Anda di halaman 1dari 1

9+ 9+ 1

PART 2 Spt sebelumnya bahwa awal usah…

Ahmad Wildan Ramadhani


49 menit ·

PART 2
Spt sebelumnya bahwa awal usaha konter th 2015, nah baru
buka 3 bulan usaha konter si Istri jd salah satu konsumen yg
beli HP, bukannya cari untung saat itu saya nalangi rugi gpp
asal bisa deket sama dia.
Lalu setelah proses penjajakan yg cukup sengit akhirnya
kami setuju melangsungkan pernikahan di tahun 2017.
Ini salah satu yg saya pribadi suka dr Istri.
Meskipun saat itu (2017) pendapatan bersih perbulan sudah
cukup untuk beli N-Max Baru, dan asset sudah hampir 1/2 M
dia tetap nerima segala keputusan suaminya untuk tetap
hemat. Dengan uang belanja pas2an, Rumah Kontrakan yg
sederhana dg bocor di mana2, selalu pakai motor sekeluarga
ke mana2, Makan di tempat2 yg murah, Hp klo gk rusak gk
ganti dll.
Sampai saat ini kami sepakat hanya menghabiskan keperluan
bulanan maksimal 10% dari pendapatan bulanan. Dan tidak
berhutang untuk keperluan konsumtif kecuali untuk Usaha
dan Property.
Bahkan sampai saat ini pun kami belum pernah tau
bagaimana cara memesan makanan di MC donald, Pizza Hut,
KFC dll.
Hemat saat tidak memiliki apa2 itu Hebat
Sedangkan Hemat saat anda sebenarnya mampu itu Lebih
Hebat dan itulah yg kami lakukan selama ini. Semoga
Istiqomah selalu kedepannya.

Amy sedang bersama Ahmad Wildan Ramadhani. 1 jam ·

Cerita ini Untuk anak pertama kami yang kuat…


Ini adalah foto anak pertama kami mackenzie
Foto diambil sekitar usia 1 bulan di tahun 2019 sebelum
kami memiliki rumah sendiri dan sebelum segala
pencapaian yang kami miliki saat ini…
Waktu itu, Kami tinggal di kontrakan, ya sebuah rumah
kuno yang mungkin sudah agak lama tidak ditempati
(agak serem ya). Karena bangunan kuno maka ciri
khasnya biasanya atapnya rendah, mungkin setinggi 2
meter saja. Karena atap rendah maka panas matahari saat
siang lumayan menyengat di ubun ubun
Hampir 2 tahun kami tinggal dirumah tsb, biasanya kalau
siang kami gunakan wadah2 di dapur (seadanya) sbg
peredam panas untuk menidurkan anak kami, namun jika
panasnya begitu dahsyat kami gelar tikar tepat disamping
sumur di dapur untuk menidurkan anak (harus gelar tikar
karena plester dapur bolong-bolong tdk layak tiduran
disitu sebenarnya, selain tikusnya banyaaak banget
kecoak Pun ratusan wkwkw)
Lebih2 hawa panas rentan bikin bayi rewel, ya begitu juga
pada waktu itu anak pertama kami lumayan rewel di
waktu siang…. sering saya mbatin waktu itu “kenapa
siang lagi ya Allah”, “yaaah udah pagi lagi”, “perasaan
baru tidur eh udah pagi aja” sambil lihat jendela ya sambil
sediiih aja gitu (astaghfirullah ampuni kami ya Allah )
Selain panas, yang semula didepan rumah kontrakan
tanah kosong eh tiba tiba dibangun bengkel (belum ada
ceritanya ada bengkel di tengah” perumahan ) bengkel
itu biasanya dipake untuk potong besi, bunyi pemotong
besinya itu lho yang “ngang ngeng ngang ngeng”
lumayan bikin Ubun Ubun tambah tdk karuan belum lagi
kecutnya hati melihat anak sesenggukan krn menangis
tidak kuat panas, pipi dan badannya sering memerah …
selain itu, air-air diwadah tadi terkadang lupa kami ganti
karena banyaknya wadah yang kami letakkan di sudut-
sudut rumah, jendela, ventilasi dan hampir semua
ruangan hal ini menjadi tempat paling nyaman buat
nyamuk beregenerasi ya kan ya nyamuk berkembang
baik dan sehat dirumah itu
Inilah cerita kami beberapa tahun lalu dan tidak ada satu
pun yang tau, dengan kisah ini kami ingin saling
menguatkan mungkin teman” diluar sana juga pernah
atau sedang merasakan spt kami atau bahkan lebih… i
just wanna say “TIDAK PERLU SEMPURNA untuk
BAHAGIA” “patut BERSYUKUR walau sedang BELUM
mujur” “lalui prosesnya dengan KHIDMAT untuk
mendapatkan NIKMAT TUHAN selanjutnya”
Salam dari kami untuk semua orang” yang sedang
berjuang mendapatkan kehidupan yang lebih baik
Semoga Allah meridhoi kita semua….

Super Komentari Bagikan

Anda, Widi Widi, dan 3 lainnya

Tulis komentar... Posting

Anda mungkin juga menyukai