Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nikitha chairunnisa

Nim : 1908104010086
Kelompok : 02
Shift : Genap
Judul : SAR ( search and rescue )

Disini saya akan menjelaskan tentang SAR ( search and rescue ) yang jika diartikan
yaitu pencarian dan penyelamatan .SAR merupakan salah satu operasi rangkaian dari siklus
penanganan kedaruratan penanggulan bencana alam. Siklus tersebut terdiri dari
pencegahan (mitigasi), kesiagaan (preparedness), tanggap darurat (response) dan
pemulihan (recovery), dimana operasi SAR merupakan bagian dari tindakan dalam tanggap
darurat. Dalam tindakan tanggap darurat di suatu situasi ada beberapa hal yang dapat kita
lakukan yaitu seperti yang akan saya jelaskan dibawah ini .
Pertama yaitu bantuan hidup dasar (BHD) yaitu ketika kita menemui suatu situasi
yang dapat mengancam nyawa dan memerlukan respon cepat maka langkah pertama yang
dapat kita lakukan adalah memastikan keadaan aman dari segala ancaman yang
memungkinkan kita untuk menjadi korban kedua, selanjutnya kita memastikan kesadaran
korban denga cara menepuk bahu nya atau memanggilnya dengan lantang dan jika korban
tidak sadar maka kita dapat meminta bantuan kepada orang orang yang berada di lokasi
kejadian dan mintalah orang tersebut untuk menghubungi pihak call canter yaitu 800.
Kemudian laporkan kejadian code blue.
Kemudian pastikan kondisi pernapasan korban ,yaitu yang pertama dengan cara
mengangkat dahu korban lalu terapkan metode lihat,dengar,dan rasakan. Yang maksudnya
adalah,lihat yautu lihat apakah dada korban naik turun, dengar yaitu mendengar apakah ada
sura nafas dan rasakan yautu merasakan apakah ada hembusan nafas dari si korban dan
lakukan metode tersebut dalam waktu 10 detik. Dan jika korban bernapas normal maka
yang harus dilakukan adalah jagalah pernapasan nya dengan recorvery posission dan
sekaligus memastikan kondisi korban tidak tersedak.
Dan jika pernapasan korban tidak normal maka yang dapat kita lakukan adalah
resusitasi jantung paru , cara melakukan nya adalah,yang pertama posisikan kita berada di
samping korban kemudian bebaskan badan korban dari pakaian seperti membuka bajunya
atau membuka kancing pakaian nya kemudian letakkan kedua pangkal telapak tangan di
tengah dada si korban selanjutnya jika korban berusia di bawah satu tahun maka kita dapat
melakukannya dengan satu tangan dan jika korban masih bayi maka kita melakukannya
dengan 2 jari , lalu lakukanlah komresi dada dengan posisi tangan tidak di tekuk dan harus
tegak lurus dia atas dada korban , ketika melakukan kompresi dada ini kita tidak bole
berhenti sampai korban tersadar kecuali untuk memberikan nafas buatan atau untuk
memindahkan si korban..BHD harus di hentikan ketika terjadi hal-hal seperti terjadi
sesuatu yang dapat membahayakan si korban,ketika ada perintah untuk jangan melakukan
resusitasi dari tim medik atau ketika denyut nadi dan nafas si korban telah kembali normal
maka proses BHD tersebut dapat langsung di ambil alih oleh TMRC.
Selanjutnya dalam melakukan proses penyelamatan pastinya kita memerlikan alat
alat yang dapat mempermudah kita, seperti yang akan saya jelaskan yaitu Tandu, yang
dapat digunakan untuk mengangkat seorang korban untuk memindahkan nya ke suatu
tempat dengan bantuan manusia.disini saya akan menjelaskan cara membuat tandu
sederhana adapun bahan-bahan yandiperlukan adalah dua batang kayu sejajar dan tali
rami.langkah pertama yang dilakukan adalah benyuk simpul pangkal dengan tali dan
kemudian ikat pada ujung kayu yang telah disediakan kemudian tambahkan dengan simpul
cincin untuk memperkuat ikatan simpul pangkal tadi.dan yang terakhir buatlah simpul
jangkar dan lakukan secara menyilang dari kayu yang satu ke lainnya sampai membentuk
sebuah tandu. Dan pada bagian ujung tandu simpul akan di akhiri dengan simpul pangkal
lagi .maka tandu telah selesai dan dapat di gunakan untuk melakukan pertolongan pada
seorang korban.
Kemudian ketika menjumpai seorang korban yang di duga mengalami fraktor atau
patah tulang maka hal yang dapat kita lakukan utuk melakukan pertolongan pertama
adalah dengan melakukan pembidaian , dimana prinsip pembidaian adalah dengan
melewati dua sisi dan dua sendi, pembidaian juga harus dilakukan dengan cepat dan
rapi.adapau cara untuk elakukan pembidaian yang pertama adalah ,kita harus mengevaluasi
dulu bagian tubuh yang di curigai mengalami fraktor apakah pada bagian tersebut terdapat
kotoran atau darah. Dan apabila terdapat kotoran maka kita harus membersihkannya
terlebih dahulu dan apabila terdapat darah maka kita harus memberhentikan darah nya
terlebih dahulu.selanjutnya kita harus memastikan apakah fraktor yang terjadi merupakan
fraktor terbuka atau tertutup dan yang terakhir dan yang terakhir kita harus menyesuaikan
ukiran bidai dengan bagian yg di curigai adanya fraktor.
Adapun alat alat yang diperlukan untuk melakukan pembidaian yang pertama
adalah bidai yang biasa nya terbuat dari kayu atau pun juka dalam keaadaan darurat bidai
dapat diganti dengan kayu yang ada di sekitar kita dan ukuran bidai disesuaikan dengan
bagian yang dicurigai terjadinya frkator alat yang kedua yaitu mitella atau kain pengikat .
dan untuk melakukan nya pertama kita harus memasukkan beberapa kain mitella ke bagian
yang mengealami fraktor secara perlahan dan diletakkan melaui dua persendian kemudian
pasang bidai pada dua sisi yaitu atas dan bawah kemudian satukan antara bida dan mitella
dengan cara mengikat mitella tersebut.
Itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan pada pertolongan pertama. Sekian
penjelasan dari saya mengenai materi SAR ini,semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai