1. Gunakan modul ini sebagai panduan untuk belajar, sehingga saat belajar tetap dampin
gi dengan buku ajar dan internet untuk melakukan crosscheck terkait dengan materi in
i.
2. Modul ini berisikan latihan soal dan kunci jawaban bagian bagian belakang.
RINGKASAN MATERI
PENDAHULUAN
Topik Notes
PENGERTIAN ILMU N Ilmu Negara adalah Ilmu Pengetahuan yang membahas meng
EGARA enai pengertian pokok dan sendi pokok tentang negara. Beber
apa pengertian lainnya:
1. Ilmu Negara adalah ilmu yang menyelidiki atau membic
arakan tentang negara.
2. Ilmu Negara mempelajari tata, konsep, dan asas hukum b
ernegara
3. Ilmu Negara adalah ilmu yang mempelajari, menyelidiki,
atau membicarakan negara. (Suhino, 1982 : 1)
4. Ilmu Negara adalah ilmu yang menyelidiki dan memp
SEJARAH ILMU NEGA Dikenal sejak zaman Yunani Kuno melalui buku Plato
RA yang berjudul Politeia dengan membahas terkait dengan
negara.
TEORI NEGARA
Topik Notes
TEORI NEGARA Teori mengenai negara (teori negara) diantaranya adalah teori
asal mula negara, teori lenyapnya negara, teori bentuk negara
dan pemerintahan, teori sifat dan hakikat negara.
TEORI ASAL MULA N Dibagi menjadi 8 (delapan), antara lain teori alamiah, garis ke
EGARA keluargaan (patriarki atau matrilineal), ketuhanan, metafisik, o
rganis, penaklukan, pengalihan hak, dan kontrak sosial
Topik Notes
TEORI RECEPTIE Teori peninjauan kembali terhadap hukum yang lampau. Kodifika
si Hukum Perdata yang terdapat di negara Romawi masuk ke nega
ra Eropa Barat melalui Teori Receptie.
Topik Notes
TEORI ZWEISEITEN Teori ini meninjau negara dari segi sosiologis (negara seba
gai suatu kesatuan/ganzheit) dan segi yuridis (negara dala
m strukturnya sebagai suatu bangunan hukum).
1. Bezondere Staatslehre
Individuelle Staatslehre (individualis/sosiologis) ⇒
penelitian ditujukkan pada suatu negara tertentu t
erkait dengan lembaga-lembaga kenegaraan.
Spezielle Staatslehre (spesializ/yuridis) ⇒ penelitia
Topik Notes
THE PURE THE Tata Kaidah Hukum adalah suatu sistem norma dari faktor filosofis po
STUFFENBAU Hukum merupakan sebuah susunan kaidah atau hierarki yang berjenja
THEORY (TEO ng atau suatu pertingkatan hukum nasional.Menurut Kelsen suatu nor
RI PENINGKA ma hukum apabila sudah dibuat oleh badan yang berwenang, maka sec
TAN HUKUM) ara yuridis hukum tersebut harus berlaku walaupun secara sosiologis ti
VERSI HANS K dak diterima rakyat. Teori Kelsen ini ada manfaatnya, khususnya berk
ELSEN. aitan dengan teori pertingkatan hukum (Stuffenbau). Hukum harus ses
uai dengan kaidah yang lebih tinggi kedudukannya. Tersusun atas Gru
ndnorm, Kaedah Konstitusi, Kaedah Abstrak, Kaedah Konkrit.
STUFFENBAU Merupakan suatu cara abstraksi /dari ketentuan yang khusus kemudian
THEORY (TEO meningkat pada yang pokok, dari suatu tata hukum (ketentuan hukum
RI PENINGKA terbawah) → bersumber pada pengertian hukum → ketentuan hukum
TAN HUKUM) yang lebih tinggi, kategori hukum hingga pada Cita Hukum, atau keten
VERSI ADOLF tuan hukum yang pokok.
MERKEL
Topik Notes
PENJELASA Sifat Hakikat Negara merupakan penjelasan mengenai apa arti negara. P
N eninjauannya terbagi atas peninjauan secara historis,sosiologis, dan yuri
dis.
PENINJAUAN Meninjau negara sebagai ikatan suatu bangsa dan suatu organisasi kewib
SECARA SOS awaan yang memutuskan hal penting (entscheidungseinheit) dan bekerja
IOLOGIS sama mencapai tujuan bersama (wirkungseinheit). Dalam meninjau nega
ra selaku organisasi masyarakat yang bertujuan untuk mengatur dirinya s
endiri terdapat beberapa pendapat diantaranya :
a. Negara dan Kekuasaan
1. Rudolf Von Jhering meninjau Negara dari segi Kekuasaan. Ne
gara adalah alat untuk mempertahankan kondisi yang tetap dan t
eratur. Negara dianggap sebagai monopoli kekuasaan jasmani
PENINJAUAN Meninjau negara berdasar teori hak milik atas benda (Teori Patrimonial
SECARA YUR atau hak milik atas tanah), Teori Perjanjian Publik dan Perdata, dan Teor
IDIS i Negara merupakan Penjelmaan Tata Hukum Nasional.
A. Teori Patrimonial ⇒ Negara adalah tanah yang dapat menjadi objek
jual beli, sewa menyewa, dan dapat menimbulkan kewenangan kenegara
an. Teori ini melihat Sifat Hakikat Negara dari Segi Hukum kepemilikan
atas benda atau tanah. Contoh: Pada masa Raffles dan Daendels terjadi p
enjualan tanah-tanah oleh pihak penjajah pada masa partikelir yang berh
Topik Notes
TEORI PEMBENARAN Teori yang memberi dasar untuk membenarkan adanya organisasi n
NEGARA egara dan kekuasaan yang amat besar dalam negara. Negara memp
unyai beberapa kewenangan tertentu, seperti memungut pajak, men
cetak uang, menyatakan perang atau damai, menjatuhkan hukuman
mati, dan sebagainya. Berkaitan dengan Sifat Hakekat Negara dan
Tujuan Negara. Tujuan Negara adalah semata-mata agar seorang pe
nguasa mendapatkan dan menjadi pusat kekuasaan.
TEORI TEOKRASI Lahir karena pendapat bahwa kekuasaan terhadap negara dikembali
kan kepada Tuhan yang lebih tinggi dari manusia.
Tambahan:
i. Agustinus menyatakan bahwa ada dua macam negara yaitu Ci
vitas Dei atau negara terpuji yang membawa misi dan cita-cita
gereja, dan Civitas Terena atau Negara Diabloic yang merupa
kan negara iblis,duniawi, dan penuh kekacauan.
MACAM-MACAM TEO 1. Teori Kekuatan Jasmani didasari oleh kebutuhan akan kemam
RI KEKUATAN puan fisik seorang penguasa untuk menguasai orang lain. Raja a
tau penguasa adalah mereka yang mampu menaklukan penguas
a lain.
a. Voltaire menyatakn bahwa Raja yang pertama adalah orang
yang beruntung mengalahkan prajurit-prajurit lain. (De eer
ste Koning was een gelukkigsoldaat).
b. Thomas Hobbes menyatakan Raja atau Penguasa adalah lev
iathan yang kuat seperti singa yang mampu menguasai sega
B. Segi Publik
1. Teori Ulpianus oleh Golongan Caesarismus menyatakan b
ahwa terjadi penyerahan dan peralihan kekuasaan dari rak
yat pada penguasa yang kemudian dicantumkan dalam Le
x Regia. Teorinya mencoba membenarkan kekuasaan Kai
sar Romawi yang absolut dengan dasar teori kedaulatan ra
kyat di Yunani. Menurutnya, rakyat Romawi telah menga
dakan perjanjian penyerahan kekuasaan kepada kaisar (di
cantumkan dalam Lex Regia / UU untuk memerintah, me
muat suatu translatio empiris / peralihan kekuasaan dari ra
kyat kepada Kaisar). Akibatnya penguasa mempunyai kek
uasaan yang absolut tanpa perlu khawatir harus dipertang
gungjawabkan. Tujuan Lex Regia untuk meniadakan tang
gung jawab Kaisar, sehingga timbul istilah The King can
TUJUAN NEGARA
Topik Notes
Ibnu Taimiyah
menyatakan bahwa negara adalah sarana untuk meneg
akkan syariat. Tujuan negara syariat adalah memfasilit
asi pengabdian pada Allah SWT, memnyempurnakan
akhlak manusia, dan menegakkan keadilan bagi seluru
h alam.
Machiavelli
Menyatakan bahwa moral, budaya, dan agama akan m
elemahkan raja. Raja harus dapat berkhianat dan bersi
fat licik guna memperoleh dan mempertahankan keku
asaannya. Kekuasaan absolut hanya bisa dicapai apabi
la mengabaikan etika dan moralitas. Tujuannya adalah
mempersatukan Italia yang terpecah.
Louis XIV
Menyatakan bahwa L’etat c’est Moi atau Negara adal
ah saya. Negara tersebut merupakan Negara kekuasaa
n atau Machstaat yang berkembang menjadi tipe Poliz
BENTUK NEGARA
Topik Notes
Kriteria Menentukan Bentuk Negara Menurut C.F. Strong lima macam kriteria yang menent
ukan bentuk negara diantaranya :
a) Melihat bentuk negara apakah kesatuan atau serik
at Melihat konstitusi apakah dinaskahkan atau tida
k (revolusi, konvensi, dan coup d’etat)
b) Melihat susunan kamar badan perwakilannya
c) Melihat sistem pemerintahannya, dan
d) Melihat sistem hukum yang berlaku (rule of law a
tau rechtstaat)
Topik Notes
OBJEK Objek Ilmu Negara yaitu negara dari sifat atau pengertiannya yang abstrak-
umum-universal sebagaimana diuraikan di atas tersebut perlu dibicarakan te
rkait tiga pokok seperti berikut:
SYARAT KEIL Suatu ilmu harus memiliki syarat terminologi sistematik metode dan o
MUAN ILMU N bjektif. Suatu ilmu pengetahuan modern lahir dari ilmu pengetahuan y
EGARA ang sebelumnya dan pengetahuan asalnya dari pengetahuan itu sendiri
sebelum ia berubah menjadi ilmu yaitu suatu pengetahuan memiliki sy
arat-syarat keilmuan. Adapun ciri dari ilmu pengetahuan modern antar
a lain;
1. Empiris, yaitu sesuai dengan kenyataan
2. Immanent, yaitu dapat dikembalikan kepada hal-hal yang nyata
sebagai contoh misalnya
dalam hukum segala kerangka pemikiran hukum harus dapat dike
mbalikan kepada rakyat
nyata.
3. Fungsional, yaitu bias mencerminkan hal-hal yang fungsional be
kerja berdasarkan fungsinya
sehingga ada suatu kaitan antara satu aspek dengan aspek lainnya
berdasarkan fungsinya sebagai contoh misalnya dalam pembagia
an kekuasaan oleh montesquieu terdiri atas; legislatif, yudikatif, e
ksekutif. Pembagian ini berdasarkan pada fungsi masing-masing
namun saling menunjang dan bekerja sama kooperatif fungsional
4. Dialektis, yaitu memiliki sifat dialogis, atau Tanya jawab mengg
ali pengertian baru solusi baru. Adapun metode dialektika yang d
ikemukakan oleh heidegger yaitu; mencari thesis, mencari antites
e, dan menciptakan proses dialogis sehingga menciptakan penger
tian atau solusi baru. Di mana proses dari pada metode ini adalah
dimulai dari tesis dan antitesis sehingga terjadi suatu sintesis yan
g pada akhirnya melahirkan jalan tengah atau kompromistis
5. Dinamis, yaitu mengikuti perkembangan yang ada di masyaraka
Topik Notes
PENGERTIAN DAN Ilmu Negara adalah ilmu pengetahuan yang membahas mengkaji
SENDI POKOK pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi pokok Negara. Pen
gertian-pengertian pokok itu bersifat status sedangkan sendi-send
i pokok bersifat dinamis selalu berubah mengikuti perkembangan
zaman.
PENGERTIAN NEG Negara berasal dari kata statum bahasa latin artinya menempatka
ARA n dalam keadaan berdiri kemudian berkembang menjadi staat (ba
hasa Belanda dan Jerman). Menurut Logemann, negara adalah ya
ng bertujuan mengatur masyarakat dengan kekuasaannya itu. Ne
gara memiliki sifat:
1. Memaksa, artinya mempunyai kekuasaan untuk menggunak
an kekerasan fisik secara legal
2. Monopoli, yaitu terhadap kegiatan-kegiatan yang menyangk
ut hajat hidup orang banyak
3. Mencakup semua, untuk mencapai tujuan maka Negara men
geluarkan berbagai bentuk
peraturan perundang-undangan bagi semua orang tanpa kecu
ali.
NEGARA HUKUM D Hukum tentang kekuasaan adalah bahwa terdapat dua bentuk yan
AN KEKUASAAN g dibedakan yaitu hukum objektif dan hukum subjektif. Hukum o
bjektif adalah kekuatan pengaturan dan hukum subyektif adalah
kekuasaan yang diatur oleh hukum objektif. Oleh karena itu, ia b
erpendapat bahwa hukum satu tangan adalah kekuatan, tetapi buk
an hukum. Undang-undang baru dapat bergerak jika disertai oleh
kekuatan sebagaimana dinyatakan oleh Harun Whole (1998: 118)
"Hukum dapat bergerak karena kekuasaan (kekuasaan), kekuasaa
n dapat bergerak karena kekuatan (force), tetapi kekuasaan dan k
ekuasaan harus diatur oleh hukum hukum di negara bagian adala
h hukum dan kebiasaan dan sumber hukum lainnya. Manifestasi
kekuasaan adalah pemerintah atau pemerintah, dan manifestasi k
Topik Notes
Topik Notes
ILMU NEGARA D Hubungan ilmu Negara dengan ilmu hukum adalah karena memilik
ENGAN ILMU HU i objek penyelidikan yang sama yaitu Negara dalam hal ini adalah r
KUM akyat karena hukum itu berada dalam Negara dan objek hukum itu
adalah rakyat itu sendiri. Hubungan ini terlihat jelas misalnya dala
m tolak ukur status hukum seseorang status hukum berdasarkan ket
urunan yaitu disebut ius sanguinis dan status hukum berdasarkan te
mpat kelahiran yang disebut dengan ius soli. Suatu Negara dapat m
enghasilkan unsur-unsur rakyat yang menjadi potensi negatif dan p
otensi positif, potensi negatif yaitu dimana Negara tidak siap meng
hadapi masa yang akan datang dimana Negara tidak menyiapkan la
pangan kerja yang luas, sehingga terjadi pengangguran . sedangkan
potensi positif yaitu dimana Negara memenuhi segala sesuatu yang
menjadi hak rakyat, misalnya Negara menetapkan upah terendah y
ang baik terhadap buruh atau lebih dikenal dengan UMR.
ILMU NEGARA D Segala hasil penyelidikan ilmu Negara sebagai ilmu pengetahuan y
ENGAN ILMU PO ang bersifat teoritis dipraktekan oleh ilmu politik sebagai ilmu pen
LITIK getahuan yang bersifat praktis.
PERBEDAAN ILM Perbedaan antara ilmu negara dan ilmu politik, Herman Heller men
U NEGARA DAN I yimpulkan berbagai pendapat sebagai berikut:
LMU POLITIK 1. Ada sarjana yang menganggap ilmu politik sebagai suatu ilmu
Menurut konsepsi ilmu politik modern, ilmu politik tidak dapat dip
isahkan dari aspek yang bersifat yuridis, yaitu harus memperhatika
n lembaga-lembaga negara secara yuridis formal yang menjadi fok
us kajian ilmu negara. Masalah-masalah pokok yang menjadi pemb
ahasan ilmu politik terutama berpusat pada fenomena kekuasaan, k
hususnya mengenai organisasi negara ataupun yang mempengaruhi
pelaksanaan tugas-tugas negara. Oleh karena itu, dapat dikatakan b
ahwa hubungan antara ilmu negara dan ilmu politik terjalin hubung
an yang saling melengkapi (komplementer).
DAFTAR PUSTAKA
LATIHAN SOAL
PILIHAN GANDA
1. Terminologi ilmu negara berasal dari baha a. Belanda dari istilah staatsheid
sa b. Jerman dari istilah staatslehre
c. Belanda dari istilahstaatslehre
d. Jerman dari istilah staatsleer
2. Buku yang menjadi rujukan dalam melaku a. Staatslehr karya Herman Heller
kan klasifikasi konsepsi ilmu negara adala b. Geist–Kultur–Gesellschaf karya Be
h rnward Grünewald
c. Studiën over Recht en Staat karya
Roelof Kranenburg
d. Allgemeine Staatslehre karya Geor
g Jellinek
11. Relasi ilmu negara dan hukum tata negara a. Ilmu negara menjelaskan hukum tat
adalah a negara
b. Hukum tata negara menjelaskan ilm
u negara
c. Ilmu negara tidak menjelaskan huku
m tata negara
13. Ilmu negara tertambat pada dua bidang ilm a. Sosiologi dan antropologi
u, yaitu b. Sosiologi dan sosiatri
c. Sosiologi dan psikologi
d. Sosiologi dan filsafat
14. Peran ilmu negara dalam relasi antara ilmu a. original science
negara dan hukum tata negara adalah b. pure science
c. nature science
d. social science
15. Objek hukum tata negara adalah a. Negara dalam konteks umum dan ko
nkret
b. Negara dalam konteks umum dan ab
strak
c. Negara dalam konteks spesifik dan
konkret
d. Negara dalam konteks spesifik dan a
bstrak
24 Makna abstrak dalam mempelajari Ilmu N a. Tidak terikat dengan waktu, tempat,
egara yang dimaksud adalah dan keadaan
b. Terikat dengan waktu, tempat, dan k
eadaan
c. Sudah menunjuk pada satu negara te
rtentu
d. Sudah ditentukan negaranya
ESAI
Pilihan Ganda
1. B
2. D
3. C
4. A
5. A
6. D
7. A
8. C
9. C
10. B
11. D
12. B
13. D
14. B
15. C
16. B
17. D
18. C
19. A
20. C
21. A
22. B
23. D
24. A
1. Menurut Roelof Kranenburg, Ilmu Negara adalah ilmu tentang negara, dimana diadak
an penyelidikan tentang sifat hakikat, struktur, bentuk, asal mula, ciri-ciri serta seluru
h persoalan di sekitar negara. Lebih lanjut, Hermann Heller dalam bukunya Staatslehr
e lebih menitikberatkan pengertian ilmu negara dari sesuatu negara yang lebih menyes
uaikan dirinya dengan perkembangan dan mempunyai ciri-ciri khusus yang mungkin t
idak dimiliki oleh negara-negara lain. Dalam pandangan Soehino, ilmu negara adalah
ilmu yang menyelidiki atau membicarakan negara, ini telah nyata ditunjukkan sendiri
oleh namanya. C.S.T Kansil lebih berfokus bahwa ilmu negara adalah ilmu pengetahu
an yang menyelidiki/mempelajari sendi (asas-asas pokok) dan pengertian tentang neg
ara. Hal tersebut senada dengan Moh. Koesnardi yang menyebut sebagai ilmu pengeta
huan yang menyelidiki asas-asas pokok dan pengertian pokok tentang negara dan huk
um tata negara.
2. Obyek dari ilmu negara adalah mengkaji lebih lanjut mengenai asal mula negara, haki
kat, dan bentuk negara pada umumnya.
3. Ilmu negara adalah ilmu yang membahas pengertian-pengertian pokok dan sendi-send
i pokok tentang negara.
a. Pengertian pokok tentang negara adalah mengenai hal hal yang pada umumnya m
empunyai pengertian yang sama.
b. Sendi-sendi pokok tentang negara adalah isi yang berbeda karena pengaruh panda
ngan hidup negara dan kondisi masyarakat setempat.
Perbedaan ilmu negara dengan HTN atau HAN adalah objek pembahasannya yaitu ne
gara.
a. Objek pembahasan ilmu negara bersifat abstrak, negara tidak terikat pada waktu d
an tempat tertentu.
6. Menurut klasifikasi konsepsi ilmu negara menurut Jellinek, ilmu negara merupakan b
agian tidak terpisahkan dari ilmu kenegaraan (staatswissenschaft) yang kesemuanya b
erpangkal pada ilmu-ilmu sosial yang memiliki karakter empiris umum berdasarkan p
emahaman makna jiwa dari ilmu (geisteswissenschaft). Secara sederhana tersirat bah
wa ilmu negara berpangkal dari filsafat sebagai sumber dari segala ilmu.
7. Hukum tata negara memiliki sifat praktis (applied science) yang bahannya diselidiki,
dikumpulkan, dan disediakan oleh pure science dalam ilmu negara.
10. Ilmu negara membahas hal-hal yang mendasar dari negara sehingga sifatnya umum, a
bstrak, dan universal maka kajian lebih lanjut mengenai negara dalam arti spesifik dan
konkret ada pada hukum tata negara.
11. Ilmu negara di suatu ujung tertambat pada sosiologi dan di ujung yang lain ada pada il
mu filsafat.
12. Receptie adalah teori tentang kodifikasi hukum yang masuk ke Eropa Barat melalui pe
ninjauan dan penerimaan kembali terhadap hukum yang lampau.
Fase receptie :
Theoritische receptie
- Pada masa ini sarjana Eropa barat menerima hukum Romawi kuno.
- Para sarjana menganggap hukum tsb lebih tinggi dari hukum di negara eropa
barat.
14. Teori Theokrasi, teorinya bersifat absolut dan sulit dibantah terutama bagi masyarakat
yang berdasar agama. Teori theokrasi terbagi atas
1. Teori theokrasi langsung, yaitu negara dikembalikan ke kekuasaan yang lebih tin
ggi dari manusia, yaitu kehendak tuhan. Tuhan berkuasa langsung terhadap negar
a, raja atau penguasa dianggap Tuhan atau anak Tuhan
2. Teori theokrasi tidak langsung, yaitu yang memerintah negara adalah raja atau pe
nguasa yang mendapat mandate dari tuhan. Teori ini dikemukakan Agustinus dan
Thomas Van Aquino.
3. Teori Kekuatan
Teori ini memberi dasar pembenaran negara melalui kekuatan jasmani, rohani, da
n ekonomi. Kekuatan jasmani dibahas Voltaire, Thomas Hobbes, Shang Yang, d
an Machiavelli. Kekuatan ekonomi dibahas Karl Marx, H.J Laski, dan Leon Dugu
it.
4. Teori Yuridis, Terbagi peninjauan hukum perdata dan hukum publik
a. Hukum perdata terbagi atas hukum keluarga, hukum benda, dan hukum perja
njian.
b. Hukum publik terdiri dari teori Lex Regia dari golongan Caesarismus, teori
dari golongan Monarchomachen, dan teori tiga tokoh perjanjian masyarakat
(Thomas Hobbes, John Locke, JJ Rousseau)
15. Tipe-tipe utama negara berdasar sejarah kenegaraan dan ciri pokok yang menonjol p
ada masing-masing fase :
a. Tipe Negara Timur Purba:
Yaitu negara teokrasi yang berdasar pada faham keagamaan, cirinya :