Anda di halaman 1dari 2

Penyediaan dan penggunaan obat

Nomor : 21/II/X/2019
No. Revisi :0
SOP Tgl. Terbit : 1 Oktober 2022
Halaman :1-3
Dr I Putu Suastika
Eka
Klinik Tarriza

A. Pengertian Penyediaan dan penggunaan obat adalah suatu kegiatan untuk


memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan
strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
penyediaan dan penggunaan obat di unit pelayanan kesehatan dasar
C. Kebijakan SK Kepala FKTP Klinik Tarriza Nomor I/UKP/001/2022 tentang
Kebijakan Pelayanan Penunjang Klinis Pengelolaan Obat, Manajemen
Informasi, Manajemen Lingkungan dan Prasarana, Manajemen
Peralatan, Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Klinis FKTP
Klinik Tarriza
D. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.
Standard Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas,Kemenkes,2014
E. Prosedur 1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata per bulan di
Puskesmas Induk dan seluruh unit pelayanan untuk menentukan
stok kerja
2. Menentukan stok optimum yaitu jumlah stok obat yang diserahkan
kepada unit pelayanan agar tidak mengalami
kekurangan/kekosongan
3. Menentukan stok pengaman yaitu jumlah stok yang disediakan
untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga
4. Menentukan waktu tunggu yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
5. Melakukan penanganan obat hilang, obat rusak dan kadaluwarsa.
6. Penanganan Obat Hilang :
7. Petugas pengelola obat setelah mengetahui ada obat hilang segera
menyusun daftar jenis dan jumlah obat hilang beserta Berita
Acaranya, serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas. Daftar
tersebut nantinya akan digunakan sebagai lampiran dari Berita
Acara Obat Hilang yang diterbitkan oleh kepala Puskesmas
8. Kepala Puskesmas kemudian memeriksa dan memastikan kejadian
tersebut, serta menerbitkan Berita Acara Obat Hilang
9. Kepala Klinik menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kabupaten, disertai Berita
Acara Obat Hilang tersebut
10. Petugas pengelola obat lalu mencatat jenis dan jumlah obat yang
hilang tersebut pada Kartu Stok masing-masing
11. Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan, segera membuat LPLPO untuk
mengajukan tambahan obat
12. Apabila hilangnya obat karena pencurian maka dilaporkan kepada
kepolisian dengan membuat Berita Acara.
13. Penanganan Obat Rusak / Kadaluwarsa :
14. Petugas mengidentifikasi semua obat yang kadaluwarsa / rusak di
ruang kamar obat.
15. Petugas mencatat jumlah, nomor bacth dan tanggal
kadaluwarsanya
16. Petugas mengidentifikasi obat yang kadaluarsa / rusak di sub unit
FKTP
17. Petugas mencatat jumlah, nomor bacth dan tanggal
kadaluwarsanya yang ada di sub unit internal FKTP
18. Petugas memisahkan obat kadaluarsa / rusak dari penyimpanan
obat lainnya
19. Bila ada obat yang rusak/ ED Petugas membuat Laporan dan berita
acara
20. Laporan dan berita acara obat kadaluwarsa / rusak dengan
lampiran jenis dan jumlah obat yang kadaluarsa / rusak
21. Obat – obat yang kadaluwarsa / rusak yang sudah dipisah dan
dimusnahkan di FKTP.
22. Membuat Berita Acara Pemusnahan Obat diketahui Kepala FKTP.
23. Dilakukan pemusnahan obat
F. Unit Terkait Unit Farmasi
Semua Unit Pelayanan Klinis

G. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai