Anda di halaman 1dari 3

SIMULASI PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN KECELAKAAN

Pertolongan pertama adalah perawatan yang diberikan kepada orang yang mendapat
kecelakaan yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga
medis baik itu kecelakaan karena dampak bencana alam, Kecelakaan laka Lalin
ataupun kecelakaan lain yang tidak dapat diduga.
Tujuan utama dari pertolongan pertama adalah :
1. Mempertahankan penderita tetap hidup atau terhindar dari maut
2. Membuat keadaan penderita tetap stabil
3. Mengurangi rasa nyeri, ketidak-Nyamanan dan rasa cemas
4. Menghidari kecacatan yang lebih parah
Dasar hukum pertolongan pertama ini adalah pasal 531 KUHP “ Barangsiapa
menyaksikan sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau
mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau
diadakannyadengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan
kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya 3 bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp. 4.500.”
Sedikitnya masyarakat Indonesia yang mengetahui pengetahuan tentang pertolongan
pertama sehingga banyak korban kecelakaan dijalan atau kejadian akibat bencana
alam yang meninggal diperjalanan/saat menunggu pertolongan petugas medis.
Dalam kenyataannya apabila ada korban kecelakaan Laka Lalin atau korban bencana
kebanyakan orang hanya melihat atau menelpon ambulance lalu menunggu korban
dijemput dengan ambulans. Dengan banyak kasus tsb dipandang perlu masyarakat
dituntut mampu dan memahami dan dapat melaksanakan pertolongan pertama pada
korban terlebih pada korban masal akibat bencana alam berupa gempa bumi dengan
pertolongan petugas medis yang terbatas dan akses jalan sulit akibat bencana
Untuk itu pada malam ijinkan kami simulasikan tentang Pertolongan Pertama pada
korban dengan luka pendarahan dan patah tulang tertutup dengan kemampuan dan
pengetahuan yang kami bisa. Hal yang pertama dilakukan :
1. Lakukan evakuasi korban ketempat aman untuk menghindari dan
menyelamatkan korban dari bahaya lain apabila kondisi luka korban
memungkinkan untuk dipindahkan atau merubah posisi
2. Penolong wajib menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan medis
2
3. Meminta bantuan “Kami disini warga ingin melaporkan ada kecelakaan
dilingkungan RT4/RW13 kami mohon untuk segera mengirimkan ambulans
secepatnya”
4. Korban terlihat pendarahan dipergelangan tangan kiri, kedalaman 5 mm, lebar
1 cm panjang 5 mm darah berwarna merah tengan memancar
5. Kami akan melakukan penanganan
6. Penolong berada diposisi/disisi cidera
7. Kemudian tekan langsung daerah cidera
8. Apakah darah sudah berhenti? Jawab “sudah”
9. Bersihkan daerah sekitar luka kemudian beri antiseptic
10.Kemudian beri penutup luka tebal dan ditinggikan
11.Apakah darah sudah terkendali? Jawab ”sudah”
12.Penolong membalut luka dengan ikatan diatas pendarahan
13.Kemudian kami akan melakukan penilaian dini memastikan kesan umum
menderita cedera berupa pendarahan maka kami pastikan kesan umum yang
diderita adalah Trauma
14.Cek respon dengan tehnik ASNT,
15.A (Awas) apakah ada respon? Jawab “Tidak”
16.Respon Sauara “Mas”, apakah ada respon? Jawab “Tidak”
17.Respon nyeri tekan, Apakah ada respon? Jawab “tidak”
18.Kemudian mengecek kelainan tulang leher dengan cara disamakan dengan
penolong, Apakah ada kelainan? Jawab “Tidak”
19.Lalu buka cela napas korban dengan tehnik TDAD (Tekan Dahi Angkat Dagu),
Apakah ada sumbatan? Jawab “Tidak”
20.Periksan nafas korban dengan tehnik LDR (Lihat, Dengar, dan Rasakan,
Apakah ada nafas? Jawab “Ada”
21.Kemudian kami akan melakukan penilaian fisik, pemeriksaan fisik dengan
mencari PLNB (Perubahan Luka Nyeri dan Bengkak) mulai dari Kepala bagian
belakang, Atas, Dahi, Mata, Telinga, Pelipis, Rahang Atas, Rahang Bawah,
Hidung, Dagu. Apakah ada PLNB? Jawab “Tidak”, Leher, Apakah ada
PLNB? Jawab “Tidak”, Selangka, Dada, Perut Kuadran 1, perut kuadran 2,
Perut kuadran 3, Perut kuadran 4, Apakah ada PLNB? Jawab “Tidak”,
22.Panggul, tungkai atas, Lutut, tungkai bawah, Apakah ada PLNB? Jawab “Ada
ditungkai bawah sebelah kiri”
23.Apakah ada perubahan? Jawab “ada”,
24.Apakah ada luka? Jawab “Ada”
3
25.Dapat kami simpulkan korban menderita Patah Tulang Tertutup kami akan
melakukan penanganan.
26.Pertama penolong berada diposisi cidera
27.Expose luka dengan cara menggunting pakaian/membuka pakaian
28.Kemudian lakukan fiksasi manual dengan cara memegang sekitar kaki patah
tulang
29.Pemeriksaan GSS (Gerakan Sensasi Sirkulasi) dilakukan pada kaki yang tidak
sakit dengan cara menggerakan ibu jari, meraba telapak kaki, Berapa PPK
Korban? Jawab “2”
30.Ukur bidai dikaki yang sehat
31.Kemudian diletakan alat bidai diantara Bidai dengan tungkai dan beri bantalan
kain
32.Kemudian ikat sendi didaerah yang banyak bergerak dulu tidak terlalu longgar
dan tidak terlalu kencang
33.Kemudian ikat diantara atas dan bawah dan tetap melakukan fiksasi manual
34.Ikat satukan kaki dengan kaki kanan kemudian lepas fiksasi manual
35.Lakukan GSS (Gerakan Sensasi Sirkulasi) pada kaki sehat, Berapa PPK
Korban? Jawab “2”
36.Yakinkan kembali kondisi pada korban apakah ada luka lain.
Pemeriksaan lanjutan :
1. Cek suhu korban dengan menyamakan suhu penolong, apakah sama atau tidak
2. Cek frekwensi dan kualitas napas dengan menghitung jumlah nafas selama 15
detik lalu kalikan 4 (angka normal 12-20)
3. Cek Kualitas Nadi, dengan cara menghitung detak selama 15 detik lalu kalilan
4 (Normal nadi orang dewasa 60-100)
Selesai….

Anda mungkin juga menyukai