Anda di halaman 1dari 2

RESUME

PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA

(Oleh : Prof. Dr. Moh. Isom)

Nama : Siti Indah Oktaviani


NIP : 199010162019032010
Unit Kerja : MIN 2 LAHAT

Pokok pembahasan:

1. Bagaimana sikap umat beragama terhadap penyebaran wabah virus covid-19


2. Bagaimana menyikapi surat edaran Menteri Agama no 3-6 terkait dengan himbauan
Work From Home (WFH), Stay at home dan larangan mudik.

Sikap atau pandangan masyarakat dapat dilihat dari dua perspektif yaitu antroposentri dan
teosentris.

1. Antroposentri
Secara antroposentris atau sudut pandang manusia. Sikap masyarakat dibedakan menjadi
tiga jenis yaitu :
a. Sikap acuh tak acuh atau meremehkan penyebaran wabah covid-19
b. Sikap prihatin, sabar, waspada dan berikhtiar agar tidak terpapar virus covid-19
dengan cara menggunakan masker, sosial distance, work from home, stay at
home dan menjaga kebersihal. Hal ini selaras dengan himbauan yang
disampaikan oleh menteri agama.
c. Sikap pani, takut yang berlebihan, paranoid sampai mendeskriminasi orang lain.

2. Teosentris
Secara teosentri atau ketuhanan. Sikap masyarakat dikelompokkan menjadi beberapa:
a. Pasrah tanpa adanya ikhtiar agar terhindar dari virus covid-19
b. Qodaria atau panik seolah-olah perlu melawan penyebaran covid-19 tanpa
mengidahkan norma etika
c. Menganggap sebagai kutukan akibat manusia telah melakukan banyak hal buruk
dimuka bumi
d. Bencana atau musibah yang diberikan oleh Tuhan
e. Ujian atau cobaan untuk manusia agar lebih menjaga sikap disiplin dan menjaga
kesehatan
f. Koreksi dari Tuhan terhadap manusia karena sudah berbuat zolim
g. Kasih sayang Tuhan terhadap makhluknya karena setelah wabah ini pasti ada hal
baik yang akan diperoleh oleh manusia.
Pada umumnya kita sebagaimanusia harus bersikap positif dan mencari hikmah dari sebuah
peristiwa. Adapun hikma yang dapat kita ambil dari wabah covid-19 ini adalah
1. Manusia sudah mulai sadar pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan
2. Pentingnya keluarga karena dengan adanya work from homemaka akan lebih banyak
waktu dihabiskan bersama keluarga.
3. Sadar akan pentingnya lingkungan hidup
4. Sadar akan kelemahan manusia yang tidak bisa mengalahkan kekuatan Tuhan
5. Sadar akan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang harus saling bantu, gotong
royong dll.
6. Sadar luasnya ilmu Allah dan kecilnya ilmu manusia.
7. Kematian itu pasti datang pada setiap manusia.

Berdasarkan hasil poling yang dilakukan Litbang Kemenag perspektif antroposentris


poling tertinggi berada pada nomor dua yakni masyarakat bersikap prihatin, waspada dan
berikhtiar agar terhidar dari wabah covid-19. Secara teosentris bersikap positif menerima
musibah ini sebagai takdir dan berupaya memutus mata rantai penularan wabah covid-19
serta mengambil hikma dari semua kejadian yang ada.

Anda mungkin juga menyukai