle
dengan blade
laringoskop

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Pilih pipa ET yang sesuai

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Kembangkan cuff pipa


ET

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Pastikan tidak ada


fraktur servikal
● Buka airway dengan
triple airway maneuver

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Berikan oksigenasi
menggunakan Bag-
Valve-Mask

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Posisikan kepala pasien


dalam ‘sniffing position’

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Buka mulut dengan jari


tangan kanan
● Pegang handle
laringoskop dengan
tangan kiri
● Masukkan blade di sudut
kanan mulut

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Letakkan ujung blade di


vallecula

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Angkat laringoskop
● Lihat pembukaan glotis
● Jangan mengungkit

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Masukkan pipa ET dari


sudut kanan mulut
sampai masuk di antara
plika vokalis

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Kembangkan cuff pipa


ET

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Konfirmasi penempatan
pipa ET

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Teknik Intubasi

● Fiksasi pipa ET dengan


plester

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Peralatan
● S (scope)
Laringoskop
Stetoskop
● T (tube)
Pipa ET
● A (airway)
Oropharyngeal airway
● T (tape)
● I (introducer)
● C (connector)
● S (suction & spuit)

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Oxygen Supplementation
Method

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


NASAL KANUL
Alat Deskripsi Kelebihan dan Aliran Oksigen dan
Kekurangan FiO2
Kanula nasal* ● Terapi oksigen tidak Kelebihan: murah, 1 L/menit: 24%
terkontrol nyaman, mudah 2 L/menit: 28%
● Kecepatan 1-6 L/menit digunakan, disposable 3 L/menit: 32%
● FiO2 tergantung dari 4 L/menit: 36%
kecepatan aliran dan ventilasi Kekurangan: aliran yang 5 L/menit: 40%
semenit pasien lebih tinggi akan 6 L/menit: 44%
● FiO2 maksimal tidak lebih mengeringkan dan
dari 44% mengiritasi mukosa nasal, Peningkatan
tidak direkomendasikan kecepatan aliran
jika perlu FiO2 konsisten oksigen 1 liter per
menit →
meningkatkan FiO2
sebesar 4%

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


SIMPLE MASK

Alat Deskripsi Kelebihan dan Aliran Oksigen dan


Kekurangan FiO2

● Konsentrasi oksigen yang Kelebihan: memberikan 5-6 L/menit: 30-45%


diberikan bervariasi O2 konsentrasi sedang 6-10 L/menit: 35-
55%
● Konsentrasi oksigen yang Kekurangan: sulit untuk
dihantarkan akan makan dengan masker,
dipengaruhi oleh: laju aliran mungkin membatasi
oksigen, kebocoran masker,
volume tidal dan RR pasien

● Oksigen dialirkan dengan


kecepatan 5-10 L/mnt

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


NON-REBREATHER MASK

Alat Deskripsi Kelebihan dan Kekurangan Aliran Oksigen


dan FiO2
● Masker sederhana Kelebihan: dengan fit yang 10-15 L/menit:
dan reservoir bag sesuai dapat memberikan FiO2 60-80%
● Tidak ada re- 60-80%, laju aliran harus cukup
breathing dari udara tinggi (10-15 L/menit) untuk
ekspirasi karena memastikan reservoir bag tetap
adanya katup satu mengembang sebagian selama
arah inspirasi

Kekurangan: risiko kekurangan


napas bila aliran terganggu,
pasien harus selalu dimonitor

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


VENTURI MASK

Alat Deskripsi Kelebihan dan Kekurangan Aliran Oksigen


dan FiO2

● Konsentrasi oksigen yang Kelebihan: memberikan 2 L/menit: 24%


tetap tingkat oksigen yang lebih 4 L/menit: 28%
● Efek Venturi yang tepat, memberikan oksigen 6 L/menit: 31%
memungkinkan udara yang dilembabkan untuk 8 L/menit: 35%
bercampur dengan oksigen kenyamanan pasien 10 L/menit: 40%
● Sangat bermanfaat pada 15 L/menit: 60%
pasien PPOK yang perlu Kekurangan: masker mungkin
sedikit hipoksemia untuk panas dan membatasi
merangsang respirasi aktivitas, ukuran masker harus
sesuai

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected
Terima Kasih

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected

Anda mungkin juga menyukai